b. Definisi
Manajemen pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan adalah proses kegiatan pemeliharaan yang meliputi
rangkaian tahapan kerja yang teratur, dan sejak perencanaan pengorganisasian,
pelaksanaan, pengendalian, penelitian dan pengembangan.
Pemeliharaan pusat listrik
Pemeliharaan pusat listik adalah segala kegiatan pemeliharaan yang meliputi program
pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan uji ulang dengan tujuan utama untuk dapat
mempertahankan unit pembangkit
pembangkit tersebut beroprasi secara optimum.
Pemeliharaan darurat
Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan
yang mendadak yang waktunya tidak tertentu, yang pelaksanaannya tidak
direncanakan sebelumnya dan sifatnya darurat.
d
Terkadang penanganan untuk
pemeliharaan darurat ini bersifat temporary, penanganan sampai tuntas dilakukan jika
sparepart pengganti telah ada.
Jam kerja mesin/pembangkit
Jam kerja mesin/pembangkit adalah lamanya unit pembangkit beroperasi yang
dihitung
hitung secara kumulatif dalam satuan jam untuk satu periode tertentu.
Material pemeliharaan (fast moving)
Material pemeliharaan adalah material untuk keperluan pemeliharaan yang terdiri dari
material umum dan saku cadang yang frekuensi pemakaiannya relatif tinggi.
Material cadang (slow moving)
Material
cadang
adalah
material
yang
dicadangkan
dalam
rangka
pemeliharaan.Khususnya komponen yang jarang rusak.Pengadaan material ini
biasanya memerlukan waktu yang lama.
Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan korektif dikenal dengan istilah reactive maintenance. Merupakan suatu
kegiatan pemeliharaan yang dilakukan ketika unit pembangkit
pembangkit mengalami kelainan
atau unjukk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan maksud untuk
mengembalikan pada kondisi semula.
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pemeliharaan preventif
Preventive maintenance dikenal juga dengan istilah time base maintenance, dimana
sistem pemeliharaan berdasarkan jam kerja operasi mesin. Pemeliharaan preventif
adalah sistem pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah
mencega terjadinya kerusakan
yang tiba-tiba
tiba dan untuk mempertahankan performa kerja sesuai/mendekati dengan
yang digaransikan.
Sistem pemeliharaan ini membutuhkan skedul pemeliharaan yang tetap dan
management spare part yang baik, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
konstan.
Predictive maintenance
Prediktif maintenance dikenal juga dengan istilah condition base maintenance. Sistem
pemeliharaan ini menggunakan peralatan online condition monitoring yang dapat
memprediksi kondisi kesehatan suatu peralatan dan kapan peralatan tersebut akan
mulai rusak. Sistem pemeliharaan dapat menghemat waktu dan biaya pemeliharaan,
karena pemeliharaan dilakukan sebelum peralatan tersebut benar2 rusak. Sistem
pemeliharaan ini membutuhkan SDM yang handal dan investasi
invest
peralatan prediktif
yang relatif mahal.
mahal
Proactive maintenance
Proactive maintenance dikenal juga dengan istilah precission maintenance atau
realibility centre maintenance. Jika kelebihan dari sistem online condition monitoring
(prediktif maintenance) adalah dapat memprediksi kapan suatu peralatan mulai rusak,
namun sistem ini tidak dapat mengidentifikasi akar penyebab kerusakan tersebut.
Untuk itulah sistem proaktif maintenance muncul.
muncul. Proaktif maintenance menggunakan
riset yang mendalam untuk mencari akar penyebab kerusakan dan solusi terbaik
untuk mengatasi kerusakan tersebut agar kerusakan tidak berulang. Terkadang
solusi yang ditawarkan dapat berupa penyempurnaan desain, modifikasi dan inovasi.
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
2. JENIS-JENIS PEMELIHARAAN
Planed
Maintenance
Design-out
Maintenance
Unplaned
Maintenance
Preventive
Maintenance
Time-based
Maintenance
Routine
Maintenance
Plant improvement
maintenance atau adaptive
maintenance ditujukan untuk
meningkatkan operasi,
realibilitas dan kapasitas
Pemeliharaan dilaksanakan
secara berkala berdasarkan
waktu, jam operasi atau lainnya
dengan unit tetap beroperasi
atau keluar dari pengusahaan
Corrective
Maintenance
Break-down
Break
Maintenance
Condition-based
Maintenance
Periodie
Yearly Maintenance
Perbaikan peralatan
dari kerusakan karena
gangguan
Overhaul unit, dilaksanakan secara periodik dengan interval waktu lebih dari 6 bulan, volume
& jenis pekerjaan mengacu
u pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan.
Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai
Nilai
Perusahaan
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pembersihan
Pelumasan
Penggantian atau perbaikan komponen yang dilakukan secara rutin
Lebih
ih hemat sekitar 12% - 18% bila dibandingkan program pemeliharaan
reaktif
Kekurangan:
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Thermography
Infrared (IR) Thermography dapat didefinisikan sebagai proses pencitraan variasi
radians Inframerah dari suatu permukaan. Pada prinsipnya, IR Thermography akan
menampilkan profil temperatur objek. IR akan mendeteksi kondisi-kondisi
kondisi
atau stressor
yang mengakibatkan penurunan kinerja suatu peralatan atau desain umur pakainya.
pa
Sebagai contoh, koneksi listrik yang korosi atau kendor akan menghasilkan citra
kedalaman temperatur yang abnormal oleh karena bertambahnya resistansi listrik. Pada
peralatan yang berputar (rotating equipment), bentuk-bentuk
bentuk bentuk perubahan friksi akan
menaikkan
enaikkan temperatur komponen yang tercermin dalam perubahan profil termal
komponen. Gambar bawah memperlihatkan temperatur bearing motor yang panas
(ditandai dengan warna yang terang) yang diambil dengan menggunakan kamera
infrared / Infrared Thermometer.
Tribologi (Oil
Oil Analysis)
Analysis
Oil Analysis digunakan untuk mendefinisikan 3 kondisi dasar mesin terkait dengan
lubrikasi mesin atau sistem lubrikasi. Pertama adalah kondisi dari oil: viscosity, acidity,
flashpoint, dll untuk melihat adanya kontaminan seperti material-material
material
korosi. Kedua
adalah kondisi sistem lubrikasi, dengan menguji kandungan air, silikon, atau
kontaminan-kontaminan
kontaminan lain (bergantung pada desain sistem), system integrity
inte
dari
sistem lubrikasi dapat dievaluasi. Ketiga adalah kondisi mesin itu sendiri. Dengan
menganalisa partikel-partikel
partikel partikel keausan yang ada dalam minyak, keausan mesin dapat
dievaluasi dan dilihat besarannya.
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Vibration Analysis)
Analysis
Vibrasi (Vibration
Vibrasi diukur dengan menggunakan peralatan yang bekerja secara elektronik, dengan
kecanggihan tergantung dari display yang dapat ditunjukkan, serta kecepatan dan
kemudahan pengoperasiannya.
Tingkat besarnya vibrasi suatu mesin untuk dinyatakan baik, ditentukan oleh pabrik
p
pembuatnya sebagai data yang paling akurat. Apabila data ini tidak ada, atau timbul
permasalahan dalam acceptance test, atau pihak owner (pemilik) menginginkan suatu
tingkat vibrasi tertentu dalam pemesanan, maka bisa dirujuk dari standard-standard
standard
yang
ang berlaku sebagai pedoman.
Ada beberapa lembaga di dunia atau negara yang mengeluarkan standard tingkat
vibrasi. Tapi sebagai contoh di sini akan diberikan dua buah, yaitu International
Standard Organization (ISO 3945) dan Canadian Government Specification.
Specifica
Unjuk kerja
Salah satu jenis prediktif maintenance adalah monitoring unjuk kerja pemangkit. Hal ini
dapat dilakukan dengan nengadakan performance Test pembangkit secara berkala.
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kelebihan:
Meningkatkan umur operasional komponen (availability)
Memungkinkan menghilangkan tindakan-tindakan
tindakan tindakan yang bersifat korektif
Mengurangi downtime peralatan atau proses
Kualitas produk yang lebih baik.
Meningkatkan kualitas pekerja dan keselamatan lingkungan
Meningkatkan moral pekerja
Menghemat energi
Lebih hemat 8% - 12% terhadap pemeliharaan preventif
Kekurangan:
c. Pemeliharaan Berkala
Pada umumnya ada tiga jenis pemeliharaan periodik yang diberlakukan pada PLTUyaitu :
Simple Inspection (Si)
Mean Inspection (Me)
Serious Inspection (Se)
Siklus Inspection tersebut diatas apabila dihitung dari saat dimulainya operasi PLTU akan
berurutan
an sebagai berikut
beri
:
8.000
Start
8.000
Se
8.000
8.000
8.000
8.000 Jam
Si
Me
Si
Se
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pada tahun pertama operasi langsung dilakukan Serious Inspection atau untuk tahun
pertama ini lazim disebut (First Year Inspection)
First year Inspection ini sangat penting untuk dilakukan karena
karena sangat diperlukan untuk
mengamati kemungkinaan kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan untuk meng claim
kontraktor/pabrik pembuat turbin uap yang bersangkutan.
Pada umunmya First Year Inspection dilakukan oleh kontraktor/pabrik pembuat.
Sedangkan untuk
ntuk PLTG,
PLTG jenis
enis pemaliharaan periodiknya adalah:
CI (combustion Inspection)
HGPI (Hot gas path inspection)
MO (Major Overhaul)
d. Pemeliharaan Korektif (Run To Failure)
Definisi:
Membiarkan sebuah peralatan hingga rusak berdasarkan pertimbangan yang matang
(kritikalitas, redundancy, biaya penggantian yang rendah, tidak memberikan efek ke proteksi,
keselamatan, dll).
Dengan metode ini, tidak ada tindakan pencegahan sebelum kerusakan terjadi. Hal ini berarti
setiap kerusakan memang sudah diketahui dan dikelola.
dikelola. Tidak ada kerusakan yang tidak
diketahui sebelumnya, dan setiap tindakan korektif memang telah direncanakan dengan
matang, hanya menunggu kapan kerusakan terjadi.
Cara Sederhana Menetapkan Tipe Pemeliharaan:
Kalau peralatan tidak bisa dimonitor kondisinya atau tidak tersedia tool untuk monitoring
kondisi, maka lakukan pemeliharaan preventif
Kalau terjadi kegagalan berulang atau terjadi kegagalan yang tidak semestinya, maka
lakukan root cause failure analysis.
10
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Keterbatasan yang pertama dari breakdown maintenance adalah menyangkut tidak baiknya
perencanaan dimana hal tersebut
tersebut seringkali juga dipaksakan oleh pihak manajemen produksi.Sebagai
contoh, penggunaan tenaga kerja dan efektifitas sumber daya perawatan yang masih minim. Idealnya,
biaya dari breakdown maintenance berkisar antara tiga sampai empat kali lebih besar dibanding
dib
dengan
perbaikan
yang
sama
apabila
dilakukan
melalui
perencanaan
yang
matang.
Keterbatasan yang kedua adalah memusatkan perbaikan bukan pada akar penyebab terjadinya
kegagalan fungsi dari suatu peralatan. Sebagai contoh, Suatu kerusakan pada bearing akan dapat
menyebabkan suatu mesin menjadi kritis yang berdampak terhentinya proses produksi. Dalam
breakdown maintenance, bearing tersebut harus diganti sesegera mungkin sehingga mesin akan
kembali bekerja. Tidak ada upaya yang dilakukan untuk menemukan akar permasalahan dari
kerusakan bearing atau bagaimana untuk menghindari terulang kembalinya kerusakan tersebut di
masa yang akan datang. Sebagai hasilnya, keandalan mesin atau sistem tersebut akan menjadi
berkurang.
11