Anda di halaman 1dari 4

III.

PROSES ISOLASI KININ


Bahan baku terlebih dahulu dilakukan analisa untuk melihat komposisi alkaloid sisa.
Untuk tujuan proses isolasi kinin, maka digunakan bahan baku yang masih mempunyai
kandungan kinin cukup tinggi. Proses isolasi kinin secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Bahan baku alkaloid sisa sebanyak 650 kg diekstraksi dengan menggunakan toluen teknis
sebanyak 2400 L. Proses ektraksi dilakukan dalam reaktor berpengaduk yang dilengkapi dengan
jaket pemanas dan pendingin reaktor. Selain itu reaktor juga dihubungkan ke unit penukar panas
yang berada di luar reaktor. Proses ekstraksi dilakukan pada temperatur 90 C selama 2 jam.
Untuk mencegah kehilangan pelarut karena penguapan, maka uap pelarut dikondensasikan
melalui alat penukar panas dan selanjutnya kondensat diumpankan kembali ke dalam reaktor.
Proses refluk terjadi di reaktor R2 selama 2 jam. Setelah semua alkaloid terlarut, selanjutnya
dilakukan pendinginan hingga mencapai suhu 60C. Larutan organik yang kaya poduk
selanjutnya ditransfer secara vakum dari tangki R2 ke tangki berpengaduk R1. Setelah selesai
transfer, slem (pasta hitam yang tidak dapat larut dalam toluen) yang ada di dasar tangki R2
ditambah air secukupnya (100 - 200 L) untuk dilakukan recovery toluen yang terperangkap di
dalam slem dengan cara distilasi. Setelah diperoleh toluen hasil distilasi sebanyak 200 L,
kemudian slem yang bebas toluen dikeluarkan dari tangki R2 untuk dibuang. Larutan toluen
yang kaya produk selanjutnya didinginkan hingga temperatur 30C. Kristal akan terbentuk,
selanjutnya disentrifuse untuk memisahkan produk dengan larutan induk. Setelah diperoleh
produk dalam bentuk tepung, selanjutnya ditambah dengan air sebanyak 200 L dan diasamkan
dengan menggunakan asam sulfat encer sehingga pH menjadi 3. Larutan selanjutnya dipanaskan
hingga temperatur 90C dan dilakukan pengadukan selama 15 menit.
Selanjutnya dilakukan kristalisasi dengan cara pembasaan. Proses pembasaan dilakukan
dengan menggunakan sodium carbonat jenuh hingga pH 5 dengan temperatur 60C. Setelah pH 5
tercapai, proses pembasaan dilanjutkan dengan menggunakan sodium bicarbonat hingga pH 6.
Setelah pH tercapai, pengadukan dilanjutkan selama 15 menit. Selanjutnya pengaduk dimatikan
sehingga kristal yang terbentuk akan mengendap ke bawah. Pemisahan produk dari cairan
dilakukan dengan menggunakan sentrifuse. Produk kristal yang diperoleh selanjutnya dicuci
dengan air panas pada temperatur dan disentrifuse kembali. Produk yang berupa kinin sulfat
crude selanjunya diangin-anginkan untuk mengurangi kadar air serta dilakukan penghancuran
sehingga diperoleh bentuk serbuk.

Gambar 3.1 Diagram alir proses isolasi kinin crude dari alkaloid sisa

IV. PEMBAHASAN
Tahap awal untuk proses isolasi kinin pada skala produksi adalah ekstraksi bahan baku
menggunakan toluen dengan pemanasan dan waktu ekstraksi yang cukup. Semua komponen
alkaloid diharapkan larut dalam toluen, sedangkan pengotor lain yang tidak larut yaitu berupa
slem (pengotor yang berbentuk seperti aspal) dipisahkan dari pelarut organik. Analisa produk
hasil ekstraksi bahan baku dengan menggunakan toluen seperti terlihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Analisa produk hasil ekstraksi bahan baku dengan toluen
Proses selanjutnya adalah kristalisasi produk dengan cara pembasaan. Produk kinin crude
yang diperoleh sebanyak 48,5 kg atau yield 25 yang diperoleh sebesar 8,025%. Hal ini lebih
besar dari produk yang diharapkan yaitu minimum 7%. Hasil analisa dari kristal yang diperoleh
dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Analisa produk kristalisasi dengan cara pembasaan


Produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Tabel 4.3 menunjukkan
spesifikasi produk dibandingkan dengan persyaratan yang ditetapkan.

Tabel 4.3 Spesifikasi produk kinin sulfat crude dan persyaratan yang ditetapkan oleh industry

Gambar 4.1 Produk kinin sulfat crude

Anda mungkin juga menyukai