Anda di halaman 1dari 14

Tugas Preskripsi

KASUS MEDICATION ERROR

OLEH :
IRDA RIZKY WIHARTI (201310410311005)
LILIK ERAWATI (201310410311XXX)

Kasus : Medication Error And Failure To Notice Signs And Lithium Toxicity
Lead To Death Of 51 Year-Old Woman

Cont..

Inti kasus :
1. Pasien wanita berusia 51 tahun memiliki keterbelakangan mental.
2. Seorang farmasis salah mengartikan resep 150 mg/kapsul menjadi
3.
4.

5.
6.
7.

8.

300 mg/kapsul.
Dokter korban tidak menyadari ES berupa diare yang terjadi pada
korban
Setelah 5 hari pasien tidak mengalami diare, namun peningkatan
kontraksi otot atau kekakuan otot. Dokter mengintruksikan tes darah
tanpa tes kadar lithium
Korban juga menyatakan bahwa dirinya menderita hiponatremia
berat, hiperkalemia
Kadar lithium yangtercatat dalam darah korban adalah 6,8 mEq/L.
Pasien mengalami dehidrasi berat persisten dengan kekacauan
metabolisme dan hipotensi, serta gagal ginjal akut, akibat tanda
toksisitas lithium.
Pasien meninggal pada tanggal 13 Mei 2002.

Pembahasan Kasus:
Tipe medication error : Extra dose error
Pasien mendapatkan resep lithium karbonat
150mg /kapsul, namun farmasis memberikan
300mg/kapsul.
2. Dispensing Error : Error of commission ( penyiapan
obat atau dosis yang salah)
Farmasis dalam menyiapkan obat resep tidak teliti.
3. Dokter tidak teliti dengan ES obat yang diberikan
dan tanda yang timbul pada pasien.
1.

Klasifikasi Bipolar
Menurut American Psychiatric Association, bipolar dibagi menjadi 4
katagori:
Bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik
atau episode campuran, dan biasanya diikuti dengan episode depresi
mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
Bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor
dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik siklotimik
(cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episode hipomanik
atau gejala depresi, tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteria
manik atau depresi mayor masih ringan tapi mungkin bisa
berkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50% pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidak
memenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik

Strategi terapi
a. Terapi non farmakologi
. Psychoeducation for the patient and family
. Psikoterapi
. Stress reduction (relaxation, yoga, massage, etc)
. Sleep, nutrition, exercise support outcomes
. ECT(electroconvulsive therapy)

b. Terapi Farmakologis = menggunakan obat-obat mood stabilizer


.Lini pertama :Lithium, Valproat, dll.
.Lini kedua/alternatif: Carbamazepin, Gabapentin, lamotrigin,
.topiramat (antikonsvulsan), nimodipin, verapamil (Ca bloker),
.olanzapin, risperidon (antipsikotik atipikal)

Monografi
LITIUM KARBONAT

Indikasi: terapi dan profilaksis kasus mania, depresimania


dan depresi kambuhan (agresif atau sifat yang
merugikan/merusak diri sendiri.
Peringatan: ukur kadar plasma secara teratur (setiap 3
bulan pada regimen yang distabilkan), monitor fungsi tiroid;
pertahankan asupan cairan dan natrium yang memadai;
hindari gangguan pada ginjal, penyakit jantung, dan
gangguan lain karena ketidak seimbangan natrium seperti
penyakit Addison; lakukan pengurangan dosis atau hentikan
bila perlu jika terjadi diare, muntah dan infeksi antara
(khususnya pada keadaan keringat yang berlebihan). Hatihati penggunaan pada kehamilan (lihat Lampiran 4),
menyusui, LANSIA (dosis dikurangi), terapi diuretik,
miastenia gravis; operasi; jika mungkin hindari penghentian
obat secara mendadak.

Cont. Monografi
PERHATIAN : gangguan saluran cerna, tremor halus, poliuria dan

polidipsia; bobot badan meningkat dan edema (dapat memberikan


respons pada pengurangan dosis). Tanda-tanda terjadinya keracunan
litium adalah penglihatan kabur, meningkatnya gangguan cerna
(anoreksia, muntah, diare), lemah otot, meningkatnya ganguan pada
SSP
DOSIS : Dosis disesuaikan untuk mencapai kadar plasma litium 0,4-

1,0 mmol/liter 12 jam setelah penggunan satu dosis pada hari


keempat dan ketujuh, kemudian setiap minggu pada dosis konstan
selama 4 minggu, selanjutnya setiap 3 bulan; pada awalnya dosis
terbagi sepanjang hari, tetapi penggunaan perhari lebih disukai yaitu
saat kadar plasmalitium distabilkanTerapi dan propilaktik dosis awal
0,4-1,2 gr hari dalam dosis tunggal atau dalam dua dosis bagi
(LANSIA dan pasien dengan berat badan kurang dari 50 kg, 400
mg/hari). ANAK: tidak dianjurkan.

Evaluasi Penggunaan Obat


A. Litium (Li)
.Merupakan obat antimania yang pertama dikenal

(sekitar 1970). Bentuknya : garam litium yaitu Licarbonat


.Umumnya 70-80 % efektif untuk mengatasi mania akut
atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi
dimulai
.Profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 % efektif dalam
mencegah kekambuhan mania, hipomania, atau depresi
.Indeks terapi Li sempit HARUS DIRESEPKAN
DENGAN HATI-HATI dan harus selalu dilakukan
pemantauan kadar Li plasma

Cont. (Litium)
kadar terapi dalam plasma : 0,4 1,0 mmol/l, kadar
toksis : > 1,5 mmol/liter. Gejala toksisitas: tremor,
ataksia, nistagmus, gangguan fungsi ginjal,
konvulsi,diare akut dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang
disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh
diberikan pada wanita hamil, menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa
efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga
sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul
diperlukan (benefit > risk) dengan dosis serendah
mungkin

Monitoring Pengobatan
Evaluasi bipolar memerlukan pemantauan
laboratorium yang sering dan teratur (1-2 minggu
sekali untuk yang akut dan sering mengalami
serangan, 1-3 bulan sekali untuk yang stabil dan
jarang serangan)
Karena pasien sering mengalami perubahan mood,
disarankan agar selalu mengontak dokternya untuk
mendapatkan terapi yang tepat
Jika tandatanda keracunan muncul, pengobatan
sebaiknya dihentikan, ukur kembali kadar litium
dalam serum, dan langkah lebih lanjut untuk
mengembalikan kondisi akibat toksisitas litium.

Penanggulangan Toksisitas
Pada kasus ringan penghentian litium dan

pemberian sejumlah garam natrium serta cairan


akan menetralkan toksisitas. Kadar litium dalam
serum yang lebih dari 2 mmol/liter membutuhkan
perawatan segera.
Toksisitas litium dapat diperparah dengan
kurangnya kadar natrium, oleh karena itu
penggunaan bersama dengan diuretik (terutama
tiazid) berbahaya dan sebaiknya dihindari

Pustaka
Israr, Y.A., W.R. Mardhiya.,dan N. Faradilla. 2009.

Obat Antimania Available at:


ttp://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/09/an
timania_files_of_drsmed.pdf
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-p
usat/42-psikosis-dan-gangguan-sejenis/422-antiman
ik/litium
Lubin and Mayer. 2010. Medication Error And
Failure To Notice Signs And Lithium Toxicity Lead
To Death Of 51 Year-Old Woman. Available at:
http//www.lubinandmayer.com/hoterneys/indek.ht
ml.

Anda mungkin juga menyukai