Anda di halaman 1dari 10

BLOK METODE BELAJAR

SKENARIO 1
SETELAH LIMA BELAS TAHUN

KELOMPOK : A 14
Ketua
Sekertaris
Anggota

: Faza Aditya Kencana (1102014097)


: Juwita Kartika
(1102014139)
:
Adec Iriani Cheristine
(1102014002)
Andika Syahnaz
(1102014023)
Deni Rizki Kurniawan
(1102014067)
Desya Billa Kusuma A.
(1102014070)
Dian Atillah Ikhwani
(1102014073)
Edita Nurdiana Dwiputri
(1102014082)
Fathia Zahra
(1102014096)
Kurnia Hasanah
(1102014146)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2014/2015

SKENARIO
Setelah Lima Belas Tahun
Reuni itu akhirnya terlaksanakan juga. Bagian yang paling menyenangkan
untuk Aisyah adalah ia berjumpa sahabat-sahabatnya sewaktu kuliah di
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Setelah lima belas tahun tidak
berjumpa, banyak cerita dan pengalaman dari masing-masing sahabatnya.
Akhmad memilih menjadi seorang klinisi. Setelah mendapat ijazah dokter ia
menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak. Saat
ini Akhmad bertugas memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah. Lain halnya dengan Rahma, ia menjadi Pegawai Negeri Sipil sebagai
Kepala Dinas di Dinas Kesehatan Kabupaten. Kesehariannya Rahma
bertanggung jawab pada penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan
umum di bidang kesehatan. Sementara Affan lebih tertarik untuk menjadi
seorang peneliti. Affan mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2
dan S3 di Jerman. Saat ini Affan bekerja di Lembaga Penelitian Biologi
Molekuler dan tengah meneliti pengembangan obat Malaria. Arkan, yang sejak
dulu menonjol bakat kepemimpinannya, saat ini telah berhasil mendirikan
rumah sakit kecil dan ia menjadi manager rumah sakit tersebut. Teman-teman
tidak heran ketika tahu bahwa Aisyah menjadi dosen di almameternya karena
sejak dulu Aisyah tertarik pada bidang pendidikan. Begitulah reuni tersebut
menunjukkan bahwa sebagai dokter muslim harus bisa mengamalkan ilmunya
melalui berbagai profesi untuk kemaslahatan masyarakat sebagaimana ajaran
agama islam.

Kata Sulit:

2. Peneliti
belum diketahui
3. Manager
4. PNS
militer.
5. Ijazah

1. Klinisi : Orang yang berkecampung di bidang


pengembangan Ilmu kesehatan/kedokteran (orang
yang bekerja di pelayanan masyarakat.
: Orang yang melakukan penelitian dari hal yang
: Pimpinan suatu lembaga/instansi.
: Pegawai Negeri/ aparatur Negara yang bukan

: Suatu hasil tanda lulus dari suatu pendidikan.


6. Kepala Dinas
: Orang yang bekerja pada
pemerintah yang berada di luar politik, bertugas
melaksanakan
administrasi
pemerintahan
berdasarkan perundang-undangan yg telah
ditetapkan.
7. Malaria
: Suatu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
anopheles.
8. Obat malaria
: Obat yang digunakan untuk mengobati malaria
9. Almamater
: Perguruan tinggi/akademi
tempat mahasiswa
pernah belajar dan
menyelesaikan pendidikannya.
10. Holistik
: Kata yang berasal dari
bahasa Inggris yaitu Holistic yang menekankan
pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan
dari bagian-bagiannya.
11. Biologi molekuler
: Cabang dari ilmu biologi yang memfokuskan
kajiannya dalam bidang makromolek, lipid,
protein dan komponen molekul lain dari sel.
Hipotesis:
Dalam menjalankan profesinya, dokter memiliki beberapa peran yang
bertujuan untuk menaikkan taraf hidup masyarakat. Berdasarkan peran dokter
di beberapa aspek kehidupan ada beberapa profesi yang dapat dijalankan oleh
seorang dokter sesuai dengan aspek yang di kerjakannya. Seperti dokter yang
bekerja sebagai klinisi, peneliti, manager, pegawai negeri, dosen, wiraswasta.
Berdasarkan peran yang harus dijalani seorang dokter, para dokter harus
memiliki sikap dan karakteristik yang bertanggung jawab, teliti atau mawas
diri, dapat mengamalkan ilmunya, memberikan pelayanan yang baik, saling
menghormati, mengembangkan diri dengan cara terbuka pada hal atau ilmu
pengetahuan baru, dan edukatif atau mempu memberi edukasi kepada
masyarakat. Menurut pandangan islam ada sifat khusus yang harus dimiliki
oleh seorang dokter, melainkan menjadi seorang dokter muslim. Dokter
muslim harus memiliki pandangan bahwa dokter bukanlah penyembuh
melainkan, sebagaio pelanta dari Allah SWT. Sebagai dokter muslim, dokter
pun wajib mengamalkan ilmunya. Tidak hanya ilmu-ilmu kesehatan tetapi juga

ilmu islam yang sesuai dengan konteks keadaan pasien. Dokter juga harus
mampu memilih obat yang kandungannya sesuai dengan ajaran islam.
SASARAN BELAJAR :
LI. 1. Memahami dan menjelaskan dokter muslim
LO.1.1. Akhlak dokter muslim
LI. 2. Peran dokter sebagai 5 star dokter
LO.2.1. Menjelaskan peran-peran 5 star dokter
LI. 3. Menjelaskan sikap dan karakteristik dokter
LO.3.1. Menjelaskan sikap dan karakteristik dokter dalam hal mawas
diri dan pengembangan diri
LI. 4. Memahami dan menjelaskan kewajiban menuntut dan mengamalkan
ilmu menurut pandangan islam
LO. 4.1 Mampu Memahami Pentingnya Menuntut Ilmu
LO. 4.2 Mampu Memahami Dalil tentang Menuntut Ilmu

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Dokter Muslim


LO.1. Akhlak dokter muslim
Akhlak seorang muslim adaah akhlak yang mengacu kepada akhlah nabi
muhammad SAW.begitu juga dengan dokter muslim yang semestinya
memiliki sifat-sifat berikut :
a. Ikhlas
Sebagai dokter muslim janganlah hanya berniat untuk dunia semata
tetapi niatlah untuk mencari ridha Allah.
b. Menata keyakinan
Sebagai dokter yang beriman menyadari bahwa dokter hanya sebagai
perantara saja.
c. Muraqabah
Selalu merasa diawasi oleh Allah.
d. Amanah dan tekun
Selalu menghiasi dirinya dengan sifat amanah serta tekundan teliti
dalam menjalankan profesinya
e. Rendah hati
Rendah hati serta mau mendengar nasehat orang lain
f. Tidak sombong
Tidak ada yang lebih hebat melainkan Allah
g. Jujur
Dokter muslim harus senantiasa jujur karena kejujuran menghantarkan
kebaikan.
h. Lemah lembut dan penyayang
Berlaku rahmah pada pasien maupun orang-orang di sekitarnya (rekan
kerja) karena akan membuat hubungan baik dengan orang lain.
i. Memakai jilbab bagi dokter dan para medis wanita
Memakai jilbab hukumnya wajib begitu juga bagi dokter dan para
medis wanita.
j. Bertindak proporsional
Keseimbangan dalam menjalani profesi,berkeluarga,dan bermasyarakat.
k. Menjaga kebersihan jiwa dan muhasabah
Memperhatikan kebersihan hati dan melakukan muhasabah terhadap
dirinya.

LI. 2. Peran Dokter sebagai 5 Star Dokter


5

LO.2.1. Menjelaskan Peran-Peran 5 Star Dokter


WHO menerapkan batasan bahwa dokter masa depan wajib
memenuhi kriteria Lima kualitas seorang dokter , yaitu:
a. Care Provider : Selain memberikan perawatan individu "five star
dokter" harus memperhitungkan total kebutuhan (fisik, mental
dan sosial) dari pasien. Mereka harus memastikan bahwa
berbagai macam pengobatan - kuratif, preventif atau rehabilitatif
- akan dibagikan dengan cara yang saling melengkapi, terpadu
dan berkesinambungan. Dan mereka harus memastikan bahwa
perawatan ini adalah kualitas tertinggi.
b. Decision maker : Dalam i transparansi "five star doctor" harus
mengambil keputusan yang dapat dibenarkan dalam hal efikasi
dan biaya. Dari semua cara yang mungkin untuk mengobati
kondisi kesehatan , salah satu yang tampaknya paling tepat
dalam situasi tertentu harus dipilih.
c. Communicator : Para dokter besok harus menjadi komunikator
yang sangat baik untuk membujuk individu, keluarga dan untuk
mengadopsi gaya hidup sehat dan menjadi mitra dalam upaya
kesehatan.
d. Community leader : Dengan memahami faktor-faktor penentu
kesehatan yang melekat dalam lingkungan fisik dan sosial dan
dengan menghargai luasnya setiap masalah atau risiko kesehatan
"five star doctor" tidak akan hanya akan mengobati orang-orang
yang memerlukan bantuan, tetapi juga akan mengambil minat
positif dalam kegiatan kesehatan masyarakat yang akan
menguntungkan banyak orang.
e. Manager : Untuk melaksanakan semua fungsi ini, maka akan
penting untuk "five star doctor" untuk memperoleh keterampilan
manajerial. Ini akan memungkinkan mereka untuk memulai
pertukaran informasi dalam rangka untuk membuat keputusan
yang lebih baik, dan bekerja dalam tim multidisiplin dalam
hubungan erat dengan mitra lain untuk kesehatan dan
pembangunan sosial.

LI. 3. Menjelaskan sikap dan karakteristik dokter

LO.3.1. Menjelaskan sikap dan karakteristik dokter dalam hal mawas


diri dan pengembangan diri
Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan,
mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti
penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan
serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.
.

3.1.1. Lulusan Dokter Mampu


a. Menerapkan mawas diri
Mengenali dan mengatasi keterbatasan fisik,psikis,sosial,
budaya dan budaya diri sendiri
Tanggap terhadap tantangan Profesi
Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada
yang lebih mampu
Menerima dan merespons positif umpan balik untuk
perbaikan diri
b. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi
kebutuhan belajar untuk mengatasi kelemahan
Berperan Aktif Dalam, upaya pengembangan Profesi
c. Mengembangkan pengetahuan baru
Melakukan penelitian ilmiah yang berkaitan dengan masalah
kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat serta
mendiseminasikan hasilnya

LI. 4. Memahami dan menjelaskan kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu


menurut pandangan islam
LO. 4.1 Mampu Memahami Pentingnya Menuntut Ilmu
Menurut dari ajaran Islam, menuntut ilmu adalah satu dari ibadah
yang terpuji yang membawa seseorang ke Surga. Bagaimanapun,
matlamat disebalik menuntut ilmu itu lebih penting dari ilmu itu

sendiri. Ketulusan menuntut ilmu dengan matlamat keTuhanan, untuk


keridhaan Allah dan berbakti kepada makhlukNya, akan membawa
seseorang ke Surga dalam kumpulan para Nabi dan Awliya. Tetapi
mencari ilmu untuk kepentingan diri, duniawi atau bermotif keduniaan
akan membawa seseorang kepada kejahilan, berdosa terhadap
makhluk Allah, dan akhirnya, Neraka.
Seseorang yang bercita-cita untuk mencari ilmu hendaklah sebagai
langkah pertama menjalani proses mensucikan jiwa; tanamkan
ketaqwaan (takut kepada Allah) dalam jiwanya, bebaskan dirinya dari
niat yang keji dan bermotifkan keduniaan, dan selalulah melihat dan
menilai diri sama ada ilmu yang di dapati untuk tujuan keduniaan.
Seseorang juga hendaklah ingat bahwa takut kepada Allah adalah
karakter khusus seorang alim (orang yang mempunyai ilmu) dan
siapa yang tidak takut kepada Allah adalah diluar barisan orang yang
mempunyai ilmu, tidak kira berapa banyak dia telah menghafal atau
betapa menarik kata-katanya ketika berbicara.
LO. 4.2 Mampu Memahami Dalil tentang Menuntut Ilmu
Hadits:
Artinya: Pelajarilah ilmu, maka sesungguhnya mempelajarinya
karena Allah adalah berarti takut kepada Allah. Dan menuntutnya
adalah ibadah dan mempelajarinya adalah tasbih dan membahasnya
adalah jihad, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu
adalah sedekah, dan memberikannya kepada ahlinya (keluarga) adalah
termasuk pendekatan diri kepada Allah. Dan ilmu itu adalah teman
sewaktu sendirian dan sahabat sewaktu kesepian dan penunjuk kepada
agama, dan penyebar dalam keadaan suka dan duka serta membantu
ketika berada di lapangan dan menjadi keluarga dekat ketika merantau
dan juga menjadi pelita jalan menuju surga. ( H.R. Ibnu Hibban dan
Ibnu Abdil Bar dari Muadz bin Jabal).
Sahabat Abu Darda radhiallahu anhu berkata,

Tidaklah seorang berlimu sampai ia belajar (sebelumnya), tidaklah


seorang berilmu terhadap suatu ilmu sampai ia mengamalkannya
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata,


Seorang Alim (berilmu) itu masih dianggap Jaahil (bodoh) apabila
dia belum beramal dengan ilmunya. Apabila dia sudah mengamalkan
ilmunya maka jadilah dia seorang yang benar-benar Alim
(berilmu).

Barang siapa yang ditanya mengenai suatu ilmu, kemudian ia


menyembunyikannya, maka kelak pada hari kiamat ia akan dikekang
dengan kekang dari api neraka. (H.R. Abu Dawud).

Daftar Pustaka :

Bahraen, Raehanul. 2013. Disebut Berilmu Karena Mengamalkan


Ilmunya (Bukan Jago Teori Dan Koar-Koar Saja).

http://muslimafiyah.com/disebut-berilmu-karena-mengamalkan-ilmunyabukan-jago-teori-dan-koar-koar-saja.html.
Bayt, Ahlul. 2013. Menuntut Ilmu. http://www.alislam.org/nutshell/files/knowledge-ms.pdf.
Boelen C. 1994. Frontline doctors of tomorrow World Health.
Imam, Syeikh. 2009. Dokter Muslim. Tafsir Al-Qurthubi
Muhson, Nurul. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
slideshare.net.
Sukarya, Wawang Setiawan. 2012. Standar Kompetensi Dokter.
http://fk.uns.ac.id/index.php/download/file/76.

10

Anda mungkin juga menyukai