Anda di halaman 1dari 3

Ginanjar. G. 2008.Demam Berdarah : A Survival guide.

Yogyakarta : 2008

World Health Organization. Dengue and Dengue Haemorrhagic fever,


RevisedMay2008.F
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992, Petunjuk Teknis
Pemberantasan Nyamuk Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue,
Dirjen P2M dan P2L, Jakarta.
Tawatsin, A., Thavara, U. (2010) Dengue haemorrhagic fever in Thailand:current
incidence and vector management. In: Atkinson, P.W. ed.Vector Biology,
Ecology and Control. New York : Springer, pp. 113-126.
Beaty, B. J., Jennifer L. W., and Stephen Higgs. 1996.
Natural Cycles of Vector-Borne Pathogens. In B. J.
Beaty and W. C. Marquadt (eds): The Biology of
Disease Vectors. University Press of Colorado. pp.
51-70.
Depkes RI. 1992. Demam Berdarah Dengue. Majalah Cermin
Dunia Kedokteran, no.75 hal.47. Jakarta.
Depkes RI. 2004. Perilaku dan Siklus Hidup Nyamuk Aedes
aegypti Sangat Penting Diketahui dalam Melakukan
Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk termasuk
Pemantauan Jentik Berkala. Buletin Harian. Edisi
Rabu. 10 Maret.
Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam
Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta.
Gandahusada, S., Herry D. I., dan Wita P (ed). 2003.
Parasitologi Kedokteran. Edisi ke-3. Jakarta:
FKUI.
Hadinegoro, S. R. H., dan Hindra I. S. 2004. Demam
Berdarah Dengue. Jakarta: FKUI.
Joshi, V., Mourya D. T., Sharma R. C. 2002. Persistence
of Dengue-3 Virus Through Transovarial
Transmission Passage In Successive Generations of
Aedes aegypti Mosquitoes. Am. J. Trop. Med. Hyg.,
67: 158-161.
Kardinan, A. 2005.
Leake, C. J. 1984. Transovarial Transmission of
Arbovirus by Mosquitoes. In M. A. Mayo and K. A.
Harrap (eds) Vector in Virus Biology, 197 (33):
59-74.
Mardihusodo, S. J. 2005. Manajemen Pengendalian Vektor
Demam Dengue. Dalam Simposium Dengue Control
Update. Pusat Kedokteran Tropis, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mardihusodo, S. J., Satoto T. B. T., Mulyaningsih B.,


Umniyati S. R., & Ernaningsih. 2007. Bukti Adanya
Virus Penularan Dengue secara Transovarial pada
Nyamuk Aedes aegypti di Kota Yogyakarta. Simposium
Nasional Aspek Biologi Molekuler, Patogenesis,
Manajemen dan Pencegahan KLB, Pusat Studi
Bioteknologi UGM, Yogyakarta, 16 Mei 2007.
Notoadmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nuraini, A. S., Ariani N., Dwi A. P., Sri W., Indra W.
WHO SEARO. 2003. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Depkes RI.
Jakarta.
Soegijanto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue. Edisi 2 pp:
248-249, 253-254, Airlangga University Press,
Surabaya.
Notoadmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Soegijanto, Soegeng. Demam Berdarah Dengue Edisi II. Surabaya: Airlangga
University. 2006.
World Health Organization. Demam Berdarah Dengue Diagnosis pengobatan
Pencegahan dan pengendaliuan. Edisi 2. Alih bahasa: Manied ester. Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.2005.
Depkes RI. (2009). Demam Berdarah Dengue di Indonesia Tahun 1968 -2009,
Buletin Jendela Epidemiologi, Vol(2) Agustus 2010.
Gubler. D.J., (2010). The global threat of emergent/re-emergent vector-borne
disease. In Atkinson, P.W. Ed. Vector Biology, Ecology and Control. New
York : springer,pp.39-62.
Soegijanto. S., (2006). Demam Berdarah Dengue, Arilangga University Press,
Surabaya.
WHO., (2005). Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah
Dengue. Panduan Lengkap. Alih bahasa: Palupi Widyastuti. Editor Bahasa
Indonesia: Salmiyatun. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC. hal 58 77

Mulyaningsih, B., 2004. Variation in Susceptibility Status to Organophosphate


Insecticide among Several Geographic Populations of Aedes albopictus Skuse
in Indonesia. Berkala Ilmu Kedokteran.
Saranani, M. 2012. Uji Kerentanan Insektisida Organofosfat dan Deteksi Transmisi
Transovarial Virus Dengue pada Ae.aegypti di Kota Kendari. Tesis.
Universitas Gadjah Mada. :68-69.

Sivanathan, M.M., 2006. The Ecology and Biology of Ae. aegypti (L.) and Ae.
albopictus (Skuse) (diptera: culicidae) And The Resistance Status of Ae.
albopictus (Field Strain) Against Organophosphates in Penang, Malaysia.
Thesis. Malaysia.
Stojanovich, C.J., & Scott, H.G., 1966. Illustrated Key To Mosquitoes Of
Vietnam.Departemen Of Health, Education and Welfare. Public Health
Service. Atlanta, Georgia. :40.
Depkes RI. (1992). Kumpulan Surat Keputusan/Edaran Tentang Pemberantasan
Penyakit DBD, Edisi Tahun 1994
Sungkar, S. (2005). Bionomik Aedes Aegypty, Vektor DBD. Majalah Kedokteran
Indonesia.
Depkes RI. (2010). Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi, 2.

Hadi, U.K., & Koesharto, F.X., 2006. Nyamuk, Hama Permukiman Indonesia.
Pengenalan, Biologi dan Pengendalian.Unit Kajian Pengendalian Hama
Pemukiman. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. : 32 -33.

Anda mungkin juga menyukai