Kelompok 1
Peta konsep
Bahaya fisik
dan mekanik
pendahuluan
Potensi
bahaya fisik
dan mekanik
Jenis
Kecelakaan
yang di
timbulkan
oleh bahaya
fisik dan
mekanik
penyebab
LATAR BELAKANG
Dalam dunia teknik sipil Bahaya fisik dan
mekanik merupakan sumber utama dari
kecelakaan. Bahaya tersebut mungkin tidak
bisa dihindari karena dunia kontruksi selalu
bersinggungan fisik dan peralatan mekanik.
Mari kita cari tahu lebih
banyak
Tentang bahaya fisik dan
mekanik
PENGERTIAN
Potensi bahaya fisik dan mekanik, yaitu potensi
bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan
kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar.
Misalnya terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu
ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan
kurang memadai, getaran, radiasi .
Bahaya mekanik,
disebabkan oleh mesin atau
alat kerja mekanik
seperti tersayat,
terjatuh,tertindih,terpeleset,dll.
KEBISING
AN
Dapat
menimbulkan
Gangguan
Fisiologis.
Gangguan
Fisiologis.
Gangguan Patologis
Organis.
Iklim kerj
a
Pencahayaan
Pencahayaan di lingkungan kerja sangat
diperlukan agar tenaga kerja dapat bekerja atau
mengamati benda yang sedang dikerjakan
secara jelas, cepat, nyaman dan aman. Apabila
pencahayaan kurang dapat mengganggu mata.
Getaran
Peralatan
yang
menimbulkan getaran
juga dapat memberi
efek
negatif
pada
sistem
saraf
dan
sistem
musculoskeletal
dengan
mengurangi kekuatan
cengkram dan sakit
tulang belakang
Radiasi
Radiasi Pengion
Radiasi Non
Pengion
debu
Tertimbun
Tertimpa
Terjatuh
TERSETRUM
TERKENA ALAT-ALAT
TERSAYAT
Penyeba langsung
Perbuatan yang tidak aman ( unsafe act) yaitu sebagai
segala tindakan yang dapat memungkinkan terjadi
kecelakan pada diri sendiri ataupun orang lain
(grimaldi dan simonds 1975; anton , 1989)
2. Kondisi
pekerja
TERIMA
KASIH
bising
Bising dapat diartikan sebagai suara yang timbul
dari getaran-getaran yang tidakteratur dan periodik,
kebisingan
merupakan
suara
yang
tidak
dikehandaki.Manusia masih mampu mendengar
bunyi dengan frekwensi antara 16-20.000 Hz, dan
intensitas dengan nilai ambang batas (NAB) 85 dB
(A) secara terus menerus. Intensitas lebih dari 85 dB
dapat menimbulkan gangguan dan batas ini disebut
critical level of intensity. Kebisingan merupakan
masalah
kesehatan
kerja
yang
timbul
di
proyek.Sumber kebisingan berasal dari suara mesin
gerinda dan suara kompresor dan lain-lain.
1. Gangguan Fisiologis.
Gangguan fisiologis adalah gangguan yang mula-mula timbul akibat
bising. Dengan kata lain fungsi pendengaran secara fisiologis dapat
terganggu. Pembicaraan atau instruksi dalam pekerjaan tidak dapat
didengar secara jelas sehingga dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Pembicara terpaksa berteriak-teriak, selain memerlukan tenaga ekstra
juga menimbulkan kebisingan. Kebisingan juga dapat mengganggu
cardiac out put dan tekanan darah.
2. Gangguan Psikologis.
Gangguan fisiologis lama-lama bisa menimbulkan gangguan psikologis.
Suara yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan stress, gangguan jiwa,
sulit konsentrasi dan berfikir, dan lain-lain.
3. Gangguan Patologis Organis.
Gangguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruhnya
terhadap alat pendengaran atau telinga, yang dapat menimbulkan
ketulian yang bersifat sementara hingga permanent
Pengendalian Kebisingan
dilingkungan kerja
1. Menghilangkan transmisi kebisingan terhadap pekerja.
Untuk menghilangkan atau mengurangi transmisi kebisingan terhadap pekerja
dapat dilakukan dengan isolasi tenaga kerja atau mesin yaitu dengan menutup
atau menyekat mesin atau alat yang yang mengeluarkan bising. Pada dasarnya
untuk menutup mesin- mesin yang bising adalah sebagai berikut:
a. Menutup mesin serapat mungkin.
b. Mengolah pintu-pintu dan semua lobang secara akustik.
c. Bila perlu mengisolasi mesin dari lantai untuk mengurangi penjalaran getaran.
2. Menghilangkan kebisingan dari sumber suara.
Menghilangkan kebisingan dari sumber suara dapat dilakukan dengan
menempatkan perendam dalam sumber getaran.
3. Mengadakan perlindungan terhadap karyawan.
Usaha melindungi karyawan dari kebisingan dilingkungan kerja dengan memakai
alat
pelindung telinga atau personal protective device yaitu berupa ear plugs dan ear
muffs.
Iklim kerja
Iklim kerja adalah suatu kombinasi dari suhu udara, kelembaban
udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi pada suatu
lingkungan kerja. Iklim atau keadaan cuaca di lingkungan kerja
yang tidak nyaman, tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan
dapat menurunkan kapasitas kerja yang berakibat menurunnya
efisiensi dan produktivitas kerja. Suhu udara dianggap nikmat
bagi orang Indonesia adalah sekitar 24oC sampai 26oC dan
selisih suhu di dalam dan di luar ruangan tidak boleh lebih dari
5oC. Batas kecepatan angin secara kasar yaitu 0,25 sampai 0,5
m/dt.
Keseimbangan panas atau suhu tubuh manusia selalu
dipertahankan oleh suatu pengatur suhu pada tubuh manusia.
Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan udara panas
yang dihasilkan di dalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan
pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitarnya.
Faktor penyebab
Lingkungan kerja yang panas
berpengaruh terhadap tubuh manusia.
Individu yang selalu berhadapan dengan
faktor panas agar tidak merasa
terganggu maka ada beberapa faktor
yang perlu diperhatikan. Faktor yang
mempunyai toleransi tubuh terhadap
panas adalah aklimatisasi, ukuran badan,
umur, jenis kelamin, kesegaran jasmani,
dan suku bangsa
radiasi
Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat
menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion
positif dan ion negatif) apabila berinteraksi
dengan materi. Yang termasuk dalam jenis
radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel
beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap
jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang
termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa
(), partikel beta (), sinar gamma (), sinar-X,
partikel neutron.
Efek radiasi
Radiasi infra merah dapat
menyebabkan katarak.
Laser berkekuatan besar dapat
merusak mata dan kulit.
Medan elektromagnetik tingkat
rendah dapat menyebabkan kanker
upaya
Upaya yang perlu dilakukan untuk
mengatasi suhu udara yang panas di
lingkungan
kerja
adalah
dengan
memperbaiki aliran udara, mereduksi
tekanan panas, menerapkan teknologi
pengendalian suhu basah, mengurangi
pemaparan udara panas terhadap
tenaga kerja, penyediaan air minum
yang cukup serta penyesuaian berat
ringannya pekerjaan.