Abstrak
Latar belakang
Paparan debu telah lama dikaitkan
dengan berbagai efek kesehatan yang
merugikan, termasuk batuk kering,
malaise, bronkitis, sesak napas, nyeri
dada, konjungtivitis, rhinitis, dermatitis,
asma, alergi, sakit kepala, sinus hidung,
karsinoma, dan defisit fungsi paru,
Tujuan dari penelitian ini adalah unutk
mengetahui pola debu dengan penderita
konjungtivitis (non infeksi) iritatif et
causa zat kimia padat beruda debu
dengan pekerja cleaning service di
Puskesmas Bulurokeng. Konjungtivitis
adalah peradangan konjungtiva yang
disebabkan oleh oleh virus, bakteri,
klamidia, alergi atau trauma akibat
benda asing seperti debu. Konjungtivitis
merupakan radang konjungtiva atau
radang selaput lendir yang menutupi
belakang kelopak dan bola mata.
Cara kerja
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan cross
sectional melalui proses walk through
survey. Seorang perempuan umur 38
tahun dengan keluhan mata merah
dialami sejak 4 hari yang lalu, setelah
membersihkan debu debu di lantai,
jendela dan plafon. Pasien adalah
seorang pekerja cleaning service di
Puskesmas Bulurokeng, bekerja 7 jam
sehari selama enam hari seminggu.
1
Hubungan Konjungtivitis (Non Infeksi) et Causa Zat Kimia Padat Berupa Debu dengan Pekerja Cleaning Service di Puskesmas Bulurokeng, Sub
Departemen Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas , Fakultas Kedokteran Ubiversitas Hasanuddin, 2016
Jurnal Penelitian
Latar belakang
Kesehatan kerja merupakan
bagian dari kesehatan masyarakat atau
aplikasi kesehatan masyarakat di dalam
suatu
masyarakat
pekerja
dan
masyarakat lingkungannya. Kesehatan
kerja bertujuan untuk memperoleh
derajat kesehatan setinggi-tingginya,
baik fisik, mental, dan sosial bagi
masyarakat pekerja dan masyarakat
lingkungan perusahaan tersebut, melalui
usaha-usaha preventif, promotif dan
kuratif terhadap penyakit-penyakit atau
gangguan-gangguan kesehatan akibat
kerja atau lingkungan kerja. Kesehatan
kerja ini merupakan terjemahan dari
Occupational Health yang cenderung
diartikan sebagai lapangan kesehatan
yang
mengurusi
masalah-masalah
kesehatan secara menyeluruh bagi
masyarakat pekerja. Menyeluruh dalam
arti usaha-usaha preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif, higine,
penyesuaian faktor manusia terhadap
pekerjaannya dan sebagainya.1
Penelitian Chirdan et al. tahun
2004 di Nigeria, dari 120 pekerja pada
saat penelitian terdapat 75 responden
(62,5%)
memiliki
gejala-gejala
gangguan pada pernapasan, banyak yang
memiliki lebih dari satu gejala pada
responden. Hidung tersumbat 74
responden (61,75%), flu 50 (41,7%),
demam berulang 27 (22,5%), bersin 68
(56,7%), mendengkur 11 (9,2%), sesak
napas8 (6,7%), dada sesak 16 (3,3%)
dan batuk 63 (52,5%). Penelitian oleh
Meo, persentase penurunan Peak
Expiratory Flow Rate (PEFR) pada
pekerja terkait dengan periode paparan.
Paling menonjol adalah lebih dari 50%
penurunan PEFR pada pekerja yang
terpapar debu untuk jangka waktu lebih
Konjungtivitis
merupakan
peradangan konjungtiva atau disebut
sebagai mata merah atau pink eye
sangat sering terjadi. (Vera & Margaret,
1996)
Konjungtivitis
adalah
inflamasi konjungtiva dan ditandai
dengan pembengkakan dan eksudat.
Pada konjungtivis mata nampak merah,
sehingga sering disebut mata merah.
(Brunner & Suddarth,2001)
2
Hubungan Konjungtivitis (Non Infeksi) et Causa Zat Kimia Padat Berupa Debu dengan Pekerja Cleaning Service di Puskesmas Bulurokeng, Sub
Departemen Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas , Fakultas Kedokteran Ubiversitas Hasanuddin, 2016
Jurnal Penelitian
Cara Kerja
Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan
cross sectional melalui proses walk
through survey. Seorang
perempuan
umur 38 tahun dengan keluhan mata
merah dialami sejak 4 hari yang lalu,
setelah membersihkan debu debu di
lantai, jendela dan plafon. Pasien adalah
seorang pekerja cleaning service di
Puskesmas Bulurokeng, bekerja 7 jam
sehari selama enam hari seminggu.
Pasien sudah bekerja selama 3 bulan
sebagai cleaning service. Mata merah
dirasakan
terus-menerus
selama
seminggu terkhir tetapi sudah membaik
ketika diberi tetesan mata. Riwayat mata
merah sebelumnya ada tetapi sudah
sangat lama dan mata desertai secret
berwarna putih,. Pasien mengatakan
tidak pernah menggunakan goggle dan
masker selama bekerja.
Akan tetapi penelitian pada
study cross sectionel terdapat beberapa
kekurangan seperti kurangnya jumlah
kasus, waktu yang diberikan singkat dan
keterbatasan alat yang digunakan dalam
pemeriksaan kesehatan.
Bahan
Bahan yang digunakan pada
survei ini adalah checklist yang di
buat. Checklist ini dibuat berdasarkan
informasi yang diperlukan daripada
tujuan survei ini dilakukan. Pada
survei ini, informasi yang diperlukan
adalah ada tidaknya faktor hazard,
alat kerja apa yang digunakan, alat
pelindung diri yang digunakan,
ketersediaan obat P3K di tempat
kerja, keluhan atau penyakit yang
dialami
pekerja
dan
upaya
pengetahuan mengenai K3 kepada
pencuci mobil.
Peralatan yang diperlukan untuk
melakukan walk through survey
antara lain:
-
Kamera
digital:
Berfungsi
sebagai alat untuk memotret
kegiatan
dan
lingkungan
pencuci mobil
Cara
Cara survey yang dilakukan
adalah dengan menggunakan Walk
Through Survey. Teknik Walk
Through Survey juga dikenali sebagai
Occupational Health Hazards. Untuk
melakukan survei ini, dapat dimulai
dengan
mengetahui
tentang
manejemen perencanaan yang benar,
berdiskusi tentang tujuan melakukan
survey, dan menerima keluhankeluhan baru yang releven.
Bahaya apa dan dalam situasi
yang bagaimana bahaya dapat
timbul, merupakan sebagai hasil dari
penyelenggaraan kegiatan Walk
Through Survey. Mengenal bahaya,
sumber bahaya dan lamanya paparan
bahaya terhadap pekerja.
3
Hubungan Konjungtivitis (Non Infeksi) et Causa Zat Kimia Padat Berupa Debu dengan Pekerja Cleaning Service di Puskesmas Bulurokeng, Sub
Departemen Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas , Fakultas Kedokteran Ubiversitas Hasanuddin, 2016
Jurnal Penelitian
Lokasi Survei
Survey dilakukan di Puskesmas
Bulurokeng, Makassar
Jadwal survei (Survei akan dilaksanakan selama 1 minggu (11 April 2016 15 April
2016)
No
.
1.
2.
3.
4.
Tanggal
Kegiatan
Melapor ke bagian K3
RS Ibnu Sina
Pengarahan kegiatan
Pembuatan proposal
13 April 2016
14 April 2016
11 April 2016
12 April 2016
through survey
5.
15 April 2016
4
Hubungan Konjungtivitis (Non Infeksi) et Causa Zat Kimia Padat Berupa Debu dengan Pekerja Cleaning Service di Puskesmas Bulurokeng, Sub
Departemen Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas , Fakultas Kedokteran Ubiversitas Hasanuddin, 2016
Jurnal Penelitian
Faktor
yang
dominan
dan
kurangnya
ventilasi
ini
Puskesmas
diagnosis
paparan
laporan
kasus
Bulurokeng
konjungtivitis
zat
kimia
dengan
akibat
padat.
dari
Pasien
iritatif.
Berdasarkan
hasil
observasi
terpapar
dibuat.
bahan-bahan
ke
pekerja
tersebut
pada
adalah
proses
resin
5
Hubungan Konjungtivitis (Non Infeksi) et Causa Zat Kimia Padat Berupa Debu dengan Pekerja Cleaning Service di Puskesmas Bulurokeng, Sub
Departemen Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas , Fakultas Kedokteran Ubiversitas Hasanuddin, 2016
Jurnal Penelitian
nitrat
&
asam
melamine
insekta)
dan
spiritusdan
sulfat),
pigmen.
thinner
Kemudian
yang
digunakn
cellosove,
isopropyl
Bahan-bahan
alcohol.
tersebut
seperti
perilaku
pekerja
antara
aktivitas
pekerjaan
yang
berperan
penting
dalam
inilah
yang
penting
untuk
yang terus
yang
istirihat
yang
diberikan
bagi
para
tidak
Keterbatasan Penelitian
terlepas
dengan
serta
dalam
ringannya
tangan
yang
ruangan.
kotor
Karena
menurut
dari
keterbatasan,
penyakit,
dan
adapun
prognosis
dikaitkan
dengan
berbagai
efek
muncul.
nyeri
dada,
konjungtivitis,
Keterbatasan
tidak
dilakukan
lainnya
pemeriksaan
adalah
yang
6
Hubungan Konjungtivitis (Non Infeksi) et Causa Zat Kimia Padat Berupa Debu dengan Pekerja Cleaning Service di Puskesmas Bulurokeng, Sub
Departemen Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas , Fakultas Kedokteran Ubiversitas Hasanuddin, 2016
Jurnal Penelitian
yang
karena
untuk
menganalisa
faktor
diketahui
riwayat
yang
dirasakan
untuk
bila
kami
berasumsi
terdapat
gejala
ini
atau
Kesimpulan
yang
mencegah
datang.
sekarang.
poin-poin
untuk
penyakit
tepat
juga
tidak
DAFTAR PUSTAKA
1. Harrianto. Penyakit Akibat Kerja
Karena Pajanan Zat Kimia (Buku
Ajar Kesehatan Kerja). Penerbit
buku kedokteran EGC, Jakarta.
2008.
2. Azari A., Barney N. (2013).
Conjunctivitis: A Systematic
Review
of
Diagnosis
and
Treatment. The Journal of
American Medical Association.
3. Ward T., Reddy A. (2015).
Fundus autofluorescence in the
diagnosis and monitoring of acute
7
Hubungan Konjungtivitis (Non Infeksi) et Causa Zat Kimia Padat Berupa Debu dengan Pekerja Cleaning Service di Puskesmas Bulurokeng, Sub
Departemen Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas , Fakultas Kedokteran Ubiversitas Hasanuddin, 2016
Jurnal Penelitian
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
8
Hubungan Konjungtivitis (Non Infeksi) et Causa Zat Kimia Padat Berupa Debu dengan Pekerja Cleaning Service di Puskesmas Bulurokeng, Sub
Departemen Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas , Fakultas Kedokteran Ubiversitas Hasanuddin, 2016