ketikabereaksi dengan
asam. Natrium
hidroksida untuk
beberapalogam korosif, misalnya aluminium, yang memproduksi gas hidrogen yang mudah
terbakar pada
kontak. Natrium hidroksidajuga agak korosif
terhadap kaca,
yang
dapat menyebabkan kerusakan pada kaca atau pembekuan sendi kaca tanah.
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif, yang
menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion
bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik
kekatoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok atom yang terionisasi
ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.
1. Latar Belakang
Dalam sebuah industri, khususnya industri kimia kaustik soda atau NaOH memiliki
peranan yang sangat penting dalam proses produksi. Dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil,
air minum, sabun dan deterjen dan sebagai pembersih drain, bahan ini(kaustik soda) berguna
sebagai penetralisir sifat keasaman yang di akibatkan dalam pemakaian DDBS. Oleh karenanya
menjadikan kaustik soda sebagai bahan yang memiliki peranan sangat penting dalam industri.
Oleh karena itu, kami akan menjabarkan beberapa kegunaan kaustik soda (NaOH) dalam suatu
proses industri.
Kostik soda juga di kenal dengan NaOH. Kostik merupakan basa kuat, natrium hidroksida murni
berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh
50%. Ciri ciri fisik nya adalah: H pembubaran untuk di encerkan air -44.45 kJ / mol; H
pembubaran untuk diencerkan berair -44,45 kJ / mol;
Dari larutan air pada 12,3-61,8 C, itu mengkristal dalam monohydrate, dengan titik leleh 65,1
C dan densitas 1,829 g / cm 3; Dari Larutan berair PADA 12,3-61,8 C, mengkristal di
monohidrat, DENGAN Titik lebur 65,1 C Dan densitas 1.829 g / cm 3; H form -734.96 kJ /
mol;Bentuk H -734,96 kJ / mol;
Monohydrate from -28 to -24C;Monohidrat dari -28 ke -24 C;
Heptahydrate from -24 to -17.7C;Heptahidrat dari -24 ke -17,7 C;
Pentahydrate from -17.7 to -5.4C;-17,7 Ke Pentahydrate dari -5,4 C;
Tetrahydrate (- berubah), di -5, 4-12,3 C Juga tahu metastabil - NaOH 4 * H 2O.Tetrahydrate
(-Berubah), di -5, 4-12,3 C Juga Tahu metastabil - NaOH 4 * H 2 O. yang di atas 61,8 C
mengkristal. Yang di differences 61,8 C Adalah mengkristal.A. Teori Umum
Sumber
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas.
Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di
kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah natrium
klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti
yang pernahdigunakan
beberapa
tahun
lalu.
Sifat-sifat
Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di alam. Natrium
adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas air. Tergantung pada jumlah
oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya
unsur
ini
tidak
terbakar
pada
suhu
dibawah
115
derajat
Celcius.
Kegunaan
Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan senyawasenyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran
logam,
dan
untuk
memurnikan
logam
cair.
Campuran
logam
natrium
dan
kalium,
NaK,
juga
merupakan
agenheat
transfer (transfuse panas) yang penting.
Senyawa-senyawa
Senyawa yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida (garam dapur), tapi juga
terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole, zeolite,
dsb. Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak,
kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak
tertentu. Pentingnya garam sebagai nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak zaman purbakala.
Di antara banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial adalah garam
dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda (NaHCO3), caustic soda (NaOH), Chile
salpeter (NaNO3), di- dan tri-natrium fosfat, natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 . 5H20) and
borax
(Na2B4O7 .
10H2O).
Isotop-isotop
Ada tiga belas isotop natrium. Kesemuanya tersedia di Los Alamos National Laboratory.
Penanganan
Logam natrium harus ditangani dengan hati-hati. Logam ini tidak dapat diselubungi dalam
kondisi inert sehingga kontak dengan air dan bahan-bahan lainnya yang membuat natrium
bereaksi harus dihindari.
Sumber : Yulianto Mohsin pada 11-08-2006
Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih
kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar
lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas. Solid
natrium hidroksida atau larutan natrium hidroksida akan menyebabkan luka bakar kimia,cedera
atau bekas luka permanen, dan kebutaan jika kontak tidak dilindungi jaringan tubuh manusia
atau hewan. Perlindungan peralatan seperti sarung tangan karet,pakaian keamanan dan pelindung
mata
kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar
lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
NETRALISASI MINYAK
Netralisasi ialah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak,
dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga
membentuk sabun (soap stock). Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara
penyulingan yang dikenal dengan istilah de-asidifikasi. Tujuan proses netralisasi adalah untuk
menghilangkan asam lemak bebas (FFA) yang dapat menyebabkan bau tengik.
Ada beberapa cara netralisasi. Yaitu:
Netralisasi dengan Kaustik Soda (NaOH)
Netralisasi dengan kaustik soda banyak dilakukan dalam skala industry, karena lebih efisien dan
lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya. Selain itu penggunaan kaustik soda,
membantu dalam mengurangi zat warna dan kotoran yang berupa getah dan lender dalam
minyak.
Sabun yang terbentuk dapat membantu pemisahan zat warna dan kotoran seperti fosfatidan dan
protein, dengan cara mementuk emulsi. Sabun atau emulsi yang terbentuk dapat dipisahkan dari
minyak dengan cara sentrifusi.
Dengan cara hidrasi dan dibantu dengan proses pemisahan sabun secara mekanis, maka
netralisasi dengan menggunakan kaustik soda dapat menghilangkan fosfatida, protein, rennin,
dan suspense dalam minyak yang tidak dapat dihilangkan dengan proses pemisahan gum.
Komponen minor (minor component) dalam minyak berupa sterol, klorofil, vitamin E, dan
karotenoid hanya sebagian kecil dapat dikurangi dengan proses netralisasi.
Netralisasi menggunakan kaustik soda akan menyabunkan sejumlah kecil trigliserida. Molekul
mono dan digliserida lebih mudah bereaksi dengan persenywaan alkali. Reaksi penyabunan
mono dan digliserida dalam minyak terjadi sebagai berikut:
Di Amerika, netralisasi dengan kaustik soda dilakukan terhadap minyak biji kapas dan minyak
kacang tanah dengan konsentrasi larutan kaustik soda 0,1 0,4 N pada suhu 70- 95oC.
Penggunaan larutan kaustik soda 0,5 N pada suhu 70 oC akan menyebabkan trigliserida
sebanyak 1%.
Efisiensi netralisasi dinyatakan dalam refining factor, yaitu perbandingan antara kehilangan
karena netralisasi dan jumlah asam lemak bebas dalam lemak kasar. Sebagai contoh ialah
netralisasi kasar yang mengandung 3% asam lemak bebas, menghasilkan minyak netral dengan
rendemen sebesar 94%, maka akan mengalami kehilangan total (total loss) sebesar (100-94)% =
6%.
Makin kecil nilai refining factor, maka efisiensi netralisasi makin tinggi. Pemakaian larutan
kaustik soda dengan kensentrasi yang terlalu tinggi akan bereaksi sebagian dengan trigiserida
sehingga mengurangi rendemen minyak dan menambah jumlah sabun yang terbentuk. Oleh
karena itu, harus dipilih konsentrasi dan jumlah kaustik soda yang tepat untuk menyabunkan
asam lemak bebas dalam minyak. Dengan demikian penyabunan trigliserida dan terbentuknya
emulsi dalam minyak dapat dikurangi, sehingga dihasilkan minyak netral dengan rendemen yang
lebih besar dan mutu minyak yang lebih baik.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih konsentrasi larutan alkali yang
digunakan dalam netralisasi adalah sebagai berikut:
1. Keasaman dari Minyak Kasar
Konsentrasi dari alkali yang digunakan tergantung dari jumlah asam lemak bebas atau derajat
keasaman minyak. Makin besar jumlah asam lemak bebas, makin besar pula konsentrasi alkali
yang digunakan.
Secara teoritis, untuk menetralkan 1 kg asam lemak bebas dalam minyak (sebagai asam oleat),
dibutuhkan sebanyak 0,142 kg kaustik soda Kristal, atau untuk menetralkan 1 ton minyak yang
mengandung 1% asam lemak bebas (10 kg asam lemak bebas) dibutuhkan sebanayk 1,42 kg
kaustik soda Kristal. Pada proses netralisasi perlu ditambahkan kaustik soda berlebih yang
disebut excess dari jumlahnya terantung dari sifat-sifat khas minyak; misalnya untuk minyak
kelapa sebanyak 0,1 0,2% kaustik soda didasarkan pada berat minyak.
Jumlah Minyak Netral (Trigliserida) yang Tersabunkan Diusahakan Serendah Mungkin
Makin besar konsentrasi larutan alkali yang digunakan, maka kemungkinan jumlah trigliserida
yang tersabunkan semakin besar pula sehingga angka refining factor bertambah besar.
Jumlah Minyak Netral yang Terdapat dalam Soap Stock
Makin encer larutan kaustik soda, maka makin besar tendensi larutan sabun untuk membentuk
emulsi dengan trigliserida. Umumnya minyak yang mengandung kadar asam lemak bebas yang
rebdah lebih beik dinetralkan dengan alkali encer (konsentrasi lebih kecil dari 0,15 N atau 5oBe),
sedangkan asam lemak bebas dengan kadar tinggi, baik dinetralkan dengan larutan alkali 1024oBe. Dengan menggunakan larutan alkali encer, kemungkinan terjadinya penyabunan
trigliserida dapat diperkecil, akan tetapi kehilangan minyak bertambah besar karena sabun dalam
minyak akan membentuk emulsi.
Skema Sel Merkuri dengan sirkuit Hg
Denuder adalah bejana berbentuk silindris diisi dengan bola-bola grafitdiimpregnasi dengan
logam transisi (e.g. Fe atau Ni) Rapat Arus = 0,8-1,4Acm-2Logam golongan II harus
dipisahkan karena logam tersebutmemberikan fenomena yang dikenal sebagai thick
mercury atau mercurybutter Brine kemudian diasamkan, untuk menghindarkan hidrolisis klorin
Proses Sel Merkuri untuk konversi garam menjadi klorin + 50% NaOH
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,
butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon
dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan.
Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih
kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar
lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.