Ilustrasi Deposito
Sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi profit, bank juga berupaya
menawarkan berbagai produk/jasa kepada masyarakat semenarik mungkin, antara lain
dalam bentuk aneka ragam deposito. Adapun berbagai pengertian baku dan berbagai
macam deposito perbankan adalah sebagai berikut :
Pengertian Deposito
Jenis-jenis Deposito
Pada umumnya deposito dapat digolongkan menurut jangka waktu menuju maturity.
Beberapa penggolongan deposito tersebut adalah sebagai berikut :
4.
Deposito-deposito pemerintahan yang disimpan oleh para individu firma-firma dan
perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum.
B. Time deposits
Tidak seperti deposito-deposito rekening koran yang pada umumnya homogen macamnya,
deposito berjangka dan deposito tabungan ditawarkan dalam aneka ragam bentuk. Namun
demikian, ciri-ciri yang umum dan sama dari deposito-deposito tersebut adalah kewajiban
bank membayar tingkat bunga karena nasabah memerlukan jangka waktu tertentu sebelum
deposito-deposito tersebut dicairkan kembali.
Ada tiga macam bentuk dasar dari deposito berjangka dan deposito tabungan, yaitu :
Bunga yang diberikan oleh setiap bank yang menerbitkan sertifikat berbeda satu dengan
lainnya. Perbedaan ini tergantung dari kemampuan dan kebutuhan bank bersangkutan atas
dana yang diinginkan untuk ditarik dari masyarakat. Dari penjelasan tentang sertifikat
deposito tersebut di atas dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
Sertifikat deposito bank adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang dikeluarkan
oleh bank.
Terikat pada suatu jangka waktu tertentu.
Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat membeli sertifikat
deposito.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa deposito-deposito berjangka ini dikeluarkan
dalam berbagai macam oleh bank. Beberapa jenis lain diantaranya adalah :
Deposit on Call, yaitu simpanan yang berada dalam bank selama deposan
membutuhkannya, berbeda dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang ingin
menarik simpanannya terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada bank, sesuai
dengan perjanjian antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit on call ini banyak
disukai oleh para nasabah.
Deposit Automatic Roll-Over. Jika deposito yang telah jatuh tempo, tetapi
pinjaman pokok belum diuangkan berarti uang deposan menganggur tanpa uang bunga,
tetapi tidak demikian halnya dengan deposit automatic roll over secara otomatis
diperhitungkan dengan bunganya demikian juga dengan deposito yang habis waktunya dan
deposan tertunda menarik uang depositonya yang sudah jatuh tempo.
Daftar Pustaka
Rupanya, bunga yang terlampau tinggi, berujung pada dana simpanan yang
dimiliki justru berpotensi tidak kembali ketika terjadi permasalahan dengan bank
tempat menyimpan dana.
Adapun simpanan di bank perkreditan rakyat (BPR) ditetapkan 8,25%. Data LPS
sampai dengan Mei 2013 mencatat dana simpanan nasabah di bank umum
mencapai Rp3.399,58 triliun. Dari total dana tersebut, simpanan yang dijamin
LPS hanya 57,8% atau Rp1.964,79 triliun.
Simpanan yang dijamin tersebut terdiri dari dua jenis, yakni jumlah simpanan
dijamin sampai dengan Rp2 miliar sebanyak Rp1.527,47 triliun, sedangkan
simpanan lebih dari Rp2 miliar sebesar Rp437,32 triliun.
LPS juga mencatat terdapat Rp1.434,79 triliun dana simpanan nasabah yang
tidak dijamin oleh lembaga tersebut. Tentu saja simpanan yang tidak dijamin LPS
itu atas dasar berbagai pertimbangan, misalnya bunga simpanan yang diterima
nasabah melebihi batas ketentuan LPS ataupun pertimbangan dana yang dimiliki
nasabah melebihi ketentuan penjaminan LPS.
Sejatinya, dalam survei lembaga itu yang dipublikasi April 2013 menyuguhkan
data bahwa 99,54% atau 98,78 juta rekening nasabah di perbankan telah
mematuhi batasan LPS Rate.
Sempat ada rumor banyak bank yang tidak patuh dengan suku bunga LPS.
Hasil survei ini rasanya sudah dapat memberikan gambaran bagaimana tingkat
kepatuhan perbankan terhadap LPS Rate, ujarnya.
Sebagian besar dari 455.444 pemilik rekening yang memperoleh suku bunga
efektif di atas LPS Rate, dananya tersimpan dalam bentuk deposito dengan nilai
sebesar Rp498,56 triliun, sedangkan sisanya dalam bentuk tabungan dan giro.
Survei yang dilakukan LPS tersebut mengambil sampel di 106 bank umum
nasional dari 120 bank nasional, di luar perbankan syariah.
Doddy mencontohkan dana Rp200 juta memiliki nilai yang lebih berarti
dibandingkan dengan bank besar. Deposan yang memilih bank dan bunga.
Namun harus ada transparansi dari bank, jelasnya.
Bunga deposito yang ditawarkan bank kecil lebih menggiurkan dari bank besar,
tapi Doddy menjelaskan transparansi terkait penjaminan dana harus
diberitahukan pada deposan.
Dia mengungkapkan bahwa LPS tidak dapat memberikan sanksi kepada bank
yang memberi bunga di atas LPS Rate.
Kami hanya bisa memberikan imbauan. Dari data yang dipublikasikan per 12
Agustus, ada tiga bank yang memberikan suku bunga deposito 1 bulan di atas
LPS Rate yaitu Bank Bumi Arta sebesar 6,5%, Bank Yudha Bhakti 6,5%, dan
Bank Saudara 7,25%.
SEBAGAI PEMANIS
Tidak semua, biasanya nasabah yang punya dana besar saja. Kalau bandel
minta bunga naik, ya kita naikanlah, ungkapnya.
Porsi simpanan deposito di BNI sampai dengan Juni 2013 tercatat 33% dari total
DPK yang dihimpun sebesar Rp263,82 triliun. Komposisi simpanan deposito itu
lebih rendah dari Juni 2012 yang mencapai 37%.
Tawaran khusus tersebut biasanya disepakati dari hasil negosiasi antara bank
dan nasabah. Oleh karena itu, bunga spesial ini tidak akan terpampang di papan
pengumuman bank bersangkutan.
Ada sejumlah patokan dalam melihat profil nasabah yang dapat bunga khusus,
antara lain dengan mempertimbangkan apakah nasabah bersangkutan juga
mengakses kredit atau menyumbang terhadap pendapatan fee based income.
Per semester I/2013, BRI membukukan penghimpunan DPK senilai Rp438 triliun
atau tumbuh 18,3% dibandingkan dengan Rp371,14 triliun periode yang sama
2012.
Saat ini, posisi BI Rate berada di level 6,5%. Bahkan, peluang penyesuaian BI
Rate itu diperkirakan masih cukup terbuka hingga akhir tahun ini.
Tingginya infl asi direspons perbankan untuk menyerap sebanyak mungkin dana
masyarakat guna memperkuat likuiditas. Salah satu strategi menarik dana
masyarakat itu, caranya dengan mengerek suku bunga simpanan, deposito
termasuk yang paling efektif.
Kenaikan hingga 2,25% itu berlaku untuk simpanan deposito dengan jangka
waktu 1 bulan. Adapun simpanan berjangka 3 bulan, BCA melakukan
penyesuaian dari 3,5% pada posisi akhir Desember 2012 menjadi 4,5%.
Strategi itu terbukti manjur, Jahja mengaku dalam kurun waktu sepekan setelah
penyesuaian bunga deposito itu awal Mei 2013 itu, dana mengalir ke BCA lebih
dari Rp1,5 triliun.
Bunga deposito kemungkinan besar akan naik juga sekitar 0,5% sampai0,75%.
Ada kemungkinan awal semester II/2013 akan ada sedikit perlambatan karena
terjadi penyesuaian kredit, ungkap Direktur Utama Bank Victoria, Eko R. Gindo.
Dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk simpanan deposito berjangka waktu 1
bulan mengalami lonjakan hingga 16,21% dalam kurun waktu 5 bulan pertama
2013 dengan nilai dana kelolaan dalam bentuk rupiah maupun valuta asing
(valas) mencapai Rp936,48 triliun.
Dalam kurun waktu yang sama, simpanan deposito berjangka waktu di atas 12
bulan turun tajam hingga 23,62% dari posisi Rp143,2 triliun pada akhir
Desember 2012 menjadi Rp109,38 triliun pada akhir pada posisi Mei 2013.
tengah kondisi likuiditas yang semakin ketat. Apalagi, hingga saat ini BI Rate
sudah dua kali naik dengan alasan ekspektasi infl asi yang cukup tinggi.