Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian
Pada zaman dahulu di pulau Adonara khususnya di Adonara barat perempuan itu
sangat di anggap rendah oleh kaum laki-laki, melihat keadaan seperti ini seorang nenek
yang bernama Peni ia mengatakan kepada anak-anaknya

kita perempuan itu harus

menujukan kepada kaum laki-laki bahwa kita juga bisa kuat seperti mereka.
Dengan cara pantangan makan jagung muda ( Wuu lolo) sehingga kaum perempuan
itu tidak boleh dianggap rendah oleh kaum laki-laki, maka kita harus pantang makan,yaitu
pantang tidak boleh makan jagung muda. Kenpa pantang jagung muda kerena makan khas
adonara itu adalah jagung. sebelum melakukan tradisi atau upacara makan jagung muda,
perempuan di larang makan jagung muda. Upacara ini di laksanakan di Lango Bele (Rumah
Adat ), bahasa yang digunakan pada zaat upacara ini berlangsung adalah bahasa daerah yaitu
bahasa Lamaholot.
Tradisi makan Jagung Muda ini berlaku di Pulau Adonara, khususnya di Adonara
Barat yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara yakni di sebelah Timur pulau Flores . luas
wilayanya 509 km dan titik tertingginya 1.676 m. Pulau ini di batasi oleh laut Flores di
sebelah Utara Selat Solor.
Secara administrasi pulau Adonara termasuk wilaya kabupaten Flores Timur. Profinsi
Nusa Tenggara Timur, Indonesia . secara umum masyarakat di pulau Adonara Barat bertani
Karena kondisi geografisnya petani di sini adalah Petani Lahan. Hasil utama dari dari petani
ini yakni: Jagung, Ubi atau Singkong, serta tanaman perkebunan yang lain seperti Kelapa,
Tembakau, Vanili,Coklat dan Cenkeh dll.
Pulau adonara barat merupakan bagian dari kabupaten Flores Timur dengan
Ibukotanya Larantuka. Kabupaten Flores Timur ini terdiri dari tiga bagian yaitu : flores
Daratan,(ujung timur ) pulau Flores,pulau Adonara dan pulau Solor.

B. Fokus Penelitian
a. Bagaimana sejarah terjadinya tradisi makan jagung muda?
b. Bagaimana proses Tradisi makan jagung muda tersebut ?

c. Apa tujuan dari tradisi makan jagung tersebut bagi kaum wainita di adonara Barat ?
C. Tujuan penelitian
a. Dengan adanya sejarah para masyarakat Adonara Barat mengetahui teradisi makan
tentang jangung muda.
b. Untuk mengetahuhi cara makan dalam tradisi tersebut
c. Supaya tidak ada perbedaan jender antara kaum laki-laki dengan kaum perempuan

D. Manfaat
Umum : tradisi ini mengajarkan masyarakat Adonara Barat untuk harus menghargai kaum
permpuan dan tidak menganggap rendah kaum perempuan.
Khusus : Untuk generasi baru dengan adanya tradisi ini generasi baru selalu menghargai
kamu perempuan dan tetap menjaga, menmenjalankan tadisi makan jagung muda ini.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sejarah tentang tradisi makan jangung
Pada zaman dahulu di pulau Adonara khususnya di Adonara barat perempuan itu
sangat di anggap rendah oleh kaum laki-laki, melihat keadaan seperti ini seorang nenek
yang bernama Peni ia mengatakan kepada anak-anaknya

kita perempuan itu harus

menujukan kepada kaum laki-laki bahwa kita juga bisa kuat seperti mereka. Dengan cara

pantangan makan jagng muda ( Wuu lolo) sehingga kaum perempuan itu tidak boleh
dianggap rendah oleh kaum laki-laki maka kita harus pantang makan,yaitu pantang tidak
boleh makan jagung muda sebelum melakukan tradisi atau upacara makan jagung muda.
bahasa yang digunakan pada zaat upacara ini berlangsung adalah bahasa daerah yaitu
bahasa Lamaholot.
Dan pantangan itu berlaku ketika hujan turun pertama kali membasahi tanah
pertanda bahwa musim tanam sudah dimulai. pada zaat itu kaum perempuan itu harus
pantang makan jagung, perempuan hanya bisa makan jagung muda setelah melakukan
upacara atau tradisi makan jagung muda setelah melakukan upacara resmi, upacara
tersebut di lakukan di Rumah Besar (Rumah Adat) Dan itu di larang keras oleh nenek
Peni. nenek peni pun mengatakan kepada anak-anaknya jika kamu melanggar maka
kamu akan mendapat sangsi atau hukuman yang berat (gila).
Kemudia tradisi makan jagung muda ini di percayai oleh semua masyarakat
adonara barat, dan menjadikan satu tradisi bagi masyarakat Adonara barat. dan sampai
pada zaat ini juga tradisi ini masih di berlaku dan tetap di jalankan oleh masyarakat
adonara barat.upacra tradisi ini di kenang setiap bulan januari.
B. Proses maka tradisi jagung muda
Dalam proses makan ini ada dua poin penting yaitu, pada malam hari, yang
dimakan adalah nasi dengan ikan. Nasi ini di masak campur dengan daun jagung mudah.
sementara ikannya di masak dengan kua. kaum perempuan yang mengikuti upacara
tersebut duduk di meja secara berurutan sesuwai dengan umur. Orang yang umurnya
paling tua dia yang mendapatkan kursi pertama dan seretusnya sampai umur yang paling
kecil.
Hidangan pertama satu orang satu piring nasi dengan satu potong ikan. Hidangan
pertama ini yang berhak makan pertama adalah wainita yang paling tua baru di ikuti
yang kedua sampai yang terakir atau yang paling kecil. Hidangan pertama ini di makan
sampe habis, kemudian di tambah lagi dan tidak boleh makan sampe habis,harus ada
sisanya. yang kemudian sisanya itu di makan oleh kaum laki-laki, jumlah yang makan ini
sesuwai dengan jumlah kaum perempuan yang makan itu. Laki-laki yang makan sisanya
itu di namakan (Hode Are). Dalam berlangsungnya makan ini tidak boleh ada nasi
ataupun ikan tersebut jatuh di meja atau tanah.
Kemudian pada pagi harinya itu makan jagung muda. Jagung tesebut di petik di
kebun pada dini hari di bawa ke Lango Bele (Rumah Adat). Kemudian jagung tersebut
di bakar atau di panggang banyaknya sesuwai jumlah kaum perempuan yang mengikuti

upacara tersebut. Sementera kaum perempuan yang mengikuti upacara tersebut duduk di
meja makan secara berurutan sesuwai dengan umur. Orang yang umurnya paling tua dia
yang mendapatkan kursi pertama dan seretusnya sampai umur yang paling kecil. Setelah
jagung itu masak kemudian di hidangkan secara berurutan. Cara makannya sama seperti
makan pada malam hari tersebut.
Kemudian sisanya ini kaum laki-laki yang makan, laki-laki yang makan sisany ini
di namakan (Hode Are). kaum laki-laki yang makan ini juga jumlahnya sesuwai dengan
jumlah kaum perempuan yang makan itu. Setelah kaum laki-laki yang makan sisanya ini
habis baru,laki-laki semua yang ikut upacara tersebut bisa makan. Setelah selesainya
atau berakirnya upacara tersebut, kaum perempuan ini mulai membersikan Rumah
membawa kotoran atau sampah juga dengan tongkol jagung tersebut di bawa ke-kali.
sampai di kali kotoran itu di simpan,kemudian meraka madi setelah selesai mandi baru
sampah tersebut di buang di kali. Dan biarkan ari bawa. Arti dari buang kotoran di kali
ini adalah pembersihan diri.
Setelah itu meraka pulang kerumah Adat lagi,kemudian mereka membagi sisa
jagung,beras dan ikan. Kemudian di bawa pulang kerumah masing-masing,sisa
jagung,beras atau ikan yang di bawa pulang ini tidak boleh lagi di makan oleh kaum
wainita tersebut. Yang berhak makan adalah kaum sisa yang di bawah pulang kerumah
masing-masing tersebut adalah kaum laki-lak.perempuan hanya bisa masak tetapi tidak
bisa makan lagi.

C. Tujuan dari tradisi makan jagung muda tersebut

Untuk menghilangkan perpedaan anatar kaum lak-laki dengan kaum wainita


Supaya tidak ada perbedaan jender antara kaum laki-laki dengan kaum wainita
Tradisi ini di angkat agar kaum laki-laki tidak boleh lagi mengaggap rendah kau

perempuan, Sama seperti zaman dahulu.


Untuk mengangkat derajat kaum perempuan

Anda mungkin juga menyukai