Anda di halaman 1dari 12

LAS FCAW

OLEH :
AHMAD FIRDHAUS
21090114120047

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

FCAW
FCAW atau kepanjangan dari Flux Cored Arc Welding merupakan jenis las
busur listrik dimana di dalam kawat las terdapat flux (pelindung inti tengah). Las
FCAW pertama kali dikenalkan pada tahun 1950. Secara teknis FCAW meupakan
elektroda tipe baru yang dapat dipakai dalam pengelasan MIG, yang membedakan
keduanya adalah cara melindungi elektroda dari udara, dimana FCAW dilindungi oleh
inti flux yang dengan ini memungkinkan pengelasan dilakukan di ruang terbuka,
sedangkan pengelasan MIG dilindungi oleh inert gas yang tidak memungkinkan untuk
pengelasan di ruang terbuka .

Gambar 1. Las FCAW

Gambar 2. Penampang kawat las FCAW

Flux cored arc welding (FCAW) merupakan las busur listrik fluk inti tengah /
pelindung inti tengah. FCAW merupakan kombinasi antara proses SMAW, GMAW dan
SAW. Sumber energi pengelasan yaitu dengan menggunakan arus listrik AC atau DC
dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier. FCAW adalah salah satu
jenis las listrik yang memasok filler elektroda secara mekanis terus ke dalam busur
listrik yang terbentuk di antara ujung filler elektroda dan metal induk. Gas
pelindungnya juga sama-sama menggunakan karbon dioxida CO2. Biasanya, pada
mesin las FCAW ditambah robot yang bertugas untuk menjalankan pengelasan biasa
disebut dengan super anemo.

Flux cored arc welding atau las busur berinti


mirip

dengan

proses

las

GMAW,

flux

yaitu

menggunakan elektroda solid dan tubular yang


diumpankan secara kontinyu dari sebuah
gulungan. Elektroda diumpankan

Gambar 3. Skema Las FCAW


melalui gun atau torch sambil menjaga busur yang terbentuk diantara ujung
elektroda dengan base metal. FCAW menggunakan elektroda dimana terdapat serbuk
flux di dalam batangnya. Butiran-butiran dalam inti kawat ini menghasilkan sebagian
atau semua shielding gas yang diperlukan. Jadi berlawanan dengan GMAW, dimana
seluruh gas pelindung berasal dari sumber luar. FCAW bisa juga menggunakan gas
pelindung tambahan, tergantung dari jenis elektroda, logam yang dilas, dan sifat dari
pengelasan yang dikerjakan.
Berdasarkan metode pelindung, pengelasan FCAW dapat dibedakan menjadi 2
yaitu :

1.

Self shielding FCAW (Pelindungan sendiri), yaitu merupakan proses melindungi


logam las yang mencair dengan menggunakan gas dari hasil penguapan atau reaksi
dari inti fluks.

2.

Gas shielding FCAW (perlindungan gas) adalah perlindungan dengan dual gas,
yaitu melindungi logam las yang mencair dengan menggunakan gas sendiri juga
ditambah gas pelindung yang berasal dari luar sistem.
Dua metode di atas sama-sama menghasilkan terak las yang berasal dari flux dalam

kawat las yang berfungsi untuk melindungi logam las saat proses pembekuan. Namun,
perbedaan metode di atas terletak pada tambahan sistem pemasok gas dan welding torch
(welding gun) yang digunakan.
Berdasarkan cara pengoperasiannya, FCAW dibedakan menjadi :
1. Semi otomatik / semi automatic
2. Otomatik / machine otomatik
Sifat-sifat utama (Principal features) FCAW dalam proses pengelasan :
1. Produktivitas yang kontinu dari pasokan elektroda las
2. Sifat metalurgy las yang dapat dikontrol dari pemilihan fluks
3. Pembentukan manik las yang cair dapat ditopang oleh slag yang tebal & kuat
Pelindung gas umumnya menggunakan gas CO2 atau campuran CO2 dengan
Argon. Namun dengan keberadaan oksigen kadang akan menimbulkan problem baru
yaitu dengan porosity yang dihasilkan reaksi CO2 dan oxygen yang ada di udara sekitar
lasan, sehingga perlu memilih fluks yang mengandung zat yang bersifat pengikat
oxygen atau deoxydizer.
Mesin las FCAW menurut arusnya dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1.Mesin las arus searah atau Direct Current (DC)
2.Mesin las arus bolak- balik atau Alternating Current (AC)
3.Mesin las arus ganda , yang merupakan mesin las yang dapat digunakan untuk
pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik (AC).\
Mesin Las arus DC dapat digunakan dengan dua cara yaitu:
- polaritas lurus
- polaritas terbalik.

Gambar 4.Skema pengelasan FCAW

KOMPONEN KOMPONEN MESIN LAS FCAW


1. Tabung gas CO2
Tabung gas CO2 adalah tabung yang digunakan sebagai tempat gas pelindung
wire yang menggunakan gas karbon dioksida(CO2).

Gambar 5. Tabung gas CO2


2. Regulator
Regulator pada gas CO2 berbeda dengan tabung gas pada umumnya karena
pada bagian belakang regulator terdapat oven untuk memanaskan gas CO2 karena
gas CO2 bersifat dingin, jika tidak dipanaskan maka akan terjadi penyumbatan pada
saluran gas buang.
3. Selang gas CO2
Selang gas CO2 adalah alat penyalur gasCO2 ke mesin.
4. Torch / Gun / Stang Las
Gun berfungsi sebagai alat penyalur gas buang dan kawat wire pada benda
kerja.Serta sebagai penghantar massa.Skema bagian-bagian Torch (stang las fcaw).

Gambar 6. Stang las


5.Welding Wire
Wire pada mesin FCAW berbeda dengan wire pada umumnya karena wire pada
FCAW memiliki selaput pelindung yang melindungi hasil pengelasan dari kontaminasi
udara luar.

Gambar 7.Welding Wire


6.Control System
Kontrol system adalah mesin yang digunakan untuk mengatur arus pada mesin
FCAW otomatis.
7.Kabel power
Kabel power adalah kabel yang menghubungkan antara mesin dan supply
tenaga.
8.Trafo
Digunakan untuk mengubah arus voltase pada supply tenaga untuk
menggerakkan motor pada control box.

Gambar 8.Trafo
9.Rail
Digunakan sebagai dudukan control box agar dapat melakukan pengelasan
dengan jarak yang panjang.

KAWAS LAS FCAW


Las FCAW adalah salah satu jenis las listrik yang memasok filler elektroda
secara mekanis terus ke dalam busur listrik yang terbentuk di antara ujung filler
elektroda dan metal induk.Elektroda pada FCAW terbuat dari metal tipis yang digulung
cylindrical , diisi dengan flux sesuai kegunaannya.

Gambar 9. Kawat las FCAW


Pelindung proses pengelasan ini dari kemungkinan kontaminasi dari luar
terlaksana dengan :
1.Gas yang dihasilkan pada proses pengelasan
2.Terak / slag yang dihasilkan cukup banyak karena berada pada inti elektroda
3.Tambahan gas pelindung dari luar jika diinginkan.

Proses FCAW pada dasarnya sama dengan GMAW dan yang menjadi pembeda
utamanya adalah elektrodanya yang berbentuk tubular yang berisi fluks.Elektroda
FCAW-G dapat digunakan untuk mengelas carbon steel, low alloy steel dan stainless
steel.

Berpedoman pada AWS, elektroda-elektroda yang digunakan pada pengelasan


FCAW dibicarakan pada pasal 1.3.3.
Pada pengelasan carbon steel dan low alloy steel, jenis elektroda berinti flux yang
banyak dipakai adalah :
- Tipe T-1 (acid slag),
- Tipe T-2 (single pass welding) , dan
- Tipe T-5 (basic slag).

Elektroda Tipe T-1 (acid slag)


Memiliki sifat-sifat pengelasan bagus, tetapi acid slag tidak membantu menjaga

logam las menjadi rendah hydrogen kecuali bila dibuat secara khusus. Hanya sejumlah
tertentu elektroda berinti flux yang memenuhi syarat low hydrogen (kurang dari 10
ml/100 g logam las), dan ini adalah yang paling banyak tersedia dari jenis T-1.
Elektroda tipe T-1 bisa digunakan baik dengan gas pelindung CO2 ataupun campuran
argon-CO2. Elektroda T-1 akan memiliki busur lebih halus dan percikan las lebih
sedikit bila menggunakan gas pelindung argon-CO2, meskipun logam las mempunyai
unsur Mn dan Si sedikit lebih tinggi.
Elektroda EX0T-1 didisain hanya untuk mengelas pada posisi datar dan
horizontal saja. Elektroda EX1T-1 dibuat untuk pengelasan semua posisi dengan
diameter hingga 1/16 inch.

Elektroda Tipe T-2 (single pass welding)


Dirancang untuk pengelasan single pass pada logam-logam berkarat, dan

mempunyai deoxidizer Mn dan Si lebih tinggi.Elektroda T-2 ini jangan sekali-kali


digunakan untuk pengelasan multipass karena peningkatan unsur Mn dan Si

menyebabkan tensile strength logam las yang tidak terlarut akan bertambah besar (lebih
dari 100 ksi), sehingga menimbulkan masalah retak ketika sedang dilas atau pada
kondisi pemakaian sour service.

Elektroda Tipe T-5 (basic slag)


Mempunyai basic slag dengan kandungan hydrogen logam las lebih rendah dan

memperbesar impact properties dan daya tahan terhadap retak yang memuaskan.
Meskipun demikian, elektroda ini juga mempunyai sifat-sifat pengelasan lebih buruk
dibandingkan dengan elektroda T-1. Saat ini elektroda T-1 terbaru sudah dikembangkan
yang menggabungkan dua jenis elektroda yang paling baik, sehingga elektroda T-5
menjadi jarang dipakai lagi.

KARAKTER MESIN
Mesin las FCAW menurut arusnya dibedakan menjadi tiga macam yaitu mesin
las arus searah atau Direct Current (DC), mesin las arus bolak- balik atau Alternating
Current (AC) dan mesin las arus ganda yang merupakan mesin las yang dapat
digunakan untuk pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus
bolak-balik (AC). Mesin Las arus DC dapat digunakan dengan dua cara yaitu polaritas
lurus dan polaritas terbalik. Mesin las DC polaritas lurus (DC-) digunakan bila titik cair
bahan induk tinggi dan kapasitas besar, untuk pemegang elektrodanya dihubungkan
dengan kutub negatif dan logam induk dihubungkan dengan kutub positif, sedangkan
untuk mesin las DC polaritas terbalik (DC+) digunakan bila titik cair bahan induk
rendah dan kapasitas kecil, untuk pemegang fillernya dihubungkan dengan kutub positif
dan logam induk dihubungkan dengan kutub negatif. Pilihan ketika menggunakan DC
polaritas negatif atau positif adalah terutama ditentukan elektroda yang digunakan.

Beberapa filler FCAW didesain untuk digunakan hanya DC- atau DC+. Filler lain dapat
menggunakan keduanya DC- dan DC+.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan
Proses FCAW-G mempunyai keunggulan yaitu penetrasinya lebih dalam dan laju
pengisian lebih tinggi dibandingkan dengan proses SMAW. Dengan demikian proses las
ini menjadi lebih ekonomis pada pekerjaan di bengkel-bengkel las. Unsur-unsur paduan
bisa ditambahkan pada inti flux untuk membuat jenis komposisi menjadi lebih banyak,
termasuk beberapa logam paduan rendah dan stainless steel. Flux memberikan
perlindungan bagus pada kawah las dengan membentuk selubung gas pelindung dan
lapisan slag. Meskipun demikian, proses ini tidak mentolerir tiupan angin lebih dari 5
mph tanpa porosity berlebihan. FCAW-G cocok untuk pengelasan semua posisi tanpa
menimbulkan masalah lack of fusionseperti yang terdapat pada GMAW hubungan
singkat.
Filler metal FCAW-SS menghilangkan kebutuhan terhadap gas pelindung dari luar
dan mentoleransi kondisi angin yang lebih kuat tanpa menimbulkan porosity. Proses ini
dianggap sama dengan proses elektroda terbungkus terhadap toleransi angin. Dengan
juru las yang dilatih dengan baik dan pengawasan yang berhati-hati, FCAW-SS bisa
digunakan untuk pengelasan dari arah satu sisi, pada sambungan T-Y-K seperti struktur
anjungan lepas pantai untuk menggantikan elektroda terbungkus. FCAW-SS juga bisa
digunakan untuk fill pass pengelasan semua posisi pada butt weld atau fillet weld. Juru
las perlu dilatih dengan prosedur khusus tetapi proses tersebut mudah dipakai. Aplikasi
proses FCAW-SS meliputi pengelasan benda-benda tebal, pipelines dan pelapisan.

Kekurangan

FCAW-G dan FCAW-SS kedua-duanya membentuk lapisan slag yang harus dikikis
diantara lapisan-lapisan las. Baik FCAW-G ataupun FCAW-SS bukan merupakan proses
low hydrogen; filler metal harus dibeli dari pabrik elektroda yang dilengkapi dengan
syarat-syarat low hydrogen. Pengelasan yang dilakukan dengan proses ini dapat
menimbulkan notch toughness yang buruk. Filler metal yang digunakan harus
memenuhi persyaratan uji impak seperti elektroda T-1, T-5 dan T-8. Elektroda-elektroda
ini umumnya memiliki kandungan hydrogen lebih rendah dan mempunyai persyaratan
kimia khusus untuk menghasilkan sifat yang lebih konsisten. Proses pengelasan FCAWG tidak boleh dilakukan apabila kecepatan angin lebih dari 5 mph karena ada resiko
porosity berlebihan. Menaikkan aliran gas untuk mengatasi hembusan angin yang tinggi
bukan menyelesaikan masalah, karena dapat menimbulkan kondisi yang lebih buruk
karena menghasilkan turbulensi yang akan menarik udara disekitarnya.
Proses FCAW-G menghasilkan lebih banyak asap dari pada kawat solid GMAW.
Kawat FCAW-SS bahkan menimbulkan lebih banyak asap, sehingga pada pekerjaan di
bengkel-bengkel las dibutuhkan ventilasi yang memadai dan kadang-kadang
memerlukan alat khusus pembuang asap di daerahwelding gun. Tingkat asap pada
FCAW-SS stainless steel atau pada kawat-kawat FCAW-G hampir sama dengan
elektroda stick, dan lebih kecil dari pada kawat carbon steel berpelindung diri (selfshielded wires). Pengelasan yang dilakukan dengan kawat FCAW-SS perlu kontrol yang
ketat terhadap tebal dan lebarbeaddan elektrode stickout guna mendapatkan sifat-sifat
ketangguhan yang tinggi

DAFTAR PUSTAKA
1. http://hima-tl.ppns.ac.id/?p=130
2. http://chawqnoors.blogspot.com/2015/10/proses-pengelasan-fcawsecara-detail.html
3. http://www.weldguru.com/flux-core.html
4. http://www.gowelding.org/welding/fcaw-flux-cored-arc-welding/
5. http://www.pengelasan.com/2015/04/pengertian-pengelasan-fcawflux-cored.html
6. http://www.lincolnelectric.com/en-us/support/process-and7.

theory/Pages/fcaws-basics.aspx
http://www.thefabricator.com/article/arcwelding/fcaw-pretty-muchcan-do-it-all

Anda mungkin juga menyukai