Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan perindustrian semakin lama semakin berkembang seiring
Scraper Conveyor
1
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyor
1.2
Tujuan Penulisan
1. Memahami definisi dari conveyor
2. Memahami kegunaan conveyor
3. Dapat membedakan conveyor berdasarkan jenis-jenisnya
4. Memahami bagaimana prinsip kerja conveyor
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Conveyor
Conveyor adalah suatu pesawat angkat sederhana yang mana pesawat
6. Umur alat.
7. Harga.
8. Ukuran (size), bentuk (shape).
9. Sifat dari material (properties).
Secara
umum,
jenis
conveyor
yang
sering
digunakan
dapat
Belt Conveyor
Belt conveyor atau ban berjalan adalah alat transportasi yang paling efisien
dalam pengoperasiannya jika dibanding dengan alat berat / truk untuk jarak jauh,
karena dapat mentransport material lebih dari 2 kilometer, tergantung desain belt
itu sendiri. Material yang ditransport dapat berupa powder, granular atau lump
dengan kapasitas lebih dari 2000 ton/jam, hal ini berkembang seiring dengan
kemajuan disain belt itu sendiri.
Saat ini sudah dikembangkan belt conveyor jenis long curve, yaitu belt
dengan lintasan kurva horizontal maupun vertikal dengan radius minimum 400 m,
sehingga sangat cocok untuk medan berliku dan jarak jauh. Keuntungan lainnya
penggunaan belt adalah kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan, tetapi
belt tidak tahan temperatur di atas 200C. Dengan belt conveyor, material dapat
diumpan disepanjang lintasan, begitu juga pengeluarannya.
Conveyor
Kegunaan
Kegunaan belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan
(unit load) atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar dan
sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban.
2.2.2
Prinsip Kerja
Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan
atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang
terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley.
Pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan
pulley tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas
angkut serta jarak angkut material tersebut.
Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga
belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully
tersebut. Motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling
ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa
penggerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyor yang berfungsi untuk mensupport
belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena gesekan belt
yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari struktur belt
conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa material
diatasnya.
1. Belt
Fungsinya adalah untuk membawa material yang diangkut.
2.2.4
1. Kelebihan
a. Fleksibel dalam penggunaan, bisa datar/miring
b. Desain sederhana
c. Tingkat kebisingan rendah
d. Proses kontinyu
e. Mampu membawa beban berkapasitas besar
f. Daya yang dibutuhkan kecil
g. Bisa diatur kecepatan sabuk sehingga didapatkan material yang
dipindahkan per jamnya
2. Kekurangan
a. Kemiringan terbatas ( < 15 20 )
b. Hanya bisa dipasang lurus
c. Perawatan mahal
d. Sabuk rentan rusak
2.3
Chain Conveyor
Conveyor rantai adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari
jenis seluruh conveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada
beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Pada banyak industri, pengunaan
conveyor rantai telah berkurang selama 30 tahun yang lalu karena
dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak pantas.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit
sistem conveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem
conveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kualitas tinggi terbuat dari
baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti
murah.
Kegunaan
Conveyor rantai digunakan untuk sistem conveyor yang membutuhkan
Prinsip Kerja
Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai.
Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan pada material terhadap
marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman. Program pemeliharaan
preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak pada waktunya dan
interupsi/ gangguan pada proses produksi.
2.3.3
1. Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis-jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan
dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk
mengangkut material-material ringan yang tidak mudah rusak seperti :
abu, kayu, dan kepingan.
10
digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja
untuk mengangkut bahan yang berat.
11
12
kadangkala
diperlukan
pengangkutan
material
dengan
13
Elevator
Keuntungan :
a. Bisa digunakana utk kemiringan curam / tegak lurus sampai 50 m
b. Harga murah karena pemakaian energi kecil
c. Tempat lebih sempit
d. Dapat digunakan utk macam2 material (kering, lengket atau basah)
Kelemahan :
a. Bahan yg diangkut bisa saja jatuh ke bawah
b. Tidak bisa digunakan utk jalur berbelok
c. Kebersihan bahan yg diangkut tdk terjaga
d. Kecepatan rendah
2.4
Screw Conveyor
Screw conveyor berbentuk seperti sekrup bisa tunggal/ganda yang
berputar pada poros, sehingga material akan terangkut melewati celah sekrup dan
dibawa ke ujung. Jenis konveyor ini paling tepat untuk mengangkut bahan padat
berbentuk halus atau bubur. Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini
disebut flight.
14
Gambar
2.12
Screw Conveyor
Macam-macam flight:
1. Sectional flight
Dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu
putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau
dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan
yang panjang. Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih
sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari
konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan dengan
sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
2. Helicoid flight
Bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros
Untuk membentuk suatu konveyor, flight-flight itu disatukan dengan cara
dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
3. Cast iron flight
Digunakan pada suhu dan tingkat kerusakan tinggi Flight-flight ini disusun
sehingga membentuk sebuah konveyor.
4. Ribbon flight
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight.
5. Cut flight
Cut flight digunakan untuk mengaduk. Flight pengaduk ini dibuat dari
flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu
membelokkan potongannya ke berbagai arah.
15
Gambar 2.13 Screw Conveyer (Sectional, Helicoid, Cast Iron, Ribbon, Cut)
2.4.1
Kegunaan
Screw conveyor digunakan untuk memindahkan material kecil seperti
butiran, aspal, batubara, abu, kerikil dan pasir. Tipe khusus yaitu ribbon conveyor
dimana tidak ada pusat helical fin, cocok digunakan untuk lem, cairan kental
seperti molasses, tas panas dan gula.
2.4.2
Prinsip Kerja
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari 3
sampai 24 in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor.
Pada umumnya srcew conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara
horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai
dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas horizontalnya.
Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi penurunan
kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.
2.4.3
1. Kelebihan:
a. Biaya sedikit
b. Efisien tempat
16
Pneumatical Conveyor
Pneumatic conveyor merupakan salah satu mesin pemindah bahan,
Kegunaan
Conveyor yang digunakan unluk mengangkut bahan yang ringan.
Conveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk
bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang
sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelokkelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor
lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
17
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
2.5.2
Prinsip Kerja
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan
kehampaan
yang
sedang
dan
sedotannya
dihubungkan
dengan
sistem
2.5.3
1. Kelebihan:
a. Perawatan kecil
b. Digunakan utk material curah dan bongkaan kecil
18
c. Fleksibilitas pengangkutan
d. Pengoperasian murah
2. Kelemahan:
a. Energi yg dibutuhkan besar utk pengangkutan sama
2.6
Gravity Conveyor
Gravity conveyor adalah jenis peralatan material handling yang tidak
gaya
gravitasi
untuk
mendapatkan
momentum
dengan
menempatkan salah satu ujung konveyor pada tempat yang lebih tinggi, sehingga
produk yang diletakkan diatas conveyor dapat bergerak tanpa menggunakan motor
listrik. Gravity konveyor memiliki dua jenis utama yaitu Gravity roller Conveyor
dan Gravity Wheel Conveyor.
Kegunaan
19
2.6.2
penurunan
sedikit.
Konveyor
Rol
dapat
dipakai
untuk
20
21
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Conveyor adalah suatu pesawat angkat sederhana yang mana pesawat
tersebut sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan dan pergudangan yang
digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam penyimpanan dan
memindahkan barang atau transfer barang.
2. Conveyor berfungsi untuk mengangkut suatu barang dalam jumlah besar
dan dapat mengatasi jarak yang diberikan. Conveyor telah banyak dipakai
industri di seluruh dunia untuk menghemat waktu dalam mencapai jarak
pengangkutan serta menghemat tenaga manusia.
3. Secara umum conveyor ada 5 jenis yaitu :
a. belt conveyor
22
b. chain conveyor
c. screw conveyor
d. pneumatic conveyor
e. gravity conveyor
4. Prinsip kerja dari setiap conveyor berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad .2010. Conveyor. http://dianape.wordpress.com/conveyors/. Diakses pada
28 Februari 2016.
Distantina. 2009. Materi Transportasi Padatan. http://distantina.staff.uns.ac.id/
files/2009/10/1-materi-transportasi-padatan.pdf. Diakses pada 28 Februari
2016.
Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com
Diakses pada 28 Februari 2016.
Fatena,Susi .2010. Belt Conveyor. http://sanggapramana.wordpress.com/2010/
07/19/belt-conveyor/. Diakses pada tanggal 28 Februari 2016.
Natanagara, Novhan. 2011. Transportasi Benda Padat. http://novhannatanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html.
Diakses pada 28 Februari 2016.
Natuna, Suryadi. 2010. Screw Conveyor. http://suryadi040988.wordpress.com
/2010/08/04/screw-conveyor/. Diakses pada 28 Februari 2016.
Sanjaya. 2010. Apron Conveyor. http://esansanjaya.blogspot.com /2010/06/apronconveyor.html. Diakses pada 28 Februari 2016.
Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat. http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf. Diakses pada 28 Februari 2016.
Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor. http://ismantoalpha.blogspot.com/2009
/12/belt-conveyor.html. Diakses pada 28 Februari 2016.
23