Sampah merupakan konsekuensi kehidupan yang sering menimbulkan masalah dan jumlah akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan beragam aktivitasnya. Penigkatan jumlah penduduk berarti peningkatan jumlah timbulan sampah, dan semakin beragam aktivitas berarti semakin beragam jenis sampah yang dihasilkan. Karenanya, sampah harus mulai dipandang sebagai sumber daya. Ini berarti kebiasaan membuang harus diubah menjadi mengolah, Salah satunya adalah Biogas. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7437-3301109038-bab1.pdf Biogas merupakan salah satu cara mengolah sampah organik. Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menjawab kebutuhan energi alternatif. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob. Untuk menghasilkan biogas dibutuhkan reaktor biogas (digester) yang merupakan suatu instalasi kedap udara sehingga proses dekomposisi bahan organik dapat berjalan secara optimum. Di samping itu, digester biogas dapat mengurai emisi gas metan (CH4) yang merupakan salah satu gas yang menimbulkan efek gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan. Untuk mengetahui proses terbentuknya biogas maka dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip dasar biogas. Wahyuni,sri.Panduan praktis biogas Bahan dasar biogas dapat berasal dari limbah pertanian, kotoran hewan dan manusia, serta limbah organik lainnya (Abdulkareem, A.S. 2005). Penelitian pengembangan biogas yang telah dilakukan sampai saat ini antara lain menggunakan kotoran sapi (Dewi, M. Herlina, dkk. 2010), kotoran kuda (Widodo, T.W. dan Asari. 2009) dan kotoran hewan lainnya (Nujahya. 2005). Sementara itu penelitian tentang bahan organik lain yang berpotensi sebagai bahan baku biogas seperti masih terus dilakukan, salah satunya menggunakan bahan baku sampah sayuran. Sampah sayuran yang berasal dari pasar tradisional mendominasi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) di beberapa kota besar di Indonesia. Data survei menunjukkan bahwa 48% dari 204.128 kg sampah yang menumpuk setiap hari di TPA Mojosongo Surakarta berupa sampah sayuran (Muktiani, A. Dkk. 2007). Sampah
sayuran mengandung bahan-bahan organik sehingga termasuk biomassa yang dapat
diubah menjadi biogas.https://core.ac.uk/download/files/379/11734943.pdf Kotoran kuda dapat digunakan sebagai substrat untuk memproduksi biogas. Substart dalam kotoran kuda mengandung bakteri pembentuk metan yang juga terdapat dalam tubuh hewan seperti kerbau, sapi, rusa, domba kambing dan hewan lainnya. Kotoran kuda mempunyai kandungan karbon dan nitrogen yang lebih tinggi daripada kandungan karbon dan nitrogen pada kotoran sapi yang merupakan sumber energi bagi mikroorganisme. Selain itu kotoran kuda memiliki prosentase kandungan sellulosa, hemiselullosa, fosfat dan kalium yang lebih tinggi dibandingkan kandungan pada kotoran sapi, kecuali kandungan lignin pada kotoran sapi lebih tinggi dibandingkan kandungan lignin pada kotoran kuda. Darmanto,ardyanto dkk.2012.Pengaruh Kondisi Temperatur Mesophilic (35oC) dan Thermophilic (55oC) Anaerob Digester Kotoran Kuda Terhadap Produksi Biogas. Dari paparan diatas maka peneliti tertarik untuk membuat sebuah alat Biogas yang menggunakan kotoran kuda dan campuran sampah organik dengan judul penelitian Pengaruh efektivitas kotoran kuda dicampurkan dengan sampah organik dalam menghasilkan biogas. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana efektifitas biodigester kotoran kuda dan campuran sampah organik dalam menghasilkan biogas 1.3 Tujuan 1. Mengetahui efektifitas biodigester kotoran kuda dan campuran sampah organik dalam menghasilkan biogas 2. Mengetahui keunggulan dari penggunaan Biogas sebagai energi alternatif dibanding bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Peneliti Mengetahui pengaruh perbandingan campuran sampah organik dan kotoran kuda 1.4.2
terhadap kualitas biogas yang dihasilkan
Bagi Institusi Menambah sumber bacaan perpustakaan Jurusan Kesehatan Lingkungan
1.4.3
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Bagi Masyarakat Mengetahui cara alternatif dalam mengolah bahan bakar yang berasal dari minyak
1.4.4
bumi dan menambahkan pengetahuan dalam penanganan sampah organik
Lingkungan
Mengurangi tingkat pencemaran tanah oleh sampah organik dan kotoran
1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam rekayasa sanitasi lingkungan ini dibatasi hanya ingin mengetahui efektifitas biodigester kotoran kuda dan campuran sampah organik dalam menghasilkan biogas.