Kelompok 1/B
BAB I
ANALISIS SARINGAN AGREGAT
(Sieve Analysis)
1.1 Tujuan Umum
Pada praktikum Analisis Saringan agregat, praktikan diharapkan mampu
untuk menentukan gradasi agregat dengan grafik semilogaritma. Sehingga dapat
ditentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan
menggunakan saringan.
1.2
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan praktikum analisa saringan ini
adalah digunakan sebagai acuan dalam membuat mix design pada aspal.
1.3
Dasar Teori
Batu pecah dan batu alam secara teoritis terbagi atas dua grup yakni
agregat kasar dan halus, pemisah dari dua grup ini adalah ukuran 5 mm dimana
diatas ukuran itu disebut kasar dan dibawahnya adalah agregat halus. Di
laboratorium pembagian agregat di perbanyak dengan menggunakan empat zona
gradasi, untuk keperluan perencanaan perkerasan digunakan tiga zona gradasi
atau lebih dikenal fraksi agregat, yakni fraksi agregat kasar, sedang, dan halus.
Menurut Lees, 1964 penyaringan agregat ini sangat tergantung dari bentuk
dari agregatnya, seperti halnya agregat yang berdimensi menengah berbentuk
pipih akan tersaring disaringan besar (kasar) apalagi bentuk dari saringannya
(berlubang bulat atau kotak-kotak) akan sangat berpengaruh. Volume dan ukuran
agregat yang tertahan pada saringan tertentu akan dikondisikan sesuai bentuknya,
misalnya pecahan panjang (elongate fragment)
mendekati pecahan yang pipih (flaky fragment) pada ukuran yang lebih kasar.
Data gradasi biasanya diplot kedalam grafik semi logaritma, alternatif lain
adalah dengan cara membuat suatu parameter yang menunjukkan kekasaran dari
gradasi dan menetapkan apakah suatu gradasi yang well graded, single-sized or
gap graded. Misalnya dengan parameter D60 yakni ukuran sampai 60 % lewat,
Analisa Saringan I-1
Terminologi
a) Gradasi
b) BS
normal
dan skala
Peralatan
Sampel
Analisa Saringan
I-2
Ayakan
No.
Mm
1
25,4
19,1
12,7
3/8
9,52
4
4,76
8
2,38
30
0,59
50
0,279
100
0,149
200
0,074
PAN
Persentase Jumlah
Kumulatif
Tertahan (%)
0,00
15,00
53,41
77,75
92,16
97,08
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Lolos (%)
100,00
85,00
47,00
22,00
8,00
3,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0.00
Analisa Saringan
I-3
Ayakan
No.
Mm
1
25,4
19,1
12,7
3/8
9,52
4
4,76
8
2,38
30
0,59
50
0,279
100
0,149
200
0,074
PAN
Persentase Jumlah
Kumulatif
Tertahan (%)
0,00
0.00
0.00
1,25
5,41
13,75
53,08
76,08
92,58
100,00
100,00
Lolos (%)
100,00
100.00
100.00
99,00
95,00
86,00
46,90
23,90
7,40
0,00
0.00
Ayakan
Persentase Jumlah
Kumulatif
No.
Mm
O
Tertahan (%)
Lolos (%)
1
1
25,4
0,00
100,00
2
19,1
0.00
100.00
3
12,7
0.00
100.00
4
3/8
9,52
0.00
100.00
5
4
4,76
0,00
100.00
6
8
2,38
0,91
99,00
7
30
0,59
16,75
83,30
8
50
0,279
29,83
70,00
9
100
0,149
61,33
38,70
10
200
0,074
81,33
18,70
11
PAN
100,00
0,00
perhitungan analisis saringan dapat dilihat pada lampiran.
1.8
*)
Data
hasil
Kesimpulan
a. Agregat kasar menurut spesifikasi BM 2010, yaitu agregat yang lolos
saringan no 8 maksimal 23%. Dan lolos saringan no. 200 maksimal 1%
Dari hasil pegujian agregat kasar diperoleh data 3% lolos saringan no 8
Analisa Saringan
I-4
Analisa Saringan
I-5
Analisa Saringan
I-6
Analisa Saringan
I-7