Anda di halaman 1dari 5

1

INFLUENZA BABI BUKAN BERSUMBER DARI BABI.


Oleh:
dr drh Mangku Sitepoe
FAO di Roma 30 April 2009 menyatakan: tidak ada babi di Meksiko
maupun diseluruh dunia yang tertular dengan virus tipe A subtipe H1N1
yang baru (new variant H1N1). Sehingga FAO akan mengganti nama
Swine influenza (Flu-babi di Indonesia) yang tidak berkaitan dengan babi.
Rapat Dirjen P2PL Depkes 30 April 2009 mengusulkan supaya disebut
saja Flu-Meksiko (seperti: Flu Spanyol, Flu Asia, Flu Hongkong, Flu Rusia
dan lain-lain tetapi bukan Flu-Singapur yang salah nama).
Evolusi Flu babi H1N1.
Diawali pada pandemi Influenza 1918 yang disebut dengan flu-Spanyol
menelan korban 50 juta jiwa manusia diseluruh dunia dan 550.000 jiwa
yang meninggal

di Amerika Serikat. Sebegitu ganas virus penyebab,

disamping menyerang manusia juga menyerang babi. (Koen J S, 1919).


Pada 1930 oleh Smith dinyatakan penyebab penyakit Flu-Spanyol adalah
jenis virus Orthomyxoviridae tipe A dengan subtipe H1N1. Jadilah H1N1
sebagai penyebab dari penyakit Influenza pada babi atau Swine influenza.
H1N1 dari flu Spanyol sebagai cikal bakal dari virus Influenza babi pada
babi diseluruh dunia. Pada 1976 adanya wabah influenza babi pada babi di
Amerika Serikat juga menyerang manusia yang berhubungan dekat dengan
babi diantaranya peternak babi dengan morbiditi kecil dan mortaliti 0.
Disusul pandemi Influenza 1957 pada manusia disebut flu Asia dengan
virus H2N2 menelan korban 2 juta jiwa dan pandemi Influenza

1968

pada manusia yang disebut flu Hongkong dengan virus H3N2 menelan
korban 750.000 jiwa semua

Penyebab pandemi Influenza pada manusia di-zamannya : flu Spanyol, flu


Asia dan flu Hongkong dengan virus tipe A subtipe H1N1, H2N2 dan
H3N2 di-saat pandemi sangat ganas sekali tetapi di-masa kini ke-tiga
subtipe

virus

sudah hidup nyaman dengan manusia yang disebut

seasonal Flu atau Flu biasa.

Dengan gejala: panas, pilek, batuk sesak

nafas dan sebagainya yang besifat self limitating disease atau disebut juga
ILI atau influenza like illnes pada negara tropis. Tetapi dinegara-negara
temprate dapat juga dijumpai adanya kematian. Demikianpun sifat virus
Influenza tipe A pada negara tropis dapat hidup pada suhu 53 0 C tidak
infektif sesudah 3 jam tetapi disinari oleh sinar ultraviolet atau sinar
matahari

tidak infektif sesudah beberapa saat (Merchant and Parker,

1968). Dapat disimpulkan: virus subtipe H1N1 pada saat ini dapat dijumpai
pada manusia yang bersifat self limitating disease dan juga dapat dijumpai
pada babi semenjak 1918.
Mutasi virus tipe A dengan subtipe-nya.
Virus influenza tipe A sangat labil, hal ini terlihat dari virus inflenza biasa
yang dijumpai pada manusia setiap
pada

tahun mengalami perubahan minor

struktur sequence-nya atau perubahan struktur dari antigen yang

disebut antigenic drift atau mutasi secara adaptive misalnya virus H1N1
mengalami antigenic drift mutation dari virus bebek air (Faning T G et al,
2002). Dapat pula mutasi melalui Antigenic shift, adanya mutasi dengan
proses

reasortment dari dua jenis antigen atau lebih mengadakan

perkawinan gen. Misalnya saat pandemi 1968 yang disebut flu Asia
dengan virus H3N2 merupakan proses reasortmen (perkawinan) virus H1N1
dengan H2N2 (Harrisons R, 1987)

Ketiga virus flu biasa (seasonal flu) H1N1, H2N2 dan H3N2 yang hidup
pada manusia dapat dengan mudah hidup pada babi sehingga penyebab
Influenza babi adalah bersumber dari manusia dan juga H1N1 dari babi.
(Veterinary Merck Index, 1991). Babi memiliki

keistimewaan

dapat

menjadi tempat reasortment berbagai virus akan membentuk virus baru


sebab memiliki

reseptor baik pada hewan maupun pada manusia.

Sedangkan H1N1, H3N2, H2N2 dapat hidup pada babi tanpa memberikan
gejala pada babi .
Flu babi di Meksiko dijumpai virus tipe A dengan subtipe: H1N1, H1N2,
H3N2 dan H3N1 atau gabungan dari virus manusia H1N1, H3N2, babi
H1N1, dan unggas H3N1, H3N2. Yang kemungkinan bersumber dari babi
yang telah berproses reasortment membentuk virus baru dan ditularkan
kemanusia . Hari ini radio Sonora 1 Mei 2009, jam 11 menyatakan ada 6
orang yang tertular Flu-babi di Meksiko dengan virus baru H6N2 . Apakah
H6N2 sebagai virus pandemi Influenza ditahun 2009 ?
Penularan flu babi (flu-Meksiko) pada saat ini hanya antar manusia.
Penyakit zoonosis adalah penyakit hewan yang ditularkan kemanusia
sedangkan

penyakit Influenza

dapat dikategorikan sebagai

penyakit

zoonosis. Flu-burung yang disebabkan oleh virus tipe A subtipe: H5N1 di


Asia, H7N7 di Eropa dan H9N2 di China dan Hongkong serta Flu babi
H1N1

dikategorikan sebagai penyakit zoonosis Penularan

zoonosis dibedakan menjadi : antar

penyakit

hewan, hewan kemanusia dan

manusia ke-manusia atau antar manusia. Oleh WHO didalam menghadapi


Pandemi Influenza

penularan virus dibedakan

Prepandemic, Interpandemic dan Pandemic.

menjadi: 3 Periode:

Pada Praepandemic dibedakan menjadi : Fase 1 penularan antar hewan


belam ada wabah pada hewan. Fase 2. terjadi penularan antar hewan telah
mewabah. Praepandemic ada 3 fase: dari hewan kemanusia. 4. antar manusia
suatu negara, fase 5. antar manusia 2 negara dan Periode Pandemic : antar
manusia keberbagai negara.

WHO PANDEMIC PREPARADNESS


PERIODS AND PHASES
No. Periods
I.

Inter

Phases
* Phase 1

III.

Alert
Pandemic

Pandemic

- Animals to animals transmission


- Without any of epidemic

Pandemic

II.

Notes

* Phase 2

- Animals to animals become epidemic

* Phase 3

- Animals transmission to human

* Phase 4

- Human to human transmission in cluster

* Phase 5

- Human to human transmission in comunity

* Phase 6

- Human to human transmission between


countries

Source : WHO 2005


Statement WHO 30 April 2009 menyatakan Flu-babi sudah fase 5 terjadi
penularan antar manusia dan bukan dari babi. Sumber penyakit adalah
dari manusia dan bukan dari babi. Sehingga Siaran Menteri Pertanian:
akan memeriksa 7 juta ekor babi serta tidak mengizinkan impor babi hidup
dan daging babi dari negara yang tidak tertular H1N1 pada babi tidak
memiliki dasar hukum. Demikianpun running teks Metro TV 1/5/2009
jam 19 30F: Permendag melarang impor babi dan produknya dari 7 negara
juga tidak memiliki dasar hukum bila tidak dijumpai Flu-babi padaa babi.

Flu babi berbeda sekali dengan Flu-burung: penularan antar unggas dan dari
unggas kemanusia dan belum ditularkan antar manusia. Penyakit

Flu

burung dengan virus H5N1 pada manusia sumber penyakit masih pada
unggas sehingga perlu penanggulangan dan pembatasan dengan manusia.
Jakarta 1 Mei 2009.
dr drh Mangku Sitepoe
Anggota PDHI dan IDI.
Anggota Indonesian Veterinary Watch.

Anda mungkin juga menyukai