BAB II
KONDISI UMUM LOKASI STUDI
2.1
II - 1
Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan
Kecamatan
Jarak (Km)
Transportasi yag
digunakan
Kelay
6.134,60
125
Darat
Talisayan
1.798,00
150
Darat
Tabalar
2.373.45
91
Darat
Biduk-Biduk
3.002,99
254
Darat
Pulau Derawan
3.858,96
112
Darat
Maratua
4.118,80
65
Air
Sambaliung
2.403,86
Darat
Tanjung Redeb
23,76
Darat
Gunung Tabur
1.987,02
11,6
Darat
Segah
5.166,40
86
Darat
Teluk Bayur
175,70
10
Darat
Biatan
1.432,04
120
Darat
Batu Putih
1.651,42
200
Darat
2.2.
LOKASI STUDI
Lokasi studi adalah sumber air (air permukan/sungai) terpilih yang di rencakan untuk mensuplai
kebutuhan air baku. Lokasi Pekerjaan berada di Kecamatan Biatan dan Kecamatan Talisayan
Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur
II - 2
KONDISI HIDROLOGI
II - 3
2.4.
TOPOGRAFI
Keadaan topografi Kabupaten Berau bervariasi berdasarkan bentuk relif, kemiringan lereng dan
ketinggian dari permukaan laut. Wilayah daratan tidak terlepas dari gugusan bukit dan
perbukitan yang terhampar di seluruh wilayah kecamatan. Berbagai tipe hutan utama yang
biasanya terdapat di Pulau Kalimantan, terdapat di Kabupaten Berau. Hutan bakau, hutan rawa
dan rawa gambut dijumpai di sepanjang pesisir dan muara sungai berau. Hutan dipterokapa
daratan rendah terbesar dan bercampur dengan hutan karangas dan hutan kapur daratan rendah.
Di atas ketinggian 1.000 m dpl (diatas permukaan laut) hutan dipterokapa digantikan oleh hutan
pegungungan rendah dan pada puncak tertinggi gunung Mantan (2457 m dpl) terdapat hutan
yang selalu diliputi awan
Topografi Kecamatan Biatan sendiri merupakan salah satu kecamatan yang wilayahnya terletak
di pesisir dan laut, sehingga Kecamatan Biatan memiliki potensi keanekaragaman sumber daya
alam yang cukup tinggi.
2.5.
GEOLOGI
Kondisi geologi Tanjung Redeb1 didominasi oleh batuan sedimen liat berlempung. Di samping
itu terdapat pula batuan endapat. Berdasarkan data Pokok Pembangunan Kabupaten Berau,
Struktur batuan geologi yang ada di wilayah perkotaan Tanjung Redeb terbentuk pada jama
Pretersier hingga jalan Kwarter, yang terdiri dari jenis bantuan Alluvium di Kecamatan
Sambaliung dan Kecamatan Gunung Tabur.
2.6.
KEPENDUDUKAN
Kabupaten Berau tahun 2012 sebesar 193.831 jiwa dibandingkan dengan tahun 2011 yang
hanya sekitar 191.807 terdapat penambahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh kelahiran,
dan penduduk yang datang dari daerah lain. Penambahan penduduk sebesar 2.024 jiwa atau
sebesar 1,05% penambahan atau pekembangan penduduk tak sebesar tahun 2001 yang sebesar
7,11%. Namun didalam teori Populasi penduduk bukan hanya penambahan yang mempengarui
II - 5
Penuduk Kecamatan Biatan sendiri pada tahun 2012 bejumlah 5.587 jiwa, sedangkan pada
tauhun 2013 memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.756 jiwa, dan rukun tetangga 1.587.
Persentase penduduk perkapung terbesar 40,74% di Kampung Biatan Lempake (pada pusat
kota) dan penduduk terkecil terdalapan pada kampung biatan ulu yang hanya sebesar 1,52% laju
pertumbuhan penduduk Kecamatan Biatan tahun 2012 sebesar 1,52 sedangkan pada tahun 2011
laju pertumbuhan sebesar 8,20. Kepadatan penduduk kecamatan biatan belum merata, masih
tersentra pada kampung yang terdapat didekat wilayah kecamatan dan yang dilewati akses jalan
propinsi.
Sedangkan pada tahun 2013 Kecamatan Talisayan mengalami kenaikan jumlah penduduk
mencapai 11.311 jiwa dari tahun 2012 yang hanya memiliki 10.877 Jiwa jiwa, dengan jumlah
penduduk laki-laki sebesar 6.262 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 5.049 jiwa. Adapun
II - 6
Area
Kepadatan
Penduduk
Penduduk
(Penduduk/Km2)
Kelay
Talisayan
Tabalar
Biduk-Biduk
Pulau Derawan
Maratua
Sambaliung
Tajung Redab
Gunung Tabur
Segah
Taluk Bayur
Batu Putih
Biatan
(Km2)
6.13,60
1.798,00
1.587,45
3.002,99
3.858,96
4.119,54
2.403,85
23,76
1.987,49
5.166,40
176,04
1.651,42
1.432,04
%
18,43
5,40
4,77
9,02
11,59
112,37
7,22
0,07
5,97
15,37
0,53
4,96
7,30
Jumlah
4,754
11.311
5.467
5.447
9.565
3.310
26.594
71.459
16.691
9.673
23.801
7.707
5.756
%
2,37
5,61
2,71
2,70
4,75
1,64
13,19
35,45
8,28
4,80
11,81
3,82
2,86
0,78
6,29
3,44
1,81
2,48
0,80
11,06
3.007,53
8,40
1,87
135,20
4,67
4,02
Kabupaten Berau
33.292,55
100,00
201,565
100,00
5,05
Tabel 2.4. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, 2013
II - 7
Kelay
Talisayan
Tabalar
Biduk-Biduk
Pulau Derawan
Maratua
Sambaliung
Tanjung Redeb
Gunung Tabur
Segah
Teluk Bayur
Batu Putih
Biatan
Laki-Laki
2.661
6.262
2.968
2.809
5.191
1.714
14.233
37.889
8.937
5.501
12.967
4.225
3.154
Penduduk
Perempuan
2.123
5.049
2.499
2.638
4.374
1.596
12.361
33.570
7.754
4.172
10.834
3.482
2.602
Jumlah
4.784
11.311
5.467
5.447
9.565
3.310
26.594
71.459
16.691
9.673
23.801
7.707
5.756
Kelamin
125.34
124.02
118.77
106.48
118.68
107.39
115.14
112.86
115.27
131.86
119.69
121.34
121.21
Kabupaten Berau
108.511
93.054
201.565
116.61
Kecamatan
2.7.
Rasio Jenis
PENDIDIKAN
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya cukup
seumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Maka melalui jalur pendidikan pemerintah
secara konstan berupaya meningkatkan SDM penduduk, program wajib belaja 9 tahun dan 12
tahun, dan berbagai program pendukung lainya adalah bagian dari upaya pemerintah
mempercepat penigkatan kualitas SDM.
Pada Tahun 2012/2013 jumlah anak bersekolah TK mengalami penurunan dari 5.078 murid
mendaji 3.923 murid. Kondsi ini dimungkinkaan karena mulai di berlakukannya secara tertib
batasan minimal usia maasuk sekolah TK. Pada periode yang sama jumlah anak bersekolah di
SD Negeri mengalami peningkatan yaitu dari 25.574 murid menjadi 25.823 murid, sedangkan
untuk jumlah guru TK dan SD masing-masing 577 orang guru TK, SD negeri 1.783 orang,
Untuk sekolah lanjutan baik lanjutan pertama (SLTP) maupun menengah (SLTA) mengalami
fluktuasi jumlah muridnya. Pada taun 2012/2013 jumlah murid pada tingkat SLTP negeri 8.883
murid sedangkan SLTA negei 5.405 murid.
II - 8
TK
SD
SLTP
SLTA
Kelay
14
Talisayan
10
Tabalar
Biduk-Biduk
Pulau Derawan
Maratua
Sambaliung
21
29
Tanjung Redeb
19
22
Gunung Tabur
10
16
Segah
11
Teluk Bayur
10
12
Batu Putih
Biatan
Jumlah
2
90
6
152
1
37
1
24
2.8.
KESEHATAN
Perkembangan sektor kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan manusia.
Kebijakan pembangunan sector kesehatan adalah bagian yang sangat penting dalam
meningkatakan sumber daya manusia, program kesehatan telah dimulai atau bahkan prioritas
utama pada generasi berikutnya terutama calon bayi (ibu hamil) dan anak-anak yang dibawah
usia lima tahhun.
Sampai dengan tahun 2012 pemerintah telah membangun 17 unit kesehatan masyarakat
(Puskesmas) dan 98 unit Pustu (Puskesmas Pembatu) dan pada tahun 2012 meningkat menjadi
18 unit Puskesmas dan 18 Pustu tersebar di seluruh wilayah oprasional kecmatan termasuk
pedalaman Kabuapaten Berau.
Untuk Kecamatan Biatan Banyaknya penduduk yang berobat di fasilitas kesehatan
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan penduduk di bidang kesehatan cukup tinggi.
Masyarakat sudah memahami pentingnya kesehatan dalam kehidupan sehari hari.
Hal ini didukung dengan adanya sarana prasarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Biatan.
Seluruh desa di kecamatan ini sudah mempunyai Puskesmas Pembantu, kecuali pada Desa
Biatan Lempake memiliki Puskesmas Induk. Kegiatan Posyandu juga sudah dilaksanakan
dikeseluruhan desa dengan total ada 10 (sepuluh) pos Posyandu.
Tenaga medis dan paramedis juga sudah tersedia pada tiap desa di Kecamatan Biatan, mulai
dari dokter umum sebanyak 2 orang, perawat sebanyak 20 orang, bidan sebanyak 8 orang,
pembantu paramedis sebanyak 2 orah dan dukun bayi yang jumlahnya mencapai 12 orang.
II - 10
Desa
Rumah
Sakit
Puskesmas
Induk
Posyand
Pembat
BKIA
-
Biatan Bapinang
u
1
Biatan Baru
Manuggal Jaya
Biatan Lempake
Biatan Ulu
Karang
Biatan Ilir
Jumlah
1
10
2.10.
KOMODITAS DAERAH
2.10.1. Perkebunan
Jenis-jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Berau antara alain berupa
coklat, lada, kopi, kelapa, dll. Areal perkebunan di Kabupaten Berauu secara keseluruhan pada
tahun 2013 adalah 30.752,15 ha, wilayah tersebar dari luas perkebunan ditanami kelapa sawit
yang memiliki luas tanaman 19.051,02 ha. Produksi terbesar kedua adalah tanaman coklat dan
kelapa yang memiliki luas masing-masing 4.057,03 ha dan 304,3 ha.
Di Kecamatan Biatan Tanaman perkebunan mulai digalakkan, antara lain kelapa sawit, karet
dan lada. Untuk tanaman kelapa sawit hampir sebagian besar penduduk Biatan mempunyai di
tiap pekarangan rumahnya terutama di Desa Biatan Baru dan Desa Biatan Bapinang. Kelapa
sawit ini digunakan sebagian besar masyarakat sebagai pendongkrak kebutuhan hidup.
II - 11
II - 12