Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EKSFOLIATIVA
GENERALISATA
Pembimbing :
dr. Surya Dharma Hamidah, Sp.KK
PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak
paling luar dan membatasinya dari lingkungan
hidup manusia. Kulit merupakan organ yang
essensial dan vital serta merupakan cermin
kesehatan dan kehidupan. Salah satu kelainan
kulit yang dapat menyebabkan terganggunya
fungsi kulit adalah Dermatitis Eksfoliatifa
Generalisata.
DEFINISI
Dermatitis eksfoliativa generalisata (DEG)
Suatu kelainan kulit dengan gejala
berupa eritema dan skuama generalisata
yang
melibatkan
lebih
dari
90%
permukaan kulit penderita.
SINONIM
Nama
lain
Dermatitis
eksfoliativa
generalisata (DEG) adalah eritroderma
(Wilson-Brocq), pitiriasis rubra (Hebra).
EPIDEMIOLOGI
Dermatitis Eksfoliatif biasanya terjadi pada
orang yang lebih tua dari 40 tahun. Lakilaki 2-3 kali lebih banyak dari perempuan.
PATOGENESIS
AGEN
REAKSI
PELEBARAN PEMBULUH
DARAH KAPILER
( ERITEMA )
ALIRAN DARAH KEKULIT
MENINGKAT
KEHILANGAN PANAS
BERTAMBAH
KRONIS
HIPERMETABOLISME
KOMPENSATOR DAN
PENINGKATAN LAJU
MET.BASAL
PENGUAPAN CAIRAN
MENINGKAT
DEHIDRASI
KEHILANGAN PROTEIN
HIPOPROTEINEMIA
ALBUMIN BERKURANG
PENINGKATAN GLOBULIN
GAMMA
Gambaran klinis :
eritema universal.
Akut :
tidak terdapat skuama tetapi pada stadium
penyembuhan baru timbul skuama.
b. Penyakit Leiner
Sinonim penyakit ini adalah dermatitis
deskuamativum.
Etiologinya:
belum diketahui pasti, tetapi menurut
beberapa ahli penyakit ini disebabkan oleh
dermatitis seboroik yang meluas .
Sindrom Sezary
Etiologi :
Belum diketahui, diduga berhubungan dengan
infeksi virus HTVL-V dan dimasukkan ke
dalam CTCL (cutaneous t-cell lymphoma).
Yang diserang ialah orang dewasa
Mulainya penyakit pada pria rata-rata
berumur : 64 tahun, wanita 53 tahun.
Gambaran klinis :
Eritema bewarna merah membara universal
disertai skuama dan sangat gatal.
Terdapat pula infiltrate pada kulit dan edema.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakan bila ditemukan secara
klinis peradangan kulit yang eritematosa
disertai deskuamasi, yang meliputi daerah yang
luas hingga mencapai 90% atau lebih luas
permukaan tubuh .
Pemeriksaaan penunjang pada kebanyakan
pasien dengan eritroderma, hasil pemeriksaan
laboratorium tidak menunjukkan hasil yang
spesifik. Umumnya pada pasien DEG kronik bisa
menyebabkan anemia, leukositosis, limpositosis,
eosinofilia, peningkatan IgE serta penurunan
serum albumin.
DIAGNOSA BANDING
1. Dermatitis kontak alergi
2. Psoriasis
PENATALAKSANAAN
1. Umum :
Menghindari faktor pencetus : obat-obatan sebagai pencetus, makanan,
cuaca ekstrim, riwayat penyakit eritroskuamous sebelumnya
Perbaiki keadaan umun : pemberian cairan, dieat tinggi protein
Jaga kebersihan tubuh
2. Khusus :
Topikal :
Emolien, misal : salap lanolin 10% atau krim urea 10%
Kotikosteroid topikal ringan-sedang 2 kali sehari dioleskan pada lesi
Sistemik :
Kortikosteroid :
- Golongan I : prednison 4x10 mg tab sehari (beberapa hari-minggu)
- Golongan II : Prednison 4x10 mg 4x15 mg sehari (beberapa minggubulan)
Leiner : prednison 3x1-2mg sehari
- Golongan III :
Syndrom sezary : prednison 30mg sehari
PROGNOSIS
- Golongan I dan II : baik
- Golongan III : buruk
LAPORAN KASUS
-RM
: 95.58.43
-Nama
: Mario
-Umur
: 25 tahun
-Jenis kelamin `: Laki-laki
-Bagsa/suku : Indonesia/Batak
-Agama
: Protestan
-Pekerjaan
: Wiraswasta
ANAMNESIS : Autoanamnesis
Keluhan utama : Bercak-bercak merah dan gatal seluruh tubuh
Riwayat perjalanan penyakit : Dialami sejak 1 tahun yang lalu, pada
awalnya os demam kemudian os memakan obat paracetamol,
salbutamol, cefadroxil. Setelah 5 hari kemudian muncul bercak merahmerah pada kedua tangan disertai rasa gatal dan panas, kemudian
digaruk yang lama kelamaan menyebar ke muka, badan , punggung
dan perut. Kemudian os berobat dan di rawat inap di RS di jakarta 4
hari, kemudian membaik. Pada bulan 2 tahun 2015 os kembali di rawat
di RSUPM dengan keluhan yang sama. Os di rawat 7 hari, membaik.
Kemudian os dirawat kembali pada bulan 6 tahun 2015 dengan
keluhan bercak-bercak merah yang gatal dan panas disertai kulit yang
menjadi kering, kasar dan mengelupas pada seluruh tubuh. Os di
rawat di RS Marta Friska 3 hari, membaik. Pada bulan 11 tahun
2015 os kembali di rawat inap di RSUPM dengan keluhan yang sama,
os dirawat 4 hari, kemudian membaik dan os berobat jalan ke poli
kulit & kelamin RSUPM. Os mengakui setelah mengkonsumsi
paracetamol untuk menurunkan demam muncul bercak kemerahan
dikulit ditambah belakangan os jadi sensitif terhadap makanan
terutama seafood. Keluhan timbul bila os demam kemudian menggigil
dan keluhan di perberat bila os terkena cuaca dingin, capek dan
berkeringat. Riwayat alergi obat : paracetamol.
cefadroxil, methylprednisolone
Lokalisasi : Generalisata
Ruam:
1. Primer Makula - eritema, papul, plak
2. Sekunder Skuama, erosi, ekskoriasi,
likenifikasi, fisura, hiperpigmentasi
Pemeriksaan laboratorium : (-)
Diagnosa banding :
1. Dermatitis Eksfoliativa Generalisata
2. Dermatitis Kontak Alergi
3. Psoriasis
Diagnosa sementara: Dermatitis Eksfoliativa
Generalisat
Penatalaksanaan :
1. Umum :
- Menghindari faktor pencetus : Obat-obat sebagai pencetus,
cuaca ekstrim, riwayat penyakit eritroskuamous sebelumnya
- Perbaiki keadaan umum : pemberian cairan, diit tinggi
protein.
- Jaga kebersihan tubuh
- Jangan Menggaruk Bagian yang gatal
- Makan obat teratur
2. Khusus :
- Inersone 1,5 gr + Acid Salisilat 3% + Vaseline
- Cetirizine 10 mg 1x1 tab/oral/hari
- Vit C 50 mg 3 x 1 tab/oral/hari
Prognosis :
Que ad vitam : bonam
Que ad functionum : bonam
Que ad sanationum : dubia ad bonam
Erosi,
ekskoriasi
Papul,
eritema,
skuama
Plak,
Likenifika
si
Makulaeritema,Fisur
a,
hiperpigment
asi
DISKUSI
Kasus
Teori
Hampir seluruh tubuh bewarna merah ditutupi sisik Lokalisasi dan efloresensi : seluruh atau hampir
halus
seluruh tubuh; eritema dan biasanya disertai skuama
Kasus
Teori
Prognosis baik
KESIMPULAN
Dermatitis eksfoliativa generalisata (DEG) adalah suatu
kelainan kulit dengan gejala berupa eritema dan skuama
generalisata yang melibatkan lebih dari 90% permukaan
kulit penderita. Berdasarkan penyebabnya eritroderma
dibagi menjadi 3 golongan yaitu: eritroderma akibat alergi
obat, perluasan penyakit kulit, termasuk keganasan.
Patofisiologi eritroderma belum jelas, yang dapat
diketahui ialah akibat suatu agent dalam tubuh. Gejala
klinis eritroderma berupa mula-mula timbul bercak eritema
yang dapat meluas keseluruh tubuh dalam waktu 12-48
jam. Diagnosis ditegakkan bila ditemukan peradangan kulit
yang eritematosa disertai deskuamasi, yang meliputi daerah
yang luas hingga mencapai 90% atau lebih. Umumnya
pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid. Prognosis
yang paling baik pada eritroderma terdapat pada golongan
I yang disebabkan akibat alergi obat.
THANK YOU