Anda di halaman 1dari 5

I.

Partisipasi, Pendelegasian, Pemberdayaan


A. Partisipasi
Kepemimpinan partisipatif menyangkut penggunaan berbagai macam
prosedur keputusan yang member orang lain pengaruh tertentu
terhadap keputusan pemimpin tersebut.
Macam-macam Partisipasi
Kepemimpinan partisipatif dapat mengambil

berbagai

bentuk.

Berbagai bentuk prosedur pengambilan keputusan dapat digunakan


untuk mengikutsertakan orang lain dalam pengambilan keputusan, dan
hingga

kini

pengambilan

tidak

ada

keputusan

kesepakatan
yang

mengenai

optimal

atau

jumlah

cara

prosedur

terbaik

untuk

mendefinisikannya. Namun demikian, kebanyakan ahli teori tersebut


ingin mengakui empat buah prosedur pengambilan keputusan berikut
ini sebagai yang khusus dan berarti.
1. Keputusan yang otokrastis. Manajer membuat keputusan sendiri
tanpa menanyakan pendapat atau saran dari orang lain, dan orangorang tersebut tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap
keputusan itu, tidak ada partisipasi.
2. Konsultasi. Manajer menanyakan pendapat dan gagasan, kemudian
mengambil keputusannya sendiri setelah mempertimbangkan saran
dan perhatian mereka dengan serius.
3. Keputusan bersama. Manajer bertemu dengan orang lain untuk
mendiskusikan

masalah

keputusan

tersebut,

dan

mengambil

keputusan bersama; manajer tidak mempunyai pengaruh lagi


terhadap keputusan terakhir seperti juga partisipan lainnya.
4. Pendelegasian. Manajer memberikan otoritas dan tanggung jawab
membuat keputusan kepada seseorang atau kelompok ; manajer
biasanya menyebutkan batas di mana pilihan terakhir harus
berada, dan persetujuan awal mungkin atau tidak mungkin perlu
diminta sebelum keputusan itu dapat diimplementasikan.
Potensi Manfaat dari Partisipasi
Kepemimpinan partisipatif menawarkan beragam potensi manfaat,
tetapi

apakah

manfaat

itu

nyata

bergantung

pada

siapakah

partisipannya, berapa banyak pengaruh yang mereka miliki, dan aspek


lain dari situasi keputusan.

1. Kualitas keputusan
Melibatkan orang lain dalam membuat keputusan akan lebih
mungkin untuk meningkatkan kualitas daripada keputusan saat
para partisipan memiliki informasi dan pengetahuan yang tidak
dimiliki

pemimpin

dan

bersedia

untuk

bekerja

sama

dalam

menemukan solusi yang baik atas masalah keputusan


2. Penerimaan keputusan
Orang yang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuat
keputusan

cenderung

untuk

mengenali

dan

memandangnya

sebagai keputusan mereka. Rasa kepemilikan ini meningkatkan


motivasi mereka untuk menerapkannya dengan berhasil.
3. Kepuasan terhadap proses keputusan
Penelitian mengenai keadilan procedural menemukan

bahwa

kesempatan untuk memperlihatkan pendapat dan pilihan sebelum


keputusan dibuat dapat memiliki pengaruh yang menguntungkan
tanpa melihat jumlah pengaruh actual yang dimiliki partisipan atas
keputusan akhir.
4. Pengembangan ketrampilan partisipan
Pengalaman membantu membuat

keputusan

rumit

dapat

menghasilkan pengembangan ketrampilan dan kepercayaan diri


yang lebih besar oleh partisipan.
B. Pendelegasian
Pendelegasian menyangkut penugasan tanggung jawab baru kepada
para bawahan serta kewenangan tambahan untuk melaksanakannya.
Meskipun pendelegasian terkadang dianggap sebagai suatu bentuk
kepemimpinan partisipatif, terdapat cukup banyak alasan untuk
memperlakukannya

sebagai

sebuah

kategori

perilaku

tersendiri.
Keragaman Pendelegasian
Istilah pendelegasian umumnya

digunakan

berbagai

berbeda mengenai

bentuk

serta tingkatan

untuk

manajerial

menjelaskan
pembagian

kekuasaan dengan masing-masing bawahan. Dalam bentuknya yang


paling umum, pendelegasian menyangkut pemberian tugas atau
tanggung jawab yang baru dan berbeda kepada seorang bawahan.
Sejauh mana seorang bawahan harus meminta izin dari atasannya
sebelum bertindak merupakan aspek lain dari pendelegasian. Tingkat
pendelegasian yang paling rendah adalah bila seseorang harus

menanyakan kepada atasannya tentang apa yang harus dilakukannya


bila terjadi masalah atau hal yang luar biasa.
Keuntungan Potensial dari pendelegasian
Salah satu keuntungan potensial dari pendelegasian, adalah perbaikan
kualitas keputusan bila seorang bawahan mempunyai lebih banyak
keahlian dalam cara harus melakukan tugas dibandingkan dengan
manajer itu.
Selain itu, keuntungan lain dari pendelegasian adalah makin besarnya
komitmen bawahan untuk menerapkan keputusan secara efektif.
Pendelegasian merupakan sebuah cara untuk memudahkan
pengembangan

ketrampilan

yang

dibutuhan

untuk

melakukan

tanggung jawab penting dalam posisi yang lebih tinggi.


C. Pemberdayaan
Tindakan-tindakan para pemimpin merupakan sebuah determinan
penting dari pemberian kewenangan, tetapi mereka tidak menjelaskan
kapan dan mengapa orang akan merasa diberikan kewenangan.
Sifat dari Pemberdayaan Psikologis
Studi yang dilakukan oleh Spreitzer (1995) menemukan dukungan bagi
usulan bahwa pemberdayaan psikologis meliputi empat elemen yang
meliputi:
1. Makna. Kandungan dan konsekuensi dari pekerjaan konsisten
dengan nilai-nilai dan idealism seseorang.
2. Determinasi diri. Orang itu memiliki

kemampuan

untuk

menentukan bagaimana dan kapan pekerjaan itu diselesaikan.


3. Kemanjuran diri. Orang itu memiliki kepercayaan diri yang tinggi
mengenai mampu melakukan pekerjaan itu secara efektif.
4. Dampak. Orang itu yakin bahwa sangat mungkin untuk memiliki
dampak penting pada pekerjaan dan lingkungan kerja.
Konsekuensi dari Pemberdayaan
Konsekuensi yang menguntungkan meliputi :
1. Komitmen tugas yang lebih kuat
2. Inisiatif yang lebih besar dalam menjalankan tanggung jawab
peran.
3. Ketekunan yang lebih besar dihadapan rintangan dan kemunduran
sementara
4. Lebih inovasi dan pembelajaran

5. Optimisme

yang

lebih

kuat

tentang

keberhasilan

akhir

dari

pekerjaan itu
6. Kepuasan kerja yang lebih tinggi
7. Komitmen organisatoris yang lebih kuat
8. Berkurangnya pergantian karyawan.
Beberapa

potensi

biaya

dan

risiko

juga

telah

diidentifikasikan,

contohnya :
1.
2.
3.
4.

Biaya yang lebih tinggi untuk seleksi dan pelatihan


Biaya tenaga kerja yang lebih tinggi bagi karyawan yang terampil
Kualitas pelayanan yang tidak konsisten
Pemberian yang mahal dan keputusan yang buruk oleh beberapa

karyawan
5. Perasaan pelanggan atas ketidakadilan perlakuan
6. Perlawanan oleh manajer menengah yang merasa dipenuhi oleh
manajemen puncak
7. Konflik yang berasal dari harapan karyawan di luar apa yang dapat
dipenuhi oleh manajemen puncak.

II.

Proses Pengambilan Keputusan

Stoner (2003:205) memandang pengambilan keputusan sebagai proses pemilihan


suatu arah tindakan sebagai cara untuk memecahkan sebuah masalah tertentu.
Siagian (1993:24) mengartikan pengambilan keputusan sebagai usaha sadar untuk
menentukan satu alternatif dari berbagai alternatif untuk memecahkan masalah.
Salusu (1996:47) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses memilih
suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi untuk
menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Handoko (2001:129) melihat
pengambilan keputusan sebagai proses di mana serangkaian kegiatan dipilih
sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.

Dari beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh


para ahli dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses
pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif untuk pemecahan masalah.
Proses Pengambilan Keputusan
Simon (1957) mengemukakan proses pengambilan keputusan pada dasarnya terdiri
atas tiga langkah (Reksohadiprodjo & Handoko, 2001:144-145; Hasan, 2002:24),
yaitu :

Kegiatan Intelejen, menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang


diperlukan bagi keputusan;
Kegiatan desain, merupakan pembuatan, pengembangan dan penganalisaan
berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan;
Kegiatan pemilihan, yakni memilih serangkain kegiatan tertentu dari alternatifalternatif yang tersedia.

Proses pengambilan keputusan secara rasional dan ilmiah pada dasarnya meliputi
tahapan sebagai berikut (Handoko, 2001:134-138) :
pemahaman dan perumusan masalah
pengumpulan dan analisa data yang relevan
pengembangan alternatif-alternatif
evaluasi alternatif-alternatif
pemilihan alternatif terbaik
implementasi keputusan
evaluasi hasil-hasil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai