Anda di halaman 1dari 10

TELEMETRI FLOWMETER MENGGUNAKAN RF MODUL

433MHZ BERBASIS ARDUINO


Frima Setyawan, Ahmadan Ainul Fikri, Ahmad Nur Fuad, Rahmat Rohim, Rifky
Firmansyah
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Pada abad ke 20 ini jarak masih menjadi kendala dalam upaya mengukur dan
pengambilan data. Dalam upaya efisiensi maka dibutuhkan alat pengukur jarak jauh. Salah
satu metode untuk mengukur dari jarak jauh adalah menggunakan metode Telemetri. Telemetri
merupakan metode untuk pengukuran suatu variabel yang dimana dalam pemantauannya
dilakukan dari jarak jauh. Penggunaan telemetri dapat gunakan untuk mengirim data dari
sensor flowmeter yang akan diterima oleh receiver. Penelitian ini membahas pengaruh
halangan pada kerja transmitter untuk mengirim data ke receiver dan menguji keakuratan
sensor flowmeter. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jarak efektif pengiriman data
bergantung pada halangan, jarak tempuh paling jauh adalah saat tanpa halangan, kemudian
berkurang saat ada halangan, dan akan berkurang lagi saat salah receiver ataupun transmitter
diletakkan pada ruangan tertutup. Dan untuk keakuratan sensor, persentase keakuratan yang
rendah pada saat arus air yang lambat, dan sebaliknya persentase keakuratan yang tinggi
diperoleh saat arus air yang cepat. Berdasarkan penelitian yang kami tuangkan pada jurnal ini,
pengukuran aliran air menggunakan RF Modul 433MHz berbasis Arduino bisa mengukur aliran
air pada jarak mencapai 35meter dengan rata-rata error yang hanya 4,1%.
Kata kunci: flowmeter, telemetri, RF modul 433MHz, variasi halangan, pengukuran

1. Pendahuluan
2. Flowmeter merupakan sensor
arus air yang diameter lubang air
masuknya

inchi
mampu
mengukur arus air maksimal 30
liter/menit. Flowmeter ini merupakan
transducer tipe hall effect sensor,
yaitu tranduser yang menghasilkan
tegangan output yang berubah
ubah sebagai respon terhadap
perubahan medan magnet. Output
dari flowmeter ini termasuk digital
yaitu Pulse Width Modulation (PWM).
[2]

3.

Untuk microcontroller unit


(MCU) digunakan 2 buah arduino.
Arduino pertama digunakan untuk
membaca output dari flowmeter.
Kemudian output dari flowmeter
diolah dalam satuan Liter/jam. Agar
data dapat dikirim melalui RF modul
data diolah lagi dengan cara data
tersebut diencoder lalu dikirim.
Setalah data diterima di sisi receiver
RF
modul
data
di
decoder

menggunakan
arduino
kedua
kemudian hasil dari pengukuran
yang dilakukan dari tempat berbeda
bisa ditampilkan didalam komputer.
4.
Dalam penelitian ini terdapat
masalah, yaitu bagaimana pengaruh
jarak dan halangan pada kerja
transmitter untuk mengirim data ke
receiver dan keakuratan sensor
flowmeter.
5.
Didalam
penelitian
ini
terdapat batasan
masalah, yaitu
frekuensi yang digunakan untuk
mentransmisikan
data
adalah
433MHz; encoder dan decoder
menggunakan library virtualwire dan
pengukuran
keakuratan
sensor
flowmeter
menggunakan
botol
[4]
500ml.
6.

7. Teori
1. Sensor Aliran Fluida (Flow Sensor)
8. Pengukuran
aliran
mulai
dikenal sejak tahun 1732 ketika
Henry Pitot mengatur jumlah fluida

yang mengalir. Dalam pengukuran


fluida perlu ditentukan besaran dan
vektor kecepatan aliran pada suatu
titik dalam fluida dan bagaimana
fluida tersebut berubah dari titik ke
titik. Pengukuran atau penyensoran
aliran fluida dapat digolongkan
sebagai berikut:
9. Pengukuran kuantitas
10. Pengukuran ini memberikan
petunjuk yang sebanding dengan
kuantitas total yang telah mengalir
dalam
waktu
tertentu.
Fluida
mengalir melewati elemen primer
secara berturutan dalam kuantitas
yang kurang lebih terisolasi dengan
secara bergantian mengisi dan
mengosongkan bejana pengukur
yang
diketahui
kapasitasnya.
Pengukuran
kuantitas
diklasifikasikan menurut :
Pengukur gravimetri atau pengukuran
berat
Pengukur volumetri untuk cairan
Pengukur volumetri untuk gas
11.
12. Pengukuran laju aliran
13. Laju aliran Q merupakan
fungsi luas pipa A dan kecepatan V
dari cairan yang mengalir lewat
pipa, yaitu:
14.
15. tetapi dalam praktek, kecepatan
tidak merata, lebih besar di pusat.
Jadi kecepatan terukur rata-rata dari
cairan atau gas dapat berbeda dari
kecepatan rata-rata sebenarnya.
Gejala ini dapat dikoreksi sebagai
berikut:
16.
17. di mana K adalah konstanta untuk
pipa tertentu dan menggambarkan
hubungan antara kecepatan ratarata sebenarnya dan kecepatan
terukur. Nilai konstanta ini bisa
didapatkan melalui eksperimen.

18.

19.
Gambar 1 : Vortex shedding flowmeter, (a)
flowmeter geometry, (b) response, (c) readout
block diagram
20. Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/:
21.

22. Pengukuran metoda diferensial


tekanan
23. Jenis pengukur aliran yang
paling
luas
digunakan
adalah
pengukuran
tekanan
diferensial.
Pada
prinsipnya
beda
luas
penampang melintang dari aliran
dikurangi
dengan
yang
mengakibatkan naiknya kecepatan,
sehingga menaikan pula energi
gerakan atau energi kinetis. Karena
energi tidak bisa diciptakan atau
dihilangkan (Hukum perpindahan
energi ), maka kenaikan energi
kinetis ini diperoleh dari energi
tekanan yang berubah.
24. Lebih jelasnya, apabila fluida
bergerak
melewati
penghantar
(pipa)
yang
seragam
dengan
kecepatan rendah, maka gerakan
partikel masing-masing umumnya
sejajar disepanjang garis dinding
pipa. Kalau laju aliran meningkat,
titik puncak dicapai apabila gerakan
partikel menjadi lebih acak dan
kompleks. Kecepatan kira-kira di
mana
perubahan
ini
terjadi
dinamakan kecepatan kritis dan
aliran pada tingkat kelajuan yang
lebih tinggi dinamakan turbulen dan
pada tingkat kelajuan lebih rendah
dinamakan laminer.
25. Kecepatan kritis dinamakan juga
angka Reynold, dituliskan tanpa
dimensi:
26.
27.
28. di mana :

29. D = dimensi penampang arus fluida,


biasanya diameter
30. = kerapatan fluida
31. V = kecepatan fluida
32. = kecepatan absolut fluida
33. Batas kecepatan kritis untuk pipa
biasanya berada diantara 2000 dan
2300.
34. Pengukuran aliran metoda ini
dapat dilakukan dengan banyak cara
misalnya:
menggunakan
pipa
venturi, pipa pitot, orifice plat
(lubang sempit), turbine flow meter,
rotameter,
cara
thermal,
menggunakan bahan radio aktif,
elektromagnetik, ultar sonic dan
flowmeter gyro. Cara lain dapat
dikembangkan sendiri sesuai dengan
kebutuhan proses.
Dalam
penelitian
ini
menggunakan YF-S201 Hall Effect
Water Flowmeter
35.

36.
37.
38.

39.

40. Gambar 2 : Sensor flowmeter YF-S201


Sumber : https://www.olimex.com/

41.

42. Sensor ini diletakkan pada


pipa air dan terdapat kincir yang
mengukur seberapa banyak air yang
melaluinya. Didalamnya terdapat
magnetic hall effect sensor dengan
output pulsa setiap putarannya. Hall
effect sensor ditempatkan diluar
pipa sensor dimana agar hall effect
sensor tetap aman.
43. Sensor ini terdapat 3 kabel :
merah (5-24 VDC), hitam (ground)
dan kuning (hall effect output).
Dengan menghitung pulsa dari
output sensor bisa didapat data arus
air. Setiap pulsa sekitar 2.25 mililiter.
Tetapi laju pulsa akan dipengaruhi

oleh arus air, tekanan air dan


orientasi sensor.
44. Sinyal
pulsa
output
merupakan gelombang persegi dan
bisa dikonversi menjadi liter/menit
menggunakan rumus :
45.
46.

frekuensi pulsa( Hz)


=arus air (liter /menit )
7.5
47.
48.
49.
50. Tabel 1. Spesifikasi Flow Sensor YFS201
51. Model
52. YF-S201
53. Tipe sensor
54. Hall Effect
55. Tegangan
56. 5-18V DC
kerja
57. Max arus
58. 15mA @ 5V
59. Tipe Output
60. 5V TTL
61. Laju air
62. 1

30
liter/menit
63. Range
64. -25
s/d
temperatur
+80C
65. Range
66. 35%
s/d
kelembapan
80% RH
67. keakuratan
68. 10%
69. Max
70. 1.0 Mpa
tekanan air
71. Pulsa
per
72. 450
liter
73. Durabilitas
74. 300,000
cycles
75. Penghubung
76.
pipa
77.
2. Arduino Uno R3
78. Untuk MCU (microcontroller
unit) menggunakan arduino uno R3.
Arduino digunakan untuk membaca
outputan
flowmeter
kemudian
mengolahnya
agar
bisa
ditransmisikan menggunakan RF
modul 433MHz.
79.

108.

80.

EEPROM

110.
Clock
Speed

109.
1
KB(Atm
ega328
P)
111.
1
6MHz

112.

81. Gambar 3 : Arduino Uno R3


Sumber : https://www.arduino.cc/
82.

83. Arduino
uno
adalah
microcontroller
berbasis
Atmega328P. Mempunyai 14 digital
input/output (dimana 6 diantara bisa
digunakan sebagai PWM output), 6
analog input, 16MHz crystal, koneksi
usb, jack power, ICSP header dan
tombol reset. Arduino uno memuat
semua yang dibutuhkan untuk
mendukung microcontroller; mudah
dihubungkan
dengan
komputer
menggunakan kabel USB atau untuk
menhidupkannya
menggunakan
AC/DC adapter atau baterai.
84.
85.Tabel 2. Spesifikasi Atmega328P
86. Mikrokontroller
87. Atmega
328P
88. Tegangan kerja
89. 5V
90. Tegangan input
91. 7-12V
(rekomendasi)
92. Tegangan input
93. 6-20V
(batas)
94. Pin I/O digital
95. 14
96. Pin I/O digital
97. 6
PWM
98. Pin input analog
99. 6
100.
Arus DC
101.
2
per pin I/O
0mA
102.
Arus DC
103.
5
untuk pin 3.3V
0mA
104.
Flash
105.
3
memory
2KB(At
mega32
8P)
106.
SRAM
107.
2
KB(Atm
ega328
P)

3. RF modul 433 MHz


113.
RF
Modul
(modul
frekuensi radio) adalah perangkat
elektronik yang digunakan untuk
mengirim atau menerima sinyal
radio antara dua perangkat. RF
Modul yang paling sering digunakan
untuk aplikasi pembuka garasi,
sistem
alarm
nirkabel,
remote
kontrol, aplikasi sensor pintar, dan
sistem otomasi rumah nirkabel.
114.
RF
modul
yang
digunakan adalah RF Modul 433MHz
MX-FS-03V & MX-05.

115.
116.

117.Gambar 4 : RF modul 433MHz MX-FS-03V &


MX-05
Sumber: http://forum.hobbycomponents.com/

118.
119.
Terdapat 2 komponen yaitu
transmitter modul dan receiver
modul yang menggunakan modulasi
ASK.
120.
Amplitudo-shift keying
(ASK) merupakan bentuk modulasi
amplitudo yang mewakili data digital
sebagai
variasi
amplitudo
gelombang
pembawa.
Dalam
sebuah sistem ASK, simbol biner 1
diwakili
oleh
transmisi
tetap
amplitudo gelombang pembawa dan
frekuensi tetap untuk durasi sedikit
T detik. Jika nilai sinyal 1 maka
sinyal pembawa akan dikirimkan;
sebaliknya, nilai sinyal 0 akan
dikirim.
121.

122.
Gambar 5 : Diagram ASK
Sumber : https://en.wikipedia.org/
123.

124.
Tabel 3.1 Spesifikasi MX-05V
125.
Recei
126.
MXver Modul
05V
127.
Teng
128.
5V
angan kerja
DC
129.
Arus
130.
4mA
quiescent
131.
Freku
132.
433.
ensi
92MHz
receiver
133.
Sensi
134.
vitas
105dB
receiver
135.
Pin 1
136.
Grou
nd
137.
Pin 2
138.
RX
Data
139.
Pin 3
140.
RX
Data
141.
Pin 4
142.
VCC
(5V)
143.
Tabel 3.2 Spesifikasi MX-FS03V
144.
Trans
145.
MXmitter Modul
FS-03V
147.
20200m
146.
Jarak
(tergantung
transmisi
tegangan
input)
148.
Tega
149.
3.5ngan kerja
12V DC
150.
Max
151.
4Kb/s
laju
(4000 bits
transmisi
per second)
152.
Daya
153.
10m
transmisi
W
154.
Freku
155.
433M
ensi emisi
Hz
157.
Grou
156.
Pin 1
nd
159.
VCC
158.
Pin 2
(3.5 12V)
161.
TX
160.
Pin 3
Data

162.
3. Perancangan Sistem
a. Perangkat Lunak
163.
Menyiapkan perangkat
lunak adalah merangkai setiap
bagian
menjadi
satu.
Untuk
percoban telemetri ini dibutuhkan

perangkat transmitter dan receiver.


transmitter
terdiri
dari
sensor
flowmeter sebagai variabel akan
akan
dipantau
kemudian
mikrokontroller arduino uno yang
pertama sebagai membaca data dari
sensor dan mengolahnya untuk
dikirim melalui modul transmitter
MX-FS-03V. Bagian receiver terdiri
dari receiver modul yang akan
menerima data kemudian diolah di
mikrokontroller arduino uno kedua
yang kemudian akan didisplay pada
laptop.
164.
Untuk
skema
rangkaian
seperti pada gambar di bawah
165.

166.Gambar 6 : Skema Rangkaian transmitter &


receiver

167.
168.
Untuk
bagian
transmitter dimulai dari sensor
flowmeter yang mempunyai 3 pin.
Pertama pin merah sensor yaitu VCC
dihubungkan
dengan
5V
pada
arduino, kedua pin hitam yaitu
ground dihubungkan ground pada
arduino, dan yang terakhir pin

kuning yaitu output dihubungkan


dengan pin digital I/O (2) arduino
dikarenakan pada arduino uno fitur
external interrupt terdapat pada pin
2 dan 3. External interrupt adalah
Pin ini dapat dikonfigurasi untuk
memicu interrupt pada nilai rendah,
naik(raising) atau falling edge, atau
perubahan nilai. Interrupt yang
digunakan untuk membaca data
hasil sensor adalah naik(raising).
Selanjutnya modul transmitter untuk
pin VCC dan Ground masing masing dihubungkan ke 5V dan
ground arduino. Untuk pin data
dihubungkan ke pin digital I/O (7).
169.
Bagian receiver, VCC
dan
ground
modul
receiver
dihubungkan ke 5V dan ground
arduino kedua, dan untuk pin data
RX
digunakan
pin
3
yang
dihubungkan ke pin digital I/O (7)
arduino. Dan untuk memonitor data
yang
telah
diterima
arduino
dihubungkan ke komputer untuk
displaynya.
170.
Memasang
antena
pada modul transmitter dan receiver
berupa
kabel
tunggal
dengan
panjang 17cm.
171.
Berikut
adalah
flowchart
dari
transmitter
dan
receiver.
172.
173.
Receiver :
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.

202.Gambar 7 : Flowchart Receiver


203.Transmitter

204.
205.

:
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.

249.
250.
251.

252.

Gambar 8 : Flowchart Transmitter

253.
b. Perangkat Keras
254.
Alat dan bahan yang akan
digunakan adalah
1. Selang 1m (2 buah)
2. Kabel tie (2 buah)
3. Botol ukur 500mL
4. Stopwatch
5. Pita meter
6. Perangkat transmitter
7. Perangkat receiver
255.
Untuk pengumpulan data
perbandingan sensor dengan botol
dan perbandingan jarak terhadap

halangan, berikut adalah langkah


langkah
untuk
melakukan
penelitian :
256.
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Menghubungkan
sensor
ke
keran
menggunakan selang dan di ikat
menggunakan kabel tie pada bagian
sensor.
3. Menghubungkan sensor ke botol ukur
500mL menggunakan selang dan di ikat
menggunakan kabel tie pada bagian
sensor.
4. Menghubungkan kabel power ke arduino
transmitter.
5. Mengecek kembali perangkat transmitter
dan receiver sebelum pengumpulan
data.
6. Untuk pengumpulan data perbandingan
sensor dengan botol ukur menyiapkan
stopwatch dan perangkat receiver untuk
memonitor hasil sensor.
7. Membuka keran pada flow rate yang
rendah.
8. Mengamati waktu yang diperlukan botol
ukur tersebut penuh.
9. Mencatat waktu dan hasil pembacaan
sensor dari komputer tersebut.
10. Menambah flow rate dengan membuka
sedikit keran, mengulangi langkah 8 10
sampai pengumpulan data cukup.
11. Untuk pengumpulan data jarak terhadap
halangan menyiapkan pita meter dan
perangkat receiver untuk memonitor
hasil sensor dan data yang diterima.
12. menjauhkan perangkat receiver tanpa
halangan.
13. Mengamati perubahan yang terjadi pada
data yang diterima dan mencatat hal
tersebut dengan jarak yang telah
ditempuh.
14. Mengulangi langkah 13 dengan halangan
diantara
receiver
dan
transmitter,
selanjutnya tempatkan salah satunya
didalam ruangan tertutup.
257.
258.

4. Hasil dan Pembahasan


259.

a. Hasil
260.
Data
dari
hasil
perbandingan
sensor
tanpa
halangan ditabulasi dalam tabel 4
yang selanjutnya dibuatkan grafik
perbandingan data sensor dengan
data botol ukur, dan untuk data hasil

percobaan jarak terhadap halangan


ditabulasi pada tabel 5.
261.
262.
263.
264.
265.
Tabel 4 : Data hasil
perbandingan sensor dengan botol
ukur (tanpa halangan)
269.

266. 267.
N
Ja

268.
H

273. 274.
1
4

275.
1

279. 280.
2
8

281.
2

285. 286.
3
1

287.
2

291. 292.
4
1

293.
2

297. 298.
5
2

299.
3

303. 304.
6
2

305.
3

309. 310.
7
2

311.
4

315. 316.

317.

Wakt
u
u
n
t
u
k
m
e
n
gi
si
b
o
t
ol
5
0
0
m
l
(
d
e
ti
k)

276.
8.65
282.
8
288.
6.79
294.
6
300.
5
306.
4.59
312.
3.98
318.

270.
P

271.
E
272.
(

277.
2

278.
1

283.
2

284.
7

289.
2

290.
6

295.
3

296.
1

301.
3

302.
1

307.
3

308.
0

313.
4

314.
0

319.

320.

3.67

321. 322.
9
3

323.
5

327. 328.
1
4

329.
5

333.

324.
3.25
330.
2.95

Rata rata error

325.
5

326.
0

331.
6

332.
2
334.
4

346. 347.
1
1-

348.
354

349.
370

350.
4

351. 352.
2
7-

353.
277

354.
260

355.
6

356. 357.
3
1

358.
407

359.
399

360.
2

361. 362.
4
1

363.
510

364.
515

365.
0

366. 367.
5
2

368.
-

369.
410

370.
-

335.
336.

Perbandingan data sensor dan data botol ukur

Hasil Dari Sensor


Hasil Menggunakan Botol ukur

337.

Grafik table 4 : Perbandingan


sensor dengan botol ukur
338.
339.
340.Tabel 5.1 : Data jarak terhadap
halangan diantara 2 sisi
341. 342.
343.
344.
345.
N
Ja
Perhit
Perhit
E
un
un
ga
ga
n
n
Se
M
ns
an
or
ua
(L/
l
ja
m)

(L/
ja
m)

371.
372.
373.Tabel 5.2 : Data jarak terhadap
berbagai halangan
378.
Jara
377.
k
Jara
k
k
t
376.
u
i
jarak
r
d
e
a
a
374.
f
n
k
375.
e
g
k
e
e
ti
f
f
f
e
e
k
k
ti
t
f
i
f
382.
40
m
379.
380.
381.
Tanpa
0
36
hal
k
3
4
an
e
6
0
ga
a
m
m
n
t
a
s
383.
384.
385.
386.
Halan
0
22.3
23.6
ga
2

m
n
2
2
dia
.
3
k
nt
3
.
e
ar
m
6
a
a
m
t
du
a

a
sis
i
387.
Salah
sat
u
sis
i
did
ala
m
ru
an
g
ter
tut
up

389.
17.4

1
8
.
9
m

388.
0
1
7
.
4
m

390.
18.9
m
k
e
a
t
a
s

391.

392.

b. Pembahasan
393.
Dari tabel 4 untuk
mendapatkan perhitungan dalam
satuan liter/jam menggunakan botol
ukur 500ml menggunakan rumus :
394.

Liter
500
3600
=
x
Jam waktu untuk penuh 1000
395.
396.
Dan untuk mendapat nilai
persentase
error
sensor
menggunakan rumus persentase
error
relatif
:
397.

error ( ) =

pengukuransebenarnya
x 100
sebenarnya

398.

399.
dapat
diketahui
bahwa, error diatas 5% didapat dari
3 data perbandingan pertama yaitu
saat arus air dibawah 300 liter/jam
ini dikarenakan air yang melewati
sensor tidak memenuhi bagian
dalam sensor sehingga keakuratan
sensor pada saat itu menjadi
rendah.
400.
Dan dari data yang
arus airnya diatas 300 liter/jam
didapat nilai error dibawah 5%,
disaat inilah tingkat keakuratan
sensor menjadi tinggi dikarenakan
air yang melewati sensor memenuhi
bagian dalam sensor.

401.
Untuk percobaan jarak
transmisi data terhadap halangan
menggunakan 3 variasi. Pertama,
tanpa halangan. Kedua, terdapat
halangan berupa tembok diantara
dua sisi. Ketiga, salah satu sisi
ditempatkan diruangan tertutup.
Dan untuk jarak efektif terjauh
didapat
saat
tanpa
halangan
mencapai 35m. Jarak kurang efektif
adalah jarak dimana data diterima
tidak pada frekuensi yang tetap,
untuk tanpa halangan jaraknya
dimulai pada 35m sampai 40m dan
untuk selebihnya dari 40m data
tidak diterima oleh receiver.
402.
Untuk
percobaan
kedua dan ketiga jarak efektifnya
dibawah
penelitian
kedua
dikarenakan
terdapat
halangan
berupa
tembok
dan
ruangan
tertutup yang masing - masing
mencapai 22.3m dan 17.4m. untuk
jarak kurang efektif masing masing
mempunyai range yang kecil yaitu
22.3m sampai 23.6m dan 17.4m
sampai 18.9m dan diatas itu data
sudah tidak diterima lagi atau jarak
tidak efektif.

5. Penutup
a. Simpulan
403.
Dari
hasil
perbandingan
sensor dan penelitian jarak terhadap
halangan dapat disimpulkan bahwa tingkat
keakuratan sensor akan rendah apabila air
yang melewati sensor tidak memenuhi
bagian
dalam
sensor,
begitu
juga
sebaliknya akan menjadi tinggi saat air
yang melewati sensor memenuhi bagian
dalamnya. Dan untuk jarak tempuh
transmisi data, semakin banyak halangan
semakin pendek jarak yang bisa ditempuh.
404.
b. Saran
405.
Penggunaan
flowmeter untuk plant yang lebih
besar bisa menggunakan kapasitas
lebih besar, dan untuk transmisi
data yang lebih baik dan efisien,
bisa menggunakan transmitter data
yang lebih baik selain RF modul
sebagai contoh bluetooth atau wi-fi.
406.

6. Daftar Pustaka

[1] Arduino,
Arduino
Uno
Datasheet.
https://www.arduino.cc/
[2] YIFA
the
plastics
Ltd,
YF-S201
datasheet. https://www.olimex.com/
[3] Elektronika Dasar, Sensor Aliran Fluida
(Flow
Sensor).
http://elektronikadasar.web.id/

[4] Hobby Components, MX-FS-03V & MX05V


Datasheet.
http://forum.hobbycomponents.com/
[5] Electronic
Projects,
VirtualWire.
https://www.pjrc.com
[6] Wikipedia,
RF
module.
https://en.wikipedia.org/
[7] Wikipedia,
Amplitude-shift
keying.
https://en.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai