Bab II Sejarah
Bab II Sejarah
SEJARAH PERUSAHAAN
perkembangan keadaan pada waktu itu, yang menekankan perlunya usaha-usaha pemantapan
dalam bidang pengusahaan hutan.Disamping perangkat tingkat pusat yang berfungsi sebagai unsur
pembantu bidang administrasi dan teknis, terdapat pula unsur pelaksana teknis Direktorat Jenderal
Kehutanan yang terdiri dari:
1. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dibentuk berdasarkan SK. Menteri
Pertanian No. 429/Kpts/Org/7/1978, sebagai unit pelaksana teknis di bidang perlindungan
dan pengawetan alam.
2. Balai Planologi Kehutanan (BPK), dibentuk berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.
430/Kpts/Org/7/1978, sebagai unit pelaksana teknis bimbingan dan pengamanan sumber
serta modal kehutanan.
Selain unsur-unsur tersebut, pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidang kehutanan
ditangani juga oleh beberapa instansi kehutanan lainnya yang secara administratif berada di luar
Direktorat Jenderal Kehutanan, yaitu:
1. Balai Latihan Kehutanan, dan Sekolah Kehutanan Menengah Atas yang merupakan Unit
Pelaksana Teknis dari Badan Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian, yang khusus
menangani kegiatan pendidikan dan latihan kehutanan.
2. Balai Penelitian Hutan (BPH) dan Balai Penelitian Hasil Hutan (BPHH), merupakan Unit
Pelaksana Teknis dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yang khusus
menangani kegiatan penelitian hutan dan hasil hutan.
3. Dinas Kehutanan Daerah Tingkat I merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah
Tingkat I yang menangani urusan rumah tangga daerah di bidang kehutanan dan tugastugas perbantuan dari Direktorat Jenderal Kehutanan.
Misi
1.
Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran hutan proporsional.
2.
Menoptimalkan aneka fungsi hutan dan ekosistem perairan seperti fungsi konservasi,
lindung dan produksi dengan tujuan mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya dan
ekonomi yang seimbang dan lestari
3.
4.
Mendorong
peran
serta
masyarakat
dalam
menjaga
kelestarian
hutan
dan
6.
7.
2.3
3. Pohon hitam melambangkan hutan yang produktif yang berfungsi sebagai sarana
pendukung pembangunan nasional.
4. Garis-garis lengkung biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air.
5. Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur berkat adanya usaha konservasi
tanah.
6. Keseluruhan lambang Departeman Kehutanan ini mencerminkan giat usaha para
rimbawan yang aktif membantu usaha pembangunan hutan dan kehutanan serta
pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mencapai masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2.4
dibidang
program,
keuangan,
kepegawaian,
fungsi
sekretariat
10
11
Kawasa Hutan, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
1. Seksi penggunaan kawasan hutan
Pembinaan dan pelaksanaan dibidang penggunaan kawasan hutan, pelayanan
administrasi, teknis pengembangan dan fasilitas penggunaan kawasan hutan
2. Seksi Inventarisasi Dan Perpetaan Hutan
Pembinaan dan pelaksanaan dibidang inventarisasi dan perpetaan hutan,
pelayanan administrasi teknis dan pengembangan dan fasilitasi inventarisasi
perpetaan hutan
3. Seksi Rencana Kawasan Hutan
Melakukan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan dibidang rencana
kawasan hutan
h. Bidang Pengaman dan Perlindungan Hutan
Pelaksanaan dibidang penyidikan dan pengamanan hutan pengendalian kebakaran hutan
dan konservasi dan jasa lingkungan.
1. Seksi Penyidikan dan Pengamanan Hutan
Melaksanakan dibidang penyidikan dan pengamanan hutan
2. Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
Melakukan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
3. Seksi Konservasi dan Jasa Lingkungan
Pelaksanaan dibidang konservasi dan jasa lingkungan
i. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Pelaksanaan dibidang rehabilitasi, reklamasi hutan perhutanan sosial dan aneka guna
hutan
1. Seksi Reklamasi dan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Pelaksanaan dan pemantauan dibidang reklamasi dan rehabilitasi hutan dan lahan
serta pengelolaan daerah Aliran Sungai.
2. Seksi Perhutanan Sosial
pelaksanaan dan pemantauan bidang perhutanan sosial
3. Seksi Aneka Guna Hutan
12