Anda di halaman 1dari 35

1

Judul: GHOST KILLER: Strategy dan Ritual Menghadapi Teror Iblis


Penulis: Zainurrahman, Dkk.
Tahun: 2010

Ebook diterbitkan atas dukungan dan kerjasama Forum


IndonesiaIndonesia.com dan Majelis Dzikir al-Jabbar Ternate. Ditulis
dan dipublikasikan secara GRATIS lewat media internet. Tidak
dilarang memperbanyak dan mendistribusikan kembali. Dilarang
untuk merubah sebagian atau keseluruhan isi.
Hak dilindungi undang-undang 2010

Isi Buku
Prakata ............................................................................................. 4
Bagian I ............................................................................................. 8
Siapakah Iblis Itu?.......................................................................... 8
Bagian II .......................................................................................... 12
Visi dan Misi Iblis ......................................................................... 12
Bagian III ......................................................................................... 14
Strategi-Strategi Emergensi Iblis .................................................. 14
Pengalaman pertama .............................................................. 15
Pengalaman Kedua .................................................................. 17
Pengalaman ketiga .................................................................. 19
Pengalaman keempat .............................................................. 21
Pengalaman kelima ................................................................. 23
Pengalaman keenam ............................................................... 24
Pengalaman ketujuh ................................................................ 25
Pengalaman kedelapan............................................................ 26
Bagian IV ......................................................................................... 29
Stategi dan Ritual Menghadapi Teror Iblis ................................... 29
Mengusir iblis yang menempati suatu tempat ......................... 29
Bagaimana menghadapi mereka? ............................................ 31
Mengusir iblis yang mendiami tubuh seseorang ...................... 33

Prakata
Jika anda ditanyai apakah anda mengenal Allah dan RasulNya?
anda akan menjawab Ya, saya mengenal Allah melalui al-Quran,
Hadist dan saya mengenal Rasul dari buku-buku, ceramah dan lainlain. Jika saya bisa mengatakan demikian, bahwa anda mengenal
Allah sebagai budi dan anda mengenal Rasul sebagai bagian dari
sejarah keberagamaan anda. Kita memang bertugas dalam kehidupan
ini untuk mengenal Allah SWT, itu adalah tujuan kita ini diciptakan.
Mengenal Rasul (Muhammad SAW) juga merupakan tugas kita
sebagai ummat yang mencintainya, yang memohon syafaatnya ketika
kiamat nanti. Realitanya, karena kita mengenalNya maka kita terus
menerus melakukan rutinitas ibadah kita, melaksanakan sunnah
Rasul, dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Mereka.
Dimensi pikiran kita diselimuti kain putih, dipenuhi wewangian dan
diindahi dengan mimpi-mimpi syurga dan ketakutan atas neraka.
Kita, sadar atau tidak sadar, telah dinina-bobokan, oleh iman kita.
Sholat, puasa, zakat, dan haji sekalipun ditunaikan dengan alasan
bahwa kita telah menjadi orang-orang yang beriman, yang mengenal
Allah dan RasulNya.
Sejujurnya, kita memiliki dimensi yang berbeda dengan Allah SWT.
Kita menyebut dimensi kita sebagai dimensi syuhudul afal dan
dimensi Allah SWT adalah dimensi lain (ghaib) yang tidak terjamah
oleh kemampuan fisik manusia. Dimensi yang disebut dalam alQuran sebagai Arsy (Yunus:3; ar-Radu:2; al-Furqaan:59, dst) itu tidak
mungkin berada di dunia (satu dimensi dengan manusia). Allah
berada pada dimensiNya yang transenden, yang berada dan meliputi
semesta namun tak dapat dipenetrasi lewat logika (baca buku Ruang

Pertemuan Tuhan oleh Zainurrahman; dapat didownload di internet).


Sementara itu, Rasul telah pergi meninggalkan al-Quran dan
Sunnahnya. Kita, selama ini, mungkin, hanya membaca al-Quran
guna mencari ayat-ayat tentang perintah dan larangan; kita juga
mempelajari hadist karena kita ingin mejalankan sunnahnya. Jika
mau jujur, kita sebenarnya melakukan hal-hal tersebut karena kita
cinta kepada Allah dan RasulNya, bukan karena kita takut pada
keduanya.
Akan tetapi para pembaca sekalian, ada tokoh besar yang selama ini
kita lupakan, kita abaikan. Itu memang sudah fitrah sebagai manusia.
Sesuatu yang dibenci, tidak akan didekati; yaitu iblis. Akan tetapi,
walaupun kita merasa menjauh darinya, tetap saja iblis akan selalu
mendekat kepada kita. Ini tidak lain dalam rangka mensukseskan
misinya untuk menjerumuskan kita ke dalam lembah neraka
jahannam. Kita menjauhkan diri darinya (ini persepsi kita) dengan
sholat, puasa, zakat, haji, namun kita tidak tahu bahwa bisa jadi
semua itu dilakukan karena didalangi oleh iblis; disinilah kita perlu
mencurigai iman kita. Apa gunanya sholat yang menyebabkan merasa
diri mulia? Puasa yang melahirkan ujub, haji yang mengangkat riya?
Bahkan dalam sholatpun iblis masih mencelakakan kita.
Allah SWT telah mendeklarasikan iblis sebagai musuh kita (alKahfi:50; Thaha:117), maka sungguh ceroboh jika kita tidak
mempelajari siapa musuh kita, dimana kekuatannya dan apa
kelemahannya. Apakah kita pantas menyebut diri sebagai orang yang
memiliki mata untuk melihat kebajikan, sedangkan kita buta melihat
musuh kita yang sedang mengepung kita? Apakah kita pahlawan
agama Allah sementara kita bahkan tidak mengenal siapa musuh

yang

kita

perangi?

Ternyata

selama

ini

kita

hanya

bisa

mengumpulkan senjata, mengasah pedang, mengumpulkan peluru


dan sebagainya, namun kita bahkan tidak marifat kepada siapa
musuh kita.
Iblis, sebagaimana akan saya jelaskan berikut dan berikutnya,
memiliki strategi tak terhingga untuk mengecoh bahkan hingga
menyerang

kita

secara

fisik.

Tujuan

iblis

bukan

hanya

menjerumuskan kita ke dalam neraka, tetapi juga menghalangi kita


untuk berbuat (atau membantu orang untuk berbuat) kebajikan. Iblis
sering menggoda lewat bisikan, tetapi tak jarang iblis juga menyerang
kita sebagaimana perang sesungguhnya. Iblis memiliki keinginan yang
sangat kuat untuk menghalangi kita untuk menjadi baik. Bahkan jika
perlu, iblis akan menamatkan riwayat hidup kita, jika dia merasa
bahwa kita terlalu tangguh untuk digoda, kita adalah penghalang bagi
misinya, dan sebagainya.
Banyaknya cara iblis itu sebenarnya saya golongkan menjadi dua saja.
Yang pertama adalah, iblis menghiasi perbuatan buruk menjadi baik
dan ini merupakan cara halus dan konvensional bagi mereka; dan
yang kedua adalah menebarkan teror yang dahsyat yang merupakan
cara emergensi dalam kode etik mereka, saat mereka merasa cara
pertama tidak lagi efektif (namun kadang-kadang mereka kolaborasi
keduanya).

Telah banyak buku yang beredar, mengenai cara pertama iblis


menjerumuskan manusia dalam kejahatan. Buku-buku tersebut
dengan mudah dapat ditulis oleh para ustad yang memiliki

pengetahuan yang cukup, walaupun hanya dengan membaca kitab


saja. Tetapi untuk masalah yang kedua, saya pikir pengalamanlah
yang akan menentukan. Oleh karena itu, saya tidak akan membahas
cara pertama iblis, namun saya akan fokus kepada cara kedua iblis. Isi
buku ini merupakan refleksi pengalaman dan renungan atas
pengalaman-pengalaman saya selama ini. Hasil dari kontemplasi saya
menyimpulkan bahwa sesungguhnya fenomena-fenomena teror iblis
yang selama ini menjadi isu (kesurupan, penunggu, penghuni pohon
angker, kuburan angker, hantu, pocong, genderuwo.....ah apa saja)
merupakan teror yang diterbarkan oleh iblis untuk melumpuhkan
iman manusia, bahkan untuk mengemudi iman kepada Allah menuju
pada penyembahan berhala.
Buku ini selain menjelaskan fenomena-fenomena itu, saya akan
menjelaskan apa yang menyebabkan iblis menjadi kuat dan apa yang
melemahkannya, siapa iblis sebenarnya, apa maunya, dan bagaimana
melawan teror, mengusir jin, mengobati orang yang kena imbas
terornya dan sebagainya. Meskipun pada gilirannya nanti hal
tersebut dijelaskan tidak pada bagian-bagian terpisah, saya berusaha
untuk menyajikannya secara komprehesif. Semoga buku ini
membawa manfaat bagi kita sekalian, khususnya dalam menghadapi
teror-teror iblis tersebut.

Bagian I
Siapakah Iblis Itu?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa iblis adalah makhluk yang
diciptakan dari api (al-Araaf:12) yang sudah barang tentu panas
dan membakar. Terlepas dari keyakinan kita terhadap al-Quran,
tokoh iblis ini sudah menjadi alasan empuk atas segala tindak-tanduk
kejahatan manusia; kita selalu beralasan bahwa setiap perbuatan
jahat manusia merupakan realisasi bisikan iblis. Apakah itu benar?
Jika benar, maka mengapa manusia harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya secara individu?
Kelihatannya manusia melakukan perbuatan jahat karena memang
mengikuti ajakan iblis. Bagaimana bisa, sedangkan manusia
kebanyakan tidak mengenal iblis dengan baik. Maka kadangkala kita
harus menerima bahwa perbuatan jahat kita berasal dari kekufuran
kita, yang juga dimuluskan oleh iblis. Dalam berbuat jahat, manusia
berkolaborasi dengan iblis. Ini dia, karena tidak mengetahui, manusia
yang berbuat jahat tidak sadar jika tengah berteman dengan iblis.
Iblis telah menyerupai berbagai rupa, yang rupawan dan menawan
hingga pada rupa yang menakutkan.
Iblis adalah salah satu kaum dari golongan jin (al-Kahfi:50), sehingga
dapat dikatakan bahwa iblis sudah tentu jin, sedangkan jin belum
tentu iblis. Iblis juga dinyatakan kafir oleh Allah (Shaad:74), dengan
demikian, Iblis sebenarnya adalah jin yang kafir kepada Allah SWT.

Menurut beberapa sejarah lisan, dahulunya iblis merupakan


golongan penyembah Allah SWT yang sangat taat dan sangat
berbakti. Konon pemimpin golongan iblis adalah bernama Azazil,
salah satu dari lima malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail. Namun
keterangan ini belum diketahui kebenarannya, namun satu hal yang
pasti, Iblis merupakan golongan Jin di satu ayat namun juga malaikat
penyembah Allah di ayat lain (al-Baqarah:34). Kita sama-sama tahu
bahwa baik jin maupun malaikat merupakan entitas yang berbeda,
lalu bagaimanakah Iblis tergolong Jin sekaligus Malaikat? Ini mungkin
pertanyaan yang penting untuk diajukan. Pertanyaan ini membuat
saya berkesimpulan bahwa iblis mengalami degradasi dari malaikat,
kemudian masuk pada golongan jin dan dideklarasi sebagai kafir.
Sejenak kita melihat malaikat. Malaikat adalah hamba-hamba yang
Allah muliakan (al-Anbiya:26). Mereka dimuliakan karena ketaatan,
kebaktian dan kepatuhan mereka. Wajar saja, karena Allah tidak
menciptakan nafsu untuk mereka. Melihat iblis mengalami degradasi
dari golongan malaikat jatuh pada golongan jin kafir, menimbulkan
pertanyaan, jika malaikat tidak memiliki nafsu lalu mengapa Iblis
(yang juga malaikat) bisa bersikap angkuh? Dengan mengatakan
bahwa dia tercipta dari api dan Adam tercipta dari tanah lalu
mengapa dia harus bersujud kepada Adam (al-Araaf:12)? Lalu jika
memang kritikan seperti ini dianggap sombong bagi Allah dan
hukumannya adalah dikategorikan kafir, lalu mengapa tidak ada
hukuman bagi mereka (malaikat) yang mengkritik Allah dengan
mengatakan bahwa menciptakan manusia (lagi) itu tidak perlu karena
hanya membuat pertumpahan darah dan kekacauan di muka bumi
(al-Baqarah:30)? Ini sebenarnya bukan hanya sombong, tetapi juga

menganggap Allah SWT kurang teliti dalam menciptakan makhlukNya


dan bisa dikategorikan sebagai dosa besar.
Betapa kasihan iblis, karena dengan demikian dia lalu dicap sebagai
kafir dan terusir dari surga. Menurut saya, iblis merasakan sakit hati
yang amat sangat terhadap Allah SWT dan sakit hati inilah yang
menimbulkan dendam kesumat terhadap turunan Adam, hingga kita
sekarang ini. Sakit hatinya ini tergambar dalam al-Quran (alAraaf:16), bahwa Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang
lurus. Ini adalah sumpah serapah iblis karena sakit hatinya, karena
ada isu pilih kasih di kampung surga. Bukannya tidak beralasan,
iblis tentu saja kecewa dengan kebijakan Allah SWT untuk
mendegradasi, mengusir, mencap dan menghukum sebagai yang
tersesat hanya karena rasa penasaran mengapa Allah SWT
memerintahkan mereka semua (para malaikat) untuk bersujud
kepada Adam. Rasa penasaran ini kemudian diterjemahkan sebagai
kesombongan dan terlahirlah hukum bahwa kesombongan adalah
dosa favorit iblis.
Apakah iblis memang diciptakan sebagai penggoda manusia? dan
kasus tidak-maunya iblis menyembah Adam merupakan salah satu
trik Allah SWT supaya ada alasan untuk mengusir mereka dar
surga? Allah selalu punya rahasia. Ada kejadian aneh di surga, jika
iblis adalah pembesar-pembesar setan, sudah terusir dari surga
firdaus, lalu bagaimana mungkin ada setan yang masih bertengger di
surga dan menggoda Adam untuk mengunyah buah khuldi
(Thaha:120)? Ini seolah-olah menunjukkan adanya kebocoran sistem
sekuriti di surga. Ataukah kehadiran atau kelolosan salah satu anak

10

buah iblis ini adalah atas izin Allah? Jika memang benar, maka
peristiwa Adam, hawa dan khuldi juga telah diset sedemikian rupa,
agar Allah memiliki alasan mengusir Adam dan Hawa dari Surga.
Tentu saja, karena Adam diciptakan bukan sebagai khalifah di surga,
namun khalifah di muka bumi (al-Baqarah:30).
Jatuhlah Adam dan Hawa menyusuli jatuhnya iblis di muka bumi,
kedua-duanya, Manusia dan Iblis sama-sama korban trik Tuhan,
sama-sama terusir dan mengapa harus saling memusuhi satu dan lain
(al-Baqarah:36). Dengan demikian, manusia dan iblis sebenarnya
senasib, seperjuangan, namun berbeda dalam tujuan. Perang antara
manusia dan iblis kemudian dideklarasi oleh Allah SWT (alBaqarah:168). Drama kehidupan manusia dan iblis seolah-olah
sebuah pertarungan dalam arena untuk merebut status beriman.
Celakanya, sebagai manusia, kita sadar bahwa kita terlempar begitu
saja, dan tidak mengetahui siapa yang telah lebih dulu mengalami
keterlemparan ini. Sesungguhnya kita, dengan sangat terpaksa harus
memusuhi iblis. Dan sebagaimana telah saya jelaskan, bahwa iblis
memiliki dua cara untuk memerangi manusia, dan hanya cara kedua
yang akan saya paparkan disini.
Demikianlah sejarah singkat drama keterlemparan iblis dimuka bumi
ini, dan kemudian menjadi musuh kita. Tentu saja ini hanyalah
perkenalan awal bagi anda, kedepan nanti saya akan menunjukkan
kepada anda betapa kokoh pertahanan iblis dan betapa dendamnya
dia kepada kita, atas kasus yang tidak kita ketahui. Bisa jadi kita
adalah korban yang harus survive menghadapi segala takdir ini,
segala yang telah direncanakan oleh Allah SWT, dan terpaksa tanpa

11

belas kasih, kita harus saling bunuh dengan iblis, yang sesungguhnya
juga korban dari rencana Allah SWT.

Bagian II
Visi dan Misi Iblis
Sebenarnya dari rentetan kejadian di atas, dapatlah terlihat visi dan
misi iblis yang kemudian dibangun untuk meruntuhkan dinasti iman
dan islam manusia. Visi iblis adalah bahwa manusia itu lebih rendah
dari iblis, sehingga tidak pantas untuk disujudi, dihormati dan oleh
karena manusia menjadi alasan pengkafiran dan kesesatan atas
dirinya, maka harus ada urusan berhitung alias balas dendam atas
mereka.
Berhubungan dengan visi di atas, maka terumuslah misi untuk
senantiasa menghalang-halangi manusia dari berbuat kebaikan dan
kebajikan, senantiasa berusaha menyesatkan manusia agar samasama menjadi makhluk yang tersesat.
Dari visi dan misi ini, kemudian disusunlah strategi-strategi untuk
merealisasikan visi dan misi tersebut. Strategi yang disusun
bermacam-macam, mulai dari yang konvensional hingga yang
emergensi. Sebagaimana yang saya sebutkan sebelumnya, yang
konvensional adalah cara iblis untuk menyulap perbuatan buruk
menjadi baik dalam pandangan manusia (al-Hijr:39) dan yang
emergensi adalah sampai pada tingkatan menebarkan teror-teror
yang, wallahu alam, mengapa tidak saya temukan tersinyalir dalam
al-Quran. Meskipun tidak tersinyalir dalam al-Quran, kita dapat

12

melihat banyak kejadian yang merupakan teror yang ditebarkan oleh


iblis dan kaki-tangannya.
Visi dan misi iblis ini akan tetap digencarkan oleh iblis hingga hari
kiamat, atau setidaknya hingga seseorang menghembuskan nafasnya
yang terakhir. Mereka dikenal sebagai tentara yang tangguh, yang
sangat tangguh dalam menjalankan serangan-serangannya dan
merealisasikan visi dan misinya.
Perlu kita ketahui, bahwa manusia juga memiliki kelemahan yang
digunakan oleh iblis untuk menjerumuskan manusia, yaitu hawa
nafsu. Hawa nafsu ini merupakan rumah yang sangat indah bagi iblis.
Hawa nafsu manusia sangat menjanjikan keberhasilan realisasi visi
dan misi iblis, sehingga jika manusia tidak mampu melatih dan
mengendarai hawa nafsunya dengan baik, maka niscaya iblis akan
menganggapnya sebagai kuda yang sangat jinak, selain rumah indah
yang siap huni.
Jika manusia mampu mengendalikan hawa nafsunya, dapat
menjinakkan nafsunya, maka iblis tidak akan menyesatkan mereka.
Dalam al-Quran iblis berjanji akan menyesatkan keturunan Adam,
terkecuali sebagian kecil diantara mereka (al-Isra:62) dan menurut
tafsir, yang sebagian kecil diartikan sebagai orang-orang yang
ikhlas. Ini masih merupakan lembaran yang masih kabur, karena
tentu kita akan berpikiran bahwa iblis mungkin tidak mau, atau tidak
mampu menggoda sebagian kecil diantara anak Adam. Tetapi
sepertinya iblis tidak mampu, bukannya tidak mau. Siapa saja yang
mampu menguasai hawa nafsunya, senantiasa ikhlas kepada Allah
SWT, maka iblis tidak akan mampu menggodanya. Akan tetapi, jika

13

iblis tidak mampu menggodanya, maka cara emergensi akan


dieksekusi. Disinilah, selain kita menguasai hawa nafsu, haruslah ada
kekuatan untuk mengatasi teror yang mungkin akan kita hadapi.

Bagian III
Strategi-Strategi Emergensi Iblis
Kini, sampailah kita pada bagian rahasia iblis. Akan saya paparkan apa
saja dan bagaimana strategi-strategi emergensi yang iblis eksekusi
guna mencelakai manusia yang tidak berhasil digoda dengan cara
konvensional.

Seluruh

pemaparan

dibawah

ini

merupakan

pengalaman-pengalaman saya, baik secara pribadi maupun secara


kolektif. Dari setiap pemaparan pengalaman senantiasa sarat dengan
nila-nilai dan pengungkapan rahasia strategi iblis.
Iblis, oleh karena dia adalah golongan jin, mereka memiliki
kemampuan untuk mewujudkan diri di hadapan manusia dengan
tujuan yang tertentu. Kebanyakan orang tidak menyakini hal ini
dengan alasan bahwa mereka belum pernah mengalaminya. Tentu
saja,

bagi

yang

belum

mengalaminya,

berarti

iblis

masih

melaksanakan strategi konvensionalnya. Kemunculan jin atau iblis,


yang sering disebut dengan penampakan bukanlah hal yang tidak
benar. Mereka tergambarkan memiliki wujud tinggi, besar, bertaring
dan berkuku anjang dan runcing, namun hampir menyerupai manusia
atau bisa disebut monster. Hal ini dikarenakan jin lebih mudah
menyerupai binatang daripada manusia. Ketika jin berusaha
menyerupai manusia, kebiasaan menyerupai binatang mereka
muncul, maka yang terjadi malah setengah manusia setengah
binatang.

14

Biasanya juga iblis menyerupai orang yang telah meninggal dunia


untuk menakut-nakuti sebagian orang, menyebarkan teror-teror dan
sebagainya. Berikut ini adalah pengalaman saya yang pertama
berkaitan dengan hal tersebut.
Pengalaman pertama
Rumah kami bertetangga dengan sebuah rumah kosong yang
sementara (di waktu itu) disewa oleh sekelompok orang jawa yang
berprofesi sebagai guru. Meskipun guru, mereka rata-rata fanatik dan
istikamah dalam berislam. Salah satu dari mereka (Mas Bachrudin)
adalah guru saya. Saya belajar banyak dari beliau. Salah satu dari
mereka bernama mas Maryanto, memiliki seorang isteri yang baik
hati dan masih muda bernama mba Mei. Suatu malam, semua lakilaki di rumah itu sedang keluar untuk kepentingan yang tidak saya
ketahui, dan yang saya sadari adalah bahwa istri mas Mariyanto itu
sedang sendirian. Teror dalam rumah itu sudah bukan rahasia lagi.
Saya yang pada saat itu sudah dianggap sebagai orang rumah diajak
oleh mba itu untuk menemaninya. Pada saat itu usia saya masih + 15
tahun. Seingat saya, saya sedang menonton tv. Tiba-tiba saya
mendengar ada teriakan dari kamar keluarga mba Mei. Mba Mei
berteriak Siapa kamu? Sebaiknya kamu pergi dari sini atau saya akan
membakarmu! teriak sambil membacakan ayatul kursi. Mendengar
teriakan itu, ayah saya kemudian mendatangi kami dan segera
mendorong pintu itu. Sejenak saya melihat sosok kembaran mba
Mei duduk di atas ranjang berhadapan dengan mba Mei yang sedang
kaku berdiri. Ayah saya kemudian melafazkan ayat-ayat al-Quran dan
akhirnya sosok itupun menghilang. Iblis yang menampakkan diri itu

15

mengambil rupa mba Mei sendiri, dan pada saat itu pula mba Mei
tidak dapat melaksanakan shalat Isya.
Inilah pengalaman pertama, dimana saya melihat ada dua mba Mei
dan saya sangat yakin bahwa itu adalah iblis yang mau menebarkan
teror dengan sasaran mba Mei. Hal ini bisa jadi bertujuan supaya
mba Mei dengan keluarganya mengadakan sesembahan untuk
menghormati iblis yang manampakkan diri itu, guna mengantisipasi
kemunculan yang berikut. Namun hal itu tentu saja tidak dilakukan
oleh mba Mei dan keluarga, sebagai bukti keimanan mereka yang
tidak tergoyahkan hanya oleh kemunculan seperti itu.
Kasus semacam ini sudah banyak terjadi dalam masyarakat kita dan
sebagian orang menganggap fenomena seperti ini difaktori oleh
labilitas psikologi seseorang. Menurut pandangan saya, labilitas
psikologis semacam itu, sehingga menimbulkan ketegangan tertentu,
malah difaktori oleh penampakan sesuatu yang tidak biasa. Banyak di
layar televisi, ditampilkan banyak penampakan yang ditangkap
dengan kamera. Sebenarnya semua itu hanya rekayasa, karena
keterbatasan logika untuk menerjemahkan fenomena, lalu jalan
tengahnya adalah menyadarkan orang lewat pembuktian (rekayasa)
visual.
Akan tetapi apa yang dijelaskan dalam buku ini adalah realitas, baik
dialami oleh diri sendiri maupun bersama orang lain. Tayangantayangan televisi yang menunjukkan adanya makhluk halus
berdampingan dengan kita justru merupakan pembodohan bagi
masyarakat kita, dimana masyarakat akhirnya melakukan hal-hal
untuk menyembah makhluk-makhluk itu.

16

Kehadiran makhluk-makhluk itu memang diakui karena dalam alQuran dijelaskan bahwa Allah bukan hanya menciptakan manusia,
hewan dan tumbuhan. Eksistensi keghaiban juga harus diimani, dan
bukan iman ini yang menciptakan realitas, namun iman itu hanya
merupakan pengakuan terhadap realitas eksistensi yang ghaib yang
tak terjamah oleh indra atas sadar.
Kita kembali sejenak pada pengalaman saya barusan. Kehadiran
makhluk yang menyerupai diri korban sendiri tentu saja bermaksud
untuk meneror korban. Dengan menebar teror demikian, si korban
bisa menjadi penakut, bahkan phobia. Si korban adalah seorang yang
sepengetahuan saya sangat rajin beribadah, entah mungkin tahajud
juga. Dengan meneror demikian, iblis bisa jadi bermaksud untuk
menghentikan atau mengurangi keberaniannya untuk mengambil
wudhu di luar rumah di larut malam. Ingatan yang disebabkan oleh
shock seperti itu bukanlah memori instan yang bisa dilupakan secara
instan juga. Ingatan seperti ini bisa menghalangi kekhusyuan dalam
beribadah.
Saya sendiri, menyaksikan hal tersebut, dimana iblis itu seperti
halnya cermin yang diletakkan di atas tempat tidur korban. Tidak ada
bedanya, dan ingatan tersebut masih basah dalam pikiran saya, entah
sampai kapan; setiap pengalaman mistis saya tidak akan dapat saya
lupakan, betapapun banyaknya itu.
Pengalaman Kedua
Beberapa tahun yang silam, saat saya berada dalam asuhan kakak tiri
saya, saya selalu melihat kuku yang runcing bertengger di daun
jendela kamar di tengah malam. Ketika pikiran kita belum terpolusi

17

dengan imej-imej realistis, hal tersebut bagi saya merupakan hal yang
biasa-biasa saja; tentu saja hal itu akan menjadi berbeda jika saat ini
saya mengalaminya. Ambillah sebuah contoh, seorang anak jika
dihadapkan dengan tontonan menarik seperti orang terbang, hal itu
akan menjadi sekedar tontonan. Berbeda jika tontonan itu
dihadapkan kepada orang yang pikirannya telah terpolusi imej
realistis (bahwa orang tidak bisa terbang karena tidak memiliki sayap)
hal itu tentu saja makes sense bagi penonton dewasa.
Saya tidak mengambil pusing dengan apa yang selalu saya lihat,
karena bahkan saya tidak berfikir bahwa itu adalah kuku. Saya
kemudian memahami apa yang sebenarnya terjadi setelah dewasa
dan saya diceritakan oleh ibu saya bahwa kakak tiri saya selalu
diganggu oleh makhluk halus, dan salah satu contohnya adalah apa
yang saya ceritakan baru saja.
Awalnya saya tidak mengerti dengan maksud makhluk itu, sehingga
tiba satu saat saya mengerti bahwa tujuan makhluk-makhluk itu
adalah untuk menipu manusia, meneror dan mematahkan iman. Saya
sangat mengenal watak kakak tiri perempuan saya itu, seorang yang
taat beragama dan keranjingan shalat malam. Iblis yang suka
mengganggu seperti itu, tidak ada alasan lain, terkecuali ingin
menciptakan ketakutan dalam ketakutan kita. Pada gilirannya nanti,
kita malah takut terhadap iblis namun tidak takut kepada Allah SWT.
Yang terjadi kemudian, benar saja, kakak saya tidak lagi berani untuk
keluar mengambil air wudhu; sebagai jalan yang lain, dia selalu
menyediakan secerek penuh air yang nantinya digunakannya untuk
berwudhu. Meskipun demikian, bukan mustahil bahwa setiap ibadah

18

bisa tercemar kemurnian niatnya. Dengan adanya hal-hal tersebut,


kemungkinannya sangat besar untuk beribadah tida lagi lillahi taala,
malahan untuk membentengi diri atau mengobati ketakutan
tersebut.
Pengalaman ketiga
Waktu itu saya harus sendirian di rumah karena orang tua harus
tinggal di luar kota mengurusi perkebunan cengkeh dan pala. Karena
merasa sepi, saya kemudian mengkontak dua orang sahabat untuk
menemani saya. Waktu telah menunjukkan tengah malam, dan saya
terbangun karena ada bunyi langkah kaki seperti orang lagi
melangkah, di atas atap rumah. Jika anda pernah mengikuti upacara
bendera setiap senin saat anda masih di bangku sekolah, anda dapat
membayangkan bagaimana langkah kaki seorang pemimpin upacara.
Demikianlah yang terjadi, langkah dua kaki bolak-balik dari teras ke
dapur dan balik lagi dapur ke teras. Saya kemudian positive thinking
bahwa itu adalah fenomena pemuaian. Tetapi pada usia itu, saya
sudah tahu bahwa ada makhluk halus tertentu yang di daerah saya
disebut Meki (mungkin genderuwo untuk Jawa), yang berlalu lalang
untuk mengganggu manusia. Saar pagi tiba, saat kami sedang
sarapan, disitulah baru saya tahu juga bahwa bukan hanya saya yang
mengetahui kejadian tadi malam. Kedua teman saya memaparkan hal
yang sama.
Setelah kejadian itu, sejujurnya ada ketakutan dalam hati saya. Saya
menjadi jarang di rumah, sering tidur di rumah teman, merasa tidak
nyaman di rumah sendiri. Keadaan seperti itu memakan waktu yang
tidak cepat, hingga saya berkonsultasi dengan seorang ustad dan

19

ustad tersebut menyarankan beberapa hal, yang nanti akan saya


jelaskan di bagian berikutnya.
Saya sempat berpikir bahwa makhluk itu adalah suruhan orang lain.
Namun saya merevisi pikiran saya dengan berpendapat bahwa
mereka juga memiliki tujuan sendiri, daripada mengikuti arahan
untuk mencapai tujuan orang lain. Tujuannya melakukan hal itu
terhadap manusia, yang paling mungkin, tidak lain dan tidak bukan
adalah untuk melahirkan ketakutan dan bisa jadi karena takut
manusia balik memujanya, demi keamanan dan ketentraman
jiwanya, alhasil, musyriklah.
Anda, atau kebanyakan orang, mungkin tidak mengalaminya, atau
setidaknya belum pernah. Banyak juga yang karena tidak percaya
akhirnya memutuskan untuk ingin mengalaminya. Ada yang tidak
mau percaya agar tidak mengalaminya, akhirnya menciptakan logika
dibalik fenomena-fenomena tersebut. Bahkan ada yang ketika sudah
mengalaminya, mereka mengatakan bahwa itu bagian dar imajinasi
atau ilusi, tidak riil. Semua tu terserah, merupakan pilihan bagi orangorang yang merdeka secara intelektual. Akan tetapi, satu hal yang tak
dapat dipungkiri, adalah banyak kejadian yang menimpa terlalu
banyak orang disekitar kita, yang sebenarnya kita sendiripun
mengakuinya. Hal lain yang perlu diakui adalah intuisi kita bahwa ada
yang mengancam kita diluar sana. Selalu saja ada alasan untuk
menghindari kegelapan, selalu saja ada alasan untuk menghindari
pekuburan, selalu saja ada alasan untuk tidak tinggal di rumah tua
yang besar dan kosong, selalu saja ada alasan untuk berserah diri
kepada Allah SWT dari gangguan-gangguan metafisis yang kita
berharap tidak kita jumpai.

20

Pengalaman keempat
Pengalaman berikut, terjad ketika saya dan teman-teman mahasiswa
mengadakan safari ramadhan di pulau lain. Ini memang tidak secara
langsung dialami oleh saya, namun dialami oleh beberapa teman
saya. Salah satu dari teman saya, perempuan, selalu melihat sosoksosok menakutkan dalam kamar (tempat menginapnya). Sosok-sosok
itu nampak hanya dalam bentuk bayangan saja, namun cukup jelas
untuk digambarkan.
Tak lama kemudian dia mengalami kejang dan berteriak seolah-olah
melawan sesuatu yang mau merasuki dirinya. Kami segera
mengamankan dia. Saat saya, sebagai ketua panitia kegiatan pada
saat itu, mengamankan dia di salah satu rumah yang lain, dua orang
teman saya sama-sama melihat sosok pendek gemuk yang
menggunakan sarung putih sekujur tubuhnya dan memiliki pusar
yang menyala biru. Makhluk itu berdiri diam di depan rumah, di
sebuah pulau pedalaman Halmahera Selatan yang saat itu sudah
sangat larut.
Dua teman yang melihat itu gemetaran karena baru sekali melihat
sosok seperti itu dan mereka tangkap dalam pikiran mereka sebagai
makhluk lain. Ternyata, makhluk tersebut merupakan suruhan
orang, tak salah duga, seorang kakek tiba-tiba mendatangi kami dan
menawarkan jasa untuk mengobati teman kami yang kejang-kejang
itu. Dengan satu kecupan di leher (ini disengaja) teman kami, maka
keluarlah sebuah batu dari lehernya, aneh tapi nyata. Kami semakin
yakin bahwa makhluk itu suruhannya ketika kakek tersebut
berkomunikasi dengannya.

21

Sosok yang nampak seperti suruhan kakek itu, dibalik apa yang
nampak, sesungguhnya kakek itulah yang bergantung pada makhluk
tersebut. Ketergantungan itu akan melahirkan pemujaan-pemujaan,
dan tak sedikit orang yang mengimaninya, serta memilih jalan
demikian sebagai jalan hidupnya.
Kebanyakan

orang,

memang

hal

ini

harus

dipercaya,

menggantungkan harapan serta upaya mereka terhadap makhlukmakhluk tersebut, yang bagi saya masuk golongan iblis. Dengan
berharap besar terhadap iblis, maka pupuslah tawakkal kepada Allah
SWT dan RasulNya. Dengan demikian, orang-orang tersebut telah
bersikap musyrik.
Terhadap yang menjadi korban, lagi-lagi ketakutan akan merajalela
jiwa. Setiap waktu akan dikejar dan diteror oleh pengalamanpengalaman tersebut. Saya mungkin dilahirkan dengan tugas ini,
dimana saya harus mengamati, memikirkan, mencari solusi dan
menyebarkannya seperti ini.
Iblis, yang menjadi sekutu bagi manusia, akhirnya memegang kendali
di setiap lini kesadaran manusia yang menjadi tuan iblis namun
sekaligus menuankan iblis.
Masih ada sejumlah besar pengalaman serupa, namun saya pikir
pengalaman-pengalaman diatas cukup menjadi contoh bagi kita
sekalian dalam rangka membahas strategi iblis dalam bentuk ini.
Berikut kita akan memasuki wilayah pengalaman yang berbeda.

22

Pengalaman kelima
Kesurupan adalah fenomena yang sering terjadi di kawasan kita dari
dulu hingga entah kapan. Telah banyak konsep yang dibentuk untuk
memudahkan orang menalar fenomena yang satu ini. Fenomena ini
dibahas dari berbagai sudut pandang, mulai dari sudut pandang
agama, sampai pada sudut pandang psikologi. Saya yakin masalah
kesurupan ini anda sudah pasti paham, saya hanya menceritakan
pengalaman saya saja.
Sebelumnya saya sampaikan bahwa saya adalah seorang praktisi
mistis, sejak saya mempelajari kebatinan (hal ini saya ceritakan di
dalam buku Lihatlah Aku Seorang Sufi. Dapat didownload di
http://majelisaljabbar.wordpress.com),

saya

selalu

diminta

mengobati atau lebih tepatnya mengembalikkan kesadaran normal


seseorang yang terkena kesurupan ini.
Saya sudah lupa kapan pertama kali saya menghadapi persoalan ini.
Yang jelas, yang paling banyak terjadi adalah ketika ada kegiatan di
luar kota, seperti study tour mahasiswa dan sebagainya. Berikut ini
adalah satu pengalaman yang sementara ini terberat bagi saya.
Suatu ketika saya ditelpon orang dan diminta untuk mengobati
seorang wanita yang kesurupan kuntilanak. Karena saat itu saya
sibuk, saya menyodorkan tugas tersebut kepada salah seorang murid
saya. Namun beberapa jam kemudian murid saya mengkontak saya
dan mengatakan bahwa dia menyerah. Terpaksa saya harus turun
tangan.

23

Saat saya mendatangi wanita yang sakit itu, dia meronta-ronta dan
menggunakan bahasa yang susah saya pahami. Beberapa orang tua
sudah berusaha untuk mengeluarkan kuntilanak itu dari tubuh si
sakit. Dengan berbagai cara saya pun mencobanya tetapi harus saya
akui, sulit.
Saya kemudian meminta petunjuk, berdoa agar dimudahkan
pekerjaan saya saat itu. Kemudian saya pun mendapatkan ide, yang
akan saya paparkan pada bagian selanjutnya, dan akhirnya asap
mengepul dari ubun-ubun wanita itu dan kemudian menyadarkan
diri.
Kesurupan masal juga pernah terjadi di beberapa sekolah dan
Alhamdulillah saya, dengan dibantu murid-murid saya, telah
menemukan cara yang khas untuk mengatasinya.
Kadang-kadang, kita harus mampu membedakan antara kesurupan
iblis dan depresi yang mirip kesurupan, bahkan ada juga yang purapura kesurupan. Hal ini saya jelaskan nanti.
Pengalaman keenam
Suatu ketika saya diminta untuk mengobati seseorang yang
kesakitan, berteriak seolah-olah berada di alam lain. Ini bukan
kesurupan. Indra yang bersangkutan telah dimanipulasi oleh iblis,
sehingga

penglihatannya

dan

pendengarannya

seakan-akan

membuatnya sadar bahwa dia berada di alam lain.


Yang saya tahu, bahwa ada sejenis jin (Ternate: Moro) yang mampu
menghaibkan manusia hingga masuk ke alam mereka. Inilah yang
terjadi atas diri si korban tersebut. Wanita tersebut berteriak

24

kesakitan, dan sangat aneh, jika dia berteriak bahwa tangannya


dipukuli, serta-merta terlihat bekas pukulan itu muncul perlahan.
Setelah

berhasil

disadarkan,

dikembalikan

indranya,

dia

menceritakan bahwa dia melihat kakak mereka yang tertua. Saat saya
menanyakan hal tersebut pada orang tua yang bersangkutan, mereka
menceritakan bahwa kakak mereka yang tertua dinyatakan hilang
beberapa tahun silam. Ya, tidak salah lagi, kakak mereka yang tertua
itu telah diculik oleh jin jenis ini.
Di daerah saya, saya tidak tahu apakah hal ini terjadi di daerah anda
juga, banyak orang dari berbagai kalangan sudah turun-temurun
bersekutu dengan makhluk yang disebut Moro ini. Saya yakin yang
berbeda hanyalah masalah penyebutannya saja. Teror yang
disebarkan oleh makhluk yang saya kira iblis ini telah membuahkan
hasil yang cukup sukses, yaitu kemusryikan.
Pengalaman ketujuh
Aktifitas menziarahi makam para ulama dan wali telah menjadi tradisi
kami untuk menghormati dan menunjukkan kecintaan kita terhadap
mereka. Namun ziarah makam para wali ini sudah memiliki banyak
warna

dan

salah

satu

warnanya

adalah

menjurus

pada

kemusyrikan.
Seorang murid saya mendatangi saya dan meminta izin untuk
menziarahi makam seorang wali, dia menceritakan bahwa suatu
malam dia bermimpi kedatangan sosok yang menakutkan yang
seolah-olah mau menerkamnya. Dalam mimpinya itu, dia juga
didatangi oleh seseorang yang tak jelas nampaknya, menasehatinya
agar menziarahi makam tersebut dengan membawa sesembahan.

25

Dan saya mengatakan TIDAK kepadanya. Tak lama kemudian ada


murid yang lain datang dan meminta izin untuk menziarahi makam
wali yang sama. Dia beralasan bahwa dia baru mengetahui bahwa
wali tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan Islam disitu, dan
saya mengatakan YA. Murid yang pertama bertanya kepada saya,
mengapa

saya

menidakkannya

dan

mengiyakan

saudara

seperguruannya. Saya kemudian menjelaskan bahwa niat dan


tujuannya menziarahi makam wali tersebut akan membuatnya
menjadi musyrik. Karena yang datang dalam mimpinya itu samasama iblis, dan itu adalah strategi mereka untuk mengendalikan hati
dan imannya.
Pengalaman kedelapan
Saya tidak merasa memiliki iman yang cukup tangguh. Saya merasa
iblis masih mempunyai akses untuk menggoda saya lewat cara yang
lebih halus. Namun entah mengapa suatu malam saya diserang
dengan sangat dahsyat.
Saat itu, saya bertugas untuk memimpin dzikir bersama di salah satu
marhalah kami. Saya yang pada saat itu mengendarai sepeda motor
tiba-tiba terhalang oleh rambut yang sangat lebat, naudzubillah. Saya
berhenti dan memperhatikan rambut yang ada di genggaman saya,
dan rambut itu sangat panjang. Saya pikir rambut itu milik seseorang
yang diterbangkan angin, namun ternyata rambut itu sebenarnya
milik seorang wanita di hadapan saya, namun lampu sepeda motor
saya tidak menjangkaunya pada malam itu.

26

Saya kemudian turun dari sepeda motor saya tanpa mematikan


mesinnya, agar tetap ada cahaya, karena tempat itu sangat gelap dan
jauh dari perumahan masyarakat. Saya merasa pemilik rambut itu
menarik rambutnya dan saya akhirnya tertarik juga. Dengan
membaca ayat-ayat perlindungan, nampak jelas di hadapan saya
seorang wanita yang menurut pandangan saya yang normal ini,
sangat cantik.
Betapapun cantik rupawan wanita yang ada di dahapan saya itu, dari
tubuhnya tercium bau busuk yang menyengat. Saya kemudian
meminta agar dia tidak menghalangi jalan saya, dan saya juga
memperingatkannya bahwa saya tidak ingin menyakitinya. Namun
tanpa kata keluar dari mulutnya, dia hanya menatap dengan tatapan
yang tajam.
Saya melepaskan rambutnya (sangat jelas sense rambutnya) dan
mundur menuju sepeda motor saya. Mundurnya saya diikuti dengan
melayang majunya sosok tersebut. Saya kemudian merasakan sakit
pada kepala saya, telinga saya kemudian sakit itu menjalar keseluruh
persendian saya. Saya hampir tidak mampu melangkah lagi.
Nafas saya kemudian sesak, dada saya terasa menyempit. Saya
berusaha meraih sepeda motor saya dan berusaha agar tetap dalam
keadaan bermesin hidup. Saya terpaksa harus menyingkirkannya atau
dia yang akan mencelakakan saya. Dengan beberapa ayat dan huruf
saya meneriakinya dengan sekuat tenaga, sosok tersebut meronta
namun suara yang keluar dari mulutnya justru semacam ringkikan
kuda.

27

Dia kembali menyerang saya dengan rasa sakit yang sangat kuat. Dan
kembali saya meneriakinya. Pada teriakan kedua inilah sosok
tersebut kemudian berkelebat hilang dari pandangan saya, namun
rasa sakit yang saya derita masih tersisa. Perlahan saya kemudian
melanjutkan perjalanan saya, dan Alhamdulillah saya sampai tujuan
meskipun dzikir bersama telah dilaksanakan dan dipimpin oleh
seorang murid senior.
Kejadian seperti ini sudah saya jumpai berulangkali, dan hal tersebut
membuat saya semakin sadar bahwa mereka memiliki banyak cara
untuk memerangi kita. Ya, mereka, para iblis itu sekian lama telah
memerangi kita, dimulai dari dideklarasikannya peperangan antara
kita dan mereka oleh Allah SWT. Akan tetapi sebagian besar, dan
pada umumnya strategi perang yang mereka gencarkan adalah
perang dingin. Namun jangan salah sangka, pada tahap tertentu
mereka akan menyerang kita dengan sangat radikal, mereka adalah
teroris bagi iman kita.
Demikian beberapa pengalaman kecil yang dapat saya bagi saat ini.
Dari pengalaman-pengalaman tersebut, para pembaca kiranya dapat
memetik hikmah mengenai apa saja strategi iblis dan bagaimana
mereka mengeksekusi strategi mereka untuk memerangi kita,
meneror kita untuk menjerumuskan kita pada kesesatan.

28

Bagian IV
Stategi dan Ritual Menghadapi Teror Iblis
Dalam bagian ini, saya akan paparkan beberapa cara untuk mengusir
iblis yang menempati suatu tempat, merasuki diri seseorang,
membunuh iblis yang menampakkan diri untuk meneror, dan strategi
membentengi diri dari hal-hal tersebut.
Mengusir iblis yang menempati suatu tempat
Sering kali kita mendengar adanya tempat-tempat tertentu yang
konon ditempati oleh iblis. Adanya iblis di suatu tempat menjadikan
tempat tersebut terlihat angker, tidak disukai, dan menebarkan
getaran negatif yang mungkin anda sendiri pernah merasakannya.
Menempati suatu tempat merupakan salah satu strategi iblis untuk
menebarkan terornya. Untuk mengusir iblis dari suatu tempat
memang dibutuhkan kemampuan dalam. Apalagi jika iblis atau jin
yang menempati tempat itu termasuk jin yang berilmu.
Yang saya maksudkan dengan kemampuan dalam adalah memiliki
kekuatan batin berupa amalan dan keyakinan yang tentu saja harus
disandari kepada iman dan islam. Untuk memiliki kekuatan dalam
yang kuat, anda bisa saja berguru kepada ulama, tidak harus kepada
paranormal, dengan cara dibayat dan kemudian diwejang dengan
amalan dan ilmu khusus. Bagi anda yang mungkin super sibuk dan
tidak punya luang waktu untuk berguru semacam ini, ada strategi
yang akan saya ajukan di bawah ini.
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah mengetahui bahwa baik
iblis ataupun jin sama-sama tercipta dari api yang secara logika
berlawanan dengan air. Kita akan menggunakan air sebagai media.

29

Air memiliki keistimewaan dalam kehidupan kita. Dalam surat anNahl (65) Allah menjelaskan bahwa air adalah sumber kehidupan
setelah kematian, dimana dengan air Allah menghidupkan yang mati.
Banyak ayat yang lain yang menjelaskan keistimewaan air. Terlepas
dari hal itu, air memiliki kekuatan yang hidup dan mengikuti
kehendak manusia.
Yang harus anda lakukan sekarang adalah menyiapkan air sebanyak
mungkin atau secukupnya saja menurut anda. Hendaklah anda
menempatkan air itu di tempat yang bersih dari najis, jika
memungkinkan taruhlah di wajan atau di waskom berwarna putih. Ini
bukan hanya simbol, tetapi warna putih mengandung aura positif.
Air tersebut kemudian diletakkan dekat tempat atau akan lebih baik
jika diletakkan di tengah-tengah tempat yang anda curigai ditempati
makhluk halus. Bakarlah tempurung kelapa yang sudah kering dan
dipecah-belah hingga membara. Jin senang jika ada api, ini
dimaksudkan untuk mengelabui mereka. Tidak ada yang pernah
mengatakan hal demikian, tetapi inilah pengalaman yang pernah saya
alami.
Selama anda menunggu tempurung yang anda bakar membara, maka
anda boleh membaca beberapa bacaan berikut:
Bacalah surat al-Fatihah sebanyak 7x, ayatul Kursy 1x, kemudian
tawudz 3x dan surat al-Ikhlas 3x, al-Falaq1x, an-Nas 1x, seraya
membaca La ilaha illallah terus menerus dengan niat mengusir jin
tersebut. Dalam melakukan ini, anda boleh melibatkan teman-teman
anda yang dalam keadaan bersih, terutama dalam keadaan

30

berwudhu. Anda tidak boleh melibatkan perempuan, karena


dikhawatirkan akan menjadi sasaran kesurupan.
Setelah tempurung kelapa sudah membara, tetap membaca La ilaha
illallah terus menerus, dengan suara dikeluarkan secukupnya, maka
celupkanlah seluruh bara itu ke dalam air yang sudah anda siapkan
itu.
Setelah itu, siramilah keseluruh penjuru tempat itu. Usahakan
seluruh sudut, terutama tempat yang anda curigai bersarang jin,
terkena siraman air. Anda harus tetap melafazkan tahlil saat anda
menyirami tempat itu.
Tempat yang sudah anda sirami itu wajib untuk dijaga kebersihannya
dan jikalau boleh dan jikalau tempat itu selama ini kurang
mendapatkan penerangan, maka anda sebaiknya meneranginya
dengan cahaya berupa lampu.
Cara ini dapat anda lakukan untuk menyirami pohon-pohon besar
yang dicurigai angker, seputaran lorong, ataukah lokasi apa saja,
tetapi hal ini tidak untuk dilakukan terhadap manusia yang
kesurupan.
Bagaimana menghadapi mereka?
Untuk menghadapi teror mereka, misalnya anda sedang berada di
suatu tempat yang ditempati jin, tanda-tandanya misalnya bulu
kuduk merinding, terutama di tengkuk leher anda dan kepala anda
bagan belakang; ini tandanya bahwa aura anda bergesekan dengan
aura mereka. Anda sebaiknya tidak bernafas terlalu cepat, bila perlu
perlambat dan perhalus nafas anda. Hal ini sangat bermanfaat untuk

31

meningkatkan kesadaran dan konsentrasi. Bacalah tawudz sebanyak


mungkin. Hal ini akan menghindarkan anda dari kejahatan iblis dan
jin.
Anda juga sebaiknya meluruskan pandangan anda ke depan, jangan
menengok ke kiri atau ke kanan. Jangan memandang terlalu ke atas,
dan tidak juga berarti anda harus merunduk. Tetaplah berada dalam
keadaan berdzikir kepada Allah dan bersalawatlah atas nabi.
Jika memang iblis atau jin itu menampakkan diri dan ingin menyerang
anda, maka segera anda memasang kuda-kuda, menahan nafas di
perut dan mengucapkan dalam hati La ilaha illallah terus menerus,
dan pukulkan tangan anda ke arah sosok tersebut dengan ucapan
Allahu Akbar! Lakukan ini hingga sosok itu lenyap.
Cara lain adalah dengan menunjukknya dengan jari telunjuk kanan
anda dan mengucapkan La ilaha illallau Allahu akbar terus menerus.
Anda jangan takut, karena mereka tidak memiliki kemampuan yang
menandingi kalimah-kalimah Allah. Jika anda takut, keyakinan anda
akan berkurang dan mereka dengan mudah dapat menguasai anda.
Jika anda memang seorang pemberani, anda bisa mendatangi sosok
tersebut dengan membaca La ilaha illallau Allahu akbar terusmenerus, tatap sosok tersebut dan kenali wujudnya. Semakin anda
mendekat dia akan semakin tersiksa, dan akhirnya anda mampu
mengalahkannya.
Warning bagi anda, jangan coba-coba melangkah mundur jika anda
melihat sosok tersebut berdiri di hadapan anda meskipun tidak dari
jarak yang dekat. Karena sesungguhnya anda akan lebih terkejut jika

32

anda mengetahui sosok seperti apa yang pada saat itu anda
belakangi. Tetaplah maju menuju tujuan anda, kehadiran dan
penampakkan mereka tidak lain untuk menghadirkan ketakutan
dalam hati kita. Lawan mereka, lawan hingga mereka kalah.
Mengusir iblis yang mendiami tubuh seseorang
Mengusir iblis dari tubuh seseorang itu sebenarnya gampang saja.
Yang membuat orang sulit melakukannya adalah karena kepanikan,
ketidak-yakinan, ketidak-bersihan, dan ketidak-tahuan.
Jika panik, orang cenderung tidak bisa konsentrasi, malahan tidak
dapat melakukan hal apapun. Harus tetap konsentrasi. Jika tidak
yakin, maka sugesti yang diberikan pada diri sendiri atau si korban
akan hilang, membuat kekuatan bacaan hilang. Tidak bersih (dalam
keadaan bernajis atau berhadas) bisa menimbulkan keragu-raguan
dalam hati, ini harus dihindari. Banyak orang terjebak pada ketidaktahuan.
Anda harus memikirkan bahwa sebenarnya seseorang yang dirasuki
iblis itu tidak sepenuhnya dirasuki, tetapi dikontrol saja. Yang harus
anda lakukan adalah menghadirkan atau memperkuat kesadaran si
korban agar dapat terlepas dari kontrol iblis atau jin. Beberapa cara
diantaranya adalah dengan kejutan dan bahkan dengan rasa sakit.
Kejutan dan rasa sakit merupakan cara untuk menghadirkan kembali
kesadaran manusiawi korban agar bisa membebaskan diri dari
kontrol makhluk halus.

33

Jika ada teman atau siapa saja yang kesurupan, maka bacalah ayatul
kursy ditiupkan ke air kemudian ambil air itu dengan tangan kanan
dan di hempaskan ke wajah (tepatnya di mata) si korban dengan
keras seraya memanggil namanya.
Anda juga dapat memencet jari telunjuk kaki kanan dan kirinya
hingga membaca salawat dan kalimat tahlil. Saat itu si korban pasti
merintih kesakitan, dan pada saat itu anda memanggil namanya
hingga menyahut.
Bagi yang membandel, anda bisa menarik nafas dalam-dalam dan
menekan nafas di perut seraya memegang (menekan) dahi si korban
dengan telapak tangan seraya membaca kalimat tahlil dan salawat
hingga iblisnya keluar dari tubuh orang itu.
Demikian cara untuk mengobati orang kesurupan. Penting bagi anda
untuk mempelajari ilmu kebatinan atau tenaga dalam. Anda bisa
mempelajarinya secara otodidak atau berguru jarak jauh. Kami
Majelis Dzikir al-Jabbar menerima anda sebagai murid jarak jauh
dengan program paket yang siap anda pilih nanti.
Untuk

belajar

otodidak,

kami

menyarankan

anda

untuk

mendownload buku kami yang berjudul Rahasia di Balik Dzikir


Nafas.
Tentu saja kami tidak akan membeberkan semua rahasia ilmu
perguruan kami sebelum anda diterima menjadi jamaah kami. Jika
berminat,

anda

bisa

mengunjungi

http://majelisaljabbar.wordpress.com

34

website

kami

di:

Perkaya pengetahuan anda dengan membaca buku-buku yang lain.


Buku-buku ini gratis didownload.
1. Rahasia di Balik Dzikir Nafas (pen. Zainurrahman)
2. Trinitas dan Nur Muhammad (pen. Zainurrahman)
3. Ruang Pertemuan Tuhan (pen. Zainurrahman)
4. Lihatlah Aku Seorang Sufi (pen. Zainurrahman)
5. Ghost Killer (pen. Zainurrahman)
Buku-buku ini dapat anda miliki dengan mendownloadnya di
http://majelisaljabbar.wordpress.com

35

Anda mungkin juga menyukai