Tugas Bu Lidia Komunitas Kel 3
Tugas Bu Lidia Komunitas Kel 3
kami yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, serta teman-teman
yang terus memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah kami ini. Kami
sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami menyambut baik kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun untuk perbaikan dan masukan dimasa akan datang.
Akhir kata kami selaku kelompok penulis berharap agar selaku pembaca dapat
puas dan mendapatkan informasi yang kami sampaikan. Dan atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang .....................................................................................
b. Rumusan Masalah ................................................................................
c. Tujuan ..................................................................................................
Bab II Pembahasan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerakan sayang ibu ( GSI ) adalah gerakan yang mengembangkan kualitas
kemampuan utamanya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu
yang dilaksanakan bersama sama oleh pemerintahan dan masyarakat dalam
rangka
meningkatkan
sumber
daya
manusia
dengan
meningkatkan
safer
program)
yang
dilaksanakan
oleh
WHO
(World
wanita
yang
telah
dicapai
pada
waktu
itu
dirasatidak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DASAR-DASAR PELAKSANAAN GERAKAN SAYANG IBU
Gerakan sayang ibu (GSI) adalah gerakan yang mengembangkan kualitas
perempuan utamnya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu yang
dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat dalam rangka
meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, dan kepedulian dalam upaya integrative dn sinergis.
GSI didukung pula oleh Aliansi Pita Putih (White Ribbon Alince), yaitu
suatu aliansi yang ditujukan untuk mengenang semua wanita yang meninggal
karena kehamilan dan melahirkan. Pita putih merupakan simbol kepedulian
terhadap eselamatan ibu yang menyatukan individu , organisasi, masyarakat
yang bekerja sama untuk mengupayakan kehamilan dan persalinan yang aman
bagi setiap wanita.
Terdapat 3 unsur pokok GSI. Pertama: Gerakan sayang ibu merupakan
gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan pemerintah.
Kedua: Gerakan sayang ibu mempunanyai tujuan untuk peningkatan dan
perbaikan kualitas hidup perempuan sebagai sumber daya manusia. Ketiga:
gerakan sayang ibu bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian
ibu karena hamil, melahirkan dan nifas.
2.2 TUJUAN GERAKAN SAYANG IBU
1. Menurunkan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta
menurunkan angka kematian bayi.
2. Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum perempuan mengenai Penyakit
menular Seksual (PMS).
3. Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum perempuan mengenai perawatan
kehamilan, proses melahirkan yang sehat, pemberian ASI Ekslusif dan perawatan
bayi.
4. Memantapkan komitmen dan dukungn terhadap Gerakan Sayang Ibu.
Unsur Opersional
a.
Menyusun rencana kerja dalam rangka menurunkan AKI dan AKB serta
Penyuluhan kepada keluarga serta bumil, bulin, bufas dan ibu yang
Membantu merujuk.
membutuhkan
fasilitas kesehatan.
2. Mempersiapkan biaya persalinan dan perlengkapan bayi
3. Memeriksakan ibu hamil di sarana kesehatan atau bidan terdekat minimal 4
kali
4.
2.
mempertimbangkan
kesehatan
istri
serta
memberi
peluang
istri
untuk
keras
Ibu hamil semakin mengenali masalah kehamilan seperti :
1. Menyiapkan biaya persalinan dan perawatan bayi
2. Melaksanakan berbagai kegiatan demi kesehatan kehamilan dan kelahirannya
3. Memberikan perawatan kepada bayi yang dilahirkan
2.9 HAMBATAN
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah baik dengan GSI ataupun Safe
Motherhood telah memungkinkan ditambahnya sarana dan prasarana untuk
mengajak ibu hamil dan melahirkan makin dekat pada pelayanan medis yang
bermutu.
Akan tetapi GSI juga menemui hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain :
1. Secara Struktural
Berbagai program tersebut masih sangat birokratis sehingga
orientasi yang terbentuk semata-mata dilaksanakan karena ia adalah program
wajib yang harus dilaksanakan berdasarkan SK (Surat Keputusan).
2. Secara Kultural
Masih kuatnya anggapan/pandangan masyarakat bahwa kehamilan dan
persalinan hanyalah persoalan wanita.
fisiologis
2.
(Sayang Ibu)
5. Menjaga privasi dan kerahasiaan ibu
6. Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional
7.
Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat
merupakan langkah yang paling sesuai untuk mayoritas ibu selama masa
kehamilan dan melahirkan. Badan ini merumuskan 10 langkah bagi rumah
sakit/pusat pelayanan persalinan/rumah-rumah biasa yang harus diikuti agar
supaya bisa mendapatkan predikat sayang ibu. Sebagaimana dikutip dari bahan
CIMS dalam bacaan tersebut, kesepuluh langkah tersebut ialah :
1.
Menawarkan suatu askes kepada semua ibu yang sedang melahirkan untuk
dan
mendapatkan
dukungan
emosional
serta
fisik
secara
berkesinambungan.
2.
Pencukuran
Enema
IV (Intravena)
Dan juga agar membatasi penggunaan oxytocin, episiotomi dan bedah Caesar
dengan menetapkan tujuan dan mengembangkan cara mencapai tujuan tersebut.
7.
sakit dan kurang bulan, agar mengelus, mendekap, memberi ASI dan mengasuh
bayinya sendiri sedapat mungkin.
9.
Menganjurkan agar jangan menyunat bayi baru lahir jika bukan karena
kewajiban agama.
10.
Kelahiran adalah suatu proses normal, alamiah dan sehat. Sebagai bidan, kita
harus mendukung dan melindungi proses kelahiran tersebut. Sebgai bidn kita
percaya bahwa model asuhan kebidanan yang mendukung dan melindungi proses
normal dari kelahiran, adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita
selama masa kehamilan dan kelahiran.
2.
Pemberdayaan
Ibu-ibu beserta keluarganya memiliki kearifan dan lebih memahami apa yang
mereka perlukan untuk bisa melahirkan. Keyakinan dan kemampuan seorang
wanita untuk melahirkan dan mengasuh bayinya akan diperkuat atau diperlemah
oleh setiap orang yang turut memberi asuhan, serta oleh lingkungan dimana ia
melahirkan.
Jika kita bersifat negative dan megeritik, hal itu akan dapat mempengaruhi sorang
ibu. Bahkan dapat juga mempengaruhi lamanya proses persalinan tersebut.
Sebagai bidan kita harus mendukung wanita yang sedang melahirkan dan bukan
untuk mengendalikan proses kelahiran tersebut. Kita harus menghormati bahwa
ibu tersebut merupakan actor utama dan bahwa si pemberi asuhan merupakan
actor pendukung Selma proses persalinan tersebut.
3.
Otonomi
Ibu beserta keluarganya memerlukan informasi agar supya mereka bisa membuat
keputusan yang sesuai dengan keinginannnya. Kita harus mengetahui dan
menjelaskan informsi secara benar tentang resiko dan keuntungan dari semua
prosedur, obat-obtan, dan tes. Kita juga harus mendukung ibu untuk membuat
keputusan sesuai pilihannya sendiri mengenai apa yang terbaik baginya dan
bayinya berdasarkan nilai-nilai dan kepercayaan yang dianutnya (termasuk
kepercayaan adat dan agamanya.
4.
Intervensi sebaiknya tidak dilakukan sebagai sesuatu yang rutin, kecuali ada
indikasi kearah itu. Pengobatan dalam kehamilan, melahirkan atau pada masa
postpartum dengan pengujian dan obat-obatan serta prosedur secara rutin dapat
menimbulkan resiko, baikbagi ibu mupn bayinya. Contoh-contoh dari prosedur
semacam itu yng sudah terbukti tidak ada mnfaat nyata adalah meliputi episiotomi
rutin bagi para primipara, enema, dan penghisapan lender bagi semua bayi baru
lahir. Bidan yang terampil perlu memahami kapan untuk tidak melakukan apapun.
Asuhan selama kehamilan, melahirkan dan masa postpartum, dan juga pengobatan
untukkomplikasi harus didasari bukti ilmiah.
5.
Tanggung Jawab
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gerakan sayang ibu (GSI) adalah gerakan yang mengembangkan kualitas
perempuan utamnya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu yang
dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat dalam rangka
meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, dan kepedulian dalam upaya integrative dn sinergis.
3.2 SARAN
Diharapkan dengan terbentuknya Pembinaan kader dan GSI (Gerakan
Sayang Ibu) dapat berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi. Dengan menurunnya AKI dan AKB akan mencerminkan Bangsa
yang Sehat dan Berkualitas dalam bidang Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bari saifudin, abdul. 2002. buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prof. Dr. Azwar, Azrul. MPH. 2002. asuhan persalinan normal. Jakarta : tim revisi
edisi 2007.