5 Antenatal Care
5 Antenatal Care
DEFINISI
Pengawasan wanita hamil atau asuhan antenatal adalah upaya preventif program
pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
Esensi yang diuraikan oleh American Academy of Pediatrics dan American College of
Obstetricians and Gynecologists (2007) sebagai Suatu program perawatan antepartum
paripurna yang melibatkan pendekatan terpadu terhadap perawatan medis dan dukungan
psikososial yang secara optimal dimulai sebelum konsepsi dan berlanjut sepanjang periode
antepartum. (3)
Yang diharapkan pada Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu
hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan dan
penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang
sehat. Antenatal care meliputi:
1. Antenatal Care (ANC) adalah Pengawasan sebelum persalinan terutamaditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janindalam rahim.
2. Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan.
TUJUAN
Tujuan dilakukannya antenatal care adalah :
1.
2.
3.
4.
kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
Zat besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan
yang diperoleh dari pengikatan dan penghantaran oksigen melalui hemoglobin di sel-sel
darah merah.Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan asupan
zat besi pada ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari terutama setekah trimester kedua.Zat
besi yang diberikan dapat berupa ferrosus gluconate, ferrosus fumarate, atau ferrosus
2
sulphate.Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat
-
besi.
Vitamin (obstetri fisiologi)
Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan bawaan
dan abortus.Pada manusia pengaruh tersebut belum terbuktitetapi bagaimanapun
vitamin perlu untuk mencapai kesehatan yang optimal.
i. Vitamin A diperlukan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap infeksi.
ii. Vitamin B complex terdiri dari vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), asam nicotin dan
vitamin B6. Vitamin B1 adalah vitamin anti neuritis. Asam nikotin bersifat anti
pellagra. Sedangkan jika keurangan B2 menyebabkan cheilosis. Ada kemungkinan
bahwa kekurangan vitamin B complex dapat menyebabkan perdarahan pada bayi,
menerus seperti orang sakit, karena istirahat yang lama akan melemahkan otot dan
memberikan waktu untuk berfikir yang bukan-bukan. Istirahat yang diperlukan adalah 8 jam
pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
5. Perawatan tubuh dan pakaian
Wanita hamil harus menggunakan pakaian yang longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang
ketat pada daerah perut. Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan
anatomik pada perut, area genitalia/ lipat paha, dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan
kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan
pancuran atau gayung saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan
melakukan vaginal touch. Gunakan pakaian yang longgar, bersih, dan nyaman dan
hindarkan sepatu berhak tinggi dan alas kaki keras (tidak elastis) serta korset penahan
perut. Lakukan gerak tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari.Jangan
melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang menimbulkan
kelelahan fisik yang berlebihan. Beristirahat cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2
jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan melakukan kebiasaan merokok selama hamil harena
dapat menyebabkan vasopasme yang berakibat anoksia janin, berat badan lahir rendah
(BBLR), prematuritas, kelainan congenital, dan solusio plasenta.
Perawatan Payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi
dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarjan sekresi dan
membuka duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya dilakukan secara hati-hati san benar
karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim. Membasahi areola
dan puting susu secara lembut dapat mencegah retak dan lecet. Untuk sekresi yang
mongering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran
gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitive, dan menjadi lebih berat, maka
gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).
Perawatan Gigi
Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selam kehamilan, yaitu pada trimester
pdertama dan ketiga. Penjadwalan pada trimester pertam dikaitkan dengan hiperemesis
dan ptialisme (produksi air liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus
selalu terjaga.Pada trimester ketiga terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk
pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan
4
pada gigi ibu hamil.Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil
sangat rentan terhadap terjadinya caries dan gingivitis.
6. Buang air besar, pada wanita hamil kemungkinan mengalami obstipasi karena kurang
gerak badan, peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon, dan tekanan rektum oleh
kepala. Akibat obstipasipanggu berisi penuh oleh usus yang berisi feces dan uterus yang
membesar,
maka
hal
tersebut
dapat
menimbulkan
bendungan
di
dalam
Mengukur Tekanan darah, untuk mengetahui apakah ada hipertensi atau tidak. Karena
hipertensi dapat menimbulkan preeklampsia, solusio plasenta, IUGR, IUFD dan lainnya.
3.
40 minggu
7.
FUNGSI ANC
Untuk dapat mendeteksi sedini mungkin segala kelainan yang terdapat pada ibu dan
janinnya, dilakukan pemeriksaan fisik diagnostik mulai dari anamnesa yang teliti sampai dapat
ditegakkan diagnosa diferensial dan diagnosa sementara beserta prognosisnya, sehingga dapat
memilah apakah ibu ini dan janinnya tergolong Kehamilan Resiko Tinggi / non Kehamilan
Resiko Tinggi dan apakah perlu segera dirawat untuk pertolongan selanjutnya, sehingga
didapatkan hasil ibu dan anak sehat fisik serta mental yang optimal.
a.
Anamnesa
Anamnesa dimulai dari anamnesa pribadi seperti nama, umur, pendidikan, suku/
bangsa, pendapatan perbulan, alamat, baik ibu maupun suaminya. Dari anamnesa pribadi
dapat diambil sesuatu mengenai nilai sosial, budaya, ekonomi, agama dan lingkungannya, yang
dapat mempengaruhi kondisi ibu dan keluarganya. Umur penting, karena ikut menentukan
prognosa kehamilan.Kalau umur terlalu lanjut atau terlalu muda maka persalinan lebih banyak
resikonya.
Kondisi lingkungan seta kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan, misalnya tempat
tinggal (daerah kumuh/miskin), kita dapat memprediksi apakah ibu ini tergolong Kehamilan
Resiko Tinggi non Kehamilan Resiko Tinggi.
7
Anamnesa keluhan utama yang dirasakan saat ini dan keluhan tambahan ditanyakan
jenis dan sifat gangguan yang dirasakan serta lamanya mengalami gangguan tersebut,
kemudian ditelaah anamnese utama tersebut lebih rinci. Juga dianamnese mengenai riwayat
hamil muda, apakah ada pening, mual, muntah, hipersalivasi (emesis gravidarum) dan
hiperemesis gravidarum.
Riwayat hamil yang sekarang, apakah ada mual, muntah, hipersalivasi, bagaimana
dengan nafsu makan, miksi ( kencing ), defekasi ( BAB ), tidur, apakah ada trauma abdomen
(perut), Bila mulai merasa pergerakan anak, kalau kehamilan masih muda adakah mual,
muntah, sakit kepala, perdarahan, kalau kehamilan sudah tua adakah bengkak di kaki atau
muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang, dll. Edema dalam kehamilan dapat disebabkan
oleh toxaemia gravidarum atau oleh tekanan rahim yang membesar pada vena-vena dalam
panggul yang mengalirkan darah dari kaki, tetapi juga oleh defisiensi vitamin B1,
hipoproteinemia, dan penyakit jantung.
Anamnesa
mengenai
riwayat
persalinan
sebelumnya
dan
bagaimana
proses
persalinannya, apakah spontan atau operatif obstetri, apakah pernah abortus, partus
immaturus, prematurus sebelumnya. Kemudian apakah anaknya masih hidup sampai sekarang,
atau meninggal disebabkan penyakit apa, apakah pernah melahirkan anak kembar, kelainan
kongenital (cacat bawaan), dan lain-lain, sehingga kita dapat menyimpulkan apakah ibu
tergolong dalam Bad Obstetrics History (BOH) / riwayat obstetri yang jelek.
Anamnesa mengenai haid, menarche, teratur atau tidak, siklus, banyaknya, lamanya,
apakah ada dismenorea, fluor albus, pruritus vulvae ( gatal pada kemaluan ),usia kehamilan,
kapan hari pertama haid terakhir, sehingga kita dapat menentukan taksiran tanggal
persalinannya (TTP). Bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran
tanggal persalinan memakai rumus Naegele :
TTP = hari+7 , bulan -3 , tahun + 1 HT
Anamnesa mengenai penyakit-penyakit yang pernah diderita sebelum dan selama hamil
ini Apakah pernah DM, Tifus, Hepatitis, HIV, Sifilis, Herpes Genitalia Rubella, sakit Jantung,
sakit Paru, sakit Ginjal, sakit Tiroid, Anemia, apakah ibu ini perokok, alkoholism dan obat-obatan
terutama narkoba, dan lain-lain.
b.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Status Present (kondisi saat ini): Keadaan umum Kesadaran, keadaan
emosional, gizi, nadi, TD, Pernafasan, Cyanose, Dyspnoe, suhu, anemis, turgor, berat
8
badan,tinggi badan.Bila ada tanda-tanda kedaruratan, maka ibu segera dikirim ke ruang rawat
inap untuk penanganan selanjutnya.
Pemeriksaan status lokalis : kepala, muka, cloasma gravidarum, mulut, gigi (apakah
ada caries), tonsil/faring (apakah ada tonsilitis/faringitis),
merupakan infeksi fokal yang dapat menyebabkan gangguan pada ibu hamil dan janinnya yang
lebih serius, pemeriksaan mata, kuping, hidung, rambut, kelenjar tiroid, dan lain-lain.
Pada pemeriksaan inspeksi abdomen diperiksa bentuk dan ukuran abdomen, varises,
jaringan parut, gerakan janin dan lain-lain. Selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan palpasi
dimana diminta berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memakai
bantal. Pemeriksa berdiri di sebelahkanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah palpasi
bimanual terutama pada pemeriksaan perut dan payudara. Palpasi abdomen dilakukan untuk
menentukan besar dan konsistensi rahim (tinggi fundus), bagian-bagian janin, letak dan
presentasi, gerakan janin, sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul, dan
kontraksi Rahim Braxton-Hicks dan hiss.Palpasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Knebel
Palpasi dilakukan guna menentukan letak kepala dengan cara bagian bawah dipegang
dan fundus uteri digerakkan ke kiri dan kanan.Jika gerakan bagian bawah negatif, maka
artinya kepala.Bila positif, artinya bokong.
2. Budin
Palpasi dilakukan guna menentukan letak punggung anak dengan cara tangan kiri
menekan fundus uteri ke bawah, akan dirasakan bagian mana yang memberi tahanan
besar.
3. Leopold
Pemeriksaan presentasi dan posisi janin : Pasien diminta mengosongkan kandung
kemih dan kemudian diminta untuk berbaring telentang dengan lutut semifleksi.
LEOPOLD I
- Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat ke arah muka penderita
- Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
- Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan dan tentukan
konsistensi uterus
- Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala atau
kosong).Sifat kepala ialah keras, bundar, dan melenting, sifat bokong ialah lunak,
kurang bundar, dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
9
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan
kanan umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung
janin nantinya.
Tentukan bagian-bagian kecil janin, pada letak lintang tentukan ketak kepala janin.
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan untuk
menentukan bagian terbawah janin
10
Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah
mengalami engagement atau belum.
Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul, dan
berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala
yang masih teraba dari luar dan :
a. Kedua tangan itu convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam
rongga.
b. Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul.
c. Jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati pintu atas
panggul.
11
Dihitung dalam 5 detik dan dilakukan sampai 3 kali. Hasilnya dijumlah dan dikalikan 4.
12
Daerah yang terjelas guna mendengarkan denyut jantung janin disebut punctum
maksimum. Ketika mendengarkan denyut jantung janin, perhatikan frekuensi dan irama.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh pada genitalia eksterna dan bila perlu dapat
pula dilakukan pemeriksaan dalam untuk kasus-kasus tertentuyang tidak memiliki kontra
indikasi seperti dugaan plasenta previa untuk mengetahui keadaan panggul dan turunnya
bagian bawah anak, apakah dalam keadaan inpartu, dan lain sebagainya.
Pemeriksaan dalam biasanya dilakukan pada pemeriksaan pertama pada hamil muda
dan sekali lagi pada kehamilan 8 bulan untuk menentukan keadaan panggul. Fungsi
pemeriksaan dalam adalah :
1. Menentukan bagian terbawah janin.
2. Kalau bagian yang terbawah adalah kepala dapat ditentukan posisi uuk, uub, dagu,
hidung, orbita dan mulut.
3. Kalau letak sungsang dapat teraba anus, sacrum dan tuber ischii.
4. Menentukan pembukaan serviks.
5. Mengevaluasi keadaan vagina, serviksa dan panggul.
Indikasi pemeriksaan dalam :
1. Jika pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat ditentukan.
2. Jika ada sangkaan kesempitan panggul atau CPD.
3. Jika persalinan tidak maju.
4. Untuk menentukan nilai pelvis :
Pendataran serviks.
Pembukaan serviks.
Konsistensi serviks.
tulang (osteoma, osteofibroma) yang berasal dari daerah panggul ataupun yang berasal dari
daerah jaringan lunak disekitar jalan lahir.
Ciri-ciri panggul sempit :
1. Pada primigravida kepala belum turun pada bulan terakhir.
2. Pada multipara jika dalam anamnesis, proses persalinan yang terdahulu sukar (riwayat
obstetrik jelek).
3. Jika terdapat kelainan letak pada hamil tua.
4. Jika tubuh ibu menunjukkan kelainan seperti kifosis, skoliosis ataupun kelainan pada
tulang-tulang ekstremitas.
5. Jika ukuran luar sempit
Pemeriksaan dan pengukuran panggul biasanya dilakukan dengan toucher guna
menentukan luasnya jalan lahir. Pemeriksaan ini hanya dilakukan sekali selama masa
kehamilan. Biasanya terjadi pada bulan kedelapan. Hal-hal yang perlu dinilai dalam
pemeriksaan ini adalah :
Hodge 1 : Bidang yang dibentuk sejajar dengan pintu atas panggul antara bagian atas
symphysis dan promotorium.
Hodge 2
Hodge 3
Hodge 4
c. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (darah, urin, feses) rutin, bila ada indikasi, kita dapat melakukan
pemeriksaan skrining untuk Sifilis, Triponema Pallidum, VDRL, HIV.Fetal anomalies dengan
amniosintesis, Urine terutama diperiksa atas glukosa, zat putih telur, dan sedimen. Adanya
glukosa dalam urine orang hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes kecuali
kalau kita dapat membuktikan bahwa hal-hal lain yang menyebabkannya. Pada akhir
kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya laktosa dalam
urine.Zat putih telur positif dalam urine pada nefritis, toxaemia gravidarum, dan radang dari
saluran kencing.
15
Darah perlu ditentukan Hb 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering timbul anemia
karena defisiensi Fe. Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR), golongan darah,
dan kadar gula darah. Golongan darah ditentukan supaya kita cepat dapat mencarikan
darah yang cocok jika penderita memerlukannya.Feses diperiksa atas telur-telur cacing.
USG (dapat mengetahui kelainan kongenital, jumlah air ketuban, posisi anak, keadaan
plasenta, dan lain-lain).Skrining untuk infeksi saluran kencing dan penyakit hubungan
seksual. Pemeriksaan radiologi, kardiotokografi, amnioskopi, dan pemeriksaan penunjang
lain.
Dari seluruh pemeriksaan diatas, dapat dibuat kesimpulan untuk menegakkan
diagnosa.Kehamilannya normal atau tidak.Kemudian dapat melakukan penyaringan pasien
apakah termasuk golongan Kehamilan Resiko Tinggi atau normal, atau perlu segera rawat
inap atas indikasi ibu dan anak.Hal tersebut penting agar kita dapat mendeteksi kelainan
sedini mungkin.
Pada ibu hamil pemeriksaan antenatal memegang peranan penting dalam perjalanan
kehamilan dan persalinannya. Ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya pada
tenaga medis akan mengalami resiko kematian 3-7 kali dibandingkan dengan ibu yang
memeriksakan kehamilannya.
16
JADWAL KUNJUNGAN
Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin ialah segera setelah seorang
wanita merasakan diri hamil, supaya dokter atau bidan mempunyai waktu yang cukup banyak
untuk mengobati atau memperbaiki keadaan-keadaan yang kurang memuaskan.
a. Jadwal melakukan pemeriksaan Antenatal Care sebanyak 12 - 13 kali selama
kehamilan. Di negara berkembang pemeriksaan Antenatal Care dilakukan sebanyak 4
kali sudah cukup sebagai kasus tercatat.
1) Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah diketahui terlambat haidnya satu
bulan.
2) Pemeriksaan ulang setiap dua minggu sampai umur kehamilan delapan bulan.
3) Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah umur kehamilan delapan bulan sampai
terjadinya persalinan.
b. Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu trimester
pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali dan trimester ketiga 2 kali.
c. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin
tidak bergerak lebih dari 12 jam.
d. Pada kehamilan tanpa penyulit jadwal kunjungan cukup 4 kali selama kehamilan.
Kunjungan pertama dilakukan 1 kali hingga usia kehamilan 28 minggu, lalu 1 kali
kunjungan selama kehamilan 28-36 minggu, dan 2 kali kunjungan pada usia kehamilan
diatas 36 minggu. Tetapi bila kehamilan dengan resiko tinggi atau dengan penyulit
perhatian dan jadwal kunjungan harus lebih sering.
Dari kunjungan satu ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan:
canggih
umumnya
dilakukan
alat
pencatat
denyut
jantung
janin
(kardiotokografi) dan ultrasonografi yang disebut dengan pemeriksaan profil biofisik janin
(biophysic profile).
Berbagai jenis pemeriksaan tersebut adalah:
- Pengukuran tinggi fundus uteri terutama usia kehamialn >29 minggu yang akan
disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan. Tinggi fundus yang
-
18
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan
peningkatan tekanan darah di atas normal sering diasosiasikan dengan preeklampsia. Data
informasi awal terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu petugas
kesehatan untuk membedakan hipertensi kronis dengan preeklampsia.
Nyeri Hebat di Daerah Abdominopelvikum
Bila hal ini terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga dan disertai dengan riwayat dan
tanda-tanda di bawah ini, maka diagnosisnya mengarah pada solusio plasenta, baik dari jenis
yang disertai perdarahan yang keluar (revealed) maupun tersembunyi (concealed):
-
Trauma abdomen
Preeklampsia
Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan
Bagian-bagian janin sulit diraba
Uterus tegang dan nyeri
Janin mati dalam rahim
1.
2.
3.
4.
Williams volume 1. Edisi 23. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2013.
Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2004.
20