Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN ENERGI

Pendahuluan
Energi selalu dipakai dan dihasilkan dalam proses kimia, maka
perlu dilakukan peninjauan terhadap nilai-nilai ekonomis dari energi.
Berbagai jenis energi yang digunakan antara lain ; gas alam, batu bara,
minyak residu, listrik, dsb.
Biasanya ada tiga jenis maalah manajemen energi di pabrik kimia,
yaitu :
a. Panas Sensibel
Reaksi kimia karena pertimbangan kecepatan reaksi, biasanya
terjadi pada temperatur di atas temperatur kamar karena
kesetimbangan yang menguntungkan. Kadang-kadang operasi
bekerja di bawah temperatur kamar, contohnya, pada
polimerisasi butadiena, maka reaktor perlu didinginkan.
b. Panas Reaksi
Umumnya reaksi eksotermal atau endotermal sehingga sesudah
reaktan dimasukkan ke dalam reaktor, pelu usaha untuk
menghilangkan atau memberikan panas.
c. Energi untuk Pemurnian Produk
Produk yang didinginkan dari reaksi kimia sering keluar dari
reaktor bercampur dengan produk sampingan, bahan baku yang
tidak terkonversi, dsb. Proses pemisahan dan pemurniannya
bisanya memerlukan energi dalam bentuk panas.
1. Manajemen Panas Sensibel
Untuk mempelajari manajemen panas sensibel, perlu dipelajari
karakteistik penukar panas. Penukar panas yang sering dipakai adalah
sistem penukar panas gas-gas atau cair-cair. Operasi penukar panas
dapat berupa aliran searah atau barlawanan arah, seperti terlihat pada
gambar.

Tkelua

T'

masuk

T"
masuk

Tkeluar

Tkeluar
(a)
T
masuk

T
masuk

(a) = arus
berlawan
an
(b) = arus
searah

Kedua aliran tersebut perlu dipisahkan oleh suatu dinding jika saling
Tkeluar
larut atau bereaksi. (b)
1.1Performa dari Penukar Panas
Bagian luar penukar panas biasanya diisolasi untuk mengurangi
kehilangan panas ke lingkungan. Penukar panas yang ideal merupakan
penukar panas yang adiabatis sehingga panas yang dikeluarkan oleh
aliran panas sama dengan panas yang dingin.
Jika panas yang ditransfer adalah q, maka :

T } rsub {masuk} )
} MCd T

'
q= n MC p d T ' ( T ' masuk T ' keluar ) = n
} ( {T
keluar
'

(1)

Dan, jika harga Cp dianggap konstan :

}}}
} MCd T
n
T keluar

n MC p d T =
'

'

'

(2)

T masuk
T masuk

q=
T keluar

Pada penukar panas selalu dapat dilihat ujung panas dan ujung
dingin, dimana ujung panas menunjukkan aliran yang lebih panas pada
waktu masuk ke dalam penukar panas. Beda panas dari kedua aliran
pada tiap bagian penukar panas adalah
a = (Ta Ta)
(3)
Pada operasi arus berlawanan :
Pada ujung panas ; H =

(T ' masuk T ' keluar )

Pada ujung dingin ; C =

(T ' keluarT 'masuk )

Pada operasi arus searah :

Pada ujung panas ; H =

}} rsub {masuk} right )


T
T ' masuk

Pada ujung dingin ; C =

}} rsub {keluar} right )


T
T 'keluar

Panas yang ditransfer dihubungkan dengan luas pertukaran pnas A,


koefisien transfer panas U, menghasilkan :

q=UA LM

(4)

ln( panas / dingin )

LM = panas dingin

(5)

1.2Keuntungan Penukar panas Arus Berlawanan


Biasanya jika harga U tertentu, maka A untuk aliran arus
berlawanan lebih kecil dari A untuk aliran arus searah. Umumnya
penukar panas arus berlawanan dipakai dalam industri, sedangkan
arus searah hanya dipakai bila aliran dingin tidak boleh over
heating, atau karena naiknya viskositas aliran panas pada
pendinginan.
Penukar panas
golongan :

arus

berlawanan

dapat

dibagi

menjadi

dua

1. Balanced Counter Current Heat Exchanger; penukar panas


dimana harga n, M, dan Cp dari kedua aliran adalah sama
disebut balanced counter current heat exchanger

(T } rsub {keluar} - {T masuk )

Ta)

}} rsub {keluar} right )


T
T 'masuk

= (Ta

(6)

Jika area a makin besar, beda (Ta Ta) menjadi lebih kecil. Jika
A tak terhingga, maka T = 0. Penukar panas ini disebut
balanced infinite. Untuk keduanya berlaku :

(T } rsub {keluar} - {T masuk )

(T ' keluar T ' keluar )

(7)
2. Unbalanced Counter Current Heat Exchanger; secara umum n,
M, dan Cp tidak sama untuk kedua aliran dalam penukar panas
arus berlawanan sehingga disebut unbalanced.

T } rsub {masuk} )
T ' keluar

}} rsub {keluar} right )


T
T 'masuk

(Ta Ta)

(8)
Akibatnya, aliran yang mempunyai harga n, M, dan Cp yang
lebih besar mengalami perubahan temperatur yang lebih kecil.

1.3Efisiensi Penukar Panas


Pada infinite balanced counter current heat exchanger,
pertukaran panas terjadi dengan sempurna; aliran panas dapat
mentransfer semua panasnya kepada aliran dingin pada saat
temperaturnya diturunkan sampai temperatur aliran dingin.
Karena (Ta Ta) = 0, panas selalu mengalir secara isotermal
diantara kedua aliran sehingga penukar panas reversibel
sempurna.
Unbalanced Counter Current Heat Exchanger mempunyi
efisiensi yang lebih rendah dari penukar panas balnced. Jadi,
aliran yang isotermalhanya terjadi pada satu titik, yaitu pada
ujung penukar panas dimana aliran mempunyai kapasitas panas
yang lebih besar sehingga harga (Ta Ta) hanya nol pada satu
ujung meskipun dipakai infinite unbalanced HE. Akibatnya
perubahan temperatur pada aliran yang menmpunyai n, M, dan
Cp lebih besar, menjadi lebih kecil. Penukar panas seperti ini
merupakan penukar panas yang tidak reversibel ditinjau dari

segi termodinamika sehingga makin besar T, makin berkurang


efisiensi penukar panas.

2. Manajemen Panas Reaksi

Anda mungkin juga menyukai