0910015043
Pembimbing
dr. Sherly Yuniarchan, Sp.A
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Tanggal masuk
:
:
:
:
:
An. NH
4 tahun
Laki-laki
Jl. M. Hatta RT 13
23 Februari 2016
Pasien masuk rumah sakit untuk dilakukan operasi jantung. Ibu pasien
mengatakan baru mengetahui jika ada kebocoran pada jantung anaknya sejak
1 tahun yang lalu. Saat itu, anaknya mengalami demam dan dibawa berobat
ke salah satu praktek dokter. Saat diperiksa, dokter mengatakan bahwa suara
jantung anaknya ada kelainan, sehingga dirujuk ke salah satu rumah sakit
swasta di Balikpapan. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, diketahui
bahwa terdapat lubang pada jantung pasien, dan dianjurkan untuk melakukan
operasi jantung di Samarinda.
Ibu mengatakan, jika anaknya tidak pernah biru saat menangis sejak
lahir, selain itu anak juga tidak pernah mengeluhkan sesak ketika beraktivitas
Pertumbuhan dan perkembangan anak menurut ibu dalam batas normal.
Namun ibu mengatakan, memang anaknya sering mengalami batuk-pilek sejak
masih bayi, dan berkali-kali dibawa berobat ke dokter, namun tidak ada yg
pernah mengatakan bahwa ada kelainan pada jantung anaknya.
BB Lahir
: 2900 gram
BB sekarang
: 21 kg
PB Lahir
: 48 cm
PB sekarang
: 114 cm
Berdiri : 9 bulan
Tersenyum : 3 bulan
Berjalan : 1 tahun
Miring
: 4 bulan
Tengkurap : 5 bulan
Masuk TK
:-
Duduk
Masuk SD
:-
: 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Sekarang kelas
:-
ASI
Susu sapi/buatan
Bubur susu
Tim saring
Lauk dan makan padat
Periksa di
: BPS
Penyakit Kehamilan : Obat-obatan yang sering diminum: Vitamin + Zat
Besi
Lahir di
Persalinan
Umur kandungan
Jenis partus
:
:
:
:
Kesan
umum
Kesadaran
Tanda
: sakit sedang
: E4V5M6
Vital
- Tekanan Darah
: 100/70 mmHg
- Frekuensi nadi
- Frekuensi napas
: 28 x/menit
- Temperatur
Antropometri
Berat badan
: 21 kg
Status Gizi
: Gizi baik
Kepala
Bentuk
Rambut
Mata
: Normocephal
: hitam, tebal, tidak mudah dicabut
: konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil
isokor, refleks cahaya (+/+)
Hidung
: nafas cuping hidung (-/-) , sekret (+)
Telinga
: bentuk normal, sekret (-)
Mulut
: bibir sianosis, faring tidak hiperemis
KGB
: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thorax
Pulmo
Inspeksi : gerakan dinding dada simetris, retraksi
suprasternal (-), retraksi interkostal (-)
Palpasi : fremitus raba sulit dievaluasi
Perkusi : sonor di semua lapangan paru
Auskultasi: vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
Thorax
Jantung
Inspeksi :
Iktus cordis tidak tampak
Palpasi :
Iktus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas jantung
Kanan : ICS III right parasternal line
Kiri : ICS V 2 jari lateral dari left midclavicular line
Auskultasi
:
murmur (+)
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
:
:
:
:
Ekstremitas
akral hangat, CRT < 2 detik , clubbing finger (-),
sianosis (-)
Lab
23/02/2016
Hasil Normal
Hemoglobin
12,2
11-16 g/dl
Leukosit
13.300
4000-10000/L
Trombosit
460.000
150000-450000/L
Hematokrit
35,9 %
37,0-54,0 %
GDS
109
60-150 mg/dl
Na
149
135-155 mmol/L
4,2
3,6-5,5 mmol/L
Cl
114
Ur
20,3
10-40 mg.dl
Cr
0,5
0,5-1,5mg/dl
Echocardiografi
Diagnosis Utama
Tanggal S
23/02/1 Pilek
(+) Komposmentis,
ASD
6
batuk
(-) TD: 100/70 N : 92
demam (-)
H-1
x/I, RR : 28 x/I,
BB= 21
kg
25/02/ Pilek
ASD
() Komposmentis,
16
batuk
(-) TD: 100/70 N : 96
demam (-)
H-3
x/I, RR : 24 x/I,
BB=
21 kg
Cefixime sirup 2 x 1
cth
Tremenza sirup 3 x
2/3 cth
Atrial
Defek
inferior
Defek
Foto Thoraks
foto thoraks AP menunjukkan atrium kanan yang menonjol, dan
dengan konus pulmonalis yang menonjol. Pada foto AP biasanya
tampak jantung yang hanya sedikit membesar dan vaskularisasi paru
yang bertambah sesuai dengan besarnya pirau, seperti pada defek
septum ventrikel, vaskularisasi paru tampak meningkat
Elektrokardiografi
Elektroardiogram menunjukkan pola RBBB pada 95% kasus
defek septum sekundum, yang menunjukkan terdapatnya
beban volume ventrikel kanan. Pada Atrial septal defect
deviasi sumbu QRS ke kanan (right axis deviation) yang
membedakannya dari Atrial septal defect primum yang
menunjukkan deviasi sumbu (left axis deviation). Dapat juga
terjadi blok AV derajat 1 (pemanjangan interval PR) terdapat
pada 10% kasus defek sekundum. Hipertrofi ventrikel kanan
cukup sering ditemukan, akan tetapi pembesaran atrium
kanan jarang tampak.
05/03/16
Ekokardiografi
Dengan menggunakan ekokardiografi trans torakal (ETT) dan
Doppler berwarna dapat ditentukan lokasi defek septum, arah
pirau, ukuran atrium dan ventrikel kanan, keterlibatan katup
mitral misalnya prolaps yang memang sering terjadi pada ASD.
Ekokardiografi trans esophageal (ETE) sangat bermanfaat
bila,dengan cara ini dapat dilakukan pengukuran besar defek
secara presisi, sehingga dapat membantu dalam tindakan
penutupan ASD perkutan, juga kelainan yang menyertai.
Kateterisasi jantung
kateterisasi hanya dilakukan apabila terdapat keraguan akan
adanya penyaki penyerta atau hipertensi pulmonal.
Apabila dilakukan pada kateterisasi jantung defek septum
sekundum tanpa komplikasi ditemukan tekanan ventrikel
kanan dan arteri pulmonalis yang normal atau sedikit
meningkat. Terdapat pula kenaikan saturasi oksigen di atrium
kanan. Perlu dicari kemugkinan terdapatnya kelainan lain
misalnya stenosis pulmonal atau anomali parial drainase vena
pulmonalis.
05/03/16
Secara umum, prognosis defek septum sekundum pada masa anak-anak dapat
dikatakan baik.Pada sebagian besar kasus meskipun tidak dioperasi pasien
dapat melakukan aktivitasnya dengan normal ataupun hampir normal. Masalah
akan timbul pada dekade ke-2 hingga ke-3. Hipertensi pulmonal dapat terjadi
dalam kurun waktu tersebut.
Setelah penutupan ASD pada waktu anak-anak, ukuran jantung akan kembali
pada ukuran normal pada waktu 4-6 bulan. Setelah dilakukan penutupan,
tidak ada permasalahan yang timbul dengan aktivitas fisik dan tidak ada
batasan apapun dalam aktivitas.
Teori
Gejala Klinis
ASD
Detak jantung berdebar-debar (palpitasi)
Sering mengalami infeksi saluran pernapasan
Dispneu (kesulitan dalam bernapas)
Sesak napas ketika melakukan aktivitas
Dispneu deffort dan atau kelelahan ringan adalah gejala awal yang
paling sering ditemui.
Pada bayi <1 tahun jarang memperlihatkan tanda-tanda gagal jantung
kongestif yang mengarah pada defek atrium yang tersembunyi.
Fakta
Teori
ASD :
Denyut arteri pulmonalis dapat diraba di dada
Auskultasi : bunyi jantung yang abnormal. Dapat
terdengar murmur akibat peningkatan aliran darah yang
melalui katup pulmonalis.
Tanda-tanda gagal jantung
Jika shunt-nya besar, murmur juga bisa terdengar
akibat peningkatan aliran darah yang mengalir melalui
katup trikuspidalis.
Suara splitting yang menetap pada S2.
Fakta
Status Gizi
Berat Badan
: 21 kg
Tinggi Badan
: 114 cm
Status Gizi
: Gizi baik
Murmur (+)
Teori
Pemeriksaan Penunjang
ASD:
Foto Rontgen toraks atrium kanan yang menonjol, dan dengan
Fakta
Elektrokardiografi pola RBBB pada defek septum sekundum, Normal systemic dan pulmonal
venous drainage
deviasi sumbu QRS ke kanan (right axis deviation), blok AV derajat 1
No PDA, VSD
(pemanjangan interval PR, Hipertrofi ventrikel kanan cukup sering
ASD secundum 1,8 cm left to the
ditemukan, akan tetapi pembesaran atrium kanan jarang tampak.
right shunt
Ekokardiografi lokasi defek septum, arah pirau, ukuran atrium dan
Well Contracted Ventrikel
ventrikel kanan, keterlibatan katup mitral
Kesimpulan: ASD secundum
Kateterisasi jantung
Teori
Fakta
Penatalaksanaan
-ASD:
45
Keluhan Pasien masuk rumah sakit untuk dilakukan operasi jantung. Ibu pasien
mengatakan baru mengetahui jika ada kebocoran pada jantung anaknya sejak 1
tahun yang lalu. Ibu mengatakan, jika anaknya tidak pernah biru saat menangis
sejak lahir, selain itu anak juga tidak pernah mengeluhkan palpitasi ataupun sesak
ketika beraktivitas. Pertumbuhan dan perkembangan anak menurut ibu dalam batas
normal. Namun ibu mengatakan, memang anaknya sering mengalami batuk-pilek
sejak masih bayi, dan berkali-kali dibawa berobat ke dokter, namun tidak ada yg
pernah mengatakan bahwa ada kelainan pada jantung anaknya.
Adapun hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan adalah kesadaran komposmentis
pada pasien, tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada auskultasi jantung
didapatkan murmur. Pada pemeriksaan penunjang, ditemukan leukositosis pada hasil
pemeriksaan darah lengkap, pada foto thoraks ditemukan adanya kardiomegali
dengan CTR 53%, serta pada ekokardiografi didapatkan ASD secundum 1,8 cm left to
the right shunt. Pasien ini didiagnosis Atrial Septal Defect. Jika ditelaah berdasarkan
anamnesis hingga penatalaksanaan, maka didapatkan kesimpulan bahwa telah sesuai
antara kasus dengan literatur yang didapatkan.
05/03/16
Lebih dari sekadar dokumen.
Temukan segala yang ditawarkan Scribd, termasuk buku dan buku audio dari penerbit-penerbit terkemuka.
Batalkan kapan saja.