http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan
Langeveld
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada
anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang
diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan
sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. [1]
John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual
dan emosional kearah alam dan sesama manusia. [1]
J.J. Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang ada pada masa kanak-kanak sampai remaja
yang nantinya akan dibutuhkan pada saat kita dewasa nanti.. [1]
Carter V.Good
a. Seni, praktik, atau profesi pengajar. [1]
b. Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metodemetode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan
istilah pendidikan. [1]
=== Faktor Pendidik ===
Pendidik adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik. [1]. Dwi Nugroho
Hidayanto, menginventarisasi bahwa pengertian pendidik meliputi:
a. Orang Dewasa
b. Orang Tua
c. Guru
d. Pemimpin Masyarakat
e. Pemimpin Agama [1]
Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya dalam mendidik[1],
yaitu
a. kematangan diri yang stabil, memahami diri sendiri, mandiri, dan memiliki nilai-nilai
kemanusiaan. [1]
b. kematangan sosial yang stabil, memiliki pengetahuan yang cukup tentang masyarakat,
dan mempunyai kecakapan membina kerjasama dengan orang lain. [1]
c. kematangan profesional (kemampuan mendidik), yaitu menaruh perhatian dan sikap cinta
terhadap anak didik serta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak
didik dan perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunkan cara-cara mendidik. [1]
Kriteria kualitas guru yang dibutuhkan dalam pendidikan adalah
a. Guru sebagai perencana[2]
b. Guru sebagai penginisiasi[2]
c. Guru sebagai pemotivasi[2]
d. Guru sebagai pengamat[2]
e. Guru sebagai pengantisipasi[2]
f. Guru sebagai model[2]
g. Guru sebagai pengevaluasi[2]
h. Guru sebagai teman berjelajah bersama anak didik[2]
i. Promotor agar anak menjadi pembelajar sejati [2]
Ki Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. [1]
Faktor Pendidik
Pendidik adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik. [1]. Dwi Nugroho
Hidayanto, menginventarisasi bahwa pengertian pendidik meliputi:
Langeveld
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada
anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang
diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan
sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. [1]
John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual
dan emosional kearah alam dan sesama manusia. [1]
J.J. Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang ada pada masa kanak-kanak sampai remaja
yang nantinya akan dibutuhkan pada saat kita dewasa nanti.. [1]
Carter V.Good
a. Seni, praktik, atau profesi pengajar. [1]
b. Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metodemetode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan
istilah pendidikan. [1]
Faktor Tujuan
Di dalam UU Nomor 2 tahun 1989 secara jelas disebutkan Tujuan Pendidikan Nasional,
yaitu "Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantab dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan." [1]
Sesungguhnya faktor tujuan bagi pendidikan adalah:
a. Sebagai Arah Pendidikan, tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan
arah menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang kepada situasi berikutnya.
[1]
b. Tujuan sebagai titik akhir, suatu usaha pasti memiliki awal dan akhir. Mungkin saja ada
usaha yang terhenti karena sesuatu kegagalan mencapai tujuan, namun usaha itu belum bisa
dikatakan berakhir. Pada umumnya, suatu usaha dikatakan berakhir jika tujuan akhirnya telah
tercapai. [1]
c. Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain, apabila tujuan merupakan titik akhir
dari usaha, maka dasar ini merupakan titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut
merupakan fundamen yang menjadi alas permulaan setiap usaha. [1]
d. Memberi nilai pada usaha yang dilakukan [1]
Faktor Lingkungan
Pada dasarnya lingkungan mencakup:
a. Tempat (Lingkungan Fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam. [1]
5. Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan
warisan kebudayaan kepada generasi muda, dalam hal ini tentunya anak didik. [1]
Faktor-Faktor Pendidikan
Faktor Tujuan
Di dalam UU Nomor 2 tahun 1989 secara jelas disebutkan Tujuan Pendidikan Nasional,
yaitu "Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantab dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan." [1]
Sesungguhnya faktor tujuan bagi pendidikan adalah:
a. Sebagai Arah Pendidikan, tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan
arah menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang kepada situasi berikutnya.
[1]
b. Tujuan sebagai titik akhir, suatu usaha pasti memiliki awal dan akhir. Mungkin saja ada
usaha yang terhenti karena sesuatu kegagalan mencapai tujuan, namun usaha itu belum bisa
dikatakan berakhir. Pada umumnya, suatu usaha dikatakan berakhir jika tujuan akhirnya telah
tercapai. [1]
c. Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain, apabila tujuan merupakan titik akhir
dari usaha, maka dasar ini merupakan titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut
merupakan fundamen yang menjadi alas permulaan setiap usaha. [1]
Faktor Pendidik
Pendidik adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik. [1]. Dwi Nugroho
Hidayanto, menginventarisasi bahwa pengertian pendidik meliputi:
a. Orang Dewasa
b. Orang Tua
c. Guru
d. Pemimpin Masyarakat
e. Pemimpin Agama [1]
Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya dalam mendidik[1],
yaitu
a. kematangan diri yang stabil, memahami diri sendiri, mandiri, dan memiliki nilai-nilai
kemanusiaan. [1]
b. kematangan sosial yang stabil, memiliki pengetahuan yang cukup tentang masyarakat,
dan mempunyai kecakapan membina kerjasama dengan orang lain. [1]
c. kematangan profesional (kemampuan mendidik), yaitu menaruh perhatian dan sikap cinta
terhadap anak didik serta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak
didik dan perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunkan cara-cara mendidik. [1]
Kriteria kualitas guru yang dibutuhkan dalam pendidikan adalah
a. Guru sebagai perencana[2]
b. Guru sebagai penginisiasi[2]
c. Guru sebagai pemotivasi[2]
d. Guru sebagai pengamat[2]
e. Guru sebagai pengantisipasi[2]
f. Guru sebagai model[2]
g. Guru sebagai pengevaluasi[2]
h. Guru sebagai teman berjelajah bersama anak didik[2]
i. Promotor agar anak menjadi pembelajar sejati [2]
Faktor Lingkungan
Pada dasarnya lingkungan mencakup:
a. Tempat (Lingkungan Fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam. [1]
b. Kebudayaan (Lingkungan Budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni,
ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan. [1]
c. Kelompok hidup bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan. [1]
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan Tri Pusat
Pendidikan. [1]
a. Lingkungan Keluarga (Komunitas utama)
Pranala Luar
Referensi
1.
^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av
Hasbullah. Dasar
Ilmu Pendidikan. 2005. Jakarta. Penerbit: PT RajaGrasindo Persada
aw ax ay az ba bb bc bd be bf bg bh bi bj bk bl bm bn bo bp bq br bs bt bu bv bw bx by bz ca cb
2.
3.
4.
^ a b c d e f g h Zain, Dr. Emma & Sati, Djaka Dt. Ilmu Mendidik (Metode
Pendidikan). 1997. Jakarta. Penerbit: Mutiara Sumber Widya
Pendidikan
Menu navigasi
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Versi terdahulu
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Bagikan
Cetak/ekspor
Peralatan
Bahasa