Anda di halaman 1dari 21

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

KUMPULAN TANYA JAWAB


BIDANG AQIDAH ISLAMIYAH

PERTANYAAN PERTAMA:
Bagaimana hukum menjadi anggota Lions Club dan FKUB dalam prespektif
Islam?
(Penanya: Sebagian masyarakat)
JAWABAN:
Bismillahirrahmanirrahim
Sebelum menjawab pertanyaan, terlebih dahulu akan kami paparkan data dan
fakta yang didapatkan dari berbagai sumber (buku, majalah, buletin, internet dll)
tentang Lions Club yang substansi sebagian doktrinnya berujung pada
pendangkalan aqidah, pelumpuhan syari'at, pengkerdilan ghiroh Islamiyah, dan
pengebirian dakwah agama Islam. Inilah wajah pemurtadan terselubung berbaju
kemanusiaan.
Data-fakta Lions Club:
a. Lions Club adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Melvin
Jones seorang yahudi yang menjadi agen perusahaan asuransidengan nama International Association of Lions Club bulan Mei
1917 di Chicago. Pada hakikatnya perkumpulan ini termasuk salah
satu organisasi Internasional yang berafiliasi kepada gerakan
Freemasonry. Keduanya adalah kaki tangan Zionis yang berkedok
kemanusiaan untuk merusak dunia kemudian membangunnya
kembali dan mendominasinya agar mengabdi kepada kepentingan
Yahudi. Lions Club Indonesia lahir pada tanggal 18 November 1969
yaitu saat Orde Baru berkuasa, padahal sebelumnya, aliran-aliran
tersebut telah dilarang oleh Presiden Soekarno (Orde Lama) lewat
KEPPRES No 264 Tahun 1962. Namun 38 tahun kemudian
1

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

KEPPRES 264/ 1962 dicabut oleh abdi yahudi (Gus Dur) dengan
mengeluarkan KEPPRES No 69 Tahun 2000. Sejak itulah
kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi,
Rotary Club, Divine Life Society, Freemasonry, Lions Club, Moral
Rearmament Movement dll menjadi resmi dan sah di Indonesia,
Naudzubillah!
b. Sebagian aktivitas Lions Club yang membahayakan Iman seorang
muslim:
- Menyerukan slogan Kebebasan, Persamaan, Persaudaraan,
HAM dan kebangsaan.
- Membangun semangat kerukunan di antara pribadi-pribadi
dengan cara melonggarakan dan menjauhkan ikatan-ikatan
aqidah (keyakinan).
- Mengumandangkan jargon Agama untuk Tuhan, Tanah air
untuk semua, yang mendorong orang berpaling dari Sang
Pencipta, dan fokus kepada diri mereka sendiri (ajaran
humanisme).
**Selengkapnya baca buku Fakta dan Data Yahudi di Indonesia karya
Ridlwan Saidi dan Rizki Ridyasmara.
Dengan demikian, kami menjawab, "HARAM hukumnya bagi umat Islam
menjadi anggota Lions Club ", karena memasuki organisasi tersebut sama seperti
memasuki organisasi PKI tempo dulu, adapun alasan-alasan keharamannya sebagai
berikut:
1. Ideologi organisasi Lions Club mengajak kekufuran melalui isu-isu
"kemanusiaan, kebebasan, persamaan, persaudaraan, HAM dan
Kebangsaan".
2. Orang Islam masuk ke dalam organisasi Yahudi-Zionisme (kerja sama
dan menjadi mitra orang kafir).
3. Organisasi tersebut menyamaratakan antar agama (Agama mayoritas
yang haq disamakan dengan agama minoritas yang batil).
4. Orang Islam memperjuangkan ideologi busuk Yahudi, padahal ini
termasuk trik-trik Zionisme
mengelabuhi umat manusia untuk
2

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

menguasai dunia, karena isu tersebut merupakan bagian dari 24


protokol-protokol Zionis.
Dan masih banyak bahaya-bahaya lain yang ditimbulkan dari aktif mengikuti
organisasi tersebut.
Syariat Islam dengan tegas melarang empat hal tersebut, Allah SWT
berfirman:














[51 : ]





"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi teman akrab (apalagi) pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa
diantara kamu mengambil mereka menjadi teman akrab (apalagi) pemimpin, Maka
Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Maaidah: 51)








[118 : ]


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang
menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh telah Kami
terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya." (QS. Ali Imran:
118)
3

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

[22 : ]


"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat,
saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudarasaudara ataupun keluarga mereka." (QS. Al-Mujadilah: 22)
Mengenai organisasi FKUB, yang pemberdayaannya sudah disahkan
pemerintah Indonesia melalui SKB dua menteri (Menteri Agama dan Menteri
dalam Negeri) No: 9 dan 8 Tahun: 2006 tentang; "Pedoman Pelaksanaan Tugas
Kepala Daerah/ Wakil Daerah dalam Pemeliharaan Forum Kerukunan Umat
Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat". Kami berpandangan bahwa masuk ke
dalam organisasi FKUB akan menimbulkan mudlarat-mudlarat agama, diantaranya:
1. Tujuan didirikannya forum ini adalah untuk "Menumbuh kembangkan
keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya
antar umat beragama", ini adalah bunyi pasal 5 ayat 1.
Dalam konsep Islam, seorang muslim boleh berinteraksi atau bergaul dengan
orang kafir hanya sebatas urusan sosial kemasyarakatan (huququl jiwar),
bertransaksi (mu'amalah), berlaku baik (al-birr wasshilah) ketika salah satu
kerabatnya kafir dan seterusnya. Meski demikian, hati si muslim tetap wajib ingkar,
benci dan tidak mentolerir sedikit pun kekufuran si kafir.
Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat Islam wajib bersikap eksklusif, yaitu
haram mencampur adukkan aqidah dan ibadah umat Islam dengan aqidah dan
ibadah pemeluk agama lain (pluralisme agama). Bagi umat Islam yang tinggal dan
bertetangga dengan pemeluk agama lain (pluralitas agama) dalam berhubungan
sosial kemasyarakatan yang tidak ada hubungannya dengan aqidah dan ibadah,
umat Islam bersikap inklusif, dalam arti tetap melakukan pergaulan sosial dengan
pemeluk agama lain selama tidak saling merugikan.
4

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

2. Aktif dalam FKUB pasti menimbulkan rasa simpati, peduli dan hormat dari
pihak muslim terhadap pihak kafir (

) ,

memper-erat keakraban yang berlebihan antar keduanya, dan berujung pada


penyetaraan antar agama mayoritas (Islam) yang benar dengan agama
minoritas (selain Islam) yang salah, inilah hakikat paham pluralisme.
Fenomena ini merupakan proses pengikisan nilai-nilai keimanan secara
halus, dan membunuh ghirah Islamiyah.
3. Dalam undang-undang dasar FKUB, yang konon katanya tidak ada praktek
doa bersama, namun realitanya, organisasi FKUB-lah yang paling getol
mengadakan doa bersama dengan dalih perekat bangsa. Doa bersama
mengakibatkan orang muslim terbiasa mendatangi gereja, biara, klenteng
dan tempat peribadatan agama lain, begitu pula orang kafir akan terbiasa
memasuki masjid, padahal al-Quran dengan tegas melarangnya:










[28 : ]





Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik
itu najis, Maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam (QS. At-Taubah: 28)
Doa bersama juga menyebabkan keintiman (kedekatan batin) antar muslim
dan kafir, padahal dalam Islam, yahudi-nashrani saja tidak boleh dijadikan sebagai
teman dekat, apalagi penyembah berhala (Hindu, Budha, Konghucu dst)?!
Berikut adalah tambahan dalil syari tentang keharaman berbelas kasih
dengan orang kafir:

)
(40 : 4
)
( :
5

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

} :
{
) (22:.
/ 21) -
(215

(


)


}














/ 5) -
(183
) (



yang

Dalam kitab-kitab ushul fiqh termaktub sebuah qo'idah

memiliki pengertian: Memotong (melarang) suatu perkara yang kelahirannya


diperbolehkan, namun kenyataannya akan mengantarkan kepada perbuatan yang
dilarang (al-mahzhur). Jadi, aktif dalam organisasi FKUB (Dengan dalih Kami
bergaul hanya sebatas dhohiriyah saja, Tujuan kami adalah menjalin kerukunan
6

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

umat beragama dalam bingkai ke-Indonesiaan, atau Kami berusaha menarik


mereka ke agama Islam dst...), meskipun secara konsep fiqh hal tersebut mungkin
termasuk perkara mubah (minimal makruh), namun berpotensi menimbulkan
mafsadah yang lebih besar, yaitu menjadi ajang kampanye penyetaraan antar
agama (paham pluralisme), praktek doa bersama, simpati-peduli kepada orang
kafir (

bahkan membela segala aktifitas

keagamaan kaum kafir.


Jadi, secara garis besar, FKUB adalah organisasi penyebar pluralisme yang
diskenariokan pihak kafir untuk merusak keimanan umat Islam, yang sudah nyata
bahayanya. Maka sebagai langkah sadd adz-Dzariah dan niat tulus membentengi
aqidah umat Islam, kami menegaskan HARAM bagi umat Islam -apalagi kaum
santri- menjadi anggota organisasi FKUB, kecuali orang-orang yang dipaksa masuk
oleh pemerintah zhalim, itupun mereka harus mengakui kesalahannya dan tidak
aktif menjalankan program-program yang mendukung paham Pluralisme dan
Liberalisme.
Sebagai umat mayoritas penduduk negeri yang berasas pancasila, sudah pasti
umat Islam menjaga kerukunan antar umat beragama, namun jangan kemudian
langkah-langkah picik berkedok kerukunan antar umat beragama seperti FKUB
dan organisasi sejenis justru memporak-porandakan tatanan aqidah, syariah dan
akhlaq karimah yang sudah tertata rapi dalam keseharian kaum Ahlussunnah wal
Jamaah Indonesia. Mayoritas kaum santri merupakan penganut Islam Sunni bukan
Islam radikal, mereka sudah paham dan mandiri dalam urusan Kode etik
berinteraksi dan bergaul dengan penganut agama lain, karena sumber-sumber
agama Islam, seperti al-Quran, al-Hadits, Tafsir, Fiqh dll. telah paripurna
membahas tema tersebut, dan pembahasannya pun (baik kitab salaf maupun
kontemporer) bervariasi sesuai tuntutan zaman.
Justru, kalau kita berfikir realistis, FKUB lebih cocok untuk aliran Islam Garis
Keras atau penganut Radikalisme, Terorisme dan Anarkisme, seperti kelompoknya
Abu Bakar Baasyir, karena mereka-lah kelompok yang memiliki senjata, bom, dan
pasukan, yang eksistensinya selama ini menimbulkan huru-hara dan situasi tidak
7

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

kondusif dalam Negara Indonesia, dan seringkali Islam tercoreng (dimata penganut
agama lain) dengan tindak-tanduk mereka. FKUB tidak cocok untuk kaum santri,
karena sejarah mencatat, kaum sarungan tidak pernah angkat senjata (kecuali di
zaman penjajahan untuk berjihad) apalagi menebarkan teror (meledakkan bom) di
seluruh Nusantara. Jadi, jika ada santri atau bahkan kiai yang masuk FKUB, berarti
ia telah berusaha merongrong aqidah umat Islam, Naudzubillah.
Sebagai langkah positif, para santri dituntut istiqomah ngaji dan beristifadah
kepada para masyayikh (mulazamatul masyayikh), melayani beliau dengan penuh
keikhlasan (khidmah), dan bergaul baik dengan sesama santri (Muasyarah bil
maruf bainal muslimin), sehingga jebolan pesantren menjadi sosok paripurna,
mandiri, dan siap menjawab tantangan zaman yang kian kompleks dengan tanpa
menanggalkan prinsip-prinsip ke-pesantrenan, termasuk tantangan Isu kerukunan
beragama!
Wallahu alam bisshowab

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

PERTANYAAN KEDUA:
Selama ini banyak kelompok-kelompok yang mengklaim sebagai
Ahlussunnah wal Jamaah. Wahhabi, kelompok salafi mengklaim sebagai
Ahlussunnah wal Jamaah. Bahkan kelompok anti madzhab seperti
Muhammadiyah dan PERSIS juga mengklaim sebagai Ahlussunnah wal
Jamaah. Lalu siapa sebenarnya Ahlussunnah wal Jamaah itu? Apakah
mereka itu termasuk Ahlussunnah wal Jamaah?
(Penanya: Perwakilan masyarakat)
JAWABAN:
Bismillahirrahmanirrahim
Wahhabi, Muhammadiyah dan PERSIS memang dalam tinjauan etimologis
(bahasa) bisa termasuk kategori Ahlussunnah wal Jamaah (Sunni), karena
ketiganya bukan aliran Syiah (sebuah istilah yang menjadi lawan Sunni). Akan
tetapi jika kita teliti lebih mendalam tentang prinsip-prinsip ajaran Ahlussunnah
wal Jamaah, ternyata ketiga aliran itu telah keluar dari mainstreamnya. Sebab
suatu kelompok dikatakan keluar dari Ahlussunnah wal Jamaah, tidak harus
berbeda 100 % dengan Ahlussunnah wal Jamaah. Kaum Khawarij dikeluarkan dari
golongan Ahlussunnah wal Jamaah bukan karena mereka tidak sama persis dengan
kaum muslimin pada waktu itu, akan tetapi karena mereka mempunyai ideologi
takfir wa istihlal dima al-Mukhalifin (Pengkafiran dan penghalalan darah kaum
muslimin yang berbeda dengan mereka yaitu sayyidina Ali RA beserta
kelompoknya dan para shahabat lain-) yang bertolak belakang dengan ideologi
kaum muslimin, ini jelas penodaan terhadap asas Ahlussunnah wal Jamaah.
Berikut ini penjelasan beberapa penyimpangan Wahhabi, Muhammadiyah dan
PERSIS dari mainstream Ahlussunnah wal Jamaah;
9

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

WAHHABI:

Pemikiran kaum Salafi Wahabi dapat diringkas dalam


beberapa poin. Kami menyebutkannya secara ringkas dan kami
menuqil dari buku Ensiklopedi Wahabi karya Sayyid Hasan asSaqqaf, yaitu sebagai berikut:
1. Berpegangan pada akidah (keyakinan) Tasybih dan Tajsim
kepada Allah SWT.
2. Kurang mengagungkan Nabi Muhammad SAW, membenci
Ahlul Bait.
3. Mengintimidasi pemikiran orang lain, yaitu menuduh
kelompok-kelompok yang berseberangan dengan mereka
dengan perbuatan Syirik, Kufur, dan Bidah.
4. Tidak mengakui seluruh kelompok kaum muslimin yang lain,
dan membenci kelompok tersebut, yaitu golongan Zaidiyah,
Asyariyah,
Imamiyah,
Ibahiyah,
dan
Mutazilah.
Selanjutnya,
memerangi
kelompok
tersebut
demi
menyatukan antar Madzhab-madzhab.
5. Memerangi tasawuf islami dan berbagai bentuknya, seperti
majlis-majlis Dzikir jamai, acara maulid Nabi Muhammad
SAW, berziarah ke kubur para nabi, sahabat, dan wali.
Mereka menganggap semua itu adalah perbuatan bidah
dan khurafat.
6. Mereka tidak mengakui para ulama ahli tafsir dan kitabkitab tafsir. Mereka menolak secara tegas cara-cara tawil
dan majas terhadap ayat Al-quran. Padahal, keduanya
adalah dasar pemahaman bahasa arab dan termasuk gaya
bahasanya.
7. Mereka cenderung mengambil kesimpulan pada hadits dan
Atsar. Sebaliknya, mereka malah acuh untuk mengambil
kesimpulan (dalil) dengan ayat al-Quran. Hal ini
disampaikan oleh ulama mereka, al-Barbahari al-Hambali,
apabila kamu mendengar seseorang yang disampaikan
10

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

atsar lalu dia menolaknya dan menginginkan al-Quran


maka tidak diragukan lagi bahwa dia adalah orang yang
melestarikan Atheis. karena itu, tinggalkan dia.
8. Mereka mempermainkan hadits Nabi dan saling berbeda
pandangan
dalam
menetapkan
status
hukumnya
sebagaimana yang terjadi dengan al-Albani. Status hukum
shohih dan dhoif berdasarkan tuntutan Madzhab mereka
sendiri.
9. Mereka tidak mengakui ketentuan hukum ijma. mereka
berpedoman pada motto: siapa yang mengakui ijma maka
dia pendusta. Mereka baru berhujjah dengan ijma
manakala sesuai dengan apa yang mereka inginkan, seperti
masalah keluhuran Allah SWT. Dan Dia berada di langit
Maha Suci Allah dari hal demikian.
10.
Mereka memerangi rasio, rasionalitas dan dialog.
Karakter mereka mengharuskan adanya pendapat.
11.
Mereka menolak penetapan hukum secara qiyas,
kecuali dalam masalah Tasybih (menyerupakan) Allah
dengan mahluk.
12.
Mereka ngotot pada kesalahan dan tidak mengakui
kebenaran bila keluar dari lisan orang lain.
13.
Wahhabi memvonis istighosah sebagai syirik akbar (syirik besar).
Jika benar demikian, berarti syariat membacaAssalamualaika
ayyuhannabiyyu dalam tasyahhud dan Assalamualaikum ahladdiyar
minal muminindst ketika melewati atau menuju kuburan kaum
muslimin termasuk ajaran syirik? Subhanallah, ini kebohongan besar!
14.
Wahhabi mengharamkan praktek tawassul dan tabarruk serta
menganggapnya sebagai syirik ashgar (dzariah/ jalan menuju syirik akbar).
Sungguh, mereka tidak paham tentang amalan yang sudah jauh-jauh hari
dilakukan oleh ulama salaf!
15.
Wahhabi mengharamkan maulid Nabi SAW, bepergian dengan
tujuan berziarah ke makam Rasulullah SAW, dan melarang segala bentuk
11

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

pengkultusan terhadap selain Allah SWT. Pada poin ini dapat disimpulkan
doktrin Wahhabi bertujuan menghalang-halangi ungkapan cinta dan rindu
orang-orang yang mahabbah kepada Rasulullah SAW. Otomatis ini adalah
Pemberangusan kemuliaan Rasulullah SAW, berarti mereka antek Yahudi
yang sangat benci dengan keagungan Nabi SAW.
16.
Wahhabi membenci Ahlul Bait, akan tetapi akhir-akhir ini mereka
mengklaim cinta Ahlul Bait, padahal realitanya mereka hanya mencintai
Ahlul Bait yang berpihak kepada kelompoknya.
17.
Wahhabi adalah Khawarij abad modern, julukan seperti ini yang
diberikan oleh semua ulama Ahlussunnah wal Jamaah otoritatif (mutabar).
Buktinya, lihat pernyataan Imam al-Shawi (ulama madzhab Maliki) dalam
Hasyiyah ala Tafsir al-Jalalain Juz: 3 hal: 307, Imam Ibnu Abidin (mufti
madzhab Hanafi) dalam Hasyiyah Radd al-Muhtar Juz: 4 hal: 262, Imam
Muhammad bin Abdullah bin Humaid al-Najdi (ulama madzhab Hanbali)
dalam as-suhub al-wabilah hal: 275, dan Sayyid Ahmad Zaini Dahlan
(ulama madzhab Syafii) dalam fitnahul wahhabiyah hal: 54.
Adapun sisi persamaan antar keduanya adalah sebagai berikut:
- Mengkafirkan dan menghalakan darah kaum muslimin yang berbeda
-

dengan mereka (mukhalifin).


Ekstrem (ghuluw) dalam beragama serta jumud dalam memahaminya.
Menghukumi negara mukhalif-nya sebagai darul harbi.
Mengucilkan diri dari kaum muslimin, Khawarij telah mengucilkan

diri dari mayoritas umat Islam dengan berpendapat pelaku dosa besar
itu kafir. Sedangkan Wahhabi juga mengucilkan diri dengan
mengkafirkan kaum muslimin karena perbuatan dosa (istighosah,
Tawassul, Tabarruk) menurut asumsi mereka.
**Keterangan ini kami nuqil dari buku KH. Muhammad Idrus Ramli yang
berjudul, Buku Pintar Berdebat dengan Wahhabi
PERSIS: Menurut hemat kami, ajaran pokok kelompok ini tak jauh beda
dengan Wahhabi, bahkan bisa dikatakan aliran PERSIS adalah derivasi Wahhabi,

12

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

perbedaannya mereka tidak pernah angkat senjata sebagaimana Wahhabi, Ikhwanul


Muslimin, dan Syiah, sehingga kami tidak perlu menjelaskan penyimpangannya.
MUHAMMADIYAH: Meski asas dan tujuan golongan Muhammadiyah
disinyalir sama dengan Wahhabi, akan tetapi aliran tersebut enggan dikait-kaitkan
dengan Wahhabi dan terkesan menutup-nutupi, sehingga kami menjulukinya
dengan aliran abu-abu. Di bawah ini adalah sebagian penyimpangan mereka dari
mainstream Ahlussunnah wal Jamaah:
1. Muhammadiyah hanya mengacu pada hisab dalam menentukan awal bulan
Ramadhan dan Syawwal, ini jelas bertentangan dengan hadits-hadits shahih

bahkan dengan al-quran surat al-Baqarah ayat:185 (


yang menekankan kepada ruyatul hilal.

Mereka men-tadhlil-kan (membodoh-bodohkan) orang-orang yang suka


tahlilan, dibaan, barzanjian, bahkan orang yang mempelajari kitab-kitab
turrots. Lebih ngerinya lagi, mereka menilai warisan ulama itu sudah kuno
dan hanya sejarah masa lalu yang tidak relevan dipelajari untuk masa
modern seperti sekarang, mereka melambaikan tangan isyarat selamat
tinggal kepada kitab-kitab turrots! Apa mereka tidak sadar bahwa kitab
turrots adalah hasil penalaran ulama, dan dalil-dalil al-Quran dan alHadits menjadi kajian utama didalamnya? Padahal menerima dan
menggunakan penalaran ulama adalah bagian dari prinsip dasar
Ahlussunnah wal Jamaah!
2. Muhammadiyah termasuk salah satu dari sekian sekte di Indonesia yang
anti taklid, padahal beragama dengan tata cara bertaklid dilegalkan menurut
konsep penalaran ulama, bahkan taklid pada salah satu imam madzhab
empat menjadi ciri khas Ahlussunnah wal Jamaah!
Lalu, bagaimanakah hakikat Ahlussunnah wal Jamaah menurut terminologi
syara?, Ahlussunnah wal Jamaah secara syara adalah: Orang-orang yang
13

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

menjunjung tinggi ajaran al-Quran dan as-Sunnah (al-Mutamassikun bil kitab wa


as-sunnah), menghormati persatuan/ konsensus ulama Islam (Ijma) dalam urusan
hukum syariat, aqidah dan pengangkatan khalifah (pemimpin negara), menerima
dan menggunakan penalaran ulama (nazharil ulama) seperti qiyas dan sejenisnya,
mencintai Ahlul Bait (bukan seperti cinta batil dan palsunya Syiah), menghargai
tradisi-tradisi orang-orang sholih (seperti tawassul, maulid dan sejenisnya, karena
memandang qoidah fiqh: al-adah muhakkamah, dan hadits: maa raahul
muslimuna hasanan fahuwa indallahi hasanun), dan bermadzhab dengan salah
satu madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali) dalam bidang
furuuddin (fiqh). Kemudian dalam bidang ushuluddin (Aqidah), mereka
mengadopsi madzhab Asyariyah dan al-Maturidiyah sebagai penalaran akal dalam
bingkai kedisiplinan berilmiah, akan tetapi untuk keimanan dan kemantapan hati,
mereka lebih condong ke madzhab salaf, yaitu tafwidh (bukan mujassimah,
musyabbihah, atau muaththilah).
Kemudian disimpulkan, pokok ajaran Ahlusssunnah wal Jamaah adalah,



Apa

yang aku berada diatasnya bersama

Shahabatku (penggalan sebuah hadits shohih riwayat At-Tirmidzi), dan


disimpulkan pula, bahwa mereka bukan aliran Khawarij, Syiah, Mutazilah,
Murjiah, dan jabriyah. Mereka tidak mempunyai prinsip mengkafirkan shahabat,
membenci Ahlul Bait, mengkafirkan orang-orang yang cinta kepada Rasulullah
SAW, dan prinsip-prinsip ahli bidah lainnya.
Demikian ini kami sarikan dari dawuh-dawuhnya ulama salaf, seperti Syaikh
Abdul Qodir al-Jilani dalam al-Ghunyahnya Juz: 1 hal: 80, Imam ar-Romli dalam
nihayatul muhtaj-nya, al-Hafizh az-Zabidi dalam Ithaf-nya, Syaikh Abdullah alHarrari dalam izhharul aqidah as-Sunniyyah-nya hal: 14-15, Syaikh Abul Fadhol
as-Senori dalam syarh al-Kawakib al-lammaah-nya hal: 25, KH. Hasyim Asyari
dalam Ziyadat Taliqat-nya, dan ulama-ulama salaf lainnnya. Untuk lebih
14

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

lengkapnya pembahasan tentang Aqidah, Syariat, Amaliyah, ciri khas, budaya dan
tokoh-tokoh Ahlussunnah wal jamaah dapat dilihat di buku kami yang berjudul,
Ahlussunnah wal jamaah sebuah Identifikasi; Refleksi terhadap perkembangan
aliran-aliran keagamaan dalam pandangan pesantren.
Perlu dicatat, dalam kelompok Ahlussunnah wal jamaah, terdapat dua aliran

yang berbeda dalam memahami doktrin




Pertama: Kelompok yang amat berhati-hati dalam memahami doktrin


tersebut. Sehingga mereka lebih memilih konsep tafwidl dari pada tawil ketika
memahami ayat-ayat mutasyabihat, golongan ini tidak sembarangan melakukan
praktek ziarah kubur serta bertawassul kepada ahli kuburnya (harus kepada para
Nabi, shahabat, auliya dan sholihin), tidak berlebihan atau israf dalam
mengadakan tahlilan, haul dst sekira memberatkan keluarga mayyit, menolak
terjadinya ikhtilath bainarrijal wan nisa al-ajnabiyyah pada acara-acara
keagamaan seperti pengajian umum, haul, istighotsah kubro dan lain sebagainya,
dan mengunggulkan Syariat dari pada tradisi dan budaya masyarakat sekitar.
Mereka tidak mau ber-muamalah dengan bank (tidak hutang dan tidak pula
menabungkan uang) karena takut keharamannya, dan tidak menyekolahkan anakanaknya di pendidikan umum (yang mengajarkan pemikiran kaum kafir dan para
filosof) karena khawatir akan wujudnya mailul qalbi (kecondongan hati) dalam diri
anak pada pemikiran-pemikiran tersebut. Kelompok pertama ini dikenal dengan
sebutan ahlul ihtiyath wal wara.
Kedua: Kelompok yang longgar dalam mengartikan doktrin diatas. Jadi,
mereka leluasa melakukan pen-tawil-an terhadap ayat-ayat mutasyabihat, seperti
lafazh istiwa (ditawil istila/ menguasai), yad (ditawil nimat atau kekuasaan),
ain (ditawil penjagaan dan pengawasan) dan seterusnya. Mereka juga kadangkadang serampangan dalam melakukan ziarah serta tawassul (yang penting ahli
kuburnya muslim, bukan kafir), menghambur-hamburkan uang agar terkesan
15

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

mewah saat melaksanakan tahlilan, haul, dan sejenisnya, melonggarkan ikhtilath


bainarrijal wan nisa al-ajnabiyyah (kata mereka: dosa-dosa sedikit tidak masalah,
yang penting syiar Islam Sunni ramai di khalayak umum), dan sangat menghargai
tuntunan tradisi dan budaya ke-daerahan, kadang-kadang sampai berani melanggar
ajaran syariat Islam. Terkadang mereka ber-muamalah dengan bank, namun
masih mengakui keharaman bunga bank (riba) dan men-tasharruf-kannya untuk
amal sosial, membayar pajak dan tagihan listrik, bukan untuk dimakan. Mereka
juga menaruh anak-anaknya di pendidikan umum, akan tetapi tidak membenarkan
pemikiran orang kafir dan para filosof. Kelompok kedua ini dinamai almuqashshirin atau al-mukhallithin, dan masih kami kategorikan Ahlussunnah wal
Jamaah dengan catatan tidak menghalalkan kemaksiatan atau kekufuran. Dan jika
menghalalkan, berarti mereka bukan Sunni lagi, bahkan sudah menjadi Non
mukmin atau Liberal (alias munafiq).
Wallahu alam bisshowab

16

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

PERTANYAAN KETIGA:
Kita diharuskan untuk berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal
Jamaah, mendukung dan loyal terhadap organisasi yang berhaluan
Ahlussunnah wal Jamaah. Tapi disatu sisi, banyak tokoh utamanya yang
menyimpang atau tidak berjalan sesuai dengan asas dan tujuan pertamanya.
Terhadap organisasi yang semacam ini, bagaimana kita bersikap? Apakah
mendukung, loyal ataukah tidak mendukung? Atau harus mufaraqah dari
tokoh utama organisasi tersebut dan masih mendukung serta aktif pada
kegiatan-kegiatan yang positif seperti kegiatan bahtsul masail diniyah dan
lain-lain?
(Penanya: Sebagian masyarakat)
JAWABAN:
Bismillahirrahmanirrahim
Sikap kita harus mufaraqah dari struktur organisasi tersebut apabila tidak
mampu melaksanakan amar maruf-nahi munkar terhadap para pimpinannya yang
sesat, dan posisi kita justru menjadi budak hina yang selalu terbelenggu jerat-jerat
kekufuran, seperti membela Konghucu, Hindu-Budha dan lain-lain, mengikuti
Imlek, Natalan, Paskah dan sejenisnya. Meski sudah mufaraqah dari organisasi,
kita tetap wajib beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah, membenarkan dan
menghormati ajaran murni para pendirinya. Rasulullah SAW bersabda:









()
Tiada kewajiban taat dalam melakukan maksiat, dan ketaatan hanya pada
kebaikan (HR. Bukhari-Muslim)
Imam al-Ghozali dalam ihya-nya, menjelaskan:

- ...
-
17

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah




.
Benar, diharuskan bagi setiap orang untuk tidak menghadiri tempat-tempat
munkar. -Sampai pada ucapan Imam al-Ghazali-: Baginya tidak diharuskan
keluar dari daerah munkar tersebut kemudian hijrah ke daerah lain, kecuali
apabila keberadaannya di situ justru akan menimbulkan kerusakan atau membantu
kezhaliman dan kemungkaran para penguasa. Jika situasinya demikian, maka
wajib baginya berhijrah ke daerah lain jika ia mampu, karena pemaksaan (orang
lain terhadapnya) tidak bisa menjadi alasan bagi orang yang mampu lari
darinya. (Ihya ulumiddin, Juz: 2, hal:319)
Akan tetapi bagi para kiai, ulama, atau orang-orang yang sudah terlanjur
masuk dalam struktur organisasi tersebut, menurut kami lebih baik diteruskan asal
bisa menghindari acara-acara syiar kufur tersebut diatas, untuk memantau dari
dalam, memberi informasi kepada umat tentang kesesatan dan penyimpangan para
pimpinannya, menge-rem dan mempersempit gerak langkah orang-orang liberal,
sekuler, serta menjegal dan melawan program-program Salibis, Zionis, Syiah,
Pluralis, Liberalis, dan Sekularis.
Kalau tidak mampu demikian, maka mereka harus bersikap pasif dalam
berorganisasi dan ingkar bil qalbi (tidak bangga menjadi pengurus organisasi).
Namun tetap mendukung serta aktif dalam kegiatan-kegiatan positif seperti bahtsul
masail dan kegiatan keagamaan lainnya, asal tidak dikuasai orang-orang liberal.
18

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

Andai sudah dikuasainya, maka wajib pasif, bahkan lebih senang apabila dipecat,
karena takut beratnya resiko pertanggung jawaban kelak di Akhirat!
Rasulullah SAW menegaskan:












( )



Diriwayatkan dari Ummi salamah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Kelak, akan ada para pemimpin, kamu sekalian telah mengetahui
(kemungkarannya) dan mengingkarinya. Siapapun yang mengetahui
kemungkarannya (lalu ia melarangnya), sungguh ia telah terbebas (dari dosa dan
siksa). Dan siapapun (pula) yang telah mengingkarinya, niscaya ia akan selamat.
Akan tetapi (dosa dan siksa) tertimpa atas orang-orang yang ridha
(kemungkarannya) dan mengikutinya. Para shahabat berkata, apa kita harus
memeranginya (Wahai Rasulullah)? Beliau menjawab, Jangan, selama mereka
masih sholat. (HR. Muslim)
Wallahu alam bisshowab
Sarang, 3 Syawwal 1436 H.

19

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

TANYA JAWAB
Seputar
Permasalahan Aqidah Kekinian
** Aktif di Organisasi Lions Club & FKUB
** Aliran Radikal mengaku-ngaku Sunni
** Cara menyikapi kesesatan tokoh organisasi

Kajia
n

Aqid
ah

OLEH: KH. MUHAMMAD NAJIH MAIMOEN

20

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah


Pasca Reformasi, umat Islam Indonesia dikejutkan munculnya
organisasi-organisasi keagamaan ataupun sosial
yang berkembang biak bak jamur di musim hujan.
Ada yang mengusung isu perdamaian, persaudaraan
dan kemanusiaan seperti Lions Club dan Freemasonry,
ada pula yang mengangkat tema kerukunan umat beragama
seperti FKUB dan organisasi sejenisnya.
Umatpun masih dicengangkan dengan perebutan antar kelompok
Tentang siapakah yang paling berhak menyandang gelar
Ahlussunnah wal Jamaah, sebuah sebutan untuk kelompok
yang eksistensinya diridhai oleh Rasulullah SAW,
bahkan dijamin keselamatannya. Yang pada akhirnya setiap aliran
mengklaim kelompoknya sebagai Ahlussunnah wal Jamaah,
tak terkecuali sekte-sekte Radikal!
Apalagi organisasi Islam terbesar di Indonesia
yang asas dasarnya berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah,
sudah lama dirusak para pimpinannya yang sesat-menyesatkan.
Lengkap sudah fitnah yang merasuk di tubuh umat Islam Indonesia.
Lalu, apakah umat harus masuk ke dalam organisasi tersebut?
Dan bagaimana hukumnya menurut prespektif Islam?
Siapa sebenarnya Ahlussunnah wal Jamaah?
Bagaimana umat menyikapi kesesatan para pemimpin?
Risalah kecil dihadapan pembaca, insyaallah memberi jawaban
dan solusi tepat bagi problematika umat, semoga bermanfaat!

21

Anda mungkin juga menyukai