Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi
lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar. Kulit berfungsi untuk melindungi jaringan
terhadap kerusakan kimia dan fisik, terutama kerusakan mekanik dan terhadap masuknya
mikroorganisme (Setiadi, 2007). Dewasa ini, kaum wanita banyak yang mengalami masalah
mengenai kulit khususnya dibagian wajah. Proses perusakan kulit ditandai oleh munculnya
keriput, sisik, kering, dan pecah-pecah. Selain tampak kusam, kulit menjadi lebih cepat
berkerut dan muncul flek-flek hitam (Maysuhara, 2009). Oleh karena itu, perawatan kulit
wajah menjadi perawatan kulit yang harus diutamakan
Wajah merupakan bagian tubuh yang sering dilihat, tetapi pada kulit wajah
merupakan bagian yang paling sensitif dibandingkan kulit bagian lain. Adapun sediaan
kosmetika untuk perawatan kulit antara lain cleansing dan toner, sunscreens, krim pemutih,
krim tangan, sabun (muka dan badan), krim pagi atau malam, deodoran, masker wajah dan
sebagainya. Salah satu sediaan kosmetik untuk perawatan kulit ialah masker wajah. Masker
wajah merupakan suatu sediaan kosmetika berbentuk cairan atau pasta yang digunakan pada
daerah kulit wajah, dengan tujuan agar wajah terasa lebih kencang dan bersih (Harry, 1982).
Berdasarkan basisnya masker wajah dapat dibedakan dalam beberapa kelompok yaitu
masker berbasis hidrokoloid, masker berbasis karet, dan masker berbasis lumpur (Harry,
1982). Sediaan masker wajah dengan berbagai macam basis yang ada di pasaran umumnya
dikombinasi dengan bahan alam, seperti buahbuahan, serbuk mutiara, serbuk emas, dan
sebagainya. Kombinasi yang tersebut di atas memiliki berbagai efek, salah satunya adalah
sebagai antioksidan bagi kulit wajah.

Masker peel off merupakan sediaan kosmetik

perawatan kulit yang berbentuk gel dan setelah diaplikasikan ke kulit dalam waktu tertentu
hingga mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang elastis,
sehingga dapat dikelupaskan. Masker peel off memiliki banyak keunggulan dibandingkan
masker jenis lain yaitu sediaannya berbentuk gel yang sejuk mampu merelaksasikan dan
membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah (Morris, 1993). Masker wajah gel peel
off memiliki beberapa keuntungan lainnya seperti mampu menjaga keremajaan kulit,
melembutkan serta meningkatkan elastisitas kulit, mengangkat kulit mati secara normal,
menghilangkan kekusaman kulit, memiliki viskositas yang tinggi, lapisan gel yang lebih
fleksibel dan tidak lengket. Penggunaan sediaan masker wajah gel peel off sangat mudah

dalam pemakaian karena tidak menimbulkan rasa sakit, gel cepat kering, setelah gel
mengering dapat dibersihkan dengan cara mengangkat lapisan gel dari kulit tanpa
menggunakan air, sehingga lebih praktis dalam penggunaanya (Harry, 1982).
Sediaan masker wajah gel peel off, diharapkan dapat memperoleh lapisan gel yang
lembut, mudah diaplikasikan di kulit dan relatif cepat membentuk lapisan tipis yang dapat
dikelupas. Kualitas fisik masker wajah gel peel off dipengaruhi oleh komposisi bahan yang
digunakan. Filming agent merupakan salah satu komponen dari sediaan masker wajah gel
peel off. Filming agent berperan penting dalam pembuatan masker wajah gel peel off karena
dapat menentukan viskositas daya sebar dan lama pengeringan pada sediaan tersebut. Salah
satu buah yang memiliki potensi antioksidan tinggi dan digunakan sebagai bahan aktif dalam
sediaan masker gel peel off adalah kulit semangka. Kulit buah semangka kaya akan adanya
vitamin, enzim, klorofil, dan mineral. Vitamin yang terdapat pada kulit semangka yaitu
vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin E. Vitamin E, vitamin C, dan protein yang
terkandung didalamnya cukup banyak pada kulit semangka sehingga dapat digunakan dalam
menghaluskan kulit, rambut, dan membuat rambut berkilau (Anonim, 2012). Betakaroten dan
likopen yang terdapat juga pada kulit buah semangka dapat digunakan sebagai antioksidan
untuk mengencangkan kulit-kulit wajah dan mencegah timbulnya keriput disekitar wajah.
Basis yang digunakan dalam sediaan masker peel off adalah polivinil alkohol. Polivinil
alkohol merupakan salah satu filming agent yang banyak digunakan dalam sediaan topikal
karena bersifat biocompatible (Ogur, 2005).
Penggunaan polivinil alkohol memberikan kemampuan filming pada sediaan sehingga
sangat mempengaruhi penerimaan konsumen terkait dengan lama pengeringan gel masker
(Rowe dkk., 2009). Kualitas fisik masker gel dipengaruhi oleh komposisi bahan-bahan yang
ditambahkan ke dalam formulasi. Pada penelitian ini juga digunakan HPMC sebagai agen
peningkat viskositas. HPMC akan membentuk gel yang bening, jernih, bersifat netral dan
mempunyai viskositas yang stabil dalam penyimpanan jangka panjang (Rowe et al.,2009).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh
kombinasi basis PVA dan HPMC terhadap viskositas masker gel sari kulit semangka
(Citrullus lanatus). Pada penelitian ini digunakan beberapa variasi konsentrasi basis PVA dan
HPMC untuk mengetahui pengaruhnya terhadap viskositas formulasi sediaan masker gel
peel off.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah sari kulit semangka (Citrullus lanatus) dapat diformulasikan menjadi sediaan
masker dalam bentuk masker gel?
2. Bagaimana pengaruh kombinasi konsentrasi PVA dan HPMC terhadap viskositas dari
sediaan masker gel sari kulit semangka (Citrullus lanatus)?
1.3 Tujuan Penilitian
1. Memformulasikan kulit semangka (Citrullus lanatu) dalam bentuk sediaan masker gel
peel off.
2. Mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi PVA dan HPMC terhadap viskositas dari
sediaan masker gel sari kulit semangka (Citrullus lanatu).
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi PVA dan HPMC sebagai pembentuk
lapisan film yang baik terhadap viskositas masker gel peel off pada sediaan masker
wajah sari kulit semangka (Citrullus lanatus) dalam bentuk gel.
2. Bagi mahasiswa
Memberikan referensi kepada mahasiswa dan instansi yang terkait untuk produk
kosmetik dengan memanfaatkan bahan alam.
3. Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat terhadap peluang peningkatan manfaat
kulit semangka dan nilai jual yang berkaitan sebagai produk kosmetik
1.5 Metodelogi Penilitian
1.5.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian dan persiapan Padat Laboratorium
Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta. Ketika penelitian
dimulai pada Februari 2015 hingga Juli 2015.
1.5.2 Alat dan bahan
a) Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
piring panas (Cimarec Thermo Scientific, USA), gelas (Schoot Duran, Jerman),
termometer, spatula, mortar dan alu, pipet, timbangan analitik (KERN KB, Jerman),
stopwatch, viskotester 6R (Haake, Spanyol), pHmeter (Horiba F-52, Jepang), kulkas
(SANYO Medicool, Jepang), dan oven (Prancis Etuves C3000, Prancis ).
b) Bahan yang digunakan adalah ekstrak kulit buah semangka (Citrullus lanatus) (MM
Natures, Indonesia), Polivinil Alkohol, hidroksipropilmetilselulosa (ASHLAND,

Amerika Serikat), propilen glikol, metil paraben, propil paraben, 96% etanol, dan air
suling . 3.3 Prosedur kerja formulasi
1.5.3 Masker Peel off ekstrak kulit buah semangka
Perumusan persiapan Gel Masker Peel off
Masker Membuat Kupas Powder Gum Papaya
1. Persiapan wajah masker peel off dimulai dengan PVA digerus, kemudian
dikembangkan dengan menggunakan suling suhu air 90oC di panas mortar, aduk
hingga mengembang sempurna dan membentuk dasar homogen PVA gel (wadah
A)
2. Kemudian di tempat terpisah, HPMC dikembangkan menggunakan suhu air suling
dari 90oC di panas mortar untuk memperluas dan membentuk suatu massa yang
homogen (kontainer B).
3. PVA dan HPMC, HPMC dicampur dengan pengadukan konstan ke dalam wadah A
mengandung PVA sampai kedua dicampur dengan sempurna.
4. Propylene glycol dimasukkan ke dalam wadah dan aduk sampai tercampur.
5. Di wadah lain, ektrak kulit buah semangka dilarutkan terlebih dahulu di sebagian
besar air suling, kemudian dicampur ke dalam wadah A sampai tercampur
6. Dalam wadah terpisah lain, dan nipasol terlarut nipagin pertama pertama dalam
96% etanol, dan kemudian dimasukkan ke dalam kontainer A dan aduk sampai
tercampur.
7. Aquadest dimasukkan ke dalam wadah sampai 100 gram dan diaduk kembali
sampai homogen.

1.5.4 Evaluasi
a) Uji Stabilitas
1. Uji Stabilitas pada suhu kamar (27 2 o C) Setiap dosis formula 100 gram
ditempatkan pada suhu kamar (27 2 o C) selama 28 hari dan diamati

parameter fisika dan kimia pada hari 1, 7, 14, 21, dan 28 (Chandira et al.,
2010)
2. Uji Stabilitas di suhu tinggi (40 2 o C) Setiap dosis formula 100 gram
ditempatkan pada suhu tinggi (40 2 o C) yang dalam oven selama 28 hari,
dan parameter fisik dan kimia yang diamati pada hari 1, 7, 14, 21, dan 28
(Chandira et al., 2010)
3. Uji Bersepeda uji tes ini dilakukan dengan menyimpan dosis masing-masing
setiap rumus ditempatkan dalam wadah kaca transparan. Persiapan disimpan
pada 4 2 o C selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke oven pada 40 2 o C
selama 24 jam. Perawatan ini adalah salah satu siklus. Pengujian dilakukan
sebanyak 6 siklus atau 12 hari dan diamati apakah perubahan terjadi di setiap
dosis. Kondisi saham dibandingkan selama percobaan dengan kondisi saham
sebelumnya (Anonymous, 2004). Parameter Uji Stabilitas Pengujian
pemeriksaan organoleptik dilakukan oleh visual melihat dan mengamati
perubahan yang terjadi dalam persiapan, yaitu, termasuk penampilan, warna
dan bau (Septiani, 2011).
4. Pengujian pengukuran pH PH dilakukan dengan menggunakan pH meter.
setiap formula harus mematuhi berbagai rentang pH yang sesuai dengan pH
kulit 4,5-6,5 (Tranggono, 2007).
5. Pengujian Homogenitas Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan
menempatkan persiapan antara dua benda kaca dan mengamati ada tidaknya
partikel kasar yang terkandung dalam persiapan (Kuncari et al., 2014) .4.
Pengujian Waktu Pengujian kering dilakukan dengan menerapkan 1 gram
setiap persiapan masing-masing rumus untuk punggung tangan dengan ukuran
7 cm x 7 cm, kemudian dilihat menggunakan waktu stopwatch requiredby
persiapan mengering, yang dapat mengambil persiapan membentuk lapisan
film (Earth, 2012)
6. Testing Cakupan Sebanyak 1 gram setiap rumus persiapan ditempatkan di atas
kertas grafik yang telah dilapisi dengan plastik akrilik transparan, kemudian
ditutup dengan plastik akrilik transparan lain dan diukur diameter. 19 beban
gram ditempatkan pada persiapan, didiamkan selama 1 menit dan perhatikan
diameter gel yang menyebar. 20 beban gram kemudian ditambahkan di atas
bahwa persiapan beban maksimum digunakan berat 99 gram, dan masingmasing beban waktu ditambahkan, maka dosis harus didiamkan selama 1
menit dan dicatat diameter dosis spread (Izzati, 2014)

7. Pengujian viskositas Sebanyak 100 gram persiapan dimasukkan ke dalam 100


mL beaker glass kemudian diukur viskositas dengan viskometer Haake,
kemudian disusun spindle dan kecepatan yang akan digunakan (Septiani,
2011)

FORMULASI SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH SEMANGKA


(Citrullus lanatus) DENGAN PERBANDINGAN BASIS POLIVINIL ALKOHOL DAN
HIDROKSIPROPIL METILSELULUSA
(Proposal Tugas Obat Bahan Alam)

Reyvi Denira
(2013 210 197)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
2016

Anda mungkin juga menyukai