Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai ada atau tidaknya perbedaan
tingkat manajemen laba, relevansi nilai laba dan relevansi nilai buku antara sebelum dan sesudah adopsi penuh
IFRS dan menguji pengaruh adopsi penuh IFRS terhadap kualitas informasi akuntansi tersebut.
Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 4 periode
(2010 2013). Variabel X dalam penelitian ini adalah adopsi penuh IFRS, sedangkan variable Y terdiri atas
manajemen laba, relevansi nilai laba dan relevansi nilai buku. Penelitian ini menggunakan teknik purpose
sampling dalam pengumpulan data. Data diperoleh dari data sekunder laporan keuangan perusahaan
manufaktur selama periode 2010-2013. Data dianalisis menggunakan analisis uji beda t-test dan analisis
regresi sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat manajemen laba, relevansi nilai laba dan relevansi
nilai buku sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Adopsi IFRS berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal
ini terlihat dari hasil uji t parsial dengan nilai t hitung = 3.890 lebih besar dari t tabel = 2.039 yang
menandakan bahwa hipotesis diterima. Adopsi IFRS berpengaruh positif terhadap relevansi nilai laba. Hal ini
terlihat dari hasil uji t parsial dengan nilai t hitung = 4.353 lebih besar dari t tabel = 2.039 yang menandakan
bahwa hipotesis diterima. Adopsi IFRS berpengaruh positif terhadap relevansi nilai buku. Hal ini terlihat dari
hasil uji t parsial dengan nilai t hitung = 3.716 lebih besar dari t tabel = 2.039 yang menandakan bahwa
hipotesis diterima.
Kata Kunci : IFRS, manajemen laba, relevansi nilai laba, relevansi nilai buku, perusahaan manufaktur
I.
PENDAHULUAN
Dampak globalisasi yang semakin kuat dan
berimbas kepada pasar-pasar investasi membuat
pihak yang terlibat berupaya untuk mempermudah
dan menyeragamkan bahasa dalam berinvestasi
yaitu bahasa pelaporan keuangan dan standar
keuangan (Purba. P. Marisi : 2010). Hal tersebut
mengakibatkan akuntansi harus bisa memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus
berubah dan mencerminkan kondisi budaya,
ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada
dalam
lingkungan
operasinya.
Globalisasi
menuntut adanya keseragaman dalam laporan
keuangan, walaupun dalam kenyataannya laporan
keuangan setiap negara berbeda. Standar pelaporan
keuangan dan standar akuntansi haruslah standar
yang dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat
global,sehingga diperlukan standar yang sama di
seluruh dunia (Purba. P. Marisi : 2010). Penerapan
IFRS disebabkan oleh adanya globalisasi.
Penerapan IFRS memerlukan adanya harmonisasi.
Choi
(2005)
mengungkapkan
bahwa
standarisasi
berbeda
dengan
harmonisasi.
Standarisasi adalah penetapan aturan yang kaku,
sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar
atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaanperbedaan antar Negara, oleh karena itu sulit
diimplementasikan
secara
internasional.
Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak
menggunakan pendekatan satu untuk semua, tetapi
mengakomodasi beberapa perbedaan. Secara
sederhana harmonisasi dapat diartikan bahwa suatu
negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang
berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya
membuat standar akuntansi yang mereka miliki
tidak bertentangan dengan standar akuntansi
internasional (Choi, 2005). Menurut Media
Akuntansi Desember 2005, harmonisasi akuntansi
dimaksudkan agar standar akuntansi yang
dikeluarkan oleh badan penyusun standar di setiap
Negara selaras dengan IAS (International
Accounting Standars) yang ditetapkan oleh IASC
(International Accounting Standard Committe).
Tidak perlu sama pengaturannya secara teknis,
asalkan tidak saling bertentangan maka standar
akuntansi nasional dikatakan harmonis dengan IAS.
Harmonisasi adalah kata yang sering disebut,
namun pada tahun 1990 sampai saat ini, di
kalangan profesi akuntan di dunia menggunakan
istilah konvergensi.
Konvergensi atau Convergen menurut IASB
adalah the same word by word in English. IASB
(International Accounting Standards Board) yang
sebelumnya disebut IASC, menginginkan agar
standar akuntansi seluruh anggotanya konvergen
dengan IFRS. Konvergensi standar akuntansi
merupakan istilah umum dalam IASB. Konvergensi
2.
Perusahaan
Kualitas Informasi
Akuntansi :
Manajemen Laba
Relevansi Nilai
Laba
Relevansi Nilai
Buku
Kualitas Informasi
Akuntansi :
Manajemen Laba
Relevansi Nilai
Laba
Relevansi Nilai
Buku
KODE
SMCB
SMGR
ARNA
ASII
AUTO
PBRX
INAF
KAEF
MERK
2010
890
1,567
223
12,180
5,007
375
100
201
16,206
2011
982
2,464
263
18,733
1,225
212
197
226
22,062
2012
1,099
3,062
329
2,219
1,432
269
210
260
18,605
2013
1,145
3,676
105
2,623
1,983
648
191
292
22,867
NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
SMCB Holcim Indonesia Tbk
2
SMGR Semen Gresik Tbk
3
ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
4
ASII
Astra International Tbk
5
AUTO Astra Auto Part Tbk
6
PBRX Pan Brothers Tbk
7
INAF
Indofarma Tbk
8
KAEF Kimia Farma Tbk
9
MERK Merck Tbk
Sumber :Data Sekunder yang Diolah Tahun 2014
Berikut ini disajikan tabel perkembangan
manajemen laba yang diasumsikan dengan nilai
akrual diskresioner pada sampel penelitian dari
periode 2010-2013 :
Tabel 2. Perkembangan Nilai Akrual Diskresionari
Sumber : Data Sekunder yang diolah tahun 2014
Relevansi nilai laba diukur dengan Laba Per Saham.
Tabel 3. Perkembangan Relevansi Nilai Laba
Sumber : Data Sekunder yang diolah tahun 2014
KODE
2010
2011
2012
2013
SMCB
0.9268
0.1511
-0.9561
-0.1235
SMGR 0.9142
-0.8274
-0.7184
-0.0131
ARNA 0.5931
0.5834
-0.7422
-0.7249
ASII
0.2010
0.2091
-0.2156
-0.1746
AUTO 0.1222
0.1583
-0.2484
-0.2242
PBRX 0.0637
0.2310
-0.0807
-0.0005
INAF
0.0090
-0.0531
-0.2985
-0.0396
KAEF
0.1231
-0.1171
-0.0749
-0.0991
MERK 0.3555
-0.3189
-0.1444
-0.1023
Hasil uji regresi sederhana sebagai berikut:
Y1 =0.917-0.324x
Y2 = 79.478+ 0.722x
Y3 = 62.697+ 0.602x
Nilai koefisien determinasi Y1 sebesar 0.633
yang berarti 63% perubahan variabel manajemen
laba
KODE
2010
2011
2012
2013
dijel
SMCB
108
139
176
124
aska
SMGR
613
662
817
905
n
ARNA
43
52
32
82
oleh
ASII
3549
4393
4800
4800
peru
AUTO
148
261
273
222
baha
PBRX
79
24
24
34
n
INAF
4,05
11,93
13.68
17.5
varia
KAEF
24,98
30,93
36.93
38.63
bel
MERK
5303
10320
4813
7832
adop
si IFRS. Sedangkan sisanya 37% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian
ini. Nilai koefisien determinasi Y2 sebesar 0.707
yang berarti 70% perubahan variabel relevansi nilai
laba dijelaskan oleh perubahan variabel adopsi
IV. KESIMPULAN
International
Financial
Reporting
Standards. Jurnal Ilmiah Berkala Enam
Bulanan ISSN 1410 1831,Vol.14, No.2.
Ghozali, Imam. dan Chariri, Anis. 2007. Teori
Akuntansi. Edisi 3, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hung, Mingyi., and Subramanyam, K.R. 2007.
Financial Statement Effect of Adopting
International Accounting Standards: the
case of Germany. Review of Accounting
Studies,Vol.12, Issue 4.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi
Keuangan.
Ikatan Akuntan Indonesia 2010. Standar Akuntansi
Keuangan.
Kieso, Donald E dan Weygant, 2007. Akuntansi
Intermediate. Jilid I, Edisi Keduabelas,
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Leuz, Christian. and Verrecchia, Robert, E.
2000.The Economic Concequences of
Increased
Disclosure.
Journal
of
Accounting Research Supplement.
Morais, Ana, I. and Curto Jose, D. 2008.
Accounting Quality and The Adoption of
IASB Standards-Portuguese Evidence.
SSRN Working Paper
Natawidnyana, 2008. International Financing
Reporting Standards
:
A Brief
Description.http://natawidnyanawordpress.com/2008/10/28/Internationana
lFinancing-Reporting-Standards-ifrs-abrief-description/. Diaksestanggal 18
April 2013.
Paglietti, P. 2009. Investigating the Effects of the
EU Mandatory Adoption of IFRS on
Accounting Quality: Evidence from Italy.
International Journal of Business and
Management,Vol.4, No.12.
Petreski, Marjan, 2006. The Impact of International
Accounting
Standard
on
Firms.http://papers.ssm.com/sol3/papers.c
dm?abstract_id=901301. Diakses tanggal
11 April 2013.
Pratama, Arie. 2014. Akuntansi Keuangan Sesuai
Standar Akuntansi Keuangan Terkini.
Bandung
Purba, Marisi P. 2010. IFRS:Konvergensi dan
Kendala Aplikasinya di Indonesia.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Situmorang, Murni. 2011. Transisi Menuju IFRS
dan Dampaknya Terhadap Laporan
Keuangan. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Fakultas
Ekonomika
dan
Bisnis
Universitas Diponegoro.
Biodata Penulis
Icih,SE.,M.Si.,Ak.CA., memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (SE), Jurusan Akuntansi STIE YPKP
Bandung, lulus tahun 1997. Memperoleh gelar
Magister Science (MSi) Program Pasca Sarjana
Magister Ilmu Ekonomi Universitas Padjadjaran
Bandung, lulus tahun 2004. Saat ini menjadi Dosen
di STIE Sutaatmadja Subang.
Izma Fikrotusshohah, SE. memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (SE), Jurusan Akuntansi STIE
Sutaatmadja Subang, lulus tahun 2014. Saat ini
menjadi karyawan di LPP Sutaatmadja Subang.