Anda di halaman 1dari 12

Cakupan Kurikulum DTA Raudhatul Mutaallimin

CAKUPAN KURIKULUM
Terdiri dari kelompok mata pelajaran agama yang diajarkan :
a.

Aqidah Akhlaq

b. Alquran Hadits
Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
1.

Kelompok Mata Pelajaran


Al Quran Hadits

Cakupan
Kelompok mata pelajaran agama akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepad
Tuhan yang Maha Esa serta berkhlak mulia yang
dicapai melalui kemampuan memmbaca dan
menulis Al Quran dengan baik dan benar
mencakup tajwid, kitabah, qiroah, membaca,
menghafal, menulis dan hadits dengan baik dan
benar.

2.

Akidah Akhlak

Kelompok mata pelajaran agama akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepad
Tuhan yang Maha Esa serta berkhlak mulia yang
dicapai melalui penganalan hafalan, pemahaman
dan penghayatan rukun iman mencakup tauhid juga
berperilaku dengan sifat-sifat terpuji menghindari
sifat-sifat tercela dan berakhlak mulia dalam
kehidupan sehari-hari mencakup kesadaran dan
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, terhadap HAM, kemajemukan bangsa,
kelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggungjawab sosial, ketaatan kepada
hukum, sikap serta perilaku anti KKN.

3.

Fiqih

Kelompok mata pelajaran agama akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepad
Tuhan yang Maha Esa serta berkhlak mulia yang
dicapai melalui pengenalan dan pemahaman rukun
islam serta mampu beribadah dan bermuamalah
dengan baik dan benar.

4.

SKI

Kelompok mata pelajaran agama akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepad
Tuhan yang Maha Esa serta berkhlak mulia yang
dicapai melalui pemahaman dan penghayatan
sejarah islam mencakup sejarah rasul dan
perkembangan islam di Indonesia.

5.

Bahasa Arab

Kelompok mata pelajaran agama akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepad
Tuhan yang Maha Esa serta berkhlak mulia yang
dicapai melalui kemampuan berbahasa Arab dengan
benar mencakup nahwu, sharaf.

6.

Praktik Ibadah

Kelompok mata pelajaran agama akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepad
Tuhan yang Maha Esa serta berkhlak mulia yang
dicapai melalui perilaku sehari-hari dalam
hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan
alam sekitar, beribadah dan bermuamalah dengan
baik dan benar.

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum,
perlu dikemukakan prinsip pengembangan kurikulum.
1. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh
Diniyah Takmiliyah Awaliyah dan komite Diniyah Takmiliyah Awaliyah berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
a.

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang

demokratis

serta

bertanggungjawab.

Untuk

mendukung

pencapaian

tujuan

tersebut

pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi
daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan , suku, budaya dan adat istiadat, serta
status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
c.

Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir, keterempilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.
e.

Meyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

f.

Belajar sepanjang hayat


Kurikulum dikembangkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur

pendidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan moto Bhineka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum disetiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai
berikut.
a.

Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya
secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b.

Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu (a) Belajar untuk beriman
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, (b) Belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna
bagi orang lain dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif,inovatifm efektif, dan menyenangkan(PAIKEM).

c.

Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan bersifat perbaikan,


pengayaan dan atau percepatan sesuan dengan potensi, tahap perkembangan, dan peserta didik dengan
tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi keTuhanan,
keindividuan, kesosialan dan moral.

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima
dan menghargai, akrab terbuka, dan hangat dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun
karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun
semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e.

Kurikulum pelaksanaan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber


belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungn sekitar sebagai sumber balajar,
dengan prinsip alam takambang kadi guru, (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat
dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan)

f.

Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan
daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g.

Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dalam memada antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

BAB II
VISI MISI, STRATEGI DAN TUJUAN
A. Visi
Terwujudnya Insan yang Soleh-Solehah, Jujur , Cerdas , Amanah, dan Berakhlakul Karimah
B. Misi
1. Mewujudkan pribadi yang disiplin, tegas, ikhlas, toleran dan kasih sayang
2. Mewujudkan kreatifitas, aktifitas siswa dan personal
3. Mewujudkan disiplin bagi seluruh siswa dan personal.
C. Strategi
1. Menciptakan suasana, ketertiban, kekeluargaan, disiplin, pengabdian dalam tugas pendidikan.
2. Melaksanakan pembinaan profesional guru yang berkesinambungan.
3. Melengkapi pembelajaran Agama Islam dengan kultum dan pembiasaan mengucap salam.
4.

Melatih, membiasakan siswa gemar membaca melalui kegiatan membaca diperpustakaan dengan
jadwal yang telah ditetapkan atau mengisi waktu sengggang.

5. Meningkatkan pembelajaran muatan lokal.


6.

Memperiapkan siswa dalam mengikuti lomba pelajaran, pelajar teladan, unjuk kerja dan mengikuti
Porsadin.

7. Memelihara dan memperbaiki ruang guru.


8. Meningkatkan perolehan rata-rata nilai DTA minimal 7.00.
D. Tujuan
1. Menjadikan Diniyah yang berkualitas, dan mandiri dalam masyarakat.
2. Menjadikan Diniyah Teladan dalam lingkungan.
3. Menghasilkan output yang baik, cerdas, terampil, soleh/solehah dan diterima di masyarakat.
Menyiapkan anak didik yang berkualitas dalam mengembangkan potensi dirinya menjadi anak didik
yang Berpotensi, Berakhlakul Karimah, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
1. TAHAPAN RENCANA PENGEMBANGAN
a.

Merumuskan, menyusun dan menetapkan Visi dan Misi DTA dengan seluruh komponen pendidikan.

b. Menyusun rencana strategi Program Kerja Tahun 2013-2014.


c.

Sosialisasi Visi, Misi dan strategi Program kerja tahun 2013-2014.

d. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan.


e.

Mengikuti pelatihan dan kegiatan KKDT/FKDT.

f.

Peningkatan disiplin kerja.

g. Pelaksanaan supervisi dan diskusi profesional dalam peningkatan pembelajaran yang bermakna.
h. Meningkatkan pelayanan dalam peneriamaan murid baru.
i.

Meningkatkan kegiatan keagamaan.

j.

Meningkatkan gemar membaca buku.

k. Mengembangkan perpustakaan.

2.

MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR AKTIF, KREATIF DAN MANDIRI.

a.

Menggalakan membaca buku diperpustakaan.

b. Pemberian tugas sesuai dengan tingkatan kelas.


c.

Membiasakan siswa untuk mengemukakan pendapat dan pertanyaan.

d. Sebelum masuk dan sebelum pulang diadakan latihan soal.


3. PELAYANAN YANG OPTIMAL KEPADA SISWA
a.

Bimbingan secara klasikal dan individual.

b. Pelayanan khusus pada siswa yang daya tangkapnya rendah/kurang dan siswa yang bermasalah.
c.

Mengadakan remedial kepada siswa yang belum mencapai KKM.

d. Menyediakan sarana yang cukup untuk meningkatkan pembelajaran.


4.

MENGMBANGKAN BAKAT YANG DIMILIKI DALAM BIDANG AGAMA, IPTEK, BAHASA,


SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA

a.

Kegeiatan mengembangkan diri yang terarah.

b. Kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi bakat dan minat untuk menumbuhkan kreatifitas
siswa.
c.
5.

Menyediakan sarana penunjang yang dibutuhkan.


MENINGKATKAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA YANG MENDUKUNG
PEMBELAJARAN YANG BERMUTU

a.

Menentukan sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar isi kurikulum.

b.

Penyediaan alat bantu yang sesuai dengan pengembangan kurikulum serta proses pembelajaran di
kelas.

c.

Penataan DTA yang berwawasan Wiyata Mandala.

6.

MENANAMKAM NILAI-NILAI SIKAP TERPUJI DAN BERAKHLAKUL KARIMAH DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI

a.

Memperingati hari besar agama.

b. Penerapan konsep yang berhubungan dengan nilai sikap terpuji.


c.

Pembiasaan penanaman tanggungjawab, disiplin sebelum masuk kelas, pada waktu belajar dan akhiri
pembelajaran.

d. Pembinaan keagamaan melalui ceramah keagamaan.


STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Mata Pelajaran
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi
dalam

lima

kelompok

mata

pelajaran

agama.

Struktur

kurikulum

DTA RAUDHATUL

MUTAALLIMIN meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama 6 ( enam ) tahun mulai kelas I sampai kelas VI.

Struktur kurikulum DTA Raudhatul Mutaallimin disusun berdasarkan standar kompetensi mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a.

Kurikulum DTA Raudhatul Mutaallimin memuat 7 mata pelajaran dan muatan lokal.

b. Pembelajaran pada kelas I s.d. kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
c.

Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 30 menit dan 40 menit.

d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.
MUATAN KURIKULUM
DTA RAUDHATUL MUTAALLIMIN
Komponen
I
4
2
2
2
2
2
2
1
1
18

Quran
Hadist
Akidah
Akhlak
Fiqih
Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI )
Bahasa Arab
Praktek Ibadah
Nahwu Shorop dan Mahfudhot
Jumlah

Kelas dan Alokasi Waktu


II III IV V VI
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18 18 18 18 18

*) Ekuivalen 2 Jam Pembelajaran


Keterangan :
1. 1 (satu) Jam Pelajaran alokasi waktu 3O menit untuk kelas I, 40 menit untuk kelas II s.d. IV.
2. Kelas I s.d. IV pendekatan mata pelajaran
3. Muatan lokal
Muatan lokal Di DTA Raudhatul Mutaallimin terdiri dari :
1. Praktek Ibadah.
2. Nahwu Shorop
3. Mahfudhot/ Kata-kata Mutiara
B. Pengaturan Beban Belajar
DTA Raudhatul Mutaallimin menggunakan sistem paket yang dialokasikan dalam struktur sebagai
berikut :
a.

Jam pelajaran untuk setiap pelajaran dialokasikan berdasarkan bobot mata pelajaran yang sesuai
dengan struktur kurikulum. Mata pelajaran wajib sesuai dengan yang tetera pada struktur kurikulum. 1
jam pada pembelajaran = 30 menit untuk kelas I, 40 menit untuk kelas II s.d. VI.

b.

Alokasi untuk penguasaan terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan di kelas 50% dari kegiatan
waktu tatap muka.

C. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial, SKBM setiap mata
pelajaran sebagai berikut :
Komponen
I

Standar Ketuntasan Belajar


II
III
IV
V
VI

Quran
Hadist
Akidah
Akhlak
Fiqih
Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI )
Bahasa Arab
Praktek Ibadah
Nahwu Shorop dan Mahfudhot

65
65
65
65
65
60
60
60
60

65
65
65
65
65
60
60
60
60

65
65
65
65
65
60
60
60
60

65
65
65
65
65
60
60
60
60

65
65
65
65
65
60
60
60
60

65
65
65
65
65
60
60
60
60

D. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh hasil
rapat dewan guru.
a.

Kriteria kenaikan kelas

1. Nilai raport diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah semester dan
nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata siswa dalam satu mata pelajaran,
yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB) di DTA Raudhatul Mutaallimin.
2. Memiliki raport dikelasnya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan kelas
1.

Penentuan siswa yang naik kelasa ditentukan oleh DTA dalam suatu rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan SKB, sikap/panilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa yang bersangkutan.

2. Siswa yang dinyatakan naik kelas, raportnya dituliskan naik kelas.


3. Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang dikelasnya.
E. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2.

Memperoleh nilai minimal baik pada penialaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama.

3. Lulus ujian DTA untuk kelompok mata pelajaran.


4. Lulus Ujian Nasional DTA
F. Penentuan Kelulusan
a.

Kriteria Kelulusan
Hasil ujian dihitung kedalam blangko daftar nilai ujian dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan DTA
untuk penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Memiliki raport kelas akhir enam


2.

Telah mengikuti ujian madrasah dan memiliki nilai untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan,
minimal nilai masing-masing mata pelajaran 5,00.

b. Penentuan Kelulusan
1.

Penentuan siswa yang dilakukan oleh DTA dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai
raport, nilai ujian DTA, sikap/perilaku/budi pekerti siswa yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.

2.

Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan raport sampai dengan semester II kelas VI di DTA.

3.

Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas terakhir.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender
pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu ahun pengajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pembelajaran. Waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jam setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan
pendidikan yang dimaksud.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus.
DTA pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur
keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi DTA
yang memerlukan kegiatan, khgusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi juml;ah
minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan
peraturan pemerintah pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya
kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidkan.
B.

Penetapan Kalender Pendidikan

1.

Permualaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun beriklutnya.

2.

Hari libur DTA ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Agama atau kepala kantor wilayah kementerian
Agama Provinsi dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota
dan atau Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3.

Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serempak untuk satuan-satuan


pendidikan.

4.

Kalender pendidikan setiap satuan pendidikan disusun oleh asing-masing satuan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.

5.

Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan
ketentuan kurikulum.

6.

Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 260 (dua ratus enam puluh) hari, sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.

7.

Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu 18 jam pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan DTA Raudhatul Mutaallimin adalah seperti berikut.
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN
No

Kegiatan

Alokasi Waktu

Keterangan

1.
2.
3.

4.

5.
6.
7.
8.

Minggu efektif belajar

34-38 Minggu

Digunakan untuk kegiatan efektif pada


setiap satuan pendidikan
Jeda tengah semester
Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
Jeda antar semester
Maksimum 2 minggu
Antara semester 1 dan 2 digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
Libur
akhir
tahun
Maksimum 3 minggu
Daerah khusus yang memrlukan libur
pelajaran
keagamaan
lebih
lama
dapat
mengaturnya
sendiri
tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
Hari libur keagamaan
2-4 minggu
Disesuaikan
dengan
peraturan
pemerintah untuk satuan pendidikan
Hari
libur
Maksimum 2 minggu
sesuai dengan ciri kekhususan masingumum/nasional
masing digunakan untuk kegiatan
Hari libur khusus
Maksimum 1 minggu
yang diprogramkan secara khusus oleh
Kegiatan khusus DTA
Maksimum 3 minggu
DTA tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
Tabel 9 : Alokasi waktu pada kalender pendidikan

PERKIRAAN JUMLAH HARI EFEKTIF


DTA RAUDHATUL MUTAALLIMIN
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Jumlah
Hari

2 3 3 3 3 2
4 4 4 3 3 4

16
22

September

1 1 3 2 2 2

12

4 4 4 5 5 5
5 4 4 4 3 4
3 4 4 4 2 4

27
24
21

Semester I

Juli
Agustus

Oktober
Nopember
Desember

Kegiatan

Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Sabtu
Ahad

Bulan

Semester

Hari

Jumlah

18 Juli awal belajar semester I


HUT Kemerdekaan RI
Libur awal Ramadhan
Hari Raya Idul Fitri 1432 H.
Perkiraan libur setelah Idul Fitri
Perkiraan Ujian Tengah Semester
Idul Adha 1432 H
Tahun baru Hijriah 1433 H
25 Hari Natal
Perkiraan Ujian Semester

122

Demikian Cakupan Kurikulum DTA RAUDHATUL Mutaallimin Tahun pelajaran 2013/2014


Agrabinta,
Kepala DTA

Juli 1013

ADE SYAMSU HIDAYAT, S.Ag

CAKUPAN KURIKULUM

CAKUPAN KURIKULUM
DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH ( DTA )
RAUDHATUL MUTAALLIMIN

Alamat : Kp. Pameungpeuk RT 01/02 Desa Bojongkaso


Kecamatan Agrabinta Cianjur

10 MACAM PENYAKIT GURU


1.TIPUS = TIDAK PUNYA SELERA
2. MUAL = MUTU AMAT LEMAH
3 KUDIS = KURANG DISIPLIN
4 ASMA = ASAL MASUK KELAS
5 KUSTA = KURANG STRATEGI
6 TBC = TIDAK BANYAK CARA
7. KURAP = KURANG TRAMPIL
8. ASAM URAT = ASAL SUSUN MATERI
9. LESU = LEMAH SUMBER BELAJAR
10. WTS = WAWASAN TIDAK LUAS
Semuanya bisa diobati dengan :

MAN JADDA WAJADA


MAN SAARO ALADDARBI WASHOLA

Anda mungkin juga menyukai