Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Latar belakang
Kecantikan merupakan suatu hal yang diinginkan oleh semua wanita. Di Indonesia keinginan
sesorang untuk tampil cantik merupakan suatu hal yang wajar, selain itu di zaman modern
menuntut setiap orang untuk berpenampilan menarik. Untuk mencapai keinginan tersebut
wanita rela menghabiskan uangnya untuk membeli perlengkapan kosmetik supaya
berpenampilan yang sempurna. Permintaan produk kosmetik pun meningkat tajam hal
tersebut membuka peluang tindak kejahatan pemalsuan kosmetik.
Pemalsuan produk-produk kosmetik yang digunakan sehari-hari merupakan tindakan
kejahatan yang sudah mencapai taraf mengkhawatirkan. Tidak hanya memberi kerugian
secara material, produk-produk palsu tersebut jika digunakan terus menerus dapat
mengakibatkan munculnya berbagai penyakit yang serius. Minimnya pengetahuan konsumen
dalam mengidentifikasi produk kosmetik yang palsu dan daya beli masyarakat dijadikan
sebagai salah satu peluang bagi para pemalsu untuk memasarkan produk palsu mereka.
Dengan menyalahgunakan merk dagang produk terkenal yang dijual dalam harga yang sangat
murah, para pemalsu mampu memikat banyak konsumen.
Rumusan masalah
Apakah pengertian dari kosmetik?
Apa saja kandungan yang berbahaya dalam kosmetik?
Apa bahaya dari kosmetik palsu?
Apa dampak kosmetik palsu dibidang ekonomi, politik, dan sosial budaya?
Bagaimana cara membedakan kosmetik asli dan kosmetik palsu?
Tujuan penulisan
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui pengetian kosmetik


Mengetahui kandungan yang berbahaya dalam kosmetik
Mengetahui bahaya dari kosmetik palsu
Mengetahui dampak kosmetik palsu dibidang ekonomi, politik, dan sosial budaya
Mengetahui cara membedakan kosmetik asli dan kosmetik palsu
Pengertian kosmetik

Pengertian kosmetika adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memberikan


dampak kecantikan dan kesehatan bagi tubuh. Kosmetika dikenal sejak berabad-abad yang
lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetika mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk
kecantikan juga untuk kesehatan (Tranggono, 2007).
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan yang
dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami
yang terdapat di sekitarnya. Sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami
tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
Menurut Wall dan Jellinek, 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu.
Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk
kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru
dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono, 2007).
Sejak semula kosmetik merupakan salah satu segi ilmu pengobatan atau ilmu
kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar kesehatan; seperti para
tabib, dukun, bahkan penasehat keluarga istana. Dalam perkembangannya kemudian, terjadi
pemisahan antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis, efek, efek samping, dan lainnya
(Wasitaatmadja, 1997).
Defenisi
kosmetik
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 september 1976 yang menyatakan bahwa kosmetika
adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan,
atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan
manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau
mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian
luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap
dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).
Kandungan berbahaya dalam kosmetik
1.MIDAZOLIDINYL UREA AND DIAZOLIDINYL UREA
Ini adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk bahan pengawet setelah parabens.
Bahan utamanya adalah formaldehida, yang dikenal untuk mengawetkan mayat, dan sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. 2. METHYL AND PROPYL AND BUTYL AND
ETHYL PARABEN
Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk memperpanjang batas waktu
kadaluarsa produk. Meskipun diketahui beracun, namun kandungan ini masih banyak
digunakan. Efek yang mungkin terjadi adalah timbul banyak reaksi alergi dan ruam kulit.

3. PETROLATUM
Hindari petrolatum atau parfum berbahan petrolatum, karena ini merupakan sebuah
byproduct dari produksi minyak bumi atau bensin.
4. PROPYLENE GLYCOL
Idealnya, ini adalah gliserin sayuran yang dicampur dengan alkohol yang terbuat dari
gandum. Propylene Glycol ditemukan pada beberapa produk kosmetik dan pembersih wajah.
5. PVP/VA COPOLYMER
Zat kimia yang hasil keluaran minyak bumi ini digunakan pada produk hairspray dan
kosmetik lainnya.
6. STEARALKONIUM CHLORIDE
Stearalkonium klorida dikembangkan oleh industri kain sebagai pelembut kain. Namun, zat
kimia ini juga terkandung dalam kondisioner dan krim rambut.
7. SODIUM LAURYL SULFATE (SLS)
Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk membersihkan dan
menciptakan banyak busa. Efek yang ditimbulkan zat ini adalah iritasi pada mata, ruam kulit,
rambut rontok, ketombe pada kulit kepala dan reaksi alergi. Sering kali kandungan zat ini
disamarkan dalam pseudo-kosmetik alami dengan penjelasan dalam tanda kurung berasal
dari kelapa.
8. SYNTHETIC COLORS
Bahan sintetis warna diyakini sebagai penyebab kanker. Jika dalam produk kosmetik tertera
kandungan ini, jangan sekali-kali menggunakannya.
9. SYNTHETIC FRAGRANCES
Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik mengandung sebanyak 200 zat
kimia berbahaya. Bila Anda menggunakan produk wangi maka semua bahan kimia berbahaya
bisa diserap dalam aliran darah melalui kulit
10. TRIETHANOLAMINE
Sering digunakan dalam kosmetik untuk mengatur PH dan sebagai dasar bagi banyak produk
pembersih.
Rhodamin B
Rhodamin B sebenarnya adalah termasuk dari salah satu keluarga zat warna. Rhodamin B
adalah zat warna yang sangat kuat. Ciri visual yang mudah dilihat dari Rhodamin B adalah
penampakan warnanya yang sangat mencolok dan cerah.
Rhodamin B seharusnya hanya digunakan untuk konsumsi produksi, missal industri
pewarnaan tekstil dan sebagainya. Dan dilarang digunakan pada produk-produk kesehatan
dan makanan.
Namun fakta di lapangan zat warna Rhodamin B ini masih banyak digunakan pada produk
kosmetik, bahkan pada produk makanan dan minuman. Zat warna Rhodamin B ini jika
digunakan pada produk kosmetik akan membahayakan pada kulit pemakainnya.

Diethylene glycol
Diethylene glycol termasuk salah satu dalam bahan beracun dan berbahaya, sehingga dapat
membahayakan kesehatan manusia. Diethylene glycol ini umumnya digunakan pada produk
otomotif, yaitu sebagai produk pendingin Radiator atau Radiator Coolant ( saat ini sudah
mulai diganti, karena beracun ).
Namun ternyata senyawa Diethylene glycol juga dijumpai pada beberapa produk kosmetik.
Ingat dan lihat saat membeli kosmetik. Hindari bahan berbahaya ini.
Tretinoin atau Retinoic Acid
Tretinoin atau Retinoic Acid merupakan senyawa bahan kimia yang berbahaya , yang bisa
menyebabkan timbulnya rasa terbakar pada kulit
Merkuri atau air raksa
Merkuri atau Air raksa atau Hg adalah bahan kimia berbahaya yang seharusnya digunakan
untuk keperluan industri ( umumnya pada industri tambang emas ). Namun kenyataannya,
Merkuri atau air raksa ini masih banyak ditemui digunakan pada produk kosmetik.
Efek dari Merkuri ini dapat menyebabkan perubahan warna kulit, timbulnya bintik-binitk
hitam dan apabila digunaka dalam jangka waktu panjang dan kontinyu bahan kimia ini bisa
menyebabkan kerusakan paru-paru dan menyebabkan kanker pada tubuh pemakainya
Hidroquinon.
Hidroquinon sebenarnya merupakan bahan kimia yang masih diperbolehkan digunakan
selama dibawah pengawasan dokter. Sebab bahan kimia Hidroquinon ini bisa menimbulkan
iritasi pada kulit.
Sedang efek jangka panjang adalah akan menyebabkan timbulnya kanker sel hati, serta
leukemia ( kanker darah ).

Bahaya dari kosmetik palsu


MIDAZOLIDINYL UREA AND DIAZOLIDINYL UREA. Dapat menyebabkan dermatitis
(radang kulit), luka bakar, inflamasi, dan pengeluaran air mata.
. PROPYLENE GLYCOL Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis
kontak. Bahkan penelitian terakhir menunjukan bahwa zat ini juga dapat merusak ginjal dan
hati.
PVP/VA COPOLYMER
dapat beracun, karena partikel-partikelnya dapat menyebabkan masuknya benda asing pada
paru-paru orang sensitif.
STEARALKONIUM CHLORIDE
dapat menyebabkan reaksi alergi.
SYNTHETIC COLORS
Bahan sintetis warna diyakini sebagai penyebab kanker

SYNTHETIC FRAGRANCES . Bahan kimia ini dapat mengakibatkan efek samping seperti
sakit kepala, pusing, ruam, hiper-pigmentasi, kekerasan batuk, muntah dan iritasi kulit.
TRIETHANOLAMINE
Dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk masalah mata dan kekeringan pada rambut dan
kulit. Bisa beracun jika diserap ke dalam tubuh dalam jangka waktu yang panjang

Efek jangka pendek dapat menyebabkan iritasi dan gatal-gatal, kemudian pemakaian yang
berkepanjangan pun dapat memberikan efek yang dapat merusak kulit. Salah satunya ialah
okronosis yang merupakan penyakit kulit berbintik-bintik dengan warna cokelat atau sering
dikatakan sebagai jerawat yang sudah parah dan dapat menyebabkan kanker yang berujung
kematian

Dampak di bidang Ekonomi


Banyaknya kosmetik palsu juga salah satunya di sebabkan oleh adanya penyelundupan
kosmetik dari luar negeri. Hal tersebut berdampak pula di dalam bidang ekonomi, barang
barang ilegal yang beredar di pasaran tentunya merugikan pemerintah karena produk yang
beredar banyak namun negara tidak mendapatkan kontribusi dari barang tersebut. Selain itu
karena tuntutan perkembangan jaman untuk selalu tampil sempurna membuat masyarakat
mencari alternatif kosmetik murah dan berdampak instan membuat barang barang selundupan
yang mayoritas berharga lebih terjangkau menjadi sasaran para wanita yang ingin
menghemat, padahal barang barang tersebut tidak dapat dijamin keamanannya. Bahkan ada
seorang ibu yang keadaan ekonominya kurang rela mencuri demi kosmetik. Kasus yang
pernah terjadi mengenai kosmetik yaitu:
Liputan6.com, Surabaya: Seorang ibu diringkus aparat Polrestabes Surabaya karena
kepergok mencuri peralatan kosmetik di dalam mal kawasan Bratang Gede, Surabaya, Jawa
Timur, Rabu (9/5) siang. Dari tangan Supiah, polisi menyita barang bukti sejumlah peralatan
kosmetik.
Supiah hanya bisa tertunduk malu saat diperiksa polisi. Ia menceritakan cara ia mengutil
barang icarannya. Ibu dua anak ini mengaku dalam mengelabuhi penjaga mal dengan
berpura-pura membeli kosmetik. Saat penjaga lengah, ia memasukan barang yang diicarnya
ke tas.

Namun apes saat ia beraksi di mal kawasan Bratag Gede. Saat hendak keluar, tiba-tiba alarm
berbunyi. Tersangka memgaku sudah dua kali melakukan aksinya. Supiah nekat mencuri
untuk mempercantikan dirinya sementara sang suami selama ini sudah tidak memberi nafkah.
(JUM)

Dampak di bidang Kesehatan


Dampak kosmetik sangatlah berbahaya terutama kosmetik palsu yang bahan dasarnya
sebennya bukan untuk bahan kosmetik. Daftar kosemtik yang berbahaya:

Mayoritas kosmetik kosmetik tersebut berbahaya karena mengandung :


Toxic Kosmetik
Beberapa waktu terakhir ini banyak produk-produk kosmetik terutama cream pemutih, yang
menawarkan efek putih dan mengkilat secara instant,meskipun tidak semua, namun kadang
bila dicermati di dalamnya ada kosmetik berbahaya. Dan kecendurangan masyrakat terutama
wanita, sangat menggemari produk-produk ini, sehingga menyebabkan penjualan mereka
laku keras dipasaran, sayangnya mereka tidak mengetahui bahwa ada produk-produk itu
masuk kategori kosmetik berbahaya.
Meskipun ada bahan-bahan alami yang dipakai pada kosmetik tersebut semisal : guanine
yang diperoleh dari sisik ikan laut, merupakan kristal yang transparan, reflektif dan mengkilat

seperti mutiara, nyatanya banyak juga bahan bahan kimia berbahaya yang dipakai pada
produk-produk kosmetik berbahaya tersebut seperti: merkuri, rhodamin B, hidrokinon dan
Retin-A.
Rata-rata bahan-bahan dalam kosmetik berbahaya tersebut mempunyai sifat yang tidak dapat
larut dalam air (non polar). Sehingga bahan-bahan tersebut akan tetap menempel pada kulit
serta menumpuk dikulit dalam pemakaian jangka panjang. Sehingga inilah mengapa
kosmetik berbahaya bisa menyebabkan kerusakan permanent pada kulit.
Mercury
Merkuri atau Hg /air raksa banyak terdapat di kosmetik berbahaya untuk pencerah wajah.
Merkury adalah zat yang sangat beracun bersifat zat karsinogenik. Penggunaan zat ini
menjadikan sebuah produk menjadi kosmetik berbahaya, meskipun awalnya memakai bahan
alami.
Akibat yang ditimbulkan merkuri dalam kosmetik berbahaya meliputi :
Alergi
perubahan warna kulit
bintik-bintik hitam pada kulit
iritasi kulit
kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal
gangguan perkembangan janin
paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan
kerusakan pada organ ginjal.
Begitulah mengapa pemakaian merkuri dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun dan
menjadikan sebuah produk masuk daftar kosmetik berbahaya, dan menjadikan sebuah produk
kosmetik berbahaya untuk digunakan jangka pendek maupun jangka panjang.
Hidrokinon
Hidrokuinon ( Hydroquinone ) termasuk golongan obat keras dan masuk golongan senyawa
kimia yang bersifat larut air, dan banyak sekali dipakai pada kosmetik berbahaya. Hidrokinon
banyak digunakan pada produk kosmetik, karena sifatnya sebagai antioksidan, berperan
dalam proses penghambatan melanogenesis ( proses pembentukan melanin ) sehingga
mengurangi warna gelap pada kulit. Namun demikian tetap tidak bisa merubah kosmetik
berbahaya menjadi layak digunakan dengan pengaruh positifnya tersebut. Bahaya kosmetik
berbahan kimia kadang lebh buruk dari yang dibayangkan.
Dalam dunia industri hidrokinon digunakan untuk pewarna rambut, cat kuku, senyawa untuk
produksi cat, bahan bakar minyak dan juga pernis. Dampak minimal dari hidrokinon adalah
iritasi dan kulit terbakar. Namun yang paling mengerikan pada pemakain kosmetik berbahaya
adalah munculnya sejumlah penyakit, seperti Vitiligo (pigmen kulit hilang sehingga terbentuk
area putih seperti panu) hingga Okronosis atau kulit yang berubah hitam atau biru.
Rhodamin B
Rhodamin B adalah zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri kertas dan
tekstil. Seperti halnya air dan alkohol terutama metanol serta etanol, rhodamin B juga bersifat
polar dan sangat banyak digunkan pada jenis produk yg masuk kategori kosmetik berbahaya.

Adanya gugus COOH dan lonepair pada atom O serta N membuat kepolarannya tidak
diragukan lagi. Zat ini sering disalahgunakan sebagai zat pewarna kosmetik dan makanan.
Itulah mengapa, jika terdapat zat ini, sudah pasti masuk golongan kosmetik berbahaya.
Rhodamin B sangat berbahaya jika mengenai kulit, terhirup, mengenai mata dan tertelan.
Akibat yang ditimbulkan dapat berupa: iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit,
iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan, dan bahaya kanker hati. Itu hanya sebagian hal
yang buruk akibat penggunaan kosmetik berbahaya.
Asam Retinoat / Tretinoin / Retinoic Acid (Retin A)
Asam retinoat atau tretinoin adalah bentuk asam dan bentuk aktif dari vitamin A ( retinol )
yang sering didapati pada kosmetik berbahaya. Bahan ini sering dipakai antara lain :
pengobatan jerawat, untuk pemutih kulit, dan mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar
matahari (sundamage. Asam retinoat juga sering dimasukkan dalam komposisi krim pemutih
pada kosmetik berbahaya karena dipercaya memiliki efek pemutih. Efek asam retinoat ini
adalah melalui penghambatan pigmen melanin seperti beberapa senyawa pemutih lainnya.
Pada penggunaan topical asam retinoat dalam kosmetik berbahaya, dapat menyebabkan iritasi
kulit terutama buat yang berkulit sensitif. Sedangkan pada penggunaan sistemik ( misalnya
peroral ) asam retinoat memiliki efek teratogenik, yaitu menyebabkan abnormalitas
perkembangan janin dalam kandungan. Serta dapat menyebabkan berbagai bentuk
malformasi/kecacatan pada janin.

Dampak di bidang Sosial Budaya


Dalam perkembangannya kosmetik di Indonesia sangatlah berpengaruh dalam lingkungan
pergaulan di masyarakat. Terutama di lingkungan pergaulan usia remaja, banyak remaja yang
menganggap apabila tidak memakai kosmetik itu dianggap tidak menarik

Anda mungkin juga menyukai