Anda di halaman 1dari 16

BAB I

Pendahuluan
1.1

Latar Belakang
Blok kelima pada semester 2 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan praktikum mengenai biokimia
darah. Hal ini dilakukan dalam menambah pengetahuan mengenai
hemofilia. Selain itu menjadi syarat tambahan dalam mengikuti praktikum
biokimia darah.

1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.3

Tujuan Masalah
1
2
3
4
5
6
7

1.4

Apakah yang dimaksud hemofilia?


Bagaimana sejarah hemofilia?
Apa saja jenis hemofilia?
Apa saja factor penyebab hemophilia?
Apa gejala yang timbul dari hemofilia?
Apa dampak yang timbul dari hemofilia?
Bagaimana penanganan hemofiia?

Mendeskripsikan pengertian hemofilia


Mendeskripsikan sejarah hemofilia
Mendeskripsikan jenis hemofilia
Mendeskripsikan factor penyebab hemofilia
Mendeskripsikan gejala yang timbul dari hemofilia
Mendeskripsikan dampak yang timbul dari hemofilia
Mendeskripsikan penanganan hemofilia

Manfaat Masalah
Makalah ini diharapkan dapat membantu dalam menambah

wawasan pembaca

HEMOFILIA

mengenai hemofilia.

Page 1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Gangguan Pembekuan Darah

HEMOFILIA

Page 2

Gangguan pembekuan darah terjadi akibat defisiensi factor


pembekuan yang bersifat congenital atau didapat. Gangguan pembekuan
didapat biasanya berkaitan dengan defisiensi berbagai factor pembekuan.
Seperti defisiensi vitamin K dapat menyebabkan gangguan pembekuan
darah yang parah, karena zat gizi tersebut esensial untuk sintesis
protombin dan factor pembekuan VIII, IX, X. Hati merupakan tempat
pembentukan beberapa factor pembekuan; oleh karena itu, penyakit
parenkim hati sering merupakan penyebab diathesis perdarahan. Selain itu,
beberapa penyakit hati dilaporkan berkaitan dengan gangguan fungsi
trombosit dan fungsi metabolisme fibrinogen, keduanya berperan dalam
koagulopati pada penyakit hati.
Dapat terjadi defisiensi herediter dari setiap factor pembekuan. Defisiensi
ini biasanya terjadi secara tunggal. Contohnya : Hemofilia.
2.2

Sejarah Hemofilia
Hemofilia adalah salah satu penyakit genetik tertua yang pernah
dicatat. Kelainan perdarahan yang diturunkan yang terjadi pada seorang
laki-laki tercatat dalam berkas Talmud pada Abad Kedua.
Sejarah modern dari hemofilia dimulai pada tahun 1803 oleh John
Otto yang menerangkan adanya anak yang menderita hemofilia. Pada
tahun 1820, untuk pertama kalinya dilakukan ulasan tentang hemofilia
oleh Nasse. Pembuktian adanya kecacatan pada proses pembekuan darah
pada hemofilia dilakukan oleh Wright pada tahun 1893. Namun, faktor
VIII (FVIII) belum teridentifikasi hingga tahun 1937 ketika Patek dan
Taylor berhasil mengisolasi faktor pembekuan dari darah, yang saat itu
disebut sebagai faktor antihemofilia (AHF).
Suatu bioassay dari faktor VIII diperkenalkan pada tahun 1950.
Walaupun hubungan antara FVIII dan faktor von Willbrad (vWF) telah
diketahui, namun hal ini tidak disadari saat itu. Pada tahun 1953,

HEMOFILIA

Page 3

kurangnya faktor VIII pada pasien dengan defisiensi vWF pertama kali
dijelaskan.

Penelitian

berikutnya

oleh

Nilson

dan

kawan-kawan

mengindikasikan adanya interaksi antara 2 faktor pembekuan sebelumnya.


Pada tahun 1952, penyakit christmas pertama kali dideskripsikan
dan nama penyakit tersebut diambil dari nama keluarga pasien pertama
yang diteliti secara menyeluruh. Penyakit ini sangat berbeda dari hemofilia
karena pencampuran plasma pasien penyakit christmas dengan plasma
pasien hemofilia menormalkan masa pembekuan (clotting time/CT) karena
itu hemofilia A dan B kemudian dibedakan.
Pada awal tahun 1960an, kriopresipitat adalah konsentrat yang
pertama kali ada untuk terapi hemofilia. pada tahun 1970an, lyophilized
intermediate-purity concentrates atau konsentrat murni liofil menengah
pertama kali dibuat dari kumpulan darah donor. sejak saat itu terapi
hemofilia

secara

dramatis

berhasil

meningkatkan

harapan

hidup

penderitanya dan dapat memfasilitasi mereka untuk pembedahan dan


perawatan di rumah
Pada tahun 1980an, risiko tertular penyakit yang berasal dari
konsentrat FVII pertamakali diketahui. kebanyakan pasien dengan
hemofilia berat terinfeksi oleh penyakit hepatitis B dan hepatitis C. pada
akhir tahun 1980an hampir semua pasien hemofilia berat terinfeksi
hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C dan HIV. teknik virisidal terbaru
kemudian ditemukan dan efektif membunuh virus-virus tersebut. standar
terbaru tatalaksana hemofilia sekarang menggunakan konsentrat FVIII
rekombinan sehingga dapat menghilangkan risiko tertular virus.
2.3

Hemofilia
Hemofilia merupakan gangguan koagulasi herediter atau didapat
yang paling sering dijumpai, bermanifestasi sebagai episode perdarahan
intermiten. Hemofilia disebabkan ole mutasi gen factor VIII (FVIII) atau
factor IX (FIX), dikelompokkan sebagai :

HEMOFILIA

Page 4

Hemofilia A
Hemofilia B (penyakit Christmas)

Gejala dan Tanda Hemofilia

Perdarahan hebat setelah suatu trauma ringan (missal ekstrasi gigi).


HEmaton pada jaringan lunak, mungkin menyebabkan kompresi

terhadap saraf.
Hemartosis kontraktur sendi
Hematuria
Kedua gen tersebut terletak pada kromosom X, sehingga termasuk

penyakit resesif terkait-X. Oleh karena itu, semua anak perempuan dari
laki laki yang menderita hemophilia adalah carrier penyakit, dan anak
laki laki tidak terkena. Anak laki laki dari perempuan yang carrier
memiliki kemungkinan 50 % untuk menderita penyakit hemophilia. Dapat
terjadi wanita homozigot dengan hemophilia (ayah hemophilia, ibu
carrier), tetapi keadaan ini sangat jarang terjadi. Kira kira 33% pasien
tidak memiliki riwayat keluarga dan mungkin akibat mutasi spontan.

Contoh pedigree Hemofilia

HEMOFILIA

Page 5

HEMOFILIA

Page 6

Dua jenis utama hemophilia yang secara klinis identik adalah :

Hemofilia klasik atau Hemofilia A


Yang ditemukan adanya defisiensi atau tidak adanya aktivitas factor
anti hemophilia VIII.

Penyakit Christmast atau Hemofilia B


Yang ditemukan adanya defisiensi atau tdiak adanya aktivitas factor
IX.

Hemofilia diklasifikasi sebagai berikut :

Berat
Dengan kadar aktivitas factor kurang dari 1%.

Sedang
Dengan kadar aktivitas diantara 1% dan 5%.

Ringan
Jika 5% atau lebih.
Perdarahan spontan dapat terjadi jika kadar factor kurang dari 1%.

Akan tetapi, pada kadar 5% atau lebih, perdarahan umumnya terjadi


berkaitan dengan trauma atau prosedur pembedahan. Manifestasi klinik
meliputi perdarahan jaringan lunak, otot, dan sendi, terutama sendi sendi
yang menopang berat badan, disebut hemartosis (perdarahan sendi).
Perdarahan berulang kedalam sendi menyebabkan degenerasi kartilago
artikularis disertai gejala gejala arthritis. Perdarahan retroperitoneal dan

HEMOFILIA

Page 7

intracranial merupakan keadaan mengancam jiwa. Derajat perdarahan


berkaitan dengan banyaknya aktivitas factor dan beratnya cedera.
Perdarahan dapat terjadi segera atau berjam jam setelah cedera.
Perdaraha karena pembedahan sering terjadi pada semua pasien
hemophilia,

dan

segala

prosedur

pembedahan

yang

diantisipasi

memerlukan penggantian factor secara agresif sewaktu praoperasi dan


pascaoperasi sebanyak lebih dari 50% tingkat aktivitas.
2.3.1

Hemofilia A
Pada 85 % kasus kelainan ini disebabkan oleh kelainan atau

defisiensi Faktor VIII; jenis hemofilia ini disebut hemophilia A atau


hemophilia klasik. Kira kira 1 dari 10.000 pria di Amerika Serikat
menderita hemophilia klasik. Pada 15 % pasien hemophilia lainnya,
Kecenderungan perdarahan disebabkan oleh defisiensi factor IX. Kedua
factor tersebut diturunkan seacara genetik oleh kromosom wanita. Oleh
karena itu, wanita hampir tidak ada yang menderita hemophilia karena
paling sedikit satu dari kromosom X-nya mempunyai gen gen yang
sempurna. Bila salah satu kromosom X-nya mengalami defisiensi, ia akan
menjadi carrier hemophilia, menurunkan penyakit pada seluruh anak
prianya dan menurunkan sifat carrier hemophilia kepada separuh anak
wanitanya.
Sifat perdarahn pada hemophilia dapat bermacam macam
tingkatannya, bergantung pada tingkat sifat defisiensi genetic. Biasanya
perdarahan tidak terjadi kecuali sesudah mendapat trauma, tetapi pada
beberapa pasien, beratnya trauma diperlukan untuk menimbulkan
perdarahan yang hebat dan lama bisa saja sangat ringan dan luput dari
perhatian. Contohnya, perdarahan setelah pencabutan gigi sering kali dapat
berlangsung berhari hari.

HEMOFILIA

Page 8

Faktor VIII terdiri dari dua komponen aktif, komponen besar


dengan berat molekul jutaan dan komponen yang lebih kecil dengan berat
molekul 230.000. Komponen yang lebih kecil ini sangat penting untuk
jalur

pmbekuan

intrinsic,

dan

defisiensi

komponn

inilah

yang

menyebabkan timbulnya hemophilia klasik. Penyakit perdarahan lain yang


mempunyai cirri cirri yang agak berbeda, disebut penyakit von
Willebrand, adalah akibat dari tidak adanya komponen yang besar.
Bila seorang hemophilia klasik mengalami perdarahan yang hebat
dan lama, dapat dikatakan terapi satu satunya yang paling efektif ialah
penyuntikan factor VIII yang telah dimurnikan. Harga factor VIII sangat
mahal, dan penyediaannya terbatas karena hanya dapat diambil dari dalam
tubuh manusia dengan jumlah yang sangat terbatas.
Seabagai sifat resesif terkait-X, penyakit ini terjadi pada laki laki
atau perempuan homozigot. Namun, perdarahan berlebihan pernah
dilaporkan terjadi pada perempuan heterozigot, mungkin karena iyonisasi
yang sangat merugikan ( inaktivasi kromosom X normal disebagian besar
sel). Sekitar 30% kasus disebabkan oleh muatasi sehingga tidak diteukan
riwayat keluaraga. Gejala klini baru tampak pada defisiensi yang berat .
Defisiensi derajat sedang atau ringan biasanya asimtomatik, walaupun
perdarahan pasca trauma mungkin sedikit berlebihan. PErdarahan derajat
defisienasi factor VIII berkaitan dengan tipe mutasi di gen factor VIII.
Seperti pada thalasemia, beberapa kelainan genetic pernah dilaporkan.
Yang semakin memperumit keadaan, pada sekitar 10% pasien kadar factor
VIII tampaknya normal dengan immunoassay, tetapi aktivitas koagulan
yang terdeteksi dengan bioassay rendah. Pada pasien ini terjadi mutasi
yang menyebabkan sintesis protein yang secara antigenis normal., tetapi
fungsional abnormal. Seiktar 15 % pasien dengan penyakit yang parah
memiliki anti bodi terhadap factor VIII. Penyebab terbentuknya
autoantibody ini masih belum jelas. Keadaan antibody tersebut
mempersulit terapi penggantian.

HEMOFILIA

Page 9

Pada semua kasus simptomatik terdapat kecenderungan mudah


memar dan perdarahan pasif. Setelah trauma atau tindakan operasi. Selain
itu, perdarahan spontan sering ditemukan dibagian tubuh yang sering
terkena trauma, terutama sendi. Perdarahan berulang kedalam sendi
menyebabkan deformitas progresif yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Ptekie biasanya tidak ada. Biasanya pasien dengan hemophilia A memiliki
waktu perdarahan normal, hitung trombosit normal, dan PT normal,
sedangkan PTT memanjang yang diperbaiki dengan pemberian plasma
normal. Apabila didalam plasma pasien terdapat antibody terhadap factor
VIII, penambahan tersebut tidak dapat memperbaiki PTT. Pemeriksaan
factor VIII selalu diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
Terapi hemophilia A antara lain infuse factor VIII. Secara historis,
pergantian yang melibatkan pemberian factor VIII ang diperoleh dari
plasma manusia,memiliki resiko inheren penularan penyakit virus.
2.3.2

Hemofilia B
Defisiensi factor IX yang parah adalah suatu penyakit yang secara

klinis tida dapat dibedakan dengan hemophilia A. Selain itu, penyakit ini
juga diwariskan cirri resesif terkait-X dan dapat asimtomatik atau
menyebabkan perdarahan. Penyakit ini jauh lebih jarang ditemukan
daripada hemophilia A. PTT memanjang; waktu perdarahan normal.
Identifikasi penyakit Christanast (diberi nama berdasarkan pasien pertama
yang mengidap penyakit ini) hanya mungkin dengan pemeriksaan kadar
factor IX. Terapi adalah infuse factor IX rekombinan yang saat ini sudah
tersedia secara luas.
2.3.3

HEMOFILIA

Defisiensi Kompleks Faktor VIII/ Faktor von Willebrand

Page 10

Hemofilia A dan penyakit von Willebrand, dua dari gangguan


herditer perdarahan tersering ditemukan, disebabkan kelainan kualitatif
atau kuantitatif yang mengenai kompleks factor VIII/vWf. Sebelum
membahas ulang penyakit ini, penulis akan mengulas ulang struktur dan
fungsi protein ini.
Factor VIII/vWf plasma adalah suatu kompleks yang terdiri atas
dua protein trpisah yang dapat dibedakan berdasarkan criteria fungsional,
kimiawi, dan imunologik. Salah satu komponen, yang diperlukan
untupengaktifan factor X dijalur pembekuan intrinsic, disebut protein
prokoagulan factor VIII. Defisiensi factor VIII menyebabkan hemophilia
A. Melalui ikatan nonkovalen, factor VIII berikatan dengan rotein yang
lebh besar, vWf, yang membentuk sekitar 99% kompleks vWf/ factor VIII.
vWf bukan suatu protein diskret, tetapi terdapat dalam bentuk rangkaian
multimer berberat molekul besar. Secara normal, vWf terdapat dalam
sirkulasi da disubendotel, tempat protein ini berkaitan dengan kolagen.
Apabila sel endotel terkelupas oleh trauma atau cedera, vWf
subendotel akan terpajan dan mengikat trombosit melalui reseptor
glikoprotein Ib dan IIb/IIIa. Memang, fungsi terpenting vWf

in vivo

adalah memprmudah adhesi trombosit kedinding pembulu darah yang


rusak. Oleh karena itu, vWf sangat penting bagi proses normal hemostasis,
dan tidak adanya factor ini pada penyakit von Willebrand menyebabkan
diatesi perdarahan. Selain fungsinya dalam adhesi trombosit, vWf juga
berfungsi sebagai pengangkut untuk factor VIII. Apabila factor VIII
diaktifkan oleh thrombin, factor ini akan terpisah dari vWf dan
menjalankan fungsi koagulasinya.
Berbagai bentuk penyakit von Willebrand dapat dibedakan dengan
teknik imunologik dan uji aglutinasi ristosetin. Ristosetin mengikat
trombosit dan mendorong interaksi antara vWf dan glikoprotein Ib
dimembran trombosit. Pengikatan vWf ini menciptakan jembatan

HEMOFILIA

Page 11

antartrombosit sehingga terbentuk gumpalan trombosit (aglutinasi), suatu


kejadian yang mudah diukur. Oleh karena itu, derajat aglutinasi trombosit
dependenristosetin yang disebabkan oleh penambahan plasma pasien
berfungsi sebagai bioassay untuk vWf.
Dua komponen pada kompleks factor VIII/vWf dikode oleh gen
yang berbeda dan disintesis oleh sel yang berbeda pula. Walaupun vWf
diproduksi oleh sel endotel dan megakariosit, sel yang pertama merupakan
sumber utama vWf plasma. Faktor VIII dapat disintesis oleh beberapa
jaringan, tetapi sumber utama dprotein ini adalah hati. Secara singkat,
kedua komponen kompleks factor VIII/vWf, yang disintesis secara
terpisah, bergabung dan beredar dalam lasma sebagai suatu satu kesatuan
yang berfungsi mendorong pembekuan serta interaksi trombosit-dinding
pembuluh yang penting untuk memastikan hemostasis.
2.3.4

Manifestasi Klinik
Diagnosis laboratorium meliputi pengukuran kadar factor yang

sesuai : factor VIII untuk hemophilia A atau factor IX untuk hemophilia B.


karena factor factor VIII dan IX merupakan bagian jalur intrinsic
koagulasi, maka PTT memanjang, sedangkan PT, yang tidak melalui jalur
intrinsic tetap normal. Waktu perdarahan, pemeriksaan fungsi trombosit
biasanya normal, tetapi dapat terjadi perdarahan, pemeriksaan fungsi
trombosit biasanya normal, tetapi dapat terjadi perdarahan yang lambat
karena stabilisasi fibrin yang tidak adekuat. Jumlah trombosit normal.
Pengobatan hemophilia menganjurkan pemberian infuse profilaktik
yang dimulai pada usia 1 hingga 2 tahun pada anak anak yang
mengalami defisiensi berat untuk mencegah penyakit sendi kronis.
Intervensi dini pada saat timbul gejala gejala atau tanda tanda
perdarahan paling awal, serta penggantian factor praoperatif pada
persiapan untuk prosedur pembedahan, penting dilakukan pada pasien

HEMOFILIA

Page 12

pasien ini. Pengobtan ditujukan untuk meningkatkan factor atau aktivitas


yang berkurag ketingkat normal dan dengan demikian mencegah
komplikasi. Beratnya perdarahan, kompleksitas pebedahan yang sudah
diantisipasi, berat badan pasien, kadar factor spesifik pasien

akan

menentukan penggantian. Pada perdarahan ringan, Seperti pada awal


perdarahan ada otot atau sendi, tingkat aktivitas dapat cukup
dipertahankan sebanyak 20% hingga 50% untuk beberapa hari, sedangkan
perdarahan berat seperti perdarahan intracranial atau pembedahan,
sebaiknya dicapai tingkat aktivitas 100% dan dipertahankan selama
minimal 2 minggu. Yang saat ini tersedia, produk produk rekombinan
factor VIII yang sangat dimurnikan adalah Recombinate dan Kogenate.
Monoclate-P adalah produk monoclonal factor VIII yang dipasteurisasi,
dan Monomie adalah sediaan factor IX yang sangat dimurnikan. Dosis
dosis untuk semua factor dihitung dalam unit perkilogram berat adan dan
infuskan perhari. Diberikan dosis pembebanan factor yang diikuti dengan
pemberian dosis dua kali sehari. Infus yang continue dapat dberikan pada
pasien pasien dengan hemophilia yang menjalani prosedur pembedahan.
Pada pasien tersebut dilakukan pemantauan dengan menentukan kadar
factor srum dan respon terhadap terapi yang diberikan.
Sebagian besar pasien sekarang dipantau dipusat pusat
pengobatan hemophilia yang ditujukan pada kebutuhan global para pasien,
dan pasien pasien tersebut memperoleh manfaat konsultasi dari tim
perawatan kesehatan komprehensif. Kemajuan dalan perawatan preventif,
terapi fisik, dan mengajari kebiasaan kesehatan yang baik serta pemberian
sendiri konsentrasi factor factor yang dilakukan dirumah sangat
memajukan kualitas hidup pada populasi pasien pasien ini. Harapan
hidup meningkat hingga lebih dari 70 tahun. Dengan identifikasi gn gen
yang berurutan pada kedua jenis hemophilia A dan B , keadaan ini
sebaiknya diantisipasi pada pasien pasien yang sakit berat. Informasi ini
memiliki implikasi besar untuk konseling genetic dan prenatal.

HEMOFILIA

Page 13

Penghambat antibody yang ditunjukan utnuk factor koagulasi


spesifik terjadi pada 5% sampai 10% pasien dengan defisiensi factor VIII
dan labih jarang pada factor IX. Infus factor selanjutnya merangsang
pembentukan antbodi yang lebih banyak. Agen agen imunosupresif,
plasmaferesis untuk membuan inhibitor dan kompleks protombin yang
memintas inhibitor factor VIII dan factor IX yang ditemukan dalam
plasma beku segar yang digunakan untuk mengobati pasien pasien ini.

Bab III
Penutup

HEMOFILIA

Page 14

3.1

Simpulan
8

Hemofilia merupakan gangguan koagulasi herediter atau didapat


yang paling sering dijumpai, bermanifestasi sebagai episode

9
10

11
12

perdarahan intermiten.
Sejarah modern dari hemofilia dimulai pada tahun 1803 oleh John
Otto yang menerangkan adanya anak yang menderita hemofilia.
Dua jenis utama hemophilia yang secara klinis identik adalah :
Hemofilia klasik atau Hemofilia A
Penyakit Christmast atau Hemofilia B
Hemofilia disebabkan ole mutasi gen factor VIII (FVIII) atau
factor IX (FIX)
Gejala dan Tanda Hemofilia
Perdarahan hebat setelah suatu trauma ringan (missal ekstrasi

13

gigi).
HEmaton

pada jaringan lunak,

mungkin

menyebabkan

kompresi terhadap saraf.


Hemartosis kontraktur sendi
Hematuria
Perdarahan berulang kedalam sendi menyebabkan degenerasi
kartilago artikularis disertai gejala gejala arthritis. Perdarahan
retroperitoneal dan intracranial merupakan keadaan mengancam

14

jiwa.
Pengobatan hemophilia menganjurkan pemberian infuse profilaktik
yang dimulai pada usia 1 hingga 2 tahun pada anak anak yang
mengalami defisiensi berat untuk mencegah penyakit sendi kronis.

Daftar Pustaka
Guyton, Hall.2006.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC.
Hartanto, Huriawati(Ed).dkk.2006.Patofisoogi.Jakarta:EGC.

HEMOFILIA

Page 15

Kosasi E.N., A.N. Kosasih.2008.Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Klinik.Tangerang:Karisma.
Kumar, Robins, Cortran.2004.Buku Ajar Patologi.Jakarta:EGC.
Manjoer, Arief(Ed).2000.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:Fakultas Kedokteran
UI.
Saputra, Lyndon(Ed).2009.Kapita Selekta Kedokteran Klinik.Tangerang:Binapura
Aksara.

HEMOFILIA

Page 16

Anda mungkin juga menyukai