Anda di halaman 1dari 13

Abstrak

Keluarga adalah hal yang penting dalam hidup ini, banyak orang yang
mempunyai nilai lebih untuk diberikan kepada keluarga nya, namun sejalan dengan hidup
yang pasti diakhiri dengan kematian, timbul beberapa perspektif bahwa kematian
seseorang yang kita cintai merupakan hal terkahir yang dapat kita berikan. Berangkat dari
dasar itu banyak orang yang menginginkan keluarga yang telah berpulang dijadikan
senyaman mungkin dalam kematian nya. Dari tingkat kematian yang terus ada,
pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pemakaman konvensional yang biasanya
dikenal sebagai TPU (tempat pemakaman umum) dimana orang yang telah berpulang ke
rahmatullah dapat tempat untuk dimakamkan, tak hanya itu ada pula pemakaman berbasis
syariah seperti Al-azhar Memorial Garden dengan sejumlah nilai budaya dan tradisi yang
mengutamakan kenyamanan dan psikologis motivasi untuk keluarga yang ditinggalkan.
Dalam garis besar nya, pemakaman adalah suatu hal yang seharusnya bersifat umum dan
tidak berbasis entrepreuner, Al-azhar Memorial Garden mempunyai tingkat administrasi
yang tergolong tinggi, mungkin karena biaya untuk membangun psikologis korban,
kenyamanan saat pemakaman, dan juga kemewahan yang disandangkan didalam tempat
pemakaman itu. Ada perbedaan yang signifikan seperti anutan agama si mayat dan rukun
yang diajarkan, membuat Al-azhar Memorial Garden ini dikenal sebagai pemakaman
yang berbasis syariah .
Key word: Pemakaman, Syariah, Konvensional, Kemewahan

Latar Belakang Masalah


Manusia tidak dapat lepas dari dua peristiwa penting dalam kehidupannya yaitu
kelahiran dan kematian. Kelahiran akan menjadi masalah apabila daya reproduksi
manusia tidak dapat dikendalikan sehingga reproduksinya tinggi yang bisa menimbulkan
pertambahan penduduk tinggi. Begitupula dengan kematian akan menjadi suatu masalah,
dimana di dalam suatu kota dengan pusat pemukiman penduduk yang besar dan luas serta
berbagai kegiatan ekonomi dan budaya, fasilitas seperti untuk penyediaan lahan
pemakaman menjadi terbatas. Disaat manusia meninggal, akan ada tata cara-tata cara
penghormatan tertentu untuk dirinya (meskipun tiap agama dan budaya memiliki bentuk
yang berbeda-beda), karena, tata cara penghormatan inilah pada dasarnya yang
membedakan dirinya

sebagai manusia dengan makhluk lainnya 1. Dengan demikian,

perolehan akan hak atas tata cara-tata cara penghormatan itulah yang menjadikan
manusia tetaplah manusia di kala ia meninggal, sehingga, jika kalau ada seseorang yang
meninggal dan ia tidak memperoleh tata cara-tata cara penghormatan tersebut, maka pada
dasarnya ia tidak diperlakukan secara kemanusiaan. Dikarenakan faktor tersebut fasilitas
pemakamam adalah hak mutlak bagi masyarakat dalam suatu negara, karena itu fasilitas
pemakamam merupakan hal yang harus disediakan seperti fasilitas-fasilitas kota lainnya,
seperti halnya fasilitas perkantoran, perumahan, pertokoan, pasar, kesehatan, terminal
kendaraan, fasilitas tempat sampah dan lain sebagainya.
Di Indonesia tersendiri kebiasaan berziarah ke pemakaman serta keyakinan terhadap
roh-roh jenazah mempunyai kekuatan dan bisa diminta pertolongannya oleh orang-orang
yang masih hidup adalah hal yang lazim dianut dan dilaksanakan di negara ini. Sehingga
factor tersebut secara tidak langsung mampu untuk mendorong jalur pertumbuhan
pemakaman umum di Indonesia. Pemakamam umum di Indonesia tersedia dalam dua
macam pilihan, yaitu pemakaman umum secara konvensional dan pemakaman umum
secara syariah. Pemakaman umum secara konvensional memiliki definisi sebagai areal
tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpa
membedakan agama dan golongan, yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah

Marzali, Amri, Antropologi dan Kebijakan Publik, Jakarta: Kencana,2012,hal 12-13

Daerah Tingkat II atau Pemerintah Desa.2 Sedangkan pemakaman umum secara syariah
adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah dengan
menggunakan pendekatan ajaran syariat-syariat Islam. Dalam konsep pemakaman umum
secara syariah, pengelolaan pemakaman umum dikelola oleh pihak ketiga dan tidak
dikelola oleh pemerintah. Dalam pengolaan pemakaman umum syariah di Indonesia
pertama kali diperkenalkan oleh pihak Yayasan Pesantren Al-Azhar Indonesia.3
Landasan Pemikiran
Kata makam berarti kuburan dengan asal kata dasar kubur yang dalam bahasa Arab
memiliki arti memendam, memasukan, melupakan, mengebumikan. Para ahli fiqih telah
sepakat bahwa memakamkan atau menguburkan jenazah hukumnya adalah fardu kifayah
sebagaimana halnya dalam urusan memandikan, mengkafani, dan me-shalatkan jenazah.
Hikmah dari persyariatan penguburan mayat itu adalah agar kemuliaan dan
kehormatannya sebagai manusia dapat terpelihara dan tidak menyerupai bangkai hewan,
karena Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai makhluk-Nya yang mulia.
Berbicara tentang pemakaman tidak lepas dari berbicara tentang penggunaan tanah
sebagai lahan makam. Secara eksplisit permasalahan penggunaan tanah telah diatur jelas
dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 yang menyatakan bahwa Bumi, air, dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Kata dikuasai disini memiliki arti bahwa negara
dapat memberikan wewenang tertentu, bukan berarti memiliki. Pengertian tersebut juga
tercantum dalam Undang-Undang Pokok Agraria Pasal 2 ayat 2 yang menegaskan
kewenangan negara. Di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Pasal 6 juga dijelaskan
bahwa semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. 4 Tanah yang mempunyai fungsi
sosial adalah tanah yang mengandung potensi dan memberikan kontribusi maslahat
kepada masyarakat, bangsa, dan negara, sehingga kepemilikannya tidak boleh dikuasai
oleh seseorang secara berlebihan.
2

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat
Pemakaman, pasal 1.
3Al-Azhar Memorial GardenThe First Sharia Memorial Garden in Indonesia,http://al-azharmemorialgarden.com/

4 Budi Harsono, Hukum Agraria di Indonesia (Jakarta: Djambatan, 1981), hal. 7.


3

Jika dilihat dari perspektif Islam, didalam fiqih disebutkan bahwa kepentingan
umum disebut al-maslahah al-mmah. Ada lima kriteria dari al-maslahah al-mmah,
yaitu: (1) al-maslahah al-mmah, yaitu sesuatu yang manfaatnya dirasakan oleh atau
sebagian besar masyarakat, bukan oleh kelompok tertentu; (2) Selaras dengan tujuan
syariah yang terangkum dalam al-kulliyt al-khamsah; (3) Manfaat yang dimaksud harus
nyata (haii) bukan sebatas pikiran (wahmi); (4) Tidak boleh bertentangan dengan AlQuran, Hadits, Ijma, dan Qiyas; (5) Tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan
kepentingan umum lain yang sederajat apalagi yang lebih besar.5
Syariat Islam telah menetapkan cara-cara yang sah bagaimana harta (seperti tanah)
boleh dijadikan hak milik perseorangan. Menurut as-Suyuti cara-cara yang diperbolehkan
adalah melalui ihy al-mawat, warisan, hibah, pertukaran (jual-beli), wasiat, wakaf,
ghanimah, dan sedekah atau dengan cara iqt dan tahjir.6 Norma-norma syariah dalam
Islam ditempatkan sebagai kerangka dasar yang paling utama yang dapat dijadikan
payung strategis bagi pelaku bisnis, terlebih lagi kegiatan bisnis yang dilakukan diantara
orang Islam harus mempunyai arah dan tujuan yaitu harus mencapai empat hal, yaitu:
profit materi dan non-materi, pertumbuhan, keberlangsungan dalam kurun waktu yang
selama mungkin, dan keberkahan atau keridhaan Allah SWT.7 Dalam hal kebutuhan tanah
makam untuk kepentingan umum dapat juga dilihat dalam Keppres No. 55/1993. Aspek
hukum jual beli pada dasarnya sudah diatur dalam syariah yaitu dalam hukum muamalat
(hukum perdata) atau fiqih muamalat yang didalamnya terdapat hukum tentang jual beli
menurut syariat Islam karena pada dasarnya semua bentuk muamalat itu boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Pengertian dari fiqih muamalah sendiri adalah hukum-hukum yang berkaitan
dengan tindakan manusia dalam persoalan-persoalan keduniaan, misalnya dalam
persoalan jual beli, utang piutang, kerjasama dagang, perserikatan, kerjasama dalam
penggarapan tanah, dan sewa menyewa.8 Dengan demikian praktik jual beli tanah
pemakaman muslim yang dilakukan oleh orang Islam, dalam prakteknya harus sesuai
dengan kaidah-kaidah jual beli yang ditentukan oleh syariah dalam hukum muamalah.
5 Mansur, Kebijakan Pemerintah Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Perspektif Islam (Studi) Perpres No.
36 Tahun 2005, skripsi sarjana UIN Sunan Kalijaga, (2006), hal. 35.
6 As-Suyuti, Al-Asabah wa an-nazair, cet. ke-1, (Beirut: Muasasah al-Kutubi As-saqafih, 1994 M/1415 H), hal. 397.

7 Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 87.
8 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 2.
4

Dalam studi kasus yang kami ambil dalam penulisan ini, Al-Azhar Memorial Garden
(AMG) menawarkan sebuah program yang dikenal dengan program Murabahah.
Murabahah secara fiqih merupakan salah satu dari bentuk jual beli yang bersifat amanah
(bai al-amanah). Murabahah terlaksana antara penjual dan pembeli berdasarkan harga
barang, Harga asli pembelian penjual dan pembeli berdasarkan harga barang, harga asli
pembelian penjual yang diketahui oleh pembeli dan keuntungan yang diambil oleh
penjual pun diberitahukan kepada pembeli.9 Secara etimologis, murabahah berasal dari
kata al-ribh dan al-rabh yang memiliki arti kelebihan atau pertambahan dalam
perdagangan. Dengan kata lain, al-ribh tersebut dapat diartikan sebagai keuntungan
(laba, faedah).10 Didalam Al-Quran kata al-ribh dengan makna keuntungan dapat
ditemukan pada Surat Al-Baqarah ayat 16 yang memiliki arti: Mereka itulah orang yang
membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk.
1. Konsep Pemakaman Konvensional
Pemakaman umum secara konvensional memiliki definisi sebagai areal tanah
yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpa
membedakan agama dan golongan, yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah
(Pemerintahan Desa ). Dalam tugas ini kami mengambil sebuah sampel konsep
pemakaman konvensional TPU pondok Rangon. Tempat Pemakaman Umum Pondok
Rangon diresmikan pada tanggal 16 Juni 1984 oleh Kepala Dinas Pemakaman DKI
Jakarta DRS. H. Achmad Warsono. Pada awalnya Pemakaman pondok rangon masih
berupa pemakaman wakaf yang dikelola oleh masyarakat setempat. Kemudian ketika
angka kematian di DKI Jakarta semakin meningkat sedangkan bidang pemakaman
semakin dibutuhkan. Pemerintah dalam hal ini Gubernur mengeluarkan Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 68 Tahun 1977 Tentang
Penetapan Perencanaan Daerah Kerja Bidang Tanah Sebagai Tempat Pemakaman Umum
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Yang mana perencanaan bidang tanah di Pondok Rangon
Kecamatan Cipayung Wilayah Jakarta Timur seluas 56 Hektar. TPU Pondok Rangon
9 Wiroso, Jual Beli Murabahah (Yogyakarta: UII Press, 2005), hal. 14.
10 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia cet. ke-4 (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), hal. 463.
5

mulai mengelola kegiatan pemakaman termasuk didalamnya mengurusi pemakaman


wakaf sejak tahun 1985 hingga sekarang. TPU Pondok Rangon semakin lama semakin
tidak mampe menampung Jenazah yang akan dimakamkan. Karena luasnya yang
terbatas. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 Pasal 111, biaya yang
dibutuhkan untuk pemakaman di TPU Pondok Rangon Terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Sewa tanah makam untuk jangka waktu 3 tahun dengan rincian biaya :
1) Blok AA I Rp. 100.000
2) Blok AA II Rp.80.000
3) Blok A I Rp. 60.000
4) Blok A II Rp. 40.000
5) Blok A III Rp. 0
b. Perawatan Jenazah Rp. 75.000
c. Kendaraan Jenazah RP.100.000
Sewa tanah tersebut berlaku untuk 3 tahun, sehingga setelah 3 tahun ahli waris
perlu melakukan perpanjangan kembali. Jika ahli waris tidak melakukan perpanjangan,
maka makamnya akan digunakan untuk menguburkan jenazah lain, sehingga akan
bercampur dengan keluarga lain.meskipun pada awalnya biaya pemakaman relative
murah, tetapi hal ini akan menjadi besar karena ahli waris akan terus membayar
perpanjangan setiap tahun.
1.1 Pelayanan Pemakaman
Seperti TPU-TPU pada umumnya, TPU pondok Rangon juga memberikan
layanan public kepada masyarakat sekitar. Pelayanan yang diberikan adalah poelayanan
makam baru, pelayanan makam tumpangan, dan pelayanan makam perpanjangan.
Retribusi pelayanan pemakaman : Sewa (3tahun) Rp.40.000 Rp. 100.000 (sesuai Blok),
Perawatan Jenazah Rp. 75.000, Kendaraan jenazah Rp. 100.000 Izin Pemakaman 30.000.
pelayanan pemakaman dilaksanankan berdasarkan urutan-urutan tertentu. Berdasarkan
Peraturan Daerah Khusus DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 1992 tentang Pemakaman Umum
Dalam Wilayah Daerah Khusus DKI Jakarta, Tatacara pemakaman adalah sebagai berikut
:
a. Setiap orang yang meninggal dunia yang akan dimakamkan atau di abukan harus
dilaporkan kepada Lurah dan Pusat Kesehatan Masyarakat setempat serta Dinas
Pemakaman.

b. Jenazah yang akan dibawa keluar wilayah DKI Jakarta harus dilaporkan kepada
Lurah setempat dan Dinas Kesehatan.
c. Petugas kesehatan setempat mengadakan pemeriksaan atas jenazah yang
bersangkutan dan pemeriksaan oleh petugas Dinas Kesehatan.
d. Pemeriksaan Jenazah tidak perlu diperiksa kembali apabila jenazah telah memiliki
surat keterangan pemeriksaan dari Rumah sakit yang disahkan oleh Pusat
Kesehatan masyarakat setempat atau Dinas Kesehatan
e. Pemakaman Jenazah harus dilakukan dalam jangka waktu 24 jam setelah yang
bersangkutan meninggal dunia.
f. Pengangkutan jenazah dapat dilakukan oleh Dinas Pemakaman.
1.2 Jual Beli Tanah Wakaf di TPU Pondok Rangon Ditinjau Berdasarkan Perspektif
Islam.
Tanah yang digunakan oleh TPU pondok rangon pada awalnya adalah berupa
tanah wakaf. Wakaf merupakan satu tradisi yang diturunkan oleh Rasullulah S.A.W dan
terus dipegang kuat oleh sahabat-sahabat dan para pengikutnya. Wakaf yang berarti
terhenti atau tertahan bermaksud menahan harta itu pada jalan Allah untuk diberikan
manfaatnya kepada golongan fakir dan musafir dengan mengekalkan asal sebagai milik
pemberi wakaf.11 Merujuk pada pernyataan diatas, maka memperjualbelikan tanah untuk
makam yang telah diwakafkan sebenarnya tidak sejalan dengan konsep wakaf dalam
padangan islam. Secara eksplisit, memang tidak disebutkan adanya istilah jual beli tanah
wakaf. Secara konsep jual beli berarti suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu
mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk
membayar harga yang telah dijanjikan. Biaya-biaya yang dipungut cukup besar dapat
membatasi hak-hak warga miskin untuk memanfaatkan jasa pemakaman. Praktek
pemungutan biaya makam ini lah yang semakin membuat arahnya tidak sesuai dengan
konsep wakaf. Karena pada dasarnya wakaf berhubungan dengan ekonomi kerakyatan
karena benda yang telah diwakafkan tidak boleh diperjualbelikan. Wakaf juga
berhubungan dengan ekonomi Negara karena benda wakaf bukan milik perorangan,
melainkan milik umum.12

11

Mahmud Saedon Awang Othman, Peran Wakaf di Dalam Pembangunan Ummah, Al-Ahkam Jilid 6. (kuala
Lumpur : DBP, 1997), h. 158.
12 Jaih Mubarok, Wakaf Produktif. (bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), h. 12

Merujuk pada konsep tersebut, maka sangat jelas bahwa tanah yang diwakafkan
tidak boleh diperjualbelikan. Tanah wakaf juga sudah menjadi milik umum dan bukan
milik kelompok tertentu, sehingga semua warga berhak memanfaatkannya. Pemberlakuan
tariff yang di lakukan di TPU Pondok Rangon jelas membatasi hak masyarakat kelas
bawah untuk memanfaatkan tanah makam, sehingga makam hanya dapat dimanfaatkan
oleh orang-orang yang dapat membayarnya. Pembagian blok yang ada di TPU Pondok
Rangon mengindikasikan adanya komersialisasi pemakaman, karena memberlakukan
tariff yang berbeda-beda. Ini menunjukan bahwa oemakaman cenderung mengarah
kebisnis. Khususnya di DKI Jakarta.
2. Konsep Pemakaman Syariah
Pemakaman syariah merupakan sebuah konsep pemakaman dengan menggunakan
pendekatan yang berdasarkan atau tidak bertentangan dengan Quran,Hadits dan Jumhur
ulama. Dalam konsep pemakaman syariah, harus memenuhi nilai-nilai syariah sebagai
berikut :
1. Liang kubur hendaknya dibuat yang dalam, agar terhindar dari binatang buas dan tidak
tercium bau jasadnya.
2. Liang kubur dapat berupa lahad, yaitu liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada
arah kiblat (pinngir) untuk meletakkan jenazah, atau syiq, yaitu liang yang dibuat khusus
di dasar kubur pada bagian tengahnya.
3. Sebaiknya dikuburkan di kuburan khusus kaum Muslim.
4. Waktu penguburan jenazah dengan sengaja dengan hukum makruh, yaitu
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Ash-habus Sunan dari
Uqbah , katanya: Ada tiga saat yang pada waktu itu kami dilarang oleh Nabi saw. buat
melakukan shalat atau menguburkan mayat, yaitu tepat waktu terbitnya matahari sampai
ia naik, ketika tepat tengah hari sampai ia tergelincir dan ketika hampir terbenamnya
matahari sampai ia terbenam.

5. Penutup lubang kubur harus kuat dengan menggunakan kayu, bambu, atau batu
sebagai peyangga sehingga tidak mudah longsor ke bawah.
6. Usungan keranda jenazah hendaknya tertutup rapat dan sederhana.
tazrib dan israf atau pemborosan dan berlebih-lebihan menjadikan makam sebagai zikrul
maut, sarana kita mengingat kematian.
2.1. Faktor Ekonomis dan Visi Misi Pemakaman Syariah
Adapun harga Al Azhar Memorial Garden disesuaikan dengan kavling yang
dipesan. Ada 3 macam pilihan yaitu single, double dan family. Untuk tipe single luas
tanah adalah 4,5 meter persegi digunakan untuk satu orang jenazah dan dilengkapi
dengan taman kecil di dekat pusara, dibanderol pada kisaran 21,9 juta rupiah. Untuk
double luas tanah 13,65 m persegi pada harga 72 juta. Sedangkan untuk family diberikan
fasilitas untuk 4 orang jenazah, luas tanah 26,56 m persegi dengan harga 199 juta. Semua
harga tersebut sudah termasuk PPN, maintenance, sertifikat hak guna pakai tanah.
Pembayaran dilakukan sekali saja tanpa ada tambahan biaya perpanjangan dan
keamanan. Menurut sang direktur, Al Azhar Memorial Garden dirintis sebagai jawaban
kegelisahan umat muslim terhadap segala persoalan penguburan di taman pemakaman
umum. Al Azhar dibuat bukan untuk bermewah-mewahan, tapi untuk menunjukkan
bahwa Islam juga mencintai kebersihan dalam mengurus makam. Apa yang dibangun di
lahan Al Azhar Memorial Garden adalah makam yang sudah sesuai dengan syariat
Islam. Misalnya, tanah kuburan hanya dibangun sedikit menjulang 10 cm dengan tanah
dan rumput sebagai penanda adanya makam. "Al Azhar Memorial Garden adalah taman
yang diisi makam, tamannya ada dulu baru makamnya, jadi lebih tertata namun tetap
sesuai syariat Islam," katanya. Untuk mencegah tabdzir dan israf dalam pemakaman serta
agar seluruh ummat dapat memanfaatkan layanan, Al-Azhar Memorial Garden
menyiapkan Konsultan Pemakaman Syariah. Tugasnya membimbing dan mengarahkan
pemilihan layanan yang sesuai kebutuhan dan kemampuan ummat yang sejalan dengan
kaidah pemakaman syariah.

2.2. Fasilitas Dari pemakaman Syariah Al-Azhar Memorial Garden


Layanan Rumah Duka Islami sesuai dengan kaidah Al Quran dan Sunnah Nabi SAW

Memandikan
Meng-Kafani
Men-Sholatkan
Mengantarkan ke lokasi makam
Mempersiapkan Liang Lahat
Menguburkan

Jasa dan Fasilitas lain yang dapat diberikan dalam 1 paket atau paket terpisah

Karangan Bunga
Dokumentasi Video Shooting
Karpet dan Panggung
Tenda 4 x 6 Meter
Kursi dan Podium
Sound System dan MC
Nisan sementara dari bunga
Air Mineral
Spanduk turut berduka cita
Papan Ari
1 unit mobil Al Azhar yang menjemput di gerbang tol Karawang Timur
Layanan jemput Ziarah

Jasa Pemindahan Jenazah / Makam

Administrasi dan izin pemindahan jenazah


Peti Rangka Standard (kelas 3) untuk jenasah berumur > 10 tahun
Jasa pembongkaran dan perapihan lahan di TPU asal
Biaya pemakaman
Mobil Jenazah untuk dibawa ke Karawang Timur

10

BAB III
Analisa
Perbandingan dari kedua mekanisme diatas yang sangat signifikan adalah dari
masalah biaya dan fasilitas. Label syariah yang digunakan pada pemakaman Al-azhar
memorial garden patut dikritik sebagai kajian dari pemahaman syariah yang dianjurkan
dan sesuai standarisasi dikarenakan, biaya yang diharuskan sebagai administrasi sebesar
20jt rupiah di kelas yang paling rendah. Ketika seseorang meninggal artinya keluarga dan
si meninggal itu dilanda kesedihan dan musibah, tentunya harga yang terbilang mahal itu
tidak menjadi sasaran yang tepat dalam musibah yang dialami si korban. Pemakaman
konvensional yakni TPU pondok rangon menyediakan sebidang tanah dengan harga yang
tidak terlalu mahal. Kami sebagai mahasiswa yang melihat adanya biaya yang signifikan
mencoba untuk mengukap apakah label syariah yang dipakai pada Al-azhar Memorial
garden memang harus digunakan Seharusnya, pemakaman syariah menyediakan harga
yang relatif lebih murah dibandingkan pemakaman konvensional yang tidak terlalu
terikat aspek syariah itu sendiri. Tetapi pada faktanya pemakaman konvensional lebih
relatif murah sampai tahun 2016, kritik kami juga dimaksudkan lebih kepada fasilitas,
bagaimana keluarga yang sedang bersedih diharuskan membayar fasilitas sebesar itu atas
dasar kenyamanan.
Konvensional tentunya lebih menyediakan fasilitas yang memang sesuai dengan
standarisasi kematian artinya tidak ada fasilitas yang berlebih-lebihan untuk digunakan
kedalam mekanisme sistem penguburan di tempat pemakakaman konvensional.
Kemudian, penyediaan jasa pengantaran si mayat juga sudah disediakan oleh rumah sakit
setempat, hal ini menyebabkan Al-azhar Memorial Garden terlihat seperti penyedia bisnis
pemakaman bukan lebih kepada pemakaman syariah. Pemakaman syariah seharusnya
menyediakan layanan untuk orang orang yang benar benar tidak mampu dalam mengurus
administrasi pemakaman, bukan menyediakan fasilitas psikologis untuk keluarga si
korban. Sesuai dengan apa yang tertera di Quran pemakaman itu sendiri bersifat tidak
berlebih-lebihan, artinya tidak ada fasilitas seperti yang disediakan oleh Al-azhar
Memorial Garden itu sendiri .

11

KESIMPULAN
Pemakaman konvensional khususnya TPU Pondok Rangon lebih relatif murah
dibandingkan pemakaman syariah Al-azhar Memorial Garden. Hal ini yang harus
diperhatikan pihak AMG dalam menjadikan pemakaman berlabel syariah, yang
seharusnya kembali kepada nilai-nilai Islami sesuai dengan Al-quran itu sendiri. Kritikan
deras menuju kepada konsep pemakaman yang diterapkan oleh AMG. Dengan harga
yang terbilang mahal seharusnya AMG dapat dikatakan sebagai pemakaman
konvensional karena aspek-aspek didalam bisnis pemakaman tersebut tidak sesuai
dengan nilai syariah itu sendiri. Dengan adnya unsure laba ( al-ribh). Laba merupakan
bentuk hasil dari perdagangan yang dikecam dalam landasan aturan ekonomi islam hal itu
disinggung pada dengan Surat Al-Baqarah ayat 16 yang memiliki arti: Mereka itulah
orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan
mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. Dapat dikatakan secara langsung
bahwa jenis pemakaman umum yang dianut oleh Al-azhar Memorial Garden bukanlah
bentuk perdagangan yang dilandaskan pada Syariah.

12

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia cet. ke-4 Surabaya: Pustaka
Progressif
As-Suyuti, Al-Asabah wa an-nazair, cet. ke-1, (Beirut: Muasasah al-Kutubi As-saqafih.
Budi Harsono, Hukum Agraria di Indonesia Jakarta: Djambatan
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Jaih Mubarok, Wakaf Produktif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Mahmud Saedon Awang Othman, Peran Wakaf di Dalam Pembangunan Ummah, AlAhkam Jilid 6. Kuala Lumpur : DBP
Marzali, Amri, Antropologi dan Kebijakan Publik, Jakarta: Kencana
Wiroso, Jual Beli Murabahah Yogyakarta: UII Press
INTERNET
Al-Azhar Memorial GardenThe First Sharia Memorial Garden in Indonesia,http://alazharmemorialgarden.com/
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Penggunaan Tanah Untuk
Keperluan Tempat Pemakaman, pasal 1.

13

Anda mungkin juga menyukai