Diare akut bercampur air (termasuk kolera) yang berlangsung selama beberapa jam/hari:
bahaya utamanya adalah dehidrasi, juga penurunan berat badan jika tidak diberikan
makan/minum
Diare akut bercampur darah (disentri): bahaya utama adalah kerusakan usus halus
(intestinum), sepsis (infeksi bakteri dalam darah) dan malnutrisi (kurang gizi), dan
komplikasi lain termasuk dehidrasi.
Diare persisten (berlangsung selama 14 hari atau lebih lama): bahaya utama adalah
malnutrisi (kurang gizi) dan infeksi serius di luar usus halus, dehidrasi juga bisa terjadi.
Diare dengan malnutrisi berat (marasmus atau kwashiorkor): bahaya utama adalah
infeksi sistemik (menyeluruh) berat, dehidrasi, gagal jantung, serta defisiensi
(kekurangan) vitamin dan mineral.
Bayi dan anak kecil mudah mengalami dehidrasi, oleh karena itu mereka butuh cairan
yang diberikan sedikit namun sering.
Bayi berusia di bawah enam bulan dengan diare perlu diperiksa oleh dokter setelah 6-12
jam penanganan diare.
Beri minum setiap kali bayi muntah. Tetap berikan ASI untuk bayi yang masih menyusui.
Bagi bayi yang minum susu formula, susu tetap diberikan sampai lebih dari 12-24 jam.
Berikan anak yang lebih besar satu cangkir (150-200 ml) cairan untuk setiap muntah
banyak atau diare.
Teruskan pemberian makanan jika anak anda masih mau makan. Jangan sampai anak
tidak mendapat asupan makanan sama sekali dalam 24 jam.
Bayi atau anak anda sangat infeksius, jadi cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan
air hangat, khususnya sebelum memberi makan dan sesudah mengganti popok atau
celana.
Pisahkan anak atau bayi yang terkena diare dari anak atau bayi lain sebisa mungkin,
sampai diare berhenti.
TANDA-TANDA DEHIDRASI
Derajat dehidrasi dinilai dari tanda dan gejala yang menggambarkan kehilangan cairan tubuh.
Pada tahap awal, yang ada hanya mulut kering dan rasa haus. Seiring meningkatnya dehidrasi,
muncul tanda-tanda seperti: meningkatnya rasa haus, gelisah, elastisitas (turgor) kulit berkurang,
membran mukosa kering, mata tampak cekung, ubun-ubun mencekung (pada bayi), dan tidak
adanya air mata sekalipun menangis keras.
Dehidrasi minimal atau tanpa dehidrasi (kehilangan < 3% cairan tubuh)
PENANGANAN DI RUMAH
a. Pemberian makanan bayi
Jika ibu menyusui, ASI terus diberikan dan diberikan lebih sering. Bayi dengan susu formula
boleh diberikan cairan rehidrasi oral selama 12 jam pertama, setelah itu dilanjutkan dengan
pemberian susu formula lebih sedikit dari jumlah yang biasa diberikan, namun diberikan lebih
sering.
b. Cairan Rehidrasi Oral (CRO)/Clear fluid
Anak dengan diare harus terus minum CRO atau clear fluid. CRO yang kita kenal bisanya oralit
(dalam bentuk kantung sachet dengan atau tanpa rasa tambahan) atau CRO khusus anak (yang
tersedia dalam kemasan botol plastik dengan aneka rasa). Cairan tersebut dapat dibeli di apotek
atau toko obat, tapi bila tidak tersedia dapat diberikan CRO lain seperti yang disebutkan di bawah
ini. Untuk bayi hingga usia sembilan bulan, pembuatan CRO harus menggunakan air mendidih
yang telah didinginkan.
CRO
CARA MEMBUAT
Oralit
CRO khusus anak (kemasan botol)
Larutan gula
gelas (200 ml) air
Limun (bukan yang rendah kalori)
4 gelas (800mL) air
Jus Buah
(800 ml) air
PERHATIAN: Minuman mengandung gula harus diencerkan, karena terlalu banyak gula pada
bayi kecil dapat memperberat diare.
PEMBERIAN CRO BERDASARKAN BERAT DAN DERAJAT DEHIDRASI
Dapat dilihat pada tabel 1.
MAKANAN
Anak awalnya akan menolak bila diberi makan. Hal ini bukan masalah selama CRO tetap
diberikan. Anak dapat diberikan makanan apa saja yang mereka suka, dan berikan setiap kali
mereka ingin makan, dan jenis makanan tidak dibatasi. Anak tidak boleh berhenti makan lebih
dari 24 jam.
KE RUMAH SAKIT BILA