Anda di halaman 1dari 6

Indra Lesmana R.

| 153112620120036

REPLIKASI DNA, TRANSKRIPSI RNA DAN TRANSLASI RNA


1. Tahap-tahap Replikasi DNA

Gambar 1.1 Proses Replikasi Semikonservatif DNA


Sumber: http://media-2.web.britannica.com/eb-media/45/109045-004-F78C56AD.jpg
Replikasi DNA semikonservatif merupakan proses di mana dua helai DNA dipisahkan
dan untai komplementer baru yang dihasilkan secara independen, menghasilkan dua salinan
yang cocok dari molekul DNA asli. Sehingga setiap salinan berisi satu untai yang berasal dari
induk dan satu untai yang baru disintesis. Tahap-tahap replikasi DNA diantaranya:
1) Replikasi DNA dimulai pada titik tertentu pada kromosom yang disebut origin of
replication, polimerisasi terjadi serentak ke kedua arah di sepanjang untai yang
berlawanan, dan berakhir pada titik yang tepat.
2) Terjadi disosiasi untai DNA menjadi untai-untai tunggal yang disebut replication fork
yang dikatalisasi oleh helikase yang dibantu oleh topoisomerase untuk melonggarkan
lilitan.
3) Wilayah DNA yang sudah terdisosiasi, distabilisasi oleh protein SSB (Single Strand
Binding) sehingga tidak menyatu kembali membentuk untai ganda.
4) Terjadi polimerisasi reaksi esterase pada gugus fosfat (ikatan fosfodiester) pada C5
nukleotida baru dengan gugus hidroksil yang terletak pada C3 nukleotida oleh DNA
polimerase. Proses ini hanya memperpanjang fragmen oligonukleotida yang sudah
ada sebelumnya, yang disebut primer; yang dikatalisasi oleh kompleks RNA
polimerase (bentuk: oligoribonukleotida) yang disebut primase, yang merupakan

komplementer dari DNA template. DNA baru terbentuk dari ujung 5-P ke 3-OH,
sedangkan pembacaan template dari ujung 3-OH ke 5-P.
5) Pada leading strand, terjadi polimerisasi secara kontinyu, sedangkan pada untai yang
berlawanan arah geometrisnya dengan arah pembukaan replication fork (lagging
strand), terjadi secara diskontinyu. Karena proses plimerisasi pada untai DNA ini
hanya dapat dilakukan setelah template membuka seiring dengan terbukanya
replication fork. Sehingga terbentuk fragmen yang disebut fragmen Okazaki.
Fragmen-fragmen tersebut disambung oleh ligase menjadi satu untai utuh.
6) Menjelang akhir replikasi, untai DNA yang sedang direplikasi (DNA nascent),
oligoribonukleotida dibuang lalu diganti dengan untai deoksiribonukleotida yang
sesuai melalui aktivitas DNA polimerase.

Gambar 1.2 Basa Nitrogen yang Dicocokkan Dalam Replikasi Semikonservatif DNA
Sumber: http://image.slidesharecdn.com/dnareplicationnotes-150115101050-conversiongate02/95/dna-replication-notes-5-638.jpg?cb=1421338287

Indra Lesmana R. | 153112620120036

2. Tahap-tahan Transkripsi

Gambar 2.1 Proses Transkripsi


Sumber: http://www.britannica.com/science/transcription-genetics
Gen terdiri dari daerah promotor dan daerah intron (non urutan coding) dan ekson
(coding sequence). Produksi protein fungsional melibatkan transkripsi gen dari DNA ke
RNA, penghapusan intron dan penyambungan bersama ekson, terjemahan dari urutan RNA
yang disambung menjadi rantai asam amino, dan modifikasi pasca translasi molekul protein.
Selama transkripsi (dalam nukleus), hanya satu untai DNA biasanya disalin yang
disebut untai cetakan (template), dan molekul RNA yang dihasilkan adalah untai tunggal
messenger RNA (mRNA). Untai DNA yang akan sesuai dengan RNA disebut coding
sequence atau sense strand. Dalam proses transkripsi, pembentukan mRNA dari 5-P ke 3OH, sedangkan pembacaan DNA template dari ujung 3-OH ke 5-P.

Gambar 2.2 Posisi Sense dan Antisense


Sumber: https://biology12lum.wikispaces.com/file/view/transcription_12.gif/177389973/transcription_12.gif

Sesuai dengan kesepakatan internasional, awal dari gen yang dibaca adalah dari 5-P
dari coding sequence ke 3-OH yang disebut downstream, sedangkan sebaliknya disebut
upstream. Berikut adalah tahap-tahap transkripsi RNA, diantaranya:
1) Pada tahap inisiasi, proses transkripsi dibantu oleh transcription factor, kemudian
pengenalan promoter dan pengikatan holoenzim.
2) Setiap ribonukleotida berturut-turut diarahkan

oleh

aturan

pasangan

basa

komplementer DNA. Sebagai contoh, C (sitosin) dalam DNA mengarahkan


penggabungan G (guanine) menjadi RNA. Demikian juga, sebuah G di DNA disalin
ke dalam C pada RNA, T (timin) menjadi A (adenin), dan A menjadi U (urasil; RNA
mengandung U di tempat T DNA). Sintesis terus sampai sinyal terminasi tercapai, di
mana titik RNA polimerase DNA menurun, dan molekul RNA dilepaskan.

Gambar 2.3 dan 2.4 Proses Pencocokan Basa Nitrogen RNA pada DNA Template
Sumber Gambar 2.3: http://www.expertsmind.com/CMSImages/1988_Transcription.png
Sumber Gambar 2.4: http://cronodon.com/images/Transcription.jpg
3) Pada awalnya, gen yang terdapat ekson dan intron

menghasilkan pre-mRNA.

Selanjutnya, intron akan dipotong (RNA splicing) oleh tRNA endonuclease dan
menyambungkan ekson-ekson (splicing ligase) oleh RNA ligase . Dan RNA yang
sudah tanpa intron tersebut selanjutnya ditranlasi.
4) Terjadi poliadenilasi mRNA oleh poli (A) polimerase dalam nukleus sehingga
terdapat penambahan poliA pada ujung 3-OH mebuat lebih stabil dan berumur lebih
panjang daripada mRNA tanpa poliA. Pada ujung 5-P terjadi metilasi, yang dikenal
mRNA cap berupa 7-metilguanosintrifosfat agar proses translasi efesien.
3. Tahap-tahap Translasi

Indra Lesmana R. | 153112620120036

Gambar 3.1 Proses Translasi RNA


Sumber: http://www.britannica.com/science/translation-genetics
Protein disintesis ribosom di sitoplasma dalam proses translasi. Informasi dalam
mRNA disebut kodon triplet, yang dibaca dari 5-P ke 3OH. Berikut adalah tahap-tahap
translasi RNA, diantaranya:
1) Kodon start (AUG/metionin) dibaca sebagai awal translasi merupakan kompleks dari
ribosom, protein faktor tranlasi, mRNA dan aminoasil-tRNA.
2) mRNA bergabung dengan ribosom subunit besar dan subunit kecil.
3) tRNA akan mencocokkan triplet kodon mRNA, yang disebut anti kodon. Hasil
pencocokan tersebut berupa untaian polipeptida yang akan digunakan sel atau organ
lain sesuai fungsinya.
4) Dan pembacaan diakhiri oleh stop kodon (UAG, UAA, UGA).

Gambar 3.2 Proses Pencocokan Kodon dan Anti kodon


Sumber: http://www.biology101.org/images/3types-RNA.jpg

Gambar 3.3 Tabel Asam Amino Hasil Translasi RNA


Sumber: http://www2.sluh.org/bioweb/bi100/tutorials/thegeneticcode/codonwheel2.jpg
Referensi:
Sinaga, Ernawati. 2012. Biokimia Dasar. Jakarta: PT ISFI Penerbitan
Djuminar, Ai. 2013. Biologi Molekular. Bandung: Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes
Bandung
http://www.britannica.com/science/nucleic-acid/Nucleic-acid-metabolism#ref900898;
Diakses pada 11 April 2016 Pukul 22:16 WIB).
http://www.britannica.com/science/transcription-genetics; Diakses pada 11 April 2016
Pukul 22:19 WIB).
http://www.britannica.com/science/translation-genetics; Diakses pada 11 April 2016
Pukul 22:48 WIB).

Anda mungkin juga menyukai