Dosa yang identik dengan sebuah siksa adalah jenis-jenis perbuatan yang
balasannya adalah neraka. Penegasan tentang siksa dari perbuatan menyimpang ini
menurut Allah adalah bagian dari hikmah pensyari'atan kebaikan untuk kemaslahatan
semua makhluk. Apa yang telah dijanjikan Allah kepada manusia maupun yang
diancamkannya tidak perlu diragukan, karena hati yang ragu akan membawa akibat
rusaknya iman dan lenyapnya sinar Allah dari hati kita, bahwa yang telah dijanjikan
Allah pasti akan diterima oleh semua hamba.
Ketika seorang hamba berdosa kepada Allah sebagaimana pendapat sahabat
Ibnu Mas'ud ra : seorang hamba yang merasa dosa-dosanya seperti setinggi gunung,
dia khawatir jikalau dosa yang besar & tinggi itu akan jatuh dan menimpa dirinya
( seperti gunung yang bisa roboh menimpa manusia dibawahnya ). Dan sebaliknya,
orang-orang yang menganggap enteng dosa & kesalahan yang pernah diperbuatnya,
menganggap dosa itu seperti lalat yang hinggap diujung hidungnya, ia menganggap
remeh dosa yang diperbuatnya, tidak akan mengganggu pikiran & perasaannya seperti
mudahnya ia menghalau lalat yang hinggap diujung hidungnya.
Makalah ini akan menjelaskan tentang tujuh macam dosa besar yang pernah di
jelaskan nabi SAW kepada umatnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa saja yang dimaksud dengan tujuh macam dosa besar itu?
C. TUJUAN
2. Makalah ini merupakan tugas kelompok kami yaitu mata kuliah hadit dengan dosen
pengampu Bapak H. SYARIF ALMANSYURI, M.Pd.I.
BAB II
PEMBAHASAN
TUJUH MACAM DOSA BESAR
Rasulullah SAW bersabda :
. .
Artinya :
Jauhilah tujuh macam dosa yang bertingkat - tingkat (besar), diantaranya ialah :
1. Mempersekutukan Allah
2. Sihir
3. Membunuh diri yang diharamkan Allah kecuali dengan hak.
4. Makan harta riba
5. Makan harta anak yatim
6. Lari dari peperangan
7. Menuduh wanita yang berimana yang tidah tahu menahu dengna perbuatan buruk dengan apa
yang difitnakan kepadanya. (HR Bukhari dan Muslim)
1. SYIRIK MEMPERSEKUTUKAN ALLAH SWT.
Allah menyebut syirik sebagai kezaliman yang besar dan menyebutkan sebagai salah
satu kabair ( dosa besar ) malah yang paling besar dan di diharamkan surga baginya,
sebagaimana yang tersebut dalam firmanNYA:
: )
( 72I
2
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang
zalim itu seorang penolongpun. (QS Al Maidah : 72)
Apakah yang disebut dengan syirik? Apakah ziarah ke kubur, tawassul kepada arwah suci,
tabarruk kepada orang saleh, seperti dilakukan kaum muslim sepanjang sejarah, dapat
dikatakan syirik? Dalam konteks itu tidak mungkin membuat urusan teologis, cukuplah
disebutkan konsep-konsep tentang syirik ( jalaluddin 1993: 261-262)
Pertama, syirik terdapat pada akidah dan bukan perbuatan. Ada orang yang
berpendapat bahwa menghormati bendera adalah perbuatan ibadat atau karena bendera adalah
benda mati. Walaupun menghormati bendera itu mirip ritus, ia bukan ibadat, karena tidak
seorangpun mempunyai keyakinan bahwa bendera itu tuhan. Menghormati benda mati
bukanlah hal tercela, bila tidak di dasari dengan keyakinan bahwa benda mati itu tuhan. Nabi
menyuruh kita shalat menghormati masjid ( tahiyyatul al-masjid ), jenazah, dan tempattempat bersejarah ( al- quran bahkan menyebut shafa dan marwah sebagai syiar-syiar
ALLAH dan memuliakannya sebagai tanda taqwa kepadaNYA ).
Kedua, salah satu sifat ketuhanan adalah kemutlakan. Musyrik bila memperlakukan
pendapat seseorangsama mutlaknya seperti pendapat ALLAH SWT, padahal pendapat itu
tidak di benarkan oleh ALLAH. Termasuk musyrik bila ada pendapat merasa benar dan
mempersalahkan tuhan. Juga musyrik bila tunduk secara mutlak kepada kekuasaan diluar
ALLAH SWT. Boleh tunduk kepada rosul, karena ALLAH memerintahkan demikian. Boleh
taat kepada makhluk bila ketaatan itu dibenarkan al-khaliq.
Ketiga, syirik berarti melihat tujuan atau makna hidup di luar ALLAH SWT. Disini
syirik berarti melepaskan dimensi ilahiyyah dari gerakan dan prilaku kita.
( 102
: )
artinya:
dan mereka mengikuti apayang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman
(dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak
kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
mereka mengajarkan sihir kepada manusia.
(QS. Al baqarah : 102)
Tujuan sebenarnya syaitan terkutuk mengajarkan sihir kepada manusia tidak lain agar
manusia itu menyekukutukan ALLAH SWT. Banyak manusia tersesat dan terjerumus
kedalam pekerjaan sihir dengan keyakinan pekerjaan sihir itu haram saja. Mereka tidak
merasa bahwa perbuatan sihir sebenarnya adalah kafir ( adz-dzahabi 1994 :30 ), sebab
termasuk kegiatan mengerjakan isimiaa- ialah mengada-adakan khayalan yang tak ada
wujudnya dalam indra dan simiyaa memang sihir, seperti untuk menceraikan seseorang
dengan istrinya, memikat seseorang perempuan untuk seorang laki-laki dan membuat seorang
perempuan membenci seorang laki-laki dan sebagainya dengan menggunakan kata-kata yang
tidak dapat dimengerti kebanyakan mengandung unsure syirik dan sesat. Pantaslah hukum
had bagi orang yang mengerjakan sihir, ialah dibunuh, karena ia mengingkari ALLAH SWT
atau serupa dengan kafir.
3. MEMBUNUH DIRI YANG DIHARAMKAN ALLAH KECUALI DENGAN HAK.
Firman AALAH SWT dalam al quran :
( :93
dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah
Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya. (QS An Nisa: 93)
4
Sedangkan secara teoritis bentuk-bentuk operasional dari pidana atas jiwa itu merupakan
pidana mati yang pelaksanaannya dapat saja melalui kursi listrik, ditembak dengan senjata
api, ditusuk dengan senjata tajam, di pancung dengan pedang, minum racun, digantung dan
lain-lain. Artinya apapun bentuk pelaksanaannya yang penting adalah bahwa yang
bersangkutan dijatuhi sanksi pidana yang segera mengakibatkan kematian.
4. MAKAN HARTA RIBA
Riba yang berasal dari bahasa arab, artinya tambahan ( ziyadah ), yang berarti
tambahan pembayaran uang pokok pinjaman ( maulana, 1950 : 721 ). Sedangkan al jurjani
( 1938 : 97 ), merumuskan definisi riba sebagai berikut:
riba di dalam syara yaitu kelebihan tambahan pembayaran tanpa ganti imbalan yang disyaratkan bagi salah
seorang dari dua orang yang membuat akad ( transaksi )
Oleh karena itu menurut sayid sabiq dalam fiqh as-sunnah ( 1981 : 178 ) praktek riba tersebut
dapat berdampak antar lain:
1. menyebabkan eksploitasi ( pemerasan ) oleh si kaya terhadap si miskin.
2. uang modal besar yang dikuasai oleh the haves tidak disalurkan kedalam usaha-usaha yang
produktif, tetapi modal besar itu justru disalurkan dalam perkreditan berbunga yang belum
produktif.
3. bisa menyebabkan kebangkrutan usaha dan pada gilirannya bisa menyebabkan keretakan
rumah tangga, jika si peminjam itu tidak mampu mengembalikan pinjaman dan bunganya.
Para ulama mengharamkan riba secara mutlak, artinya sedikit atau banyak sama saja tetap
haram. Pantaslah bila riba termasuk kedalam tujuh dosa besar.
5
5. MAKAN HARTA ANAK YATIM
Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
6
Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk
(siasat) perang atau bendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka
sesunggubnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allab, dan tempatnya
ialah neraka jabannam. Dan, amat buruklab tempat kembalinya. (al-Anfaal: 16)
Hukum had terhadap kejahatan yang berat dan berbahay ini adalah hukuman mati.
Maka sudah seharusnya para pejuang islam yang bermotokan hidup atau mati , mendapat
ganjaran berupa gbazi kalau dia memenangkan pertempuran tersebut atau menjadi sahid di
jalan ALLAH SWT bila ia gugur dalam membela agama ALLAH SWT.
7. MENUDUH WANITA YANG BERIMANA YANG TIDAH TAHU MENAHU DENGNA
PERBUATAN BURUK DENGAN APA YANG DIFITNAKAN KEPADANYA.
Qadzaf atau fitnah merupakan suatu pelanggaran yang terjadi bila seseorang dengan bohong
menuduh seseorang muslim berzina, ia merupakan kejahatan yang besar dalam islam dan
yang melakukan disebut pelanggaran yang berdosa. ALLAH SWT berfirman :
dan orang orang yang menuduh wanita yang baik baik ( berbuat zina ), sedangkan
mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah orang yang menuduh itu
dengan delapun puluh deraan dan janganlah kamu menerima kesaksian mereka buat selama
lamanya dan mereka itulah orang orang yang fasik ( QS an-Nur : 4 )
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap manusia yang bernyawa tak luput dari perbuatan dosa, baik itu dosa kecil
bahkan dosa besar sekalipun, oleh karena nya manusia harusnya tidak henti hentinya
memohon ampun ( taubat ) kepada ALLAH SWT. Sebesar apapun dosa kita, apabila kita
bertaubat maka ALLAH SWT menerima taubat kita. ALLAH SWT berfirman:
kecuali orang orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki ( dirinya ), maka
sesungguhnya ALLAH SWT maha pengampun lagi maha penyayang.
A. SARAN
Sebelum kita melakukan sesuatu apapun itu maka terlebih dahulu di niatkan karena
ALLAH SWT semata, dan kerjakan dengan hati hati agar tidak melakukan dosa, kalaupun
terlanjur melakukan dosa, hendaknya segeralah bertaubat. ALLAH SWT maha penerima
taubat seorang kaum.