Nama Kelompok 1 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
( 2013-12-120 )
( 2013-12-127 )
( 2013-12-137 )
( 2013-12-147 )
( 2013-12-155 )
( 2013-12-160 )
( 2013-12-168 )
( 2013-12-202 )
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI KELAS : VIC
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah kepada ALLAH SWT yang telah
melimpahkan karunia dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu,
makalah tentang PERKEMBANGAN BISNIS E-COMMERCE dibuat untuk memenuhi tugas
PEGAUDITAN BERBASIS KOMPUTER. Demikian pula makalah ini kiranya bermanfaat bagi
rekan-rekan.
Semakin pesat-nya perkembangan internet sekarang ini menciptakan hal hal baru yang
mempermudah kegiatan manusia, salah satu nya adalah E-COMMERCE. Penulis ingin
memberikan gambaran tentang apa dan bagaimana E-COMMERCE itu, untuk itulah makalah
ini di buat agar pembaca tidak awam lagi dengan istilah E-COMMERCE. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan kritik, dan saran yang membangun agar penulis bisa memperbaiki
kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan makalah. Semoga makalah bisa
berguna dan bermanfaatnya bagi para pembaca pada umumnya.
Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Perumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Definisi E-Commerce...................................................................................................3
Jenis-jenis e-commerce.................................................................................................4
Perspektif dan perkembangan e-commerce..................................................................6
Perkembangan e-commerce di Indonesia.....................................................................8
Dampak positif dan negative penggunaan e-commerce...............................................9
Manfaat e-commerce bagi organisasi, konsumen, dan masyarakat luas.......................11
Kelemahan dan kendala e-commerce...........................................................................12
Hubungan hukum pelaku e-commerce.........................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah dunia baru yang lazim disebut
dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi
dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga globalisasi
yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh
komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Setelah berlalunya era total
quality dan reengineering, kini saatnya era elektronik yang ditandai dengan menjamurnya
istilah-istilah e-business, e-university, e-government, e-economy, e-entertainment, dan masih
banyak lagi istilah sejenis.
Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau
dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan
terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal
penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi.
E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang
memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet
(teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua
buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati
kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Dengan aplikasi ecommerce, seyogyanya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok,
distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih
murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one
relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa
melalui medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang
mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI E-COMMERCE
Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus
menunggu parternya.
Perspective
Sistem
yang
memungkinkan
upaya
menekan
biaya,
sejumlah tantangan atau keterbatasan yang harus diatasi. Sebuah survey yang dilakukan
oleh majalah internetweek pada tahun 1998 mengungkap sejumlah faktor non teknis yang
menghambat perkembangan e-business.
D. PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA
Perkembangan E-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996,
dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis
transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat DNet) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacammacam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain
itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis
internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan
shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang
beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama
di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli
di internet.
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan
ecommerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia.
Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu
Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online
Telecommunication Mall dan Trikomsel. Kehadiran Ecommerce sebagai media transaksi
baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak
produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat
dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu. Namun sistem E-commerce masih kurang
populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan
kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga
sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah
RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom,
menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan
telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi
secara online.
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak
bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Berikut ini dampak negative dari Ecommerce :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua
data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker
yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti
usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan
faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
F. MANFAAT
E-COMMERCE
BAGI
ORGANISASI,
KONSUMEN,
DAN
MASYARAKAT LUAS
1. Bagi Organisasi
Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga
perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan
menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai
nilai bertipe pull yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan
menggunakan pemanufakturan just-in-time.
2. Bagi Konsumen
Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
Memungkinkan
Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan
tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik
bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk
melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya.
Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis
kepada pelanggan dan supplier hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce
bisnis ke bisnis.
Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan
pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah
akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi
operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant
mengatakan, E-commerce is just like any automation it amplifies problems with their
operation they already had.
H. HUBUNGAN HUKUM PELAKU E-COMMERCE
Dalam bidang hukum misalnya, hingga saat ini Indonesia belum memiliki
perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce, padahal pranata hukum
merupakan salah satu ornamen utama dalam bisnis. Dengan tiadanya regulasi khusus yang
mengatur perjanjian virtual, maka secara otomatis perjanjian-perjanjian di internet tersebut
akan diatur oleh hukum perjanjian non elektronik yang berlaku.
Hukum perjanjian Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak berdasarkan
pasal 1338 KUHPerd.Asas ini memberi kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk
membentuk suatu perjanjian untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian.
Dengan demikian para pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur sendiri hubungan
hukum diantara mereka. Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, e-commerce
menimbulkan perikatan antara para pihak untuk memberikan suatu prestasi. Implikasi dari
perikatan itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak yang
terlibat.
Didalam hukum perikatan Indonesia dikenal apa yang disebut ketentuan hukum
pelengkap. Ketentuan tersebut tersedia untuk dipergunakan oleh para pihak yang membuat
perjanjian apabila ternyata perjanjian yang dibuat mengenai sesuatu hal ternyata kurang
lengkap atau belum mengatur sesutu hal.Ketentuan hukum pelengkap itu terdiri dari
ketentuan umum dan ketentuan khusus untuk jenis perjanjian tertentu.
Jual-beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang diatur dalam KUHPerd,
sedangkan e-commerce pada dasarnya merupakan model transaksi jual-beli modern yang
mengimplikasikan inovasi teknologi seperti internet sebagai media transaksi. Dengan
demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum tentang perikatan dan
perjanjian jual-beli yang diatur dalam Buku III KUHPerd berlaku sebagai dasar hukum
aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika dalam pelaksanaan transaksi e- commerce tersebut
timbul sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut.
Akan tetapi permasalahannya tidaklah sesederhana itu.E-commerce merupakan model
perjanjian jual- beli dengan karakteristik dan aksentuasi yang berbeda dengan model
transaksi jual-beli konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi
juga bersifat global. Adaptasi secara langsung ketentuan jual-beli konvensional akan kurang
tepat dan tidak sesuai dengan konteks e-commerce. Oleh karena itu perlu analisis apakah
ketentuan hukum yang ada dalam KUHPerd dan KUHD sudah cukup relevan dan akomodatif
dengan hakekat e-commerce atau perlu regulasi khusus yang mengatur tentang e-commerce.
Beberapa permasalahan hukum yang muncul dalam bidang hukum dalam aktivitas ecommerce, antara lain:
1. Otentikasi subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet.
2. Saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan mengikat secara hokum.
3. Obyek transaksi yang diperjualbelikan.
4. Mekanisme peralihan hak.
5. Hubungan hukum dan pertanggungjawaban para pihak yang terlibat dalam transaksi baik
penjual, pembeli, maupun para pendukung seperti perbankan, internet service provider
(ISP), dan lain-lain.
6. Legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital sebagai alat bukti.
7. Mekanisme penyelesaian sengketa.
8. Pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam penyelesaian sengketa.
Praktisi teknologi informasi (TI) Roy Suryo pernah menyebutkan sejumlah
warnet (warung internet) di Yogyakarta menyediakan sejumlah nomor kartu kredit yang
dapat dipergunakan para pelanggannya untuk berbelanja di toko maya tersebut. Sementara
itu, Wakil Ketua Kompartemen Telematika Kadin, Romzy Alkateri, pernah mengungkapkan
pengalamannya.Ia pernah ditagih beberapa kali atas suatu transaksi jasa hosting yang
dilakukannya dengan sebuah penyedia web hosting di luar negeri. Padahal, ia mengaku sudah
membayar jasa hosting tersebut dengan menggunakan kartu kredit. Lebih jauh lagi, ia pun
beberapa kali meminta pihak issuer untuk tidak melakukan pembayaran tersebut karena
merasa tidak melakukan transaksi jasa hosting lebih dari satu kali.
Dari berbagai kasus penipuan kartu kredit seperti di atas, tentunya selain pihak
card holder, pihak merchant juga akan dirugikan. Apabila card holder menyangkal telah
melakukan transaksi menggunakan charge card/credit card melalui internet, maka pihak
issuer tidak akan melakukan pembayaran, baik kepada merchant ataupun pihak jasa payment
services. Di Amerika, biasanya untuk sejumlah nilai transaksi tertentu, kerugian tersebut
ditanggung secara bersama oleh merchant dan pihak jasa payment services.
BAB III
PENUTUP
A. HASIL DAN KESIMPILAN
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga
merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam
penanganan sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis
dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu
produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan
fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet
maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.
Dalam makalah ini telah diuraikan mengenai arsitektur sistem, tool dan
konfigurasi yang diperlukan untuk mengimplementasi aplikasi web e-commerce, konsiderasi
masalah keamanan sistem, perancangan dan sisi diagram alur aplikasi dan perancangan basis
data, serta kode program PHP yang diperlukan untuk implementasi aplikasi ini.
B. SARAN DAN REKOMENDASI
Dengan disusunnya makalah keuangan perusahaan tentang modal dalam
perusahaan ini, semoga makalah ini bisa menjadikan bertambahnya wawasan serta
pengetahuan bagi pembaca. Untuk pembuatan makalah selanjutnya, penulis mengharapkan
ada perkembangan dan ide-ide terbaru untuk e-commerce dari segi hukum maupun teknologi
e-commerce.
Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini belum sempurna, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian penyusunan
makalah dari kami dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut serta menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: http://andryaldiano-andry.blogspot.co.id/2011/12/makalah-e-commerce.html
Sumber: http://denyoklex.blogspot.co.id/2009/10/tugas-makalah-e-commerce.html
Sumber: http://johanifauzi.info/makalah-e-commerce/