Anda di halaman 1dari 5

KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN

AKUNTANSI SEKTOR PRIVAT


Akuntansi Sektor Publik
Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal Akuntansi Sektor Publik dan
organisasi non-laba terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan pembangunan,
globalisasi dan era informasi. Informasi memegang peranan semakin penting dalam kegiatan
ini. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah informasi akuntansi sektor publik, baik
untuk tujuan pertanggungjawaban maupun manajerial.
Menurut Kerry Soetjipto (1994), kegiatan pemerintah dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu:
1. Kegiatannya tidak bertujuan mencari laba melainkan meningkatkan pelayanan untuk
masyarakat,
2. Kegiatannya mirip dengan perusahaan, walaupun mencari laba bukan tujuan
utama,

melainkan

untuk

mempertinggi

penyediaan

jasa

bagi masyarakat.

Organisasi jenis ini memperoleh pendapatannya dari menjual jasa kepada masyarakat
dan dikenal sebagai organisasi nirlaba.
Berdasarkan

tujuan

pemakaiannya,

bidang-bidang

akuntansi

tersebut

dapat

dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu:


a) akuntansi komersial atau perusahaan (Commercial accounting) ,
b) akuntansi sector public (Public sector accounting), dan
c) akuntansi social (social accounting).
Dalam akuntansi komersial data akuntansi digunakan untuk memberikan informasi
keuangan kepada manajemen, pemilik modal, penanam modal , kreditor dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.
Tujuan Komparasi Akuntansi Sektor Publik Versus Sektor Bisnis (Privat)
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan akuntansi
bisnis (privat). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor privat,
sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai
keunikan sendiri.
Asumsi-Asumsi Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Realitas di masyarakat, akuntansi sektor publik maupun akuntansi bisnis (privat)
ada untuk memenuhi kebutuhan publik atau masyarakat. Perbedaan mencolok di antara
keduanya adalah motif keuntungan yang hendak diperoleh. Akuntansi sektor bisnis (privat)

pasti akan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari layanan atau produk yang diberikan
kepada publik. Namun, berbeda dengan akuntansi bisnis (privat), akuntansi sektor publik
hanya memenuhi kebutuhan publik tanpa motif mencari keuntungan.
Keunikan Akuntansi Sektor Publik adalah cenderung kurang seragam karena
setiap bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda. Selain itu, perumusan
standar akuntansi juga mengadaptasi praktek regulasi yang sudah ada. Akuntansi yang
diterapkan dalam sektor publik umumnya berbasis kas, dan laporan keuangan yang
dihasilkan akan dijadikan sebagai media akuntabilitas publik. Akuntansi Sektor Publik
dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat dan bukan semata-mata
kepada pemilik atau pemegang saham saja sebagaimana di sektor privat.
Persamaan dan Perbedaan
Organisasi pemerintahan sebagai entitas ekonomi tetap memiliki kesamaan dengan entitas
bisnis lainnya antara lain :
a) Keduanya merupakan bagian yang

tak terpisahkan dalam sebuah sistem

perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumberdaya dalam


sistem perekonomian tersebut , baik sumber daya financial, modal , maupun manusia.
Keduanya saling bertransaksi dan membutuhkan
b) Keduanya sama-sama menghadapi sumberdaya ekonomi yang terbatas (scarcity of
resources) sehingga harus menggunakannya secara ekonomis, efisien dan efektif.
Oleh karena itu, keduanya sama-sama memiliki kebutuhan untuk melakukan
manajemen keuangan dengan baik.
c) Keduanya mempunyai pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) , pelaksanaan (actuating)
sampai pengendalian (controlling) dimana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan
dalam hal ini.
d) Dalam beberapa hal keduanya mempunyai hasil produk (output) yang sama, misalnya
pemerintah menyediakan alat transportasi public berupa bus DAMRI, sementara ada
juga pihak swasta yang bergerak disektor transportasi dan menyediakan saran bus
untuk masyarakat , seperti Steady Safe.

Sedangkan untuk laporan keuangannya juga terdapat beberapa persamaan, antara lain:
1. Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial sama-sama memberikan
informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi

2. Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial mengikuti prinsip-prinsip


dan standar akuntansi yang diterima secara umum.
3. Keduanya merupakan bagian terpadu dari sistem ekonomi yang sama dan juga
menggunakan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan.
4. Keduanya harus menggunakan dan mengkonversi sumber daya yang langka yang
akan diolah untuk menghasilkan barang dan jasa dalam bentuk yang lebih berguna
5. Sama-sama menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk mengelola
organisasi.
6. Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan informasi yang sangat berguna bagi
proses pengambilan keputusan, khususnya keputusan di bidang ekonomi.
7. Sama-sama memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya agar kualitas
keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif dan efisien.
Sementara itu, hal-hal umum yang membedakan organisasi sektor publik dengan perusahaan
sektor komersial secara signifikan adalah sebagai berikut :
1) Struktur pemerintahan
2) Struktur Organisasi
Organisasi Pemerintah mempunyai fungsi yang lebih luas, meliputi:

3)
4)
5)
6)

Pertahanan dan keamanan


Hubungan luar negeri
Kebijakan fiskal dan moneter
Regulasi sektor swasta
Stabilisasi politik dan ekonomi
Perlindungan sumber daya alam dan sosial
Penegakan hukum dan perlindungan HAM
Pemberian barang dan pelayanan
Distribusi pendapatan dan kekayaan
Sifat dari sumber daya
Proses politik
Tujuan organisasi
Penggunaan anggaran
Pendekatan Penyusunan Anggaran Pemerintah
a) Pendekatan tradisional
b) Pendekatan kinerja
c) Pendekatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu
d) Pendapatan Anggaran Berbasis Nol

7) Sumber pendanaan
8) Masalah Pendapatan
9) Penentuan harga barang dan jasa
10) Peraturan Perundangan
11) Sistem akuntansi
Perbedaan data akuntansinya, yaitu:
a. Tidak adanya perhitungan laba-rugi pada pemerintahan, sedangkan pada
perusahaan bisnis, bottom line (angka laba atau rugi) sangat penting.
b. Tidak adanya masalah penilaian kembali (revaluasi) atas aktiva atau aset pada
pemerintahan; dimana pada akuntansi komersial dimungkinkan adanya
penilaian kembali aktiva dengan syarat-syarat tertentu.
c. Masalah penyusutan atau depresiasi (maupun deplesi dan amortisasi) atas
aktiva tetap tidak penting pada akuntansi pemerintahan; sedangkan pada
akuntansi komersial terdapat hal tersebut.
d. Prinsip penandingan beban dengan pendapatan

(matching cost against

revenue) pada akuntansi pemerintahan tidak ada; yang ada adalah


penandingan anggaran-realisasi dari pendapatan-belanja.
12) Karakteristik Anggaran
Tabel 2.4.1
Perbedaan stakeholder sektor publik dengan sektor privat
Stakeholder Sektor Publik
Stakeholder Eksternal :

Stakeholder Sektor Privat


Stakeholder Eksternal :

Masyarakat pengguna jasa publik. Bank sebagai kreditor.


Masyarakat pembayar pajak.

Serikat buruh.

Bank sebagai kreditor pemerintah. Pemerintah.


Badan-badan internasional

Pemasok.

Generasi yang akan datang.

Distributor.
Pelanggan.
Masyarakat.
Serikat dagang (trade union).

Stakeholder Internal :

Lembaga

negara

Pasar modal.
Stakeholder Internal :
(misalnya:
Manajemen.

Kabinet, MPR, DPR/DPRD, dsb. Karyawan.


Kelompok politik (partai politik). Pemegang saham.

Manajer publik (Gubernur, bupati,


direktur BUMN/BUMD).
Pegawai pemerintah.
13) Masalah Beban
Pada akuntansi keuangan terdapat pengertian expense (beban), sedangkan
pada akuntansi pemerintahan tidak menggunakan istilah expense melainkan
expenditure (kurang lebih berarti pengeluaran anggaran atau belanja).
14) Masalah Tanda Pemilikan Individual
Pada perusahaan bisnis, terdapat tanda kepemilikan individual atas
perusahaan tersebut, misalnya adalah saham dan dapat diperjual belikan.
Pada akuntansi pemerintahan yang bertindak sebagai pemegang kebijakan
stratejik adalah rakyat sebagai pemegang kedaulatan, yang dalam praktiknya diwakili
oleh lembaga legislatif.

Nordiawan,Deddi,dkk. 2008. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat.


Bastian,Indra. 2010. Akuntansi sector publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.
Nordiawan,Deddi dan Ayuningtyas Hertianti. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai