Askep Hemoroid
Askep Hemoroid
Hemoroid
1. Pengertian
Hemoroid dalah varises dari pleksus hemoroidalis yang menimbulkan keluhan keluhan
dan gejala gejala.
Varises atau perikosa : mekarnya pembuluh darah atau pena (pleksus hemoroidalis)
sering terjadi pada usia 25 tahun sekitar 15 %.
Askep Hemoroid
2. Etiologi
Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :
1. Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organik.
Kelainan organik yang menyebabkan gangguan adalah :
o Hepar sirosis hepatis
Fibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke hepar
sehingga terjadi hepartensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara
lain ke esopagus dan pleksus hemoroidalis .
o
2. Idiopatik,tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab
timbulnya hemoroid.
Faktor faktor yang mungkin berperan :
o
Anatomi
Vena di daerah masentrorium tudak mempunyai katup. Sehingga darah
mudah kembali menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus
hemoroidalis.
Orang yang pekerjaan nya banyak berdiri atau duduk dimana gaya
grapitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid.Misalnya
seorang ahli bedah.
Pada seseorang wanita hamil terdapat 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya hemoroid
yitu :
1. Adanya tomur intra abdpomen
2. Kelemahan pembuluh darah sewaktu hamil akibat pengaruh perubahan hormonal
3. Mengedan sewaktu partus.
Pada permulaan terjadi varises hemoroidalis, belum timbul keluhan keluhan . Akan
timbul bila ada penyulit seperti perdarahan , trombus dan infeksi
Pada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasipikasi, yaitu :
1. Hemoroid interna
Merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media
2. Hemoroid eksterna
merupakan varises vena hemoroidalis inferior.
Askep Hemoroid
HEMOROID INTERNA
Gejala - gejala dari hemoroid interna adalah pendarahan tanpa rasa sakit karena tidak
adanya serabut serabut rasa sakit di daerah ini.
Hemoriud interna terbagi menjadi 4 derajat :
Derajat I
Timbul pendarahan varises, prolapsi / tonjolan mokosa tidak melalui anus dan
hanya daatdi temukan dengan proktoskopi.
Derajat II
Terdapat trombus di dalam varises sehingga varises selalu keluar pada saat
depikasi, tapi seterlah depikasi selesai, tonjolan tersebut dapat masuk dengan
sendirinya.
Derajat III
Keadaan dimana varises yang keluar tidak dapat masuk lagi dengan sendirinya
tetapi harus di dorong.
Derajat IV
Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana varises yang keluar pada saat defikasi
tidak dapat di masukan lagi. Biasanya pada derajat ini timbul trombus yang di
ikuti infeksidan kadang kadang timbul perlingkaran anus, sering di sebut dengan
Hemoral Inkaresata karena seakan - akan ada yang menyempit hemoriod yang
keluar itu, padahal pendapat ini salah karena muskulus spingter ani eksternus
mempunyai tonus yang tidak berbeda banyak pada saat membuka dan menutup.
Tapi bila benar terjadi. Inkaserata maka setelah beberapa saat akan timbul
nekrosis tapi tidak demikiaan halnya. Lebih tepat bila di sebut dengan perolaps
hemoroid.
HEMOROID EKSTERNA
Hemoroid eksrterna jarang sekali berdiri sendiri, biasanya perluasan hemoroid interna.
Tapi hemoroid eksterna dapat di klasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1. Akut
Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan
sebenarnya adalah hematom, walaupun disebut sebagai trombus eksterna akut.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah:
o Sering rasa sakit dan nyeri
o
Kedua tanda dan gejala tersebut disebabkan karena ujung ujung saraf pada kulit
merupakan reseptor rasa sakit.
2. Kronik
Hemoroid eksterna kronik atau Skin Tag terdiri atas satu lipatan atau lebih dari
kulit anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
Askep Hemoroid
4. Komplikasi
Terjadinya perdarahan
Pada derajat satu darah kelur menetes dan memancar.
Terjadi trombosis
Karena hemoroid keluar sehinga lama - lama darah akan membeku dan terjadi
trombosis.
Peradangan
Kalau terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan
meradang karena disana banyak kotoran yang ada kuman kumannya.
Askep Hemoroid
5. Penatalaksanaan Medis
1. Operasi herniadektomy
2. Non operatif
Pembedahan
Askep Hemoroid
Riwayat sosial
Perlu ditanya penyakit yang bersangkutan.
PEMERIKSAAN FISIK
Pasien di baringkan dengan posisi menungging dengan kedua kaki di tekuk dan
menempel pada tempat tidur.
1. Insfeksi
o Pada insfeksi lihat apakah ada benjolan sekitar anus
o
2. Palapasi
Dapat dilakuakan dengan menggunakan sarung tangan + vaselin dengan
melakuakn rektal tucher, dengan memasukan satu jari kedalam anus. Apakah ada
benjolan tersebut lembek, lihat apakah ada perdarahan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRE OPERATIF
1. Resiko kekurangan nutrisi (defisiensi zat ) berhubungan dengan pecahnya vena
plexus hemmoroidalis ditandai dengan perdarahan yang terus - menerus waktu
BAB.
TUJUAN : Terpenuhinyan kebutuhan nutrisi ditandai dengan tidak terdapat
anemis, perdarahan terhenti dan BB tidak turun. INTERVENSI
o Observasi tanda-tanda anemis
Rasionalisasi : Tanda tanda anemis diduga adanya kekurangan zat besi
(Hb turun)
o Diet rendah sisa atau serat selama terjadinya perdarahan
Rasionalisasi : Dapat mengurangi perangsangan pada daerah anus
sehingga tidak terjadi perdarahan.
o
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya massa anal atau anus, yang
ditandai benjolan didaerah anus, terasa nyeri dan gatal pada daerah anus
TUJUAN :
Terpenuhinya rasa nyaman dengan kriteria nyeri berkurang rasa gatal berkurang
massa mengecil.
INTERVENSI :
o
Anjurkan pasien agar jangan bannyak berdiri atau duduk ( harus dalam
keadaan seimbang).
Rasionalisasi : Gaya gravitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid
dan duduk dapat meningkatkan tekanan intra abdomen.
3. Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan massa yang keluar pada
daerah eksternal.
TUJUAN :
Terjaga kebersihan anus dengan kriteria tidak terjadi infeksi tidak terjadi gatal -
gatal.
INTERVENSI :
o Berikan sit bath dengan larutan permagan 1 / 1000 % pada pagi dan sore
hari. Lakukan digital ( masukan prolaps dalam tempat semula setelah di
bersihkan )
Rasionalisasi : Meningkatkan kebersihan dan memudahkan terjadinya
penyembuhan prolaps.
o
POST OPERATIF
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) pada luka operasi berhubungan dengan adanya
jahitan pada luka operasi dan terpasangnya cerobong angin.
TUJUAN :
Terpenuhinya rasa nyaman dengan kriteria tidak terdapat rasa nyeri, dan pasien
dapat melakukan aktivitasd ringan.
INTERVENSI :
o Beri posisi tidur yang menyenangkan pasien.
Rasionalisasi : Dapat menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan
rasa kontrol.
o
2. Resikol terjadinya infeksi pada luka berhubungan dengan pertahanan primer tidak
adekuat.
TUJUAN :
Tidak terjadinya dengan kriteria tidak terdapat tanda-tanda radang luka mengering
INTERVENSI :
o Observasi tanda vital tiap 4 jam
Rasionalisasi : Respon autonomik meliputi TD, respirasi, nadi yang
berhubungan denagan keluhan / penghilang nyeri . Abnormalitas tanda
vital perlu di observasi secara lanjut.
o
Berikan balutan
Rasionalisasi : Melindungi daerah luka dari kontaminasi luar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. M.T. Dardjat, 1987. Kumpulan Kuliah ilmu Bedah Khusus. Penerbit Aksara
Medisina, Salemba Jakarta.
2. Syvia Anderson Price, 1991. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penerbit buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
3. Susan Martin Tucker, 1998. Standar Perawatan Pasien, Edisi V Vol 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
4. Dr. Sumitro Arkanda, 1987. Ringkasan Ilmu Bedah, Penerbit Bina Aksara.
5. Purnawan Junadi, 1982. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Kedua, Penerbit Media
Aesculavius, Jakarta.
6. Doenges Moorhouse Geissle, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3 Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Askep Hemoroid
ADS