Anda di halaman 1dari 5

1.

Hubungan irigasi dan drainase dengan lingkungan, tanaman, tanah, teknologi,


dan kelembagaan
a. Lingkungan
Secara umum, kebutuhan air terbesar terjadi pada waktu musim kemarau untuk
mengganti kehilangan air akibat penguapan yang relatif lebih besar dibanding
penguapan pada waktu iklim hujan. Ironisnya pada waktu iklim kemarau justru
ketersediaan air di sumbernya mengecil, sementara pada waktu iklim hujan
masalah yang timbul adalah kelebihan air yang harus dibuang secepatnya agar
tidak menimbulkan kerusakan tanaman melalui saluran drainasi. Walaupun
drainasi merupakan bagian dari sistem irigasi dan mempunyai kesamaan bentuk
dengan saluran irigasi, namun fungsi dan tujuannya adalah bertolak belakang.
Oleh sebab itu, irigasi dan drainasi dalam praktek di lapangan harus dipisahkan.
Evapotranspirasi adalah faktor utama yang mempengaruhi produksi lahan kering,
karena itu merupakan penentu produksi pertanian suatu wilayah. Evaporasi
permukaan tanah dan tumbuhan adalah komponen utama fungsi pertukaran energi
yang menentukan potensi produksi jenis tanaman dan distribusi vegetasi alamiah.
Pengukuran atau penaksiran evapotranspirasi yang teliti akan membantu dalam
teknik rancangan, pengelolaan jaringan-jaringan irigasi, penentuan neraca air pada
tanaman dan penaksiran irigasi tambahan atau tujuan konsumsi air, semuanya
untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Yang sangat penting bagi kesahihan
hubungan atas dasar generalisasi yang dilukiskan untuk tanaman tanah kering
ialah pembagian waktu curah hujan dan atau irigasi yang cukup baik. Terdapat
petunjuk bahwa tekanan kelembaban pada tingkat-tingkat pertumbuhan tertentu
mungkin lebih kritis daripada tingkat lain.
b. Tanaman
Bagi tanaman air merupakan unsur yang sangat penting. Dalam tubuh tumbuhan,
terkandung air antara 5-95 %. Air digunakan oleh tanaman untuk pelarut dan
bagian penyusun utama dari sitolpasma. Disamping itu air juga merupakan bahan
mentah untuk fotosintesis dan tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia
dalam tumbuhan. Jumlah air yang terkandung dalam tubuh tanaman bergantung
pada jenis tanaman tersebut, misalnya tanaman herba lebih banyak mengandung
air bila dibandingkan dengan tanaman perdu (Prawiranata, 1981). Kadar air untuk

tiap-tiap bagian tubuh tanaman juga berbeda-beda, seperti pada biji-bijian 5-10%,
dan pada daun tanaman sekitar 50-95%. Air yang dibutuhkan oleh tanaman
diserap dari lingkungan melalui akar. Air tersebut kemudian dibawa oleh jaringan
xylem untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan tanaman. Kebutuhan air suatu
tanaman dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang diperlukan

untuk

memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ET-tanaman) tanaman yang


sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak
mempunyai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai
potensi produksi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu.
( Salisbury & Ross, 1995).
c. tanah
Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber
kehidupan manusia yaitu air, udara, dan unsur hara. Atas dasar definisi ini maka
tanah mempunyai 4 fungsi utama (Hanafiah, 2004) :
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran.
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman untuk melaksanakan aktivitas
metabolisme, baik
3.

selama pertumbuhan maupun untuk berproduksi

meliputi air, udara, dan unsur hara.


Penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi dalam menunjang
aktivitasnya supaya berlangsung optimum. Meliputi zat-zat aditif yang

diproduksi biota tanah.


4. Habitat biota tanah.
Lahan pasir pantai merupakan lahan marjinal dengan ciri-ciri antara lain : tekstur
pasiran, struktur lepas-lepas, kandungan hara rendah, kemampuan menukar kation
rendah, daya menyimpan air rendah, suhu tanah disiang hari sangat tinggi,
kecepatan angin dan laju evaporasi sangat tinggi. Upaya perbaikan sifat-sifat
tanah dan lingkungan mikro sangat diperlukan, antara lain misalnya dengan
penyiraman yang teratur, penggunaan mulsa penutup tanah, penggunaan pemecah
angin (wind breaker), penggunaan bahan pembenah tanah (marling), penggunaan
lapisan kedap, dan pemberian pupuk baik organik maupun anorganik (Yuwono,
2009).
Masalah yang dijumpai pada tanah pasiran adalah strukturnya yang jelek,
berbutir tunggal, berat volume yang tinggi, dan kemampuan menahan air yang

rendah, sehingga kurang memadai untuk bercocok tanam pada musim kemarau
(Mulyadi cit. Kertonegoro, 1993).
Kemampuan menahan air yang rendah, akan meyebabkan kehilangan
unsur hara dari dalam tanah melalui pelindian akan semakin besar berjalan dengan
semakin tingginya curah hujan (Hakim et al. 1986). Tekstur tanah berpasir juga
akan menyebabkan banyak pupuk terlindi karena mempunyai laju infiltasi yang
cepat (Widjajaadi et al., 1987). Unsur utama yang sering hilang dari dalam tanah
melalui pelindian adalah N, K, Ca, dan Mg (Hakim et al., 1986). Secara fisik air
tanah (lengas tanah) dibagi menjadi air grafitasi, air kapiler dan air higroskopis.
Air gravitasi adalah bagian dari air tanah yang tidak dapat ditahan oleh tanah dan
mengalir secara bebas karena pengaruh gaya gravitasi. Jumlah air yang ditahan
oleh tanah setelah air gravitasi habis disebut air kapasitas lapang, dengan besarnya
tekanan sekitar 1/3 atmosfer. Air kapiler adalah bagian air tanah yang ditahan oleh
tanah,

yang

terletak

diantara

kapasitas

lapang

dan

koefisien

higroskopis. Sedangkan koefisien higroskopis itu sendiri adalah suatu keadaan


dimana air tanah mulai kehilangan sifat-sifat cairan, dan ditahan oleh tanah
dengan tegangan sampai 31 atmosfer. Air kapiler ini mengisi pori-pori tanah. Air
kapiler dapat berasal dari hasil infiltrasi air dari permukaan tanah kemudian
meresap kedalam tanah dan tertahan diantara butir tanah, pengaruh gaya kapiler
tanah atau bisa juga berasal dari air dalam tanah (dari zona jenuh) yang naik ke
atas melalui pori-pori tanah akibat pengaruh gaya kapiler tanah. Besarnya air
kapiler didalam tanah akan sangat tergantung pada sifat fisik tanah. Air
higroskopis adalah bagian air yang ditahan oleh tanah setelah dicapai koefisien
higroskopis. Air higroskopis ini terjadi karena adagayakohesi dan adhesi pda
lapisan tipis air yang menyelimuti partikel-partikel tanah dengan tegangan diatas
15 atmosfer. Secara biologis, air tanah dan irigasi dibedakan berdasarkan pada
ketersediaannya bagi tanaman. Atas dasar itu, dibedakan menjadi air tidak
berguna, air tersedia dan air tidak tersedia. Air tidak berguna adalah bagian dari
air tanah, berupa air bebas atau air gravitasi, Air tersedia adalah air yang berada
diantara kapasitas lapang dan titik layu. Sedangkan air tidak tersedia adalah
bagian air tanah dibawah titik layu dimana air ditahan oleh tanah dengan tegangan
yang sangat besar sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman.Kapasitas lapang
adalah keadaan kelembaban tanah yang relative mantap dan biasanya dicapai

beberapa hari setelah tanah mengalami pembasahan total atau keadaan jenuh
air. Pada kondisi ini tegangan air biasanya sekitar 1/3 atmosfer atau setara dengan
nilai pF 2,54. Titik layu dapat didefinisikan sebagai tingkat kelembaban tanah
dimana akar tanaman tidak lagi mampu menyerap air, dengan tegangan rata-rata
15 atmosfer atau setara dengan nilai pF 4,2. Beberapa sifat tanah yang penting
dalam hubungannya terhadap peranan air bagi pertumbuhan tanaman adalah
tekstur, porositas dan struktur.
d. Teknologi
Tata letak fisik, topografi dan teknologi berhubungan dengan berbagai macam
irigasi. Kebanyakan irigasi kecil atau sedang (termasuk pula lokasi irigasi
sederhana) terlalu mengandalkan teknologi tak permanen, seperti misalnya
bendungan sederhana (dibuat dari bambu, batang pohon) dan saluran berlapis
tanah. Tetapi beberapa diantaranya telah membuat bangunan beton permanen
dengan memakai tukang batu mereka sendiri, sedang ada pula yang lain, yang
menarik manfaat dari pembangunan oleh pemerintah. (Sumarni M., 2008)
e. Kelembagaan
Pemerintah indonesia mengambil peranan yang semakin aktif dalam memajukkan
pengembangan perkumpulan petani pemakai air (P3A), melalui berbagai cara
pendekatan. Program pengembangan P3A merupakan bagian dari upaya yang
lebih besar untuk meningkatkan kemampuan petani memikul tanggung jawab
pelaksanaan tugas-tugas irigasi. Analisa kemampuan organisasi lokal dalam
melaksanakana tugas-tugas pengairan tidak dapat dipisahkan dari segi-segi irigasi
lainnya termasuk segi ekologi, teknologi, dan tata letak fisik, ketersediaan air
relatif, tradisi dan pola kebudayaan asli, dsb. Irigasi kecil (desa) tidak begitu
banyak mengalami campur tangan pemerintah karena sebab-sebab yang sebagian
berkaitan dengan perbedaan ukuran irigasi, kemampuan organisasi kecil yang
lebih otonom ini sering lebih tinggi daripada dalam irigasi yang mencakup banyak
desa. Irigasi besar cenderung berkembang berlebihan, sering sangat tergantung
pada pengelolaan dan koordinasi yang dilakukan pemerintah, sering kurang
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan mikro, dan secara
berkala mengalami fase kekacauan organisasi dan kerusakan ekologi. Sebaliknya,
irigasi kecil yang menjalankan desentralisasi dan koordinasi longgar serta
memberikan otonom pada masyarakat petani pemakai air, sering lebih mampu

menyesuaikan diri dengan tuntutan atau kebutuhan ekologis dan organisator yang
berubah. (Sumarni M., 2008)
2. kebutuhan jumlah air tanaman bayam
Kebutuhan air untuk tanaman bayam harus diperhatikan. Tanaman bayam yang
masih muda (sampai minggu pertama setelah tanam) memerlukan air sebesar
kurang lebih 4 mm/tanaman atau 4 l/m2 dalam sehari. Menjelang dewasa tanaman
ini memerlukan air sekitar 8 mm atau 8 l/m2 setiap harinya. Pada musim hujan,
tanaman bayam masih dapat tumbuh dengan baik asalkan tanahnya tidak
tergenang. Oleh karena itu, drainase tanah harus diperhatikan meskipun tanaman
bayam tahan terhadap air hujan. Curah hujan antara 1000 2000 mm, dan
kelembaban di atas 60% (Rismunandar, 1967). Terdapat perbedaan dalam
konsumsi air untuk pertumbuhan tanaman bayam dengan berbedanya populasi
tanaman. Semakin banyak populasi tanaman hingga empat bibit per lubang tanam
semakin sedikit konsumsi air.

http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/index.php?
bawaan=teknologi/isi_teknologi&id_menu=4&id_submenu=19&id=44

Anda mungkin juga menyukai