Anda di halaman 1dari 9

Pengertian dan Jenis-jenis Deposito

Ilustrasi Deposito

Sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi profit, bank juga berupaya
menawarkan berbagai produk/jasa kepada masyarakat semenarik mungkin, antara lain
dalam bentuk aneka ragam deposito. Adapun berbagai pengertian baku dan berbagai
macam deposito perbankan adalah sebagai berikut :

Pengertian Deposito

Pengertian deposito menurut Simorangkir (1985:92) berpendapat bahwa: Deposito adalah


setiap jumlah uang yang dapat disetor oleh seseorang debitur atau penyewa sebagai uang
panjar atau uang muka, baik telah dikredit maupun akan dikredit kepadanya atas nama
deposito atau uang muka, baik jumlah tersebut akan telah dibayar kepada kreditur atau
pemilik atau seseorang lainnya, atau akan telah dilunaskan melalui pembayaran uang atau
transfer atau melalui penyerahan barang-barang atau dengan cara lain.
Menurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998:7) yang memberikan pengertian
deposito adalah sebagai berikut: Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
Sedangkan menurut Thomas Suyatno (1989:36), pengertian deposito adalah : Simpanan
pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu
menurut perjanjian pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.

Jenis-jenis Deposito
Pada umumnya deposito dapat digolongkan menurut jangka waktu menuju maturity.
Beberapa penggolongan deposito tersebut adalah sebagai berikut :

A. Demand deposit (Rekening Koran)


Demand deposit (rekening koran) pada bank-bank di Amerika Serikat dapat digolongkan
menjadi lima macam, yaitu :
1.
Inter bank deposit (deposito-deposito antar bank) yaitu deposito yang disimpan, baik
dengan bank yang mendepositokan maupun bagi yang menerimanya.
2.
Deposito-deposito pemerintah Amerika Serikat bagi bank-bank dagang disebut oleh
bank-bank sebagai rekeningrekening pajak dan pemberian pinjaman (Tax and loan atau T &
accounts), karena timbul proses-proses perpajakan dan pemberian pinjaman.
3.
Deposito negara bagian dan daerah, merupakan deposito-deposito berbagai macam
pembagian unsur politik termasuk distrik-distrik, sekolah dan sebagainya.

4.
Deposito-deposito pemerintahan yang disimpan oleh para individu firma-firma dan
perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum.

B. Time deposits
Tidak seperti deposito-deposito rekening koran yang pada umumnya homogen macamnya,
deposito berjangka dan deposito tabungan ditawarkan dalam aneka ragam bentuk. Namun
demikian, ciri-ciri yang umum dan sama dari deposito-deposito tersebut adalah kewajiban
bank membayar tingkat bunga karena nasabah memerlukan jangka waktu tertentu sebelum
deposito-deposito tersebut dicairkan kembali.
Ada tiga macam bentuk dasar dari deposito berjangka dan deposito tabungan, yaitu :

1. Deposito tabungan dan buku kas (pas-book)


Merupakan jenis deposito yang paling dikenal diantara berbagai macam rekening simpanan
dan tidak ada jatuh waktu khusus untuk deposito tersebut, serta dalam prakteknya danadana yang didepositokan dalam rekening-rekening tersebut dapat ditambahkan dan ditarik
kembali pada waktu yang sesuai bagi depositonya. Deposito-deposito tabungan kekhasnya,
yakni membayar tingkat bunga yang lebih rendah daripada deposito-deposito berjangka.

2. Sertifikat deposito berjangka


Merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan yang berbentuk badan hukum
telah mendepositokan sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari
rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak dapat ditarik kembali
oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari (atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat
dijual oleh bank dalam denominasi-denominasi tetap, misalnya $1000, $5000 dan
$100.000.
Di lain pihak ada pula yang mendefinisikan sertifikat deposito sebagai simpanan berjangka
atas pembawa atau unjuk dengan izin otoritas moneter dan dikeluarkan oleh bank sebagai
bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga.
Dalam kaitan ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari nominalnya pada waktu
sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat deposito berjangka nominal Rp.1.000.000
dibeli tunai dengan Rp.940.000, setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang
sebesar Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan, 12 bulan.

Bunga yang diberikan oleh setiap bank yang menerbitkan sertifikat berbeda satu dengan
lainnya. Perbedaan ini tergantung dari kemampuan dan kebutuhan bank bersangkutan atas
dana yang diinginkan untuk ditarik dari masyarakat. Dari penjelasan tentang sertifikat
deposito tersebut di atas dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
Sertifikat deposito bank adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang dikeluarkan
oleh bank.
Terikat pada suatu jangka waktu tertentu.

Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat membeli sertifikat
deposito.

Bank yang mengeluarkan sertifikat deposito mempertanggungjawabkan seluruh


harta kekayaannya.

Dikeluarkan atas unjuk.

Dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan hanya dengan cara penyerahan.

Pengeluaran sertifikat deposito sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di


negara yang bersangkutan.

Bebas pajak atas bunga, deviden dan royalty.

Dapat dijadikan jaminan atas kredit.

Menjadi kadaluarsa setelah 30 tahun sejak tanggal jangka waktunya.


Selain itu dikenal pula istilah sertifikat deposito yang dirundingkan dan sertifikat deposito
yang tak dirundingkan. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa sertifikat
deposito yang dapat dirundingkan dapat dijual sebelum jatuh temponya oleh pembeli
deposito asli (perdana), sedangkan pada sertifikat deposito yang tidak dapat dirundingkan,
hanya pembeli asli yang merupakan satu-satunya orang yang dapat menguangkannya.

3. Deposito-deposito berjangka, rekening terbuka


Kata terbuka dalam istilah rekening terbuka berarti para deposan dapat mengembangkan
jumlah barang pada deposito-deposito sesuka hatinya. Dalam arti bahwa jumlah tidak
ditentukan oleh Bank. Namun pengembangannya sesuai dengan prinsip deposito, tidak bisa
ditarik sebelum waktunya. Deposito berjangka ini dikeluarkan atas nama.

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa deposito-deposito berjangka ini dikeluarkan
dalam berbagai macam oleh bank. Beberapa jenis lain diantaranya adalah :
Deposit on Call, yaitu simpanan yang berada dalam bank selama deposan
membutuhkannya, berbeda dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang ingin
menarik simpanannya terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada bank, sesuai
dengan perjanjian antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit on call ini banyak
disukai oleh para nasabah.
Deposit Automatic Roll-Over. Jika deposito yang telah jatuh tempo, tetapi
pinjaman pokok belum diuangkan berarti uang deposan menganggur tanpa uang bunga,
tetapi tidak demikian halnya dengan deposit automatic roll over secara otomatis
diperhitungkan dengan bunganya demikian juga dengan deposito yang habis waktunya dan
deposan tertunda menarik uang depositonya yang sudah jatuh tempo.

Daftar Pustaka

Simorangkir, O. P, Drs , Dasar-dasar dan Mekanisme Perbankan, Aksara Persada


Indonesia, Jakarta, 1986.

Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998, Tentang Perbankan, Sekretariat Kabinet RI,


Jakarta, 1998.

Suyatmo, Thomas, Drs, dkk, Kelembagaan Perbankan, Gramedia Jakarta, 1989

Bisnis.com, JAKARTA - Bagi Anda nasabah yang memiliki deposito, cermati


besaran bunga simpanan yang diterima. Jangan sampai terbujuk rayu dengan
tingginya bunga deposito yang kini melambung tinggi.

Rupanya, bunga yang terlampau tinggi, berujung pada dana simpanan yang
dimiliki justru berpotensi tidak kembali ketika terjadi permasalahan dengan bank
tempat menyimpan dana.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan tegas menyatakan bahwa


simpanan nasabah yang dijamin sampai dengan Rp2 miliar.

LPS menetapkan bunga simpanan wajar periode 26 Juli hingga 14 September


2013 masing-masing 6,25% untuk simpanan rupiah dan 1,25% simpanan dalam
bentuk valuta asing (valas) di bank umum.

Adapun simpanan di bank perkreditan rakyat (BPR) ditetapkan 8,25%. Data LPS
sampai dengan Mei 2013 mencatat dana simpanan nasabah di bank umum
mencapai Rp3.399,58 triliun. Dari total dana tersebut, simpanan yang dijamin
LPS hanya 57,8% atau Rp1.964,79 triliun.

Simpanan yang dijamin tersebut terdiri dari dua jenis, yakni jumlah simpanan
dijamin sampai dengan Rp2 miliar sebanyak Rp1.527,47 triliun, sedangkan
simpanan lebih dari Rp2 miliar sebesar Rp437,32 triliun.

LPS juga mencatat terdapat Rp1.434,79 triliun dana simpanan nasabah yang
tidak dijamin oleh lembaga tersebut. Tentu saja simpanan yang tidak dijamin LPS
itu atas dasar berbagai pertimbangan, misalnya bunga simpanan yang diterima
nasabah melebihi batas ketentuan LPS ataupun pertimbangan dana yang dimiliki
nasabah melebihi ketentuan penjaminan LPS.

Sejatinya, dalam survei lembaga itu yang dipublikasi April 2013 menyuguhkan
data bahwa 99,54% atau 98,78 juta rekening nasabah di perbankan telah
mematuhi batasan LPS Rate.

Kepala Divisi Manajemen Risiko LPS Suharno Eliandy mengatakan hanya


sekitar 0,46% atau 455.444 rekening nasabah di perbankan yang memperoleh
suku bunga efektif di atas acuan LPS Rate.

Sempat ada rumor banyak bank yang tidak patuh dengan suku bunga LPS.
Hasil survei ini rasanya sudah dapat memberikan gambaran bagaimana tingkat
kepatuhan perbankan terhadap LPS Rate, ujarnya.

Sebagian besar dari 455.444 pemilik rekening yang memperoleh suku bunga
efektif di atas LPS Rate, dananya tersimpan dalam bentuk deposito dengan nilai
sebesar Rp498,56 triliun, sedangkan sisanya dalam bentuk tabungan dan giro.
Survei yang dilakukan LPS tersebut mengambil sampel di 106 bank umum
nasional dari 120 bank nasional, di luar perbankan syariah.

Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Manajemen Risiko Lembaga Penjamin


Simpanan (LPS) Doddy Ariefi anto mengungkapkan meningkatnya bunga
deposito didukung dengan mengetatnya likuditas di pasar.

Rasio pendanaan terhadap pembiayaan (loan to deposit ratio/LDR) perbankan


mencapai 86%. Terkait dengan bunga deposito, dia mengungkapkan hal itu
bergantung pada hasil negosiasi deposan dan bankir. Deposan saat ini
cenderung meletakan dananya di bank beraset besar.

Guna mengalihkan perhatian, bankbank kecil mulai memanggil deposan dengan


meningkatkan bunga deposito. Namun, Doddy mengungkapkan seberapa aman
menyimpan dana dengan bunga tinggi?

Doddy mencontohkan dana Rp200 juta memiliki nilai yang lebih berarti
dibandingkan dengan bank besar. Deposan yang memilih bank dan bunga.
Namun harus ada transparansi dari bank, jelasnya.

Bunga deposito yang ditawarkan bank kecil lebih menggiurkan dari bank besar,
tapi Doddy menjelaskan transparansi terkait penjaminan dana harus
diberitahukan pada deposan.

Bila negosiasi, bankir harus memberitahukan bahwa dana dengan bunga di


bawah 6,25% yang dijamin oleh LPS, tegasnya.

Dia mengungkapkan bahwa LPS tidak dapat memberikan sanksi kepada bank
yang memberi bunga di atas LPS Rate.

Kami hanya bisa memberikan imbauan. Dari data yang dipublikasikan per 12
Agustus, ada tiga bank yang memberikan suku bunga deposito 1 bulan di atas
LPS Rate yaitu Bank Bumi Arta sebesar 6,5%, Bank Yudha Bhakti 6,5%, dan
Bank Saudara 7,25%.

SEBAGAI PEMANIS

Praktik pemberian bunga simpanan tinggi di perbankan memang bukan rahasia


umum lagi. Biasanya, bank memberi pemanis bagi deposan dengan dana besar
agar tetap mau menyimpan dananya di bank tersebut.

PT Bank Negara Indonesia Tbk memilih selektif mengerek bunga simpanannya,


bahkan kecenderungannya simpanan deposito yang identik sebagai sumber
dana mahal relatif dirampingkan. Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen
menyatakan kenaikan bunga simpanan deposito tidak diberlakukan rata kepada
semua nasabah.

Tidak semua, biasanya nasabah yang punya dana besar saja. Kalau bandel
minta bunga naik, ya kita naikanlah, ungkapnya.

Porsi simpanan deposito di BNI sampai dengan Juni 2013 tercatat 33% dari total
DPK yang dihimpun sebesar Rp263,82 triliun. Komposisi simpanan deposito itu
lebih rendah dari Juni 2012 yang mencapai 37%.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Achmad Baiquni mengakui


banknya berani memberikan special rate untuk kasus tertentu.

Tawaran khusus tersebut biasanya disepakati dari hasil negosiasi antara bank
dan nasabah. Oleh karena itu, bunga spesial ini tidak akan terpampang di papan
pengumuman bank bersangkutan.

Special rate itu range-nya bisa berbeda-beda, tergantung profi l nasabahnya.


Memang, special rate itu di atas LPS rate, walaupun kemungkinan selisihnya
tidak jauh, katanya, belum lama ini.

Ada sejumlah patokan dalam melihat profil nasabah yang dapat bunga khusus,
antara lain dengan mempertimbangkan apakah nasabah bersangkutan juga
mengakses kredit atau menyumbang terhadap pendapatan fee based income.

Per semester I/2013, BRI membukukan penghimpunan DPK senilai Rp438 triliun
atau tumbuh 18,3% dibandingkan dengan Rp371,14 triliun periode yang sama
2012.

Belakangan, tren mengerek bunga deposito banyak dilakukan perbankan


sebagai imbas dari keputusan Bank Indonesia (BI) menaikan tingkat suku bunga
acuan BI Rate hingga 75 basis poin dalam kurun waktu JuniJuli 2013,
termasuk gejolak infl asi.

Saat ini, posisi BI Rate berada di level 6,5%. Bahkan, peluang penyesuaian BI
Rate itu diperkirakan masih cukup terbuka hingga akhir tahun ini.

Tingginya infl asi direspons perbankan untuk menyerap sebanyak mungkin dana
masyarakat guna memperkuat likuiditas. Salah satu strategi menarik dana
masyarakat itu, caranya dengan mengerek suku bunga simpanan, deposito
termasuk yang paling efektif.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan


perseroan telah mengerek bunga deposito dari posisi 3,25% pada akhir
Desember 2012 menjadi 5,5% yang bertahan hingga awal Agustus 2013. Kami
sudah naikan sejak awal Mei 2013, ujarnya.

Kenaikan hingga 2,25% itu berlaku untuk simpanan deposito dengan jangka
waktu 1 bulan. Adapun simpanan berjangka 3 bulan, BCA melakukan
penyesuaian dari 3,5% pada posisi akhir Desember 2012 menjadi 4,5%.

Strategi itu terbukti manjur, Jahja mengaku dalam kurun waktu sepekan setelah
penyesuaian bunga deposito itu awal Mei 2013 itu, dana mengalir ke BCA lebih
dari Rp1,5 triliun.

Kebijakan mengangkat bunga deposito juga dilakukan oleh PT Bank Mutiara


Tbk. Direktur Bank Mutiara Benny Purnomo mengungkapkan penyesuaian BI
Rate hingga 6,5% menjadi salah satu pertimbangan bank melakukan
penyesuaian bunga simpanan deposito. Kami sudah menaikkan suku bunga
deposito sebesar 25 basis poin sebagai respons kenaikan BI Rate, katanya.

Sementara itu, PT Bank Victoria International Tbk juga mempertimbangkan


penyesuaian bunga deposito guna menjaga likuiditas bank dan memenuhi
ekspektasi pasar.

Bunga deposito kemungkinan besar akan naik juga sekitar 0,5% sampai0,75%.
Ada kemungkinan awal semester II/2013 akan ada sedikit perlambatan karena
terjadi penyesuaian kredit, ungkap Direktur Utama Bank Victoria, Eko R. Gindo.

Kompilasi data Bisnis mencatat terjadi kecenderungan pengalihan dana nasabah


ke produk simpanan deposito jangka pendek 13 bulan, sembari menanti reaksi
bank melakukan penyesuaian bunga simpanan deposito jangka panjang.

Dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk simpanan deposito berjangka waktu 1
bulan mengalami lonjakan hingga 16,21% dalam kurun waktu 5 bulan pertama
2013 dengan nilai dana kelolaan dalam bentuk rupiah maupun valuta asing
(valas) mencapai Rp936,48 triliun.

Dalam kurun waktu yang sama, simpanan deposito berjangka waktu di atas 12
bulan turun tajam hingga 23,62% dari posisi Rp143,2 triliun pada akhir
Desember 2012 menjadi Rp109,38 triliun pada akhir pada posisi Mei 2013.

Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna Indra W. Supriadi juga sepakat


menaikan suku bunga merupakan salah satu cara untuk menghimpun dana di

tengah kondisi likuiditas yang semakin ketat. Apalagi, hingga saat ini BI Rate
sudah dua kali naik dengan alasan ekspektasi infl asi yang cukup tinggi.

Bank Sahabat Sampoerna telah mengerek suku bunga deposito sebesar 50


basis poin disesuaikan dengan kondisi naiknya BI Rate. Kenaikan suku bunga
deposito semakin menarik perhatian para deposan untuk menyimpan dana
mereka di bank. (Roberto Purba/Novita S.Simamora/MIFTAHUL
KHOER/RAHAYUNINGSIH)

Editor : Fatkhul Maskur http://koran.bisnis.com/read/20130817/250/157178/main-api-bunga-deposito-danasimpanan-bisa-tak-kembali

Anda mungkin juga menyukai