c. Sabuk dari Plastik: Lebih tepatnya dari bahan plastic syntetis yang dicampur dengan
karet dan tenunan sehingga kemampuannya cukup baik. Bahan plstik lebih mampu
memindahkan beban.
II.Konstruksi Pemasangan Sabuk Rata/Datar
I. Posisi Sumbu Sejajar
- Sabuk Penggerak Terbuka
- Sabuk Penggerak Tertutup atau Silang
Jadi .( 2.1 )
Jika tebal sabuk diperhitungkan maka perbandingan transmisi menjadi.
...( 2.2 )
Dalam hal sabuk penggerak majemuk perbandingan transmisi sebagai berikut.
( 2.3 )
b.Terjadi Slip
( 2.5 )
Subtitusi harga Vs pada persamaan (2.4)
( 2.6 )
()
.( 2.7 )
(2.8 )
dengan S= S1 + S2
Jika tebal sabuk diperhitungkan maka persamaan menjadi.
(2.9)
9.2.3 Panjang Sabuk
9.2.3.1 Panjang Sabuk Penggerak Terbuka
Dalam kasus ini kedua puli berputar dalam arah yang sama seperti pada gambar
Gambar 2.10 Gambar Geometris Sabuk Penggerak Terbuka
dengan
O1 dan O2 = Pusat dari puli penggerak dan puli yang digerakkan
r1 dan r2 = jari-jari puli penggerak dan puli yang digerakkan
X = jarak antara kedua pusat sumbu puli ( O1- O2)
L = Panjang total sabuk
Misalkan sabuk bergerak pada puli besar pada titik E dan G sedangkan puli yang kecil
pada titik F dan H seperti pada gambar. Melalui O2 tarik garis O2M parallel FE. Ddari
gambar geometris, kita dapatkan bahwa O2M tegak lurus terhadap O1E. Misalkan
MO2O1 sama dengan radian, sehingga panjang sabuk keseluruhan dari gambar
tersebut adalah.
.( 2.11)
Dari geometri pada gambar didapatkan
Jika sudut sanagat kecil maka
. (2.12 )
dan ( 2.13 )
dan
EF=X ( 2.14 )
Subtitusi persamaan (2.12), (2.13), dan (2.14) ke persamaan ( 2.11), maka diperoleh.
L= ( 2.15 )
Jika koefisien gesek dan sudut kontak antara sabuk dan puli adalah dan , maka
perbandingan gaya tarik pada sisi tarik dan sisi kendor adalah.
( 2.24)
atau
...( 2.25)
9.2.5 Klasifikasi Rantai
Jenis rantai secara umum dibagi dalam beberapa kelompok.
I. Rantai Pena Silinder/Rantai Rol
a. Rantai Pena ( Gall Chain )
b. Ranai Berselubung ( Bush Chain )
c. Rantai Roller ( Roller Chain Standard )
II. Rantai Gigi
a. Ranai Gigi Bus Penuh
b. Rantai Gigi Bus Belah
c. Rantai Gigi Pena Belah
III. Rantai Pembawa ( Conveyor Chain )
IV. Rantai Cincin ( Ring Chain )
V. Rantai Khusus.
9.2.5.1 Rantai Rol atau Rantai Pena Silinder
Rantai jenis ini paling umum digunakan dan pemakaiannya cukup luas. Ciri khusus yang
utama pada rantai ini adalah adanya pena silinder sebagai penghubung plat sisi dari
rantai yang masing-masing terkunci. Secara umum rantai pena silinder ini terdiri dari
pena, plat sisi, dan bus. Untuk mengatur panjang dan pendeknya rantai, dilakukan
dengan elemen pengunci pada salah satu mata rantainya yaitu berupa ring penahan
atau pena belah.
Diameter lingkaran jarak bagi dp dan Dp (mm), diameter luar dk dan Dk (mm) untuk
kedua sprocket dapat dihitung dengan rumus berikut.
dp= p/sin ( 180 /z ) ( 3.1 )
Dp= p/sin ( 180 /z ) ( 3.2 )
.....( 3.3 )
Sedangkan diameter naf maksimum dapat dihitung dengan rumus berikut.
..( 3.4 )
.( 3.5 )
Panjang rantai yang diperlukan dapat dihitung dengan rumus berikut.
..( 3.6 )
dengan
Lp = Panjang rantai, dinyatakan dalam jumlah mata rantai
Z1 = Jumlah gigi sprocket kecil
Z2 = jumlah gigi sprocket besar
Cp = Jarak sumbu poros
Jika jumlah mata rantai dan jumlah gigi kedua sprocket sudah lebih dahulu ditentukan,
maka jarak sumbu poros dapat dihitung dengan rumus berikut.
( 3.7 )
Kecepatan rantai V (m/s) dapat dihitung dengan rumus
( 3.8 )
dengan
p= Jarak bagi rantai
z1= jumlah gigi sprocket kecil
n1= Putaran sprocket kecil
sedangkan beban yang bekerja pada satu rantai F (kg) dapat dihitung dengan rumus
berikut.
( 3.9 )
9.2.7 Ukuran dan Kekuatan Rantai Gigi
Ukuran-ukuran utama dan batas kekuatan rata-rata diberikan dalam table 3.2 (Lampiran
III).
Persamaan untuk kecepatan rantai gigi adalah sama dengan pada rantai rol.
Beban kerja yang diperoleh dari persamaan ( 3.9 ) harus memenuhi persamaan berikut
ini.
( 3.10 )
Lebar rantai Wb (mm) ditentukan dengan memakai factor lebar rantai fw yang diperoleh
dari daya yang diteruskan Po (kW) per 25,4 (mm) dapat dilihat pada tabel 3.3 (Lampiran
III).
fw=Pd/Po
Jarak sumbu poros untuk rantai gigi harus lebih tepat dari pada rantai rol, dan dapat
dihitung dengan menggunakan factor koreksi K Tabel 3.4 (Lampiran III), menurut
persamaan berikut.
9.3 Penutup
9.3.1 Kesimpulan
Keuntungan penggunaan sistem transmisi sabuk adalah mampu menerima putaran
cukup tinggi dan beban cukup besar, pemasangan untuk jarak sumbu relatif panjang,
murah dan mudah dalam penanganan, meredam kejutan dan tidak perlu sistem
pelumas. Sedangkan kerugiannya adalah suhu kerja agak terbatas sampai 80 c, dan
mudah terjadi slip. Sedangkan Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungankeuntungan seperti: mampu meneruskan daya besar, tidak memerlukan tegangan awal,
tidak terjadi slip dan mudah memasangnya. Sedangkan kekurangannya adalah terjadi
variasi kecepatan, terjadi suara dan getaran dan memerlukan sistem pelumasan.
Jenis sabuk secara umum dapat dibagi atas (1) Sabuk Rata. Sabuk rata dipasang pada
puli silinder dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya sampai 10 m
dengan perbandingan putaran 1/1 sampai 6/1. (2) Sabuk V. Sabuk V mempunyai
penampang trapesium sama kaki dipasang pada puli beralur dan meneruskan momen
antara dua poros yang jaraknya sampai mencapai 5 m, dengan perbandingan putaran
antara 1/1 sampai 7/1. (3) Sabuk Gilir. Sabuk gilir terdiri atas sabuk dengan gigi yang
digerakkan dengan sproket pada jarak pusat sampai mencapai 2 m, dan meneruskan
putaran secara tepat dengan perbandingan 1/1 sampai 6/1. Batas maksimum kecepatan
sabuk gilir kurang lebih 35 m/s dan daya yang dapat diransmisikan adalah sampai 60
kW.
Jenis rantai secara umum dibagi dalam beberapa kelompok.yaitu: (1) Rantai Pena
Silinder/Rantai Rol terdiri atas Rantai Pena ( Gall Chain ),Ranai Berselubung ( Bush
Chain ), dan Rantai Roller ( Roller Chain Standard ). (2) Rantai Gigi terdiri atas Ranai
Gigi Bus Penuh,Rantai Gigi Bus Belah,dan Rantai Gigi Pena Belah. (3) Rantai
Pembawa ( Conveyor Chain ). (4) Rantai Cincin ( Ring Chain ). (5) Rantai Khusus.
9.3.2 Pertanyaan dan tugas
1.Suatu mesin berputar dengan putaran 150 rpm menggerakkan poros segaris dengan
menggunakan sabuk. Puli mesin berdiameter 75 cm dan puli poros segaris berdiameter
45 cm. Sebuah puli poros segaris berdiameter 90 cm menggerakkan puli poros dynamo
yang berdiameter 15 cm.
Hitunglah putaran poros dynamo jika
a. tidak terjadi slip
b. Terjadi slip 2% tiap penggerak.
2.Tentukan panjang sabuk yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah puli yang
berdiameter 80 cm, berputar parallel pada jarak 12 meter dari puli penggerak
berdiameter 480 cm.
3.Dua buah puli, satu berdiameter 450 mm,dan yang lainnya berdiameter 200 mm, jarak
kedua sumbu poros adalah 1,95 meter dan dihubungkan dengan sabuk penggerak
tertutup/silang.Tentukan panjang sabuk dan sudut kontak antara sabuk dan puli. Berapa
daya yang dapat ditransmisikan sabuk, bila putaran puli penggerak 200 rpm, gaya tarik
izin maksimum 1 kN dan koefisien gesek antara sabuk dan puli 0,25.
SESI/PERKULIAHAN KE:10, 11
I. TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasisiwa diharapkan mampu: