Anda di halaman 1dari 40

B A B XII

SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Kegiatan
Pekerjaan
Lokasi
TA

: Pembangunan jaringan Air Bersih / Air Minum


: Peningkatan jaringan Air Bersih / Air Minum Batu Balang Bukit Limbuku Kec.
Harau ( DAK IPD )
: Kec. Harau
: 2016

Sarana Pekerjaan :
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan :
a. Tenaga kerja / tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis
pekerjaan yang kan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu pelaksanaan, alat-alat pengangkut yang dipergunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
d.
Cara Pelaksanaan :
pelaksanaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan
serta mengikuti petunjuk / Pengelola Teknis Proyek.
PASAL 2
GAMBAR-GAMBAR
Rencana Kerja dan Syarat-syarat dilampiri :
a. Gambar Denah, Tampak dan Potongan
b. Gambar Rencana
PASAL 3
PENGATURAN TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.

Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk
segala perubahan dan tambahannya :
- Perpres 70 tahun 2011 dengan lampiran-lampiran
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden Voor de Uitvoering Bij Aaneming Van Openbare Werken (AV) 1941
- Keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia (DTPI)
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 71)
- Peraturan Konstruksi Baja yang berlaku di Indonesia
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN setempat
- Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961)
- Peraturan Muatan Indonesia
- Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jadwal / Instansi Pemerintah
setempat yang bersangkutan dengan permasalahan Bangunan.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 1

2.
3.

Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat 2 tersebut datas berlaku dan mengikat
pula
Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan telah disyahkan oleh Pemberi
Tugas dan Pengelola Teknis Proyek :
a. Rencana Kerja dan Sayarat-syarat (RKS)
b. Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing)
c. Surat Penawaran beserta lampiran-lampiran
d. Jadwal pelaksanaan (Time Schedulle ) yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
PASAL 4
PENEMAPATAN BANGUNAN DAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNA N

1.
2.

3.

Disesuaikan dengan Block Plan / Gambar Situasi yang ada (menurut petunjuk Pengawas /
pihak user / pihak proyek.
Penyedia jasa harus mengadakan penelitian yang seksama terutama mengenal konsdisi
tanah / lahan yang ada, sehingga dalam estimasi perhitungan volume tidak terjadi
kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan harga penawaran menjadi rendah.
Kelalaian dan ketidaktelitian Penyedia Jasa dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk mengajukan klain.
PASAL 5
PENJELASAN GAMBAR BESTEK DAN RKS

1.

2.
3.

4.

Penyedia Jasa dan Pengawas lapangan diharuskan meneliti Rencana Gambar Bestek dan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), termasuk penambahan / pengurangan atau
perubahan yang tercantum dalam Berita Acara Aanwijzing.
Bila terdapat perselisihan antara bestek dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat adalah Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.
Bila terdapat perbedaan antara Rencana Gambar Bestek yang satu dengan Rencana
Gambar Bestek yang lain, maka diambil Rencana Bestek yang ukuran skalanya lebih
besar.
Bila perbedaan-perbedaan tersebut diatas menimbulkan keragu-raguan, sehingga akan
menimbulkan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan, maka harus segera dikonsultasikan
kepada Pengawas lapangan atau Konsultan Perencana dan keputusan-keputusannya
harus dilaksanakan.
PASAL 6
PERSIAPAN DILAPANGAN

1.
2.

Penyedia Jasa harus membuat bangsal kerja dan gudang penyimpanan barang-barang
yang dapat dikunci dan tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
Pembongkaran bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab oleh Penyedia Jasa.
PASAL 7
JADWAL PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)

1.

2.
3.

Sebelum pekerjaan bangunan dimulai, maka Penyedia Jasa wajib membuat jadwal
pelaksanaan (Time Schedule) yang membuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan, waktu
pekerjaan, bobot pekerjaan dan grafik hasil pekerjaan secara terperinci serta jadwal
penggunaan bahan bangunan dan tenaga kerja.
Untuk pelaksanaan pekerjaan yang terperinci, Pelaksana Penyedia Jasa :
Rencana Kerja (Time Schedule) diatas harus mendapat persetujuan Pengawas lapangan
dan Pemberi Tugas.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 2

4.
5.
6.

Rencana Kerja (Time Schedule) harus selesai dibuat Penyedia Jasa paling lambat 7 hari
setelah SPK diterima.
Penyedia Jasa harus memberikan salinan Time Schedule kepada Konsultan Pengawas,
Pemberi Tugas dan 1 (Satu) lembar dipasang di bangsal kerja.
Pengawas lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia Jasa berdasarkan Time
Schedule yang ada dan Penyedia Jasa harus membuat grafik prestasi pekerjaan.
PASAL 8
KUASA PENYEDIA JASA DILAPANGAN

1.

2.
3.
4.

Di lapangan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib menunjuk kuasa Penyedia Jasa atau biasa
disebut Pelaksana Lapangan yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di
lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Penyedia Jasa, berpendidikan minimum
Sarjana Muda Teknik atau STM Jurusan Bangunan.
Dengan adanya pelaksana, tidak berarti Penyedia Jasa lepas tanggung jawab sebagian
ataupun keseluruhan kewajibannya.
Bilamana kemudian hari menurut pendapat Pengelola Teknik Proyek pelaksana kurang
mampu atau tidak cukup memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Penyedia
Jasa secara tertulis untuk mengganti pelaksana.
Dalam waktu 7 (Tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Penyedia Jasa
sudah harus menunjuk pelaksana baru atau Penyedia Jasa sendiri (Penanggung jawab /
Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksana.
PASAL 9
JAMINAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

1.
2.

Penyedia Jasa diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang selalu dalam keadaan siap digunakan dilapangan
untuk mengatasi kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja dilapangan.
Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan
oleh Penyedia Jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 10
ALAT-ALAT PELAKSANAAN

Semua alat-alat pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Jasa, sebelum
pekerjaan fisik di mulai dalam keadaan baik dan siap dipakai antara lain :
Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur jika diperlukan
Pompa air system pengeringan jika diperlukan.
Exscavator untuk galian tanah jaringan pipa Jika di perlukan
Dump truck untuk lansir bahan jika di perlukan
Pick up untuk lansir bahan jika di perlukan
PASAL 11
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1.
2.
3.
4.

Tugas mengerjakan pekerjaan tambah / kurang diberitahukan dengan tertulis atau ditulis
dalam Buku Harian oleh Direksi serta persetujuan Pemberi Tugas.
Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku apabila memang nyata ada perintah dari
Pemberi Tugas.
Buku harian merupakan perintah tertulis dari Pengawas lapangan dan Pemberi Kerja dan
harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
Biaya pekerjaan tambah / kurang diperhitungkan menurut daftar harga satuan pekerjaan
yang dimasukkan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan AV 41 artikel 50 dan 51 yang
pembayarannya diperhitungkan bersama dengana angsuran terakhir.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 3

5.

6.

Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuannya
akan ditentukan lebih lanjut oleh Direksi dan Pengelola Teknis bersama-sama dengan
Penyedia Jasa dengan persetujuan Pemberi Tugas.
Untuk pekerjaan tambah tidak dijadikan alasan penyebab keterlambatan penyerahan
pekerjaan, tetapi Pengawas lapangan dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu
karena adanya pekerjaan tambah tersebut.
PASAL 12
SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN

1.
2.
3.
4.

5.

6.

Semua bahan-bahan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.


Pengawas lapangan berwenang menanyakan asal bahan dan Penyedia Jasa wajib
memberitahukan.
Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksa oleh Pengawas
lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Penyedia Jasa dilapangan pekerjaan, tetapi
ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan
pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.
Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh Penyedia Jasa, tetapi ditolak
pemakainya oleh Konsultan Pengawas, pekerjaan tersebut harus dibongkar selambatlambatnya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.
Apabila Pengawas lapangan merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Pengawas
lapangan berhak mengirim bahan-bahan ke Balai Penelitian Bahan- bahan (Laboratorium)
yang terdekat untuk diteliti. Biaya penelitian menjadi tanggungan Penyedia Jasa apapun
hasil penelitian bahan tersebut.
PASAL 13
PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1.

2.

3.

Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan telah selesai akan
tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa diwajibkan meminta
persetujuan kepada Konsultan Pengawas. Apabila Pengawas lapangan telah menyetujui
bagian pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa dapat meneruskan pekerjaan tersebut.
Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam tidak dipenuhi Konsultan
Pengawas, Penyedia Jasa dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya
diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Hal ini kecuali bila Pengawas
lapangan minta perpanjangan waktu.
Bila Penyedia Jasa melanggar ayat 1 pasal ini, Pengawas lapangan berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
PASAL 14
BAHAN-BAHAN UMUM

1.

Semen Portland
a. Kualitas semen portland yang digunakan adalah yang disetujui Direksi dan telah
memenuhi syarat Standar Indonesia (N.I.8) atau memenuhi standar mutu dan cara Uji
Semen Portland (SII-0013-81). Semen yang digunakan hasil produk (Semen Padang)
dan tidak boleh memakai semen (PC) yang sudah mengeras (Sweping) khusus untuk
mengerjakan beton konstruksi harus memakai mutu yang sejenis dan memenuhi syarat
teknis.
b. Banyaknya semen yang dipergunakan disesuaikan dengan jumlah takaran yang
diperlukan pada setiap jenis pekerjaan. Pelaksana harus mencatat setiap penerimaan
dan pengeluaran semen dari gudan penyimpanan yang digunakan untuk tiap jenis
pekerjaan pada hari itu.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 4

c. Penyimpanan semen harus ditempatkan dalam gudang yang terlindung dari cuaca dan
bebas dari kelembaban udara, mempunyai lantai penyimpanan maksimal 30 cm diatas
tanah. Penumpukan dalam zak semen tidak boleh lebih dari 2 m tingginya.
Baja Tulangan
Baja tulangan yang dipakai adalah minimal harus sesuai dengan PBI 1971 setara
produksi Krakatau Steel dengan mutu sebagai berikut :

Diameter

Jenis Barang

Mutu

Tau (To. 2)

8, 10, 12, 16 mm

Polos

U.24

2.400 Kg/cm2

Keterangan :
Tau : tegangan leleh karakteristik
To.2 : tegangan karakteristik yang memberikan tegangan tetap 0.20%
Kawat beton untuk pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimal 1 (Satu) mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak menempuh seng.
Besi dan kawat beton seperti dimaksud diatas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat,
minyak, cat, kulit giling serta bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.
Sambungan dan panjang kawat besi beton harus sesuai dengan PBI 1971 dan buku
Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983.
2.

Agregat Halus (Pasir)


a. Pasir untuk pasangan batu dan beton harus dari gumpalan tanah liat, bahan-bahan
organic, asam, garam, alkali dan bahan-bahan lainnya yang merupakan substansi
perusak. Jumlah prosentase dan segala subtansi yang merugikan adalah tanah
berbutir halus beratnya tidak boleh lebih dari 5%, menurut pemeriksaan laboratorium,
atau memenuhi SII-0052-80 tentang Mutu dan Cara Uji Agregat Beton.
b. Gradasi pasir untuk campuran beton disesuaikan dengan syarat-syarat pada PBI-1971
atau standar Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK NIT-0151990-03).

3.

Agregat Kasar (Kerikil, Batu Pecah / Belah)


a. Agregat harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus, mudah pecah, tipis,
mengandung alkali dan bahan-bahan organis lainnya sesuai SII-0052-80 tentang Mutu
dan Cara Uji Agregat Beton.
b. Bagian yang haus tidak melebihi 50% berat agregat sesuai dengan pengujian mesin
Los Angeles (Abrams Test).
c. Bagian agregat yang pipih dan lonjong tidak melebih 5% berat agregat dan permukaan
agregat harus kasar, massif, solid dan tidak berpori.
d. Ukuran butir antara 20 mm sampai dengan 25 mm dengan susunan gradasi dan
persyaratannya sesuai dengan PBI-1971 atau menurut standar Tata Cara Pembuatan
Rencana Campuran Beton Normal (SK.SNIT-15-1990-03).

4.

Air
Air yang dipakai untuk campuran beton, spesi / mortel, plesteran dan pasangan lainnya
harus bebas dari lumpur, minyak asam, bahan organic, garam dan kotoran lainnya dalam
jumlah yang dapat merusak konstruksi. Air got tidak boleh dipakai, sebaiknya dipakai air
dari sumur, PAM atau disesuaikan dengan standar yang berlaku pada PBI-1971.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 5

5.

Kayu
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat dan bahan-bahan, serta
pembuatan dan pemasangan pekerjaan kayu arsitektural yang terdiri dari :
a. Pekerjaan kayu kasar. Kayu untuk pekerjaan ini adalah kayu Kelas II atau setara
Marsawa.
b. Pekerjaan kayu halus, yakni pekerjaan daun pintu panel dan kusen pintu. Kayu untuk
pekerjaan tersebut diatas adalah kayu Kelas II atau setara Marsawa.
c. Lembaran kayu tripleks, spesifikasinya adalah :
1) Semua tripleks untuk plafond harus mempunyai permukaan yang rata, bebas dari
goresan, retak dan noda.
2) Tripleks harus memiliki kekuatan rekat yang tahan terhadap air dan cuaca, venir
muka dan belakang berkualitas sama, dari mutu IBB standar SII-0404 dan berasal
dari merek dagang yang dikenal baik,
3) Kayu lapis yang digunakan harus memiliki ketebalan sesuai dengan petunjuk
gambar kerja dan digunakan ditempat-tempat seperti ditunjukkan dalam gambar
kerja.
4) Semua alat pengencang seperti paku sekrup, baut angkur dan lainnya harus dari
baja lapis galvanis / anti karat dalam ukuran sesuai dengan petunjuk gambar kerja
atau kebutuhan standar yang berlaku.
5) Semua lem dan perekat harus dari jenis kedap air, seperti setara dengan produk
neoprene based / synthetic resin based.
d. Pekerjaan kayu lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.
Persyaratan Bahan
a. Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus, tanpa cacat mata kayu,
putih kayu dan tidak pecah dan retak.
b. Kayu untuk jenis yang ditentukan harus berkualitas baik, kelas awet dan kelas kuat
sesuai dengan PKKI dan jenis pekerjaan seperti tersebut dalam daftar kayu harus
bebas getah, celah, mata kayu besar yang lepas atau mati, susut pinggirannya dan
cacat yang parah
c. Sebelum pelaksanaan, material yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh
yang disetujui Konsultan Pengawas. Contoh bahan harus diserahkan kepada
Pengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan dan
pelaksanaan pekerjaan. Semua kayu, kayu lapis dan papan harus terjamin kualitas dan
kadar air yang disyaratkan.
Konstruksi kayu terlindung dari hujan, rangka-rangka dan bilah-bilah kadar airnya
18-20%.
Kayu untuk penyelesaian interior kadar airnya 18%

6.

Bahan-Bahan Lain
a. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pekerjaan kegiatan, baik yang bersifat bahan
dasar maupun bahan yang telah jadi produksi harus terdiri dari bahan yang berkualitas
baik, tanpa cacat dan disetujui oleh Direksi.
b. Bahan-bahan additive boleh dipakai bila telah disetujui oleh Pengawas.

PASAL 15
Beton bertulang
PEKERJAAN BETON BERTULANG
Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan beton adalah semua yang dinyatakan dalam gambar
rencana sebagai beton, seperti Lantai intake, fisik bak reservoier dan lain-lainnya.
Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 6

Pelaksanaan
Seluruh pekerjaan konstruksi lantai dilaksanakan mutu beton mutu fc =14,5 MPa (K-175),
Slump (12 + 2) cm, besi atau baja tulangan U-24. Sebelum melakukan pekerjaan beton
Penyedia Jasa harus menyerahkan Mix Design sesuai karakteristik beton yang digunakan
kepada Direksi / Pengawas.
b. Seluruh pekerjaan konstruksi bak reservoier dilaksanakan mutu beton mutu fc =14,5 MPa
(K-225), Slump (12 + 2) cm, besi atau baja tulangan U-24. Sebelum melakukan pekerjaan
beton Penyedia Jasa harus menyerahkan Mix Design sesuai karakteristik beton yang
digunakan kepada Direksi / Pengawas.
c. Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada :
Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-03.
PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun 1964
PBI NI-2 tahun 1071 terutama mengenai :
- Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, Bagian II Bab 3
Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9)
- Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, BAgian II Bab 4-5-6
seluruh pasal).
- Syarat-syarat pekerjaan tulangan NI-2 (PBI-1991), Bagian IV Bab 8 seluruh pasal)\
d. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus dengan kotak-kotak takaran yang
sama volumenya, sesuai dengan hasil perhitungan Mix Design. Banyaknya air untuk
campuran beton ditentukan sedemikian rupa, sehingga mudah dikerjakan sesuai
penggunaannya dan akan menghasilkan kepadatan beton yang tepat, kekedapan serta
kekuatan yang dikehendaki.
e. Penepatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-bagian konstruksi.
f. Ukuran diameter besi yang digunakan untuk masing-masing pembesian dalam struktur
beton agar disesuaikan dengan gambar kerja dan tidak berkarat. Dan untuk ukuran harus
yang sesungguhnya dalam arti tidak banci.
g. Dan dalam pengikatan terhadap tulangan digunakan kawatd bendrat yang baik / tidak
karat, serta pengikatan agar berputar (ikatan ganda) / tidak satu sisi besi tulangan
diperiksa juga kekencangan dari pengikatan tersebut terutama pada sambungansambungan atau overlap besi.
h. Semua Pekerjaan Beton harus diaduk rata dengan alat pencampur beton (concrete mixer /
molen) dan untuk memadatkan campuran beton menggunakan alat penggetar.
i. Untuk mendapatkan ukuran dan bentuk beton yang sesuai dengan rencana maka
bekesting / cetakan beton harus kuat dan expose beton tidak terjadi keropos dihasil jadi
beton.
j. Untuk kendali mutu beton maka diadakan test Kuat Tekan beton yang dimana beton tidak
struktur atau struktur harus ditest kuat tekan beton atau diadakan test sample beton
dengan silinder ukuran diameter 15 cm dan panjang 30 cm untuk kuat tekan mengacu
pada permintaan struktur sesuai dengan RKS dan analisa biaya. Dengan hasil test yang
ada maka hasil laporan test untuk persyaratan pengambilan terjamin dan sebagai alat ukur
kualitas beton tersebut. Jumlah sample diambil 3 sample untuk masing-masing item
pekerjaan beton.
k. Semua semen yang dipergunakan harus dari jenis I menurut peraturan Semen Portland
Indonesia 1972 NI.8 atau C-150 type atau British Standard BS.12. Semen harus sampai
ditempat pekerjaan dalam kondisi baik, masih dalam kantongnya sli dari pabrik. Merk PC
dianjurkan produksi dalam negeri dalam hal ini semen yang digunakan adalah Semen
Padang Type I.
l. Sebelum pengecoran dimulai harus dipastikan bahwa bekisting betul-betul telah kuat dan
kaku, besi tulangan telah berada pada posisi yang benar sesuai dengan gambar kerja,
serta beton deking telah mencukupi sesuai kebutuhan.
m. Kayu bekisting digunakan kayu Bekisting Papan tebal 2 cm dengan tulang-tulang kayu
dengan ukuran minimal 4/6 cm yang cukup jumlah dan cukup kuat menahan beban beton
yang akan dicor.
a.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 7

n.

o.

p.

q.

r.

s.
t.

1.

Beton harus dicorkan sedekat-dekatnya ke tujuan. Untuk pengecoran suatu unit atua
bagian pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti, dan tidak boleh terputus tanpa
persetujuan dari Direksi / Pengawas.
Pengecoran harus diselesaikan sebelum adukan mulai mengental yang dalam keadaan
normal biasanya dalam waktu 30 menit. Tidak diijinkan mengecor pada wkatu hujan turun,
kecuali jika Penyedia Jasa mengambil tindakan yang bias mencegah kerusakan beton dan
telah disetujui oleh Direksi / Pengawas.
Adukan beton harus dipadatkan secara seksama, dengan menggunakan alat penggetar.
Penggetaran harus dimulai pada saat adukan dituangkan dan dilanjutkan sampai adukan
berikutnya.
Pembongkaran cetakan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk Direksi /
Pengawas. Beton yang masih muda tidak diizinkan untuk dibebani. Segera setelah
cetakan dibongkar, permukaan beton diperiksa. Jika terdapat kemungkinan yang cacat,
harus segera diperbaiki, diplester dengan campuran sedemikian rupa hingga sesuai
dengan warna, tekstur dan rupanya dengan permukaan beton yang berdekatan. Hal ini
perlu diperhatikan, terutama untuk beton exposed.
Umumnya diperlukan waktu minimum 2 hari sebelum cetakan dibuka untuk dinding-dinding
yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan disamping lainnya, tujuh hari untuk dindingdinding pemikul, dan 21 hari untuk balok-balok dan plat atap.
Bahan-bahan bekas yang sudah tidak dipergunakan lagi harus dikumpulkan dan
disingkirkan keluar lapangan agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Seluruh pekerjaan pembuatan dan pembongkaran bekisting ini harus sesuai dengan P911971.
PASAL 16
PEKERJAAN CAT

Pengecatan
a. Pengecatan dengan waterprof.
Yang termasuk pekerjaan cat dengan waterprofing adalah pengecatan seluruh
permukaan acian bangunan reservoier dan / atau bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar.
Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain
dalam kondisi kering.
Langkah kerja cat adalah :
Lapisan pertama : + 50% air
Lapisan kedua : + 25% air
Lapisan ketiga : + 25% air
Untuk dinding-dinding luar dan dalam bangunan digunakan cat Water proof / cat
kedap air atau ditentukan bersama dengan Direksi / Pengawas.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoranpengotoran.
b. Pengecatan besi
Semua bidang besi yang akan dicat harus didempul dan diamplas sampai halus,
kemudian dicat dengan cat minyak yang setara dengan cat property 3 x jaln sampai
rata, warna biru atau ditentukan waktu pelaksanaan bersama-sama dengan Direksi
/ Pengawas.
Pengecatan harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman dengan langkahlangkah sebagai berikut : satu kali jalan dengan cat dasar selanjutnya didompul
setelah betul-betul kering lalu diamplas sampai rata, kalau masih ada bagianbagian yang masih belum rata harus didompul lagi serta diamplas, pekerjaan cat
dapat dilaksanakan apabila pekerjaan pendahuluan ini betul-betul sempurna,
selanjutnya dicat warna 2 kali jalan sampai rata dengan merk setara property warna
biru.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 8

Pengecatan harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman


Hasil pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Direksi.

Adapun pekerjaan yang dilaksanakan adalah


I.

PEKERJAAN PENDAHULUAN
a) Pekerjaan pematokan jarak 50 meter
1) Pelaksana mematok jalur jaringan pipa bersama owner agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan gambar kerja
2) Pematokan dilaksanakan dengan jarak per 50 M dari titik nol sampai akhir
pekerjaan.
3) Patok digunakan kayu klas III uk. 4/6 panjang 70 Cm dan dibenamkan
dalam tanah sedalam 25 Cm
b) Pembersihan Lapangan dan jaringan
1) Pembersihan lapangan meliputi pembersihan rencana jalur jaringan pipa
yang akan dipasang.
2) Pembersihan yaitu mengumpulkan dan membuang sampah organik maupun
sampah non organik keluar lokasi pekerjaan.
3) Pemadatan meliputi, pemadatan sisa bekas galian pada area pekerjaan.
c) Pas. Papan pengenal kegiatan
Papan pengenal kegiatan / plank proyek berisikan informasi kegiatan yang
dilaksanakan, seperti Nama kegiatan, pekerjaan, Nilai kontrak, No. Kontrak,
kontraktor pelaksana, dan lain-lain yang dianggap perlu.
d) Biaya JMF ( Job Mix Formula ) Beton
a) Pekerjaan ini diperuntukan pengurusan job mix formula ( JMF ) untuk
beton berkarakteristik ( Beton K )
b) Pelaksana wajib pengambilan sampel bahan yang akan digunakan untuk
beton seperti kerikil, pasir dan semen porland type I yang bersumber dari
lokasi/ Quary terdekat dengan lokasi pekerjaan.
c) Sampel bahan tersebut selanjutnya dibawa dan di uji di laboraturium
khusus ( labor beton ) yang kompeten sehingga didapat formula yang
tepat dan akurat untuk perbandingan campuran bahan beton K nantinya.

II.

PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES


a. Pipa PVC 12,5 RR
1) Pipa PVC yang digunakan adalah pipa khusus air minum/ air bersih dengan
spesifikasi 12,5 Rubber ring + karet ring.
2) Pipa buatan pabrik dalam negeri yang kompatibel dan memiliki standar
Nasional Indonesia ( SNI ) dan nomor registrasi SNI yang berlaku.
3) Khusus untuk bahan pipa untuk sambungan rumah digunakan Pipa PVC
jenis S.10 RR.
4) Spesifikasi lebih lanjut ( Lihat Spesifikasi khusus )
b. Accessories Pipa PVC
1) Accesories pipa PVC yang digunakan adalah pipa yang sesuai dengan
kebutuhan dan Accesories pipa buatan pabrik dalam negeri yang kompatibel
dan memiliki standar Nasional Indonesia ( SNI ) dan nomor registrasi SNI
yang berlaku.
2) Spesifikasi lebih lanjut ( Lihat Spesifikasi khusus )

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 9

III.
IV.
V.

PEKERJAAN PEMBUATAN INTAKE


PEKERJAAN BAK RESERVOIER
PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA
a) Galian tanah untuk peamsangan pipa
b) Galian tanah dilakukan mengacu pada gambar kerja, spek teknis dan arahan
direksi lapangan, terutama terhadap lebar dan kedalaman yang sesuai dengan
standarisasi galian pipa didalam gambar kerja.
c) Standarisasi galian pipa

No

PIPA ( Inci)

Dimensi Galian ( Cm )
Tinggi ( T )

Lebar ( L )

6 ''

90

45

90

35

4 ''
3 ''

85

30

2 ''

70

20

Pemasangan pipa
a) Pasangan pipa PVC dengan koneksi yang telah tersedia dan ditambah karet
Ruber Ring serta alat bantu pelicin.
b) Pemasangan pipa PVC yang terkoneksi dengan Gate valve disambung dengan
asesories yang tepat seperti flanget spigot, paking dan dikunci dengan bat mour
pada setiap lobangnya.
c) Pipa dipasang didasar galian dengan baik dan sempurna sehingga pada waktu
diberi tekanan tidak bergerak dengan bebas.
d) Pemasangan pipa GI pada kedua ujungnya menggunakan flanget yang di las
dengan baik dan rapi bagian luar dan dalamnya.
e) Pengelasan tidak diizinkan terputus untuk menghindari kebocoran.
f) Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
Urungan tanah
a) Urugan tanah dilaksanakan setelah pemasangan pipa selesai
b) Urugan tanah dilaksanakan dari dasar galian sampai rata dengan permukaan
tanah dan diratakan dengan memakai alat bantu dengan menggunakan material
bekas galian yang tidak mengandung humus tanah dan kotoran yang bisa
merusak dan tidak dilaksanakan diwaktu hari hujan atau galian tergenang air.
c) Pemadatan urugan dilaksanakan lapis per lapis sampai permukaan yang
ditetapkan sesuai gambar kerja.

VI.

PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH

Pekerjaan sambungan rumah adalah pekerjaan pengadaan dan pemasangan konstruksi


sambungan rumah mulai dari pengadaan bahan sampai dengan pemasangan sambungan
rumah pada posisi yang telah ditetapkan oleh owner dan direksi dilapangan.
Khusus untuk pengadaan sambungan rumah yang jaringan pipanya dikelola oleh PDAM, maka
pekerjaan ini hanya berupa pengadaan bahan-bahan sambungan rumah ( tidak termasuk
perakitan dan pemasangannya )

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 10

II. KHUSUS
SPESIFIKASI TEKNIS PIPA, ACCESSORIES PIPA dan WATER METER

A. PIPA DAN ACCESSORIES


1.PIPA GIP

2.ACCESSORIES
GIP

1.1

Pipa GIP kelas Medium klas B, sesuai SNI 070039-1987 panjang pipa 6 meter / batang, type
sambungan : pipa GI tanpa ulir dengan flenge
les, pipa GI berulir dengan socket.

2.1

Accessories pipa GIP, sesuai SNI, berupa : tee,


reducer, flenge ring, bend/kni/elbow, socket,
water moor, double nipple, dop/plug dan lain-lain,
untuk penyambungan pipa yang menggunakan
ulir dilengkapi dengan seal tape (TBA).

3.1

Pipa PVC, sesuai SNI 06-0084-2002, SNI 036419-2000; SNI 06-0084-87; SNI S-201990-03;
RSNI T-17-2004, AB-D/LW/TC/01/98, panjang
pipa 6 meter / batan, tidak termasuk socket atau
bell end.
Type sambungan : pipa Bell End dengan
rubbering, pipa Ts End dengan lem,
sedangkan
pipa
&
accessories
berulir
menggunakan seal tape (TBA).

3.PIPA PVC

3.2

4.ACCESSORIES
PIPA PVC

4.1

Accessories Pipa PVC, sesuai SNI 06 0135-1989,


berupa
:
tee,
reducer,
bend/knie/elbow, socket, flange socket, repair
socket, clamp sadle, socket drat, dop/plug dan
lain-lain, untuk penyambungan accessories pipa
yang menggunakan ulir dilengkapi dengan seal
tape (IBA).

5.PIPA BAJA/
STEEL

5.1

Pipa Baja / Steel, sesuai SNI 0039-87; SNI 036405-2000; SNi 07-6398-2000 Type sambungan
dengan menggunakan flange las.

6.1

Pipa Pilietilena (PE), sesuai SNI 06-4829-2005;


SN1 06-4829-1998; SNI 19-6781- 2000;SNI 196779-2002 Type sambungan : pipa PE dengan o
yang Iebih kecil menggunakan penyambungan
mekanikal ( mechanical joint ) dengan sistim
tekanan ring penjepit ( compression collar ),
dan pipa PE dengan o yang lebih besar
menggunakan metode pemanasan (heat fusion)
dengan temperatur tinggi (temperatur sesuai
yang dibutuhkan).

6. Pipa Polietilena (PE)

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 11

6.2

Seluruh pipa harus dilengkapi dengan jointing


materialnya seperti : solvent cement, rubber
ring untuk pipa PVC dan lain-lain.

8.1

Water meter, sesuai SNI 05-2547-1991; SNI 052418-1991.


Water meter dengan jenis Dry dial single jet

7. Pada bagian ujung seluruh


pipa harus jelas kelihatan
Merk, SNI dan class pipa.

8. Water meter

8.2

magnetic drive, Direct reading atau multi jet,


untuk o 13 mm (1/2") dan o 25 mm ( 1") lengkap
dengan coupling.
Type sambungan : dengan ulir atau dengan
flange/mur baut.
9.BARANG YANG
DITAWARKAN

9.1

Barang yang ditawarkan harus memenuhi


persyaratan teknis umum sebagai berikut:
Jenis barang yang diadakan disebutkan
dalam Bill of Quantity.

Seluruh barang yang diadakan harus dalam


keadaan baik., original dan 100 % baru.

Harus jelas Spesifikasi teknis secara


lengkap dari barang yang didatangkan
seperti : jenis, class, tebal dan lain-lain.

Harus

disebut

Merk/Pabrik

yang

memproduksi dan harus produksi dalam


negeri, kecuali dieburkan lain.

Harus jelas standar

yang digunakan

sesuai SNI yang diminta.

Barang

yang

didatangkan

harus

dilengkapi dengan Brosur.

Harus

jelas

cara

pemasangan

dari

barang-barang yang ditawarkan.

Bila terdapat kesulitan-kesulitan pada


waktu

pemasangan

setelah

barang

diterima maka Penyedia Barang harus


bersedia/ sanggup mengirimkan tenaga
ahlinya ke lokasi pemasangan untuk
mengatasi kesulitan tersebut.
Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 12

Harga

penawaran

harus

lenngkap

diberikan untuk :
Pipa,

har g a

sat uanRp
Accessor ies

p ipa

Har g a

sat uan Rp

Har g a penawar an m er upak an har ga


ber sih

suda h

m acam

paj ak

t er m asuk
yang

seg ala

ber lak u,

dan

har us sudah di per hit ungk an


seg ala

r esik o

selam a

ya ng

ak an

pelak san aan

t erj adi

pek er j aan

ber lang sung .

Har g a

bar ang

adalah

har g a

yang

dit awar k an

f r ank o,

dan

bar ang

t er sebut dit er im a deng an baik oleh


Peng g una

Bar ang

pem asang an
dised iak an
at au

di

lok asi

( g udang
oleh

sesuai

yang

P enye di a

pet unj uk

Bar ang )
Peng g una

Bar ang dan dit uang k an dalam Ber it a


Acar a Ser ah T er im a Bar ang .

10.Penumpukan/Pengamanan
Barang

10.1

Pen yedi a Bar ang har us m enyim pan


bar ang yang didat a ngk an di t em pat
t er lindung

dan

t er t ut up

ag ar

t er hindar dar i g ang g uan cuaca at au


g angg uan lain.
Khusus
Pen yedi a

unt uk

pe num puk an

Bar ang

t idak

pipa
boleh

m em biar k an pipa t er let ak lang sung


diat as t anah, har us pak ai bant alan
m engg unak an k ayu 6/ 12 seban yak 3
( t ig a ) t um puan d an pi pa d isusun
r apih deng an susun an selang se ling
diat as ba nt alan t er sebut , dan d it ut up
Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 13

deng an t er pal, at au sesuai pet unj uk


Peng g una Bar ang.
Spesifikasi Teknis Pengadaan
Pipa
PVC
dan
Perlengkapannya
11.UMUM

11.1

11.2

11.3

11.4
11.5

11.6

12.REFERENSI STANDART

12.1

12.2
12.3

12.4

12.5

Kontraktor harus menyediaakan dan menyertakan


semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter,
mur, baut, gasket, material penyambungan dan
bahanpelengkap sebagaimana dirinci dalam daftar
Kualitas dan Bahan atau dalam gambar/ drawing
Kontraktor harus menyediakan perpipaan dari
semua material sebagaimana dirinci disini dan
ditunjukkan dalam Daftar kuantitas bahan.
Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan
lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di
daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udar
32C.
Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar
dan uji tekanan dilapangan tidak lebih dari 10 bar.
Kontraktor harus menyediakan suatu affidavid
( Sertifikat Jaminan Barang ) dari pabrik pembuat
yang menyatakan bahwa barang tersebuit sesuai
dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi
teknis.
Kontraktor juga harus menyampaikan tentang
laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah
dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis
barang.

Referensi pada standart dalam dokumen lelang ini


dimaksudkan untuk memberikan gambaran
mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.
Semua material yang ditawarkan harus produksii
dalam negeri dengan standart SII.
Bila ternyata belum ada SII untuk produk tertentu
atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang
ditawarkan dapat menggunakan standart yang
lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang
ditetapkan dalam dokumen lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen
baru ( bukan material bekas ), dalam keadaan baik
dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang
ditentukan.
Standart yang dapat diterima adalah :
SNI
:Standart Nasional Indonesia
ISO
:Internazional Standarization
Organization
JIS
:Japanesse Industrial Standart
BS
: Bristish Standart
DIN
: Deutsche
AWWA ; American Water Works Associatin

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 14

ASTM :American Society for Testing and


Material
ANSI : American National Standart Institute
13.BAHAN PIPA DAN
FITTING

13.1
.

13.2

13.3

13.4

13.5

14.
TEKANAN
KERJA/
WORKING PRESSURE

14.1

14.2

14.3

14.4

14.5

Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat


didalam negeri maka rekanan harus melampirkan
surat dari pabrik untuk izin penggunaan SII/ SNI
yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian
dan dapat menunjukkan pengalaman minimal 3 (
tiga ) tahun.
Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan
dengan bahan pipa yang tercantum dalam
dokumen lelang ini, dengan syarat bahan pipa
yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan
yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang
tercantum dalam dokumen lelang ini.
Dalam hal pipa yang ditawarkan berbeda dengan
apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini,
pserta pelelangan harus menyertakan gambargambar detail junction ( gambar detail
penyambungan pipa ) disertai dengan jumlah dan
spesifikasi dari tiap erial yang ditawarkan.
Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus
dapat digunakan didaerah tropic dengan
temperature air yang mengalir antara 15-35
derajat celcius danpH antara 6 sampai dengan 8.
Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam
tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang
membutuhkan lain.

Tekanan kerja dari pipa minimal 100 meter kolom


air atau 10 kg/cm2 ( SNI 06-0084-1987 dan SNI
03-6419-2000 ) dan tekanan pengujian minimal 2
(dua) kali tekanan kerja pipa.
Rekanan harus menyertakan tanda bukti hasil
pemeriksaan tekanan kerja dari pipa / fitting pipa
yang ditawarkan.
Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi
Pengawas Rekanan harus dilakukan pengujian
kekuatan tekanan kerja pipa/ fitting pipa
dilapangan pada pipa/ fitting pipa yang dikirim
kelapangan atas biaya rekanan.
Jumlah pipa/ fitting pipa yang akakn diuji
dilapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi
Pengawas.
Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai
dengan spesifikasi ini, maka Rekanan harus
menggantinya dengan yang baru sampai
memenuhi
persyaratan
spesifikasi
yang
ditentukan.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 15

PIPA PVC DAN FITTING


15.STANDART SAMBUNGAN

15.1

15.2

15.3

16.KELAS SAMBUNGAN

16.1

Material yang digunakan adalah yang mmenuhi


standart dengan panjang efektif tidak lebih dari 6
meter.
Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang
telah mendapat izin umtuk penggunaan SII yang
dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.
Setiap pipa harus mempunyai tanda/ cap pada
bagian luar yang menunjukkan diameter nominal,
kelas, nama pabrik pembuat dan trade mark.
Standart lain yang digunakan adalah :
SNI 06-2548-1991 Metode
Pengujian
Diameter Luar Pipa PVC
untuk Air Minum dengan
Jangka Sorong
SNI 06-2549-1991 Metode
Pengujian
Kekuatan pipa PVC untuk
Air
Minum
terhadap
Hidrostatik
SNI 06-2550-1991 Metode
Pengujian
Ketebalan Dinding Pipa
PVC untuk Air Minum
SNI 06-2551-1991 Bentuk dan Sifat Tampak
Pipa PVC untuk Air Minum
Metode
Pengambilan
SNI 06-2552-1991 Contoh Uji Pipa PVC
untuk Air Minum
Metode
Pengujian
SNI 06-2553-1991 Perubahan Panjang Pipa
PVC untuk Air Minum
dengan Uji Tungku
Metode
Pengujian
SNI 06-2554-1991 Ketahanan
Pipa
PVC
untuk Air Minum terhadap
Metilen Khlorida
Metode Pengujian Kadar
SNI 06-2555-1991 PVC pada Pipa PVC Air
Minum dengan THF
Metode
Pengujian
SNI 06-2556-1991 Diameter Luar Pipa PVC
untuk Air Minum dengan
Pita Meter
Spesifikasi
Pipa
PVC
SNI 06-2557-1991 bertekanan
berdiameter
110-315 mm untuk Air
Bersih.
Spesifikasi
Simbol
Gambar
Sistem
SNI 06-2558-1991 Penyediaan
Air
dan
Sistem Drainase di dalam
tanah
Bila tidak disebutkan dalam volume pekerjaan
( Bill of Quantity ), yang digunakan adalah jenis
pipa PVC dengan tekanan nominal 10 kg/ cm2

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 16

16.2

menurut standart SNI yang berlaku dan


mempunyai panjang efektif 6 meter.
Ketebalan minimum dinding pipa dan outside
diameter mengikuti table berikut :
DIAMETER LUAR
PIPA POLYVINYL CHLORIDE ( PVC )
Nominal Diameter
Rata-rata Diameter
(mm)
Luar (mm)
50
65
80
100
125
150
200
250
300
100

63
75
90
110
140
160
200
250
315
110

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING


PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)
Nominal Diameter
Seri Pipa Tebal
(mm)
Dinding Nominal (mm)
S10
S12,5
50
2.4
2.0
75
3.6
2.9
90
4.3
3.5
110
5.3
4.2
125
6.0
4.8
160
7.7
6.2
200
9.6
7.7
250
11.9
9.9
315
15.0
12.1

17.PUSH ON RUBBER RING


JOINT

17.1
17.2

17.3

Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari


jenis push-on rubber ring joint.
Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu
ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel
dengan sudut kurang lebih 15 derajat.
Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan
mempunyai ujung jenis beil.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 17

18.SLEEVE COUPLING

18.1

Sleeve coupling dan adaptor harus didesain


khusus untuk penyambungan pipa PVC dan cocok
dengan diameter luar pipa PVC

19.RING KARET DAN GASKET 19.1

Ring karet yang digunakan untuk sambungan


push-on dan gasket untuk sambungan mekanikal
fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk
sambungan flange harus dari styrene butadiene
rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk
pipa air minum.

20.SAMBUNGAN SOLVENT
CEMENT

Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan


diameter nominal 40 mm dan lebih kecil dapat
disambung dengan menggunakan pelarut sebagai
perekat sesuai dengan standart pabrik.
Bila digunakan sambungan solvent cement ini,
rekanan harus menyediakan solvent cement
sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah
dengan imbuhan 10 %.
Sambungan tersebut harus mampu menahan
resultane pergerakan memanjang akibat dari
perubahan suhu pipa sebesar 50 C tanpa
mengganggu kekedapan terhadap air.

20.1

20.2

20.3

21.ADAPTOR

21.1

Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari


besi tuang dan terdiri atas flange pada satu
ujungnya dan socket ( atau beil ) pada sambungan
fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on

22.FITTING

22.1

Fitting sambungan harus sesuai dengan standart


SNI 0084-1987 dan tidak disebutkan dalam
volume pekerjaan ( Bill of Quantity ) maka system
sambungan menggunakan system rubber ring
joint.
Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan
kerja 1.23mpa ( 12.4kg/cm2) kecuali ditentukan
lain, semua fitting harus dari jenis injection molded
atau hjeat process ( pencetakan atau proses
panas ) dan didesain dengan karakteristik dan
kekuatan yang sama dengan pipa yang
disambung.
Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari
PVC maka harus dari besi tuang ductile
( Ductile Cast Iron ).
Bell dan Flange yang dispesifikasikan harus
mempunyai flange pada ujungnya dan push-on
bell satu sambungan jenis mekanikal pada ujung
yang lain.
Tee dan cabang flange, jika dispesifikasikan,
harus berupa ujung-ujung dengan push on dan
ujung-ujung pipa cabang dengan flange.
Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi

22.2

22.3

22.4

22.5

22.6

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 18

22.7

23. PENGUJIAN QUALITY


ASSURANCE
(JAMINAN
KUALITAS)

23.1

23.2

24.PENGUJIAN
HIDROSTATIS

TEKANAN 24.1

24.2

lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal


tar atau asphaltic base, yang mempunyai
ketebalan kering tidak kurang dari 0,3
mm.permukaan dalam dari fitting tersebut harus
dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai
untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk
pipa air minum dan dilengkapi sertifikati dari
instansi yang berwenang ( public healt authorities
).
Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan
sambungan mekanikal harus dari baja yang
digalvanis.

Pengujian quality assurance sesuaidengan


persyaratan berikut harus cukup mewakili unit
yang disuplai sesuai kontrak.
Engineering harus diijinkan untuk mengunjungi
tempat pembuatan untuk menyaksikan test/
pengujian tersebut
Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua
pipa dan fitting dan memenuhi standart SNI 0084187 dan SNI 06-2549-1991.
Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan
tekanan pengujian hidrostatis pada tekanan paling
sedikit 42n/mm.

25.PENGUJIAN LAIN

25.1

Pengujian lainnya seperti flattering test, toksitas,


tekanan harus terus menerus dan lain-lain harus
dilakukan sesuai standart yang berlaku.

26.UMUM

26.1

Rekanan harus melengkapi valve sesuai dengan


yang dibutuhkan dan menurut standart yang
disetujui.
Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang
disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model
yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada bagian luar harus tercetak asli
dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang
dapat menunjukkan:
Nama pemilik proyek
Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
Tahun Pembuatan ( 97 Berarti 1997 )
Tekanan Kerja
Diameter Nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut
digunakan satu aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm
tersebut dari brass/ kuningan, bila tidak
disebutkan lain, kecuali untuk handwheel
tersebut dari besi tuang atau besi tempa
atau jenis sambungan dari sambungan ulir
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7 / 1

26.2

26.3

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 19

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

pipa threads where pressure high joint are


made in the thread
Valve dengan diameter 50 mm keatas
menggunakan sambungan system dan
flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang
Ketebalan
flange
harus
ditentukan
berdasarkan tekanan kerja seperti yang
dispesifikasikan dan sesuai dengan
standart
internasional
yang
diakui.Kontraktor
harus
menyerahkan
perhitungan desain atas permintaan
Engineer
Bila tidak disebutkan dalam volume
pekerjaan ( Bill of Quantity ) maka seluruh
valve harus dibuat khusus untuk menerima
tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk
flange harus mempunyai dimensi sesuai
dengan standart ISO 2531
Seluruh Unit yang beroperasi harus
didesain untuk pembukaan berlawanan
arah jarum jam dan searah jarum jam
untuk penutupan.Tanda panah harus
tertera untuk menunjukkan arah rotasi
untuk membuka atau menutup valve
Semua lubang/ bukaan sambungan pipa
harus ditutup untuk mencegah masuknya
benda-benda asing
Harga penawaran valve sudah termasuk
perlengkapan dan penyambungan seperti
gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi
flange dengan imbuhan 10 %
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut
disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari
flange valve, mur, baut dan ring dikirim
dalam keadaan bukan material bekas dan
sudah tergalvanis dengan merata dan
baik.Ketebalan gasket minimal 3 mm
terbuat dari karet sintetis
Petunjuk
pengoperasianvalve
harus
disertakan seperti maksimum force pada
hardweel, engkol ( crank ), T-bar dan
perlengkapan
lain
sehingga
tidak
menimbulkan
kesulitan
pada
operator.Rekanan harus menyertakan
besarnya
maksimum
torque
yang
dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti
badan valve, flange, surface box dan
lain=lain yang terkontak dengan air bersih
atau tanah harus dilapisi dengan non toxic
coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan
lain yang sama dan disetujui oleh direktur
Pengawas
Permukaan harus bersih, kering dan bebas
dari kotoran sebelum digunakan.Coating

Page 20

27.GATE VALVE

27.1

27.2

27.3

27.4

27.5

27.6

27.7

27.8
27.9

27.10

27.11

dengan
cara
penyemprotan
harus
dilakukan
dengan
pabrik.Ketebalan
minimum coating setelah kering 400
microns ( 16 mils).Material yang berkontak
dengan air harus dari jenis non toxic
sedangkan bahan yang dapat larut tidak
boleh digunakan.
Petunjuk operasi ( operasi manual ) harus
disediakan sebanyak 6 ( Enam ) set untuk
setiap jenis valve dan perlengkapannya
dan dalam bahasa inggris
Rekanan harus menyertakan sertifikat dari
pabrik yang menerangkan bahwa setiap
valve telah memenuhi persyaratan yang
diminta dalam spesifikasi ini

Bila tidak disebut dalam volume Pekerjaan ( Bill of


Quantity ), maka gate valve yang ditawarkan
adalah gate valve dari jenis Non Rising Stem
Valve harus memenuhi standart Gate Valve for
Water and Other Liguids( AWWA C 500 ) atau
standart internasional lain yang sama atau yang
lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk
tekanan kerja.
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel
harus dilengkapi dengan kunci T ( Tee Key )
minimal satu buah dan maksimum saw untuk
setiap 20 buah yang seukuran
Bila dalam volume pekerjaan ( Bill of Quantity )
diperlukan extension spindle maka material
tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah
digalvanis
Harga penawaran extension spindle sudah
termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi
Extension spindle tersebut dari urugan tanah
Badan dari gate valve,hand wheel/ cap terbuat
dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas
lebih tinggi
Badan gate valve harus terbuat dari besi ( iron
body ) dengan dudukan dari logam perunggu,
tangkai valve jenis nono rising den dengan katup
yang solid ( solid wedg gate ).
Valve harus cocok untuk pemasangan dengan
posisi tegak (vertical mounting ).
Valve harus dirancang untuk saluran air yang
bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak
kurang dari diameter nominal valve apabila dalam
posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama
dengan bahan valve seperti yang telah
dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi
terbuka.Tinggi dari Stuffing box tidak boleh kurang
dari diameter valve.
Packing pada Stuffing box harus terbuat dari
asbes atau dari bahan lain yang sesuai dan
disetujui engineering.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 21

27.12

27.KATUP UDARA
RELEASE VALVE )

AIR 27.1

27.2

27.3

27.4
27.5

27.6
27.7

27.8

27.9
27.10

27.11
27.12

27.13

Packing dari hem atau jute ( rami ) tidak boleh


digunakan.0-ring steam seal dapat digunakan atas
persetujuan engineer dan seal ini harus terdiri dari
2 ( dua ) buah 0-ring seal dan paling sedikit 1
(satu) buah ditempatkan diatas stem-collar dan
dapat dilakukan penggantian dalam keadaan
tekanan kerja penuh dimana valve nya dalam
keadaan terbuka penuh.
Sten terbuat dari perunggu atau stainless steel.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari
kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari
grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan
yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang
padat.
Tutup harus disertakan pada surface box tersebut
dan diberi cetakan PDAM-Sepakul Penajam
pada bagian atasnya.
Joint antara penutup dengan badan tidak berupa
engsel melainkan dihubungkan dengan bayt.
Ukuran surface box disesuaikan dengan masingmasing dimensi valve dan sudah dicoating dengan
anti karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus
dilengkapi dengan mur ( wrench nuts ).
Katup udara harus dapat beroperasi secara
otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut :
a. Dapat melepaskan udara selama pengaliran
air dalam pipa
b. Dapat
memasukkan
udara
selama
penggelontoran
c. Dapat melepaskan udara bila ada udara yang
terjebak dalam pipa
d. Dapat mencegah penutupan yang dini bila
udara sedang dilepaskan
e. Aman terhadap vakum
Seluruh air valve dengan standart flange JISB2213.Setiap valve lengkap dengan mur, baut,
ring dan dudukan (stool).
Untuk sesuai dengan yang diberikan pada uraian
pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron
dan pelampung dari ebonite, stainlees steel atau
acrynolitrie Butudiene Steel.
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stailees
steel, bronze atau ABS
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar I bar
diatas tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala
kebocoran.Juga tidak terjadi kebocoran bila
tekanan minimum 0,1 bar
Rekanan harus menyediakan katup penutup (
isolating valve ) secara terpisah untuk setiap katup
udara dengan jenis kupu-kupu ( butterfly valve )
dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Setiap badan valveterbuat dari cast iron atau

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 22

ductile iron dengan rubber seal, disc, valve


shaft dan peralatan mekanisme operasional
yang mengikuti Standart for Rubber Seated
Butterfly Valve ( AWWA Designation C 504 )
atau standart.
b. Tipe air dengan dua lubang atau kombinasi
Air valve dengan dua lubang atau kombinasi
didesain
untuk
dioperasikan
secara
otomatis,sehingga akan terbuka pada kondisi
bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan
menampung banyak udara selama operasi
pengurasan saluran pipa.
Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan
pembuangan udara tinggi, dan
Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan
pada kondisi aliran air penuh dalam pipa.
28.1
28.2
28. BALL VALVE
28.3

28.4

28.5
28.6

28.7

Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan


lubang tunggal kecil disebut ball valve.
Ball valve memiliki dua lubang atau tipe
kombinasi.valve ini dikondisikan untuk tekanan
kerja sebesar 0.98 Mpa ( 10.0kg/cm )dan memiliki
ujung flange.
Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated
dan terbuat dari bahan cast iron untuk bahan valve
dan bola, stainless steel dengan dudukan/
bantalan.
Dudukan/ Bantalan harus diberi penguat dari
Teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa
menggunakan alat khusus.
Tangkai/ Stem harus dibuat dari stainlees steel.
Teflon penguat digunakan untuk packing stem
yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa
memindahkan valve dari jalur pipa pada saat
kondisi normal.
Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari
ductile cast iron pada tiap operasi.

29.1

29.2
29.PLUG VALVE

29.3

29.4
29.5

30.1

30.2

Plug valve harus non-lubricated,plug dengan tipe


resilient faced eccentric dengan badan valve yang
terbuat dari cast iron.
Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan
chloroprene ( neoprene ) agar dapat kedap dari
gelembung air.
Valve juga dilengkapi dengan heavy duty
prerublicate bearing dari stainlees steel atau
perunggu.
Tutup stem/ tangkai terbuat dari karet cincin 0
atau multiple.
Buna- N Packing Rings, Pada saat packing ring
digunakan, packing gland harus dapat dipasang
tanpa harus melepaskan bagian valve.
Rekanan harus menyediakan check valve jenis
Swing Check Valve/ Klep Tabok dengan

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 23

30.CHECK VALVE

30.3

30.4
30.5
30.6
30.7

30.8

31.GATE VALVE PERUNGGU

31.1

sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta
( blank-flange ) yang dapat dibuka sewaktu-waktu
bila diperlukan.
Pada bagian luar check valve harus terdapat cap
( tercetak ) yang dapat menunjukkan merk, atau
dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya
diameter, tekanan kerja dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari % badan check
valve terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene
Synthetic Rubber yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan
10 kg/cm
Check valve harus didesain sedemikian rupa
sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin dan
bagian-bagian dalamlainnya yang mungkin perlu
untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah
dipindahkan
dan
mudah
diganti
tanpa
menggunakan peralatan khusus atau harus
memindahkan valve dari jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam
posisi horizontal atau vertical dengan aliran keatas
dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai
daerah aliran bersih ( a net- flow area ) tidak
kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung
flange.

Gate Valve Perunggu harus didesain dan di


buat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan
lain yang disetujui.Tekanan kerja besarnya
0.98 Mpa ( 10.0kg/cm ).
Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar
dan ujung berulir ( sekrup )
Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil
mempunyai badan yang terbuat perunggu,
skrup bonnet ( topi sekrup ), gate valve
memiliki solid wedge ( Baji ), skrup dalam dan
tangkai pengungkit.
Badan valve harus merupakan cetakan
perunggu yang mengacu pada JIS II 5111,
kelas enam atau cetakan perunggu dengan
daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm ( 20
kg/cm ).
Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai
spesifikasi diatas atau dari kuningan yang
mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau
dari tembaga yang mempunyai daya rentang
tidak kurang dari 314 N/mm ( 32 kg/mm ).
Stem/ tangkai harus terbuat dari tembaga
sesuai spesifikasi diatas.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 24

PENGADAAN PIPA BAJA DAN


PERLENGKAPANNYA
32.UMUM

32.1

33.REFERENSI

33.1

Semua pipa dan alat penyambung harus di desain


untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar
0.98 Mpa ( 10.0 kg/cm ) kecuali ditentukan lain.

Standar lain yang digunakan adalah :


SNI 07-0068-1987
Pipa
baja
untuk
konstruksi umum, mutu
dan cara uji.
SNI 07-0242-1989
Pipa baja tanpa kambuh,
mutu dan cara uji.
SNI 07-0822-1989
Baja karbon strip canai
panas untuk pipa
SNI 07-1338-1989
Baja karbon tempa
SNI 07-0949-1991
Pipa
baja
coal-tar
enamel lapis limdung
SNI 07-1769-1990
bagian luar
Penyambung pipa air
minumbertekanan
dan
SNI 07-1969-1991
besi yang kelabu
Pipa
air
minum
bertekanan besi tuang
SNI 07-2255-1991
kelabu, penyambung
SNI 07-2195-1991
Pipa baja saluran air
Permukaan pipa flens,
dimensi
SNI 07- 2196-1991
Flensa pipa, toleransi
SNI 07- 3080-1991
dimensi.
Pipa spigot dan socket
tuang modular untuk
jaringan pipa bertekanan,
SNI 07-3025-1992
bagian 2
Persyaratan
las
ketentuan
umum,
Persyaratan
service
SNI 07-3026-1992
untuk sambungan las
Las, untuk pertimbangan
untuk menjamin mutu
SNI 07-3027-1992
struktur las
Faktor-faktor yang harus
di pertimbangkan dalam
penilaian
perusahaan
yang menggunakan las
sebagai
cara
utama
SNI 07-3078-1992
pabrikasi.
Flensa logam flense
SNI 07-3073-1992
besi tulang
Penyambung pipa baja
SNI 07-3360-1994
tanpa pasuan berulir
Penyambung pipa baja

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 25

SIII 2527-90
ISO 7/1

ISO 1459

ISO 1461

ASTM A 283 F

ASTM A 570

AWWA C 200
AWWA C 203

AWWA C 205

AWWA C 208

Et baja paduan dengan


las lampu
Water Supply Steel Pipe
Pipe Threads Where
Pressuretight Joins are
Made on The Threads
Metatic
croatingProtection
Against
Corrosion by Hot Dip
Galvanzing
Guilding
Principles
Metalic CoatingHot- Dip
Galvanized Coating on
Fabricated
Ferrous
Products Requirments
Flow and Intermediate
tensile Strenght Carbon
Steel Plates, Shapes and
Bars
Steel,
Sheet
and
Strip,Carbon,Hot Rolled
Structural Qualitity
Steel Water Pipe 6
Inches and Large
Coal-Tar
Protective
Coatings and Linings for
Steel Water Pipelines
Enamel and Tape Hot
Applied
Cement
Mortar
Protective Lining and
Coating for Steel Water
Pipe 4 Inches and Larger
Shop Applied
Dimensions for Steel
Water Pipe Fittings

AWWA Manual MII


AWWA C 210

JIS G 3101
JIS G 3452
JIS G 3457
JIS G 2311
JIS G 3451
JIS G 550
JIS G 5702
Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Steil Pipe Design and


Installation
Liquid Epoxy Coating
System for he Interior
and Exterior Steel Water
Pipe
Rolled Steel for General
Structure
Carbon Steel Pipes for
Ordinary Piping
Are Welded
Carbon
Steel Pipe
Steel Butt-Welding Pipe
Fitting for Ordinary Use
Fitting of Coating Steel
Pipes for Water Service
Spheroidal Graphite Iron
Castings
Blackheart
Malleable

Page 26

JIS G 3445

JIS G 3454
JIS K 6353

Irons Castings
Carbon Steel Tubes for
Machine
Structures
Purposes
Carbon Steel Pipes for
Pressure
Service Rubber Goods
Pipes for Water Works

PIPA BAJA DAN FITTING


34. ALATERIAL DAN
FABRIKASI

34.1

34.2

34.3

34.4

34.5

34.6

34.7
34.8

34.9

Pipa baja/ steel harus dibuat dari pelat atau


lembaran baja dan sambungannya menggunakan
pengelasan tumpul ( are-welded ) atau
pengelasan listrik, dikerjakan di papabrik, dites
dan dibersihkan.
Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai
batas keruntuhan minimum tidak kurang dari 226
N/mmz ( 2300 kg/cm ) dan harus memenuhi
standart berikut :
SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk
uap
dan bejana tekan
SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canal
panas untuk pipa
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa
ASTM A 283
Grade D
ASTM A 570
Grade 33
JIS G 3101
Class 2
JIS G 3452
SGP
JIS G 3457
STPY
Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C
200 atau SNI 07-0822-1989 atau SII 2527-90 atau
JIS G 3452 dan JIS G 3457
Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup
merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat
secara otomatis, kecuali atas persetujuan
Engineer boleh dilakukan pengelasan manual
dengan prosedur yang sesuai oleh tukang yang
berpengalaman.
Semua sanbungan memanjang atau spiral dan
sambungan las keliling yang dibuat dipabrik harus
dengan pengelasan sudut ( butt welded )
Banyaknya pengelasan pabrikmaksimum yang
diizinkan adalah satu pengelasan memanjang dan
tiga pengelasan keliling untuk setiap batang pipa.
Panjang setiap batang, pipa adalah 6 ( Enam )
meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.
Pengelasan
memanjang
harus
dipasang
berselang seling pada sisi yang berlawanan untuk
bagian yang berurutan.
Tidak diizinkan adanya ring,pelat ataupun pelana (
saddle ) penguat baik pada bagian luar ataupun
pada bagian dalam pipa.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 27

35.DIMENSI PIPA

35.1

Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran


diameter nominal berikut ini harus mempunyai
ukuran diameter luar dan ketebalan dinding
minimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan
luar sebagai berikut :
DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING
PIPA BAJA
Diameter
Nominal

Diameter Luar

( mm )

Ketebalan
Dinding
Minimum
( mm )

36.FITTING

36.1

36.2

36.3

36.4
36.5

100

114.3

4.5

150

168.3

5.0

200

219.1

5.8

250

273.0

6.6

300

323.8

6.9

350
400

355.6

6.0

406.4

6.0

Semua fitting baja/ steel harus dari bahan yang


sama dan sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus di disain
dengan kekuatan yang sama dengan pipanya.
Ring penguat atau saddle penguat dapat dipasang
pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan
AWWA Manual M11 atau standar pembuatan
yang dapat disetujui.
Ketebalan dinding minimum dan diameter luar
dinding fitting harus sesuai dengan peersyaratan
yang dispesifikasikan dalam bagian 3.2 dan
standart berikut ini :
Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih
kecil : JIS B 2311
Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih
besar : JIS B 2311 ( sampai dengan 500 mm )
dan JIS G 3451 atau AWWA C 208
Bend yang mempunyai sudut defleksi sebesar
22.5 derajat dan lebih kecil harus terdiri dari dua
potongan bend.
Bend yang mempunyai sudut defleksi yang lebih
besar dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat
harus difabrikasi dengan menggunakan tiga
potongan bend.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 28

36.6

Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar


dari 45 derajat harus terdiri dari empat potongan
bend.

37.1

Permukaan luar pipa dan fitting untuk


pemasangan dibawah tanah harus dilapisi coal tar
enamel dan dibalut dengan bonded double
asbestos felt sebagaimana dispesifikasikan pada
Appendix A, Sec.A1,2 dalam AWWA C 203.
Lapisan primer dan cooal tar enamel adalah
sebagai berikut :

COATING DAN LINNING


(LAPISAN PELINDUNG
LUAR DAN DALAM)
I.PROTEKSI BAGIAN
LUAR
37.PEMASANGAN BAWAH
TANAH

Primer

:Type B sesuai dengan bagian

A.2.4 c

37.2

37.3

38.PEMASANGAN DIATAS
TANAH

38.1

Coal Tar Enamel:Type I sesuai dengan bagian


A.25.Table 1dari AWWA C203

Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan


diatas harus terdiri dari berikut ini :
a) Primer, Type B yang dispesifikasikan diatas
b) Coal Tar Enamel, Type I yang dispesifikasikan
diatas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0.8
mm.
c) Bonded asbestos felt
d) Coal Tar Enamel, Type I sama seperti diatas,
tebal kering lapisan 0,8 mm minimum
e) Satu lapisan water resistant whitewash.
Sistem pelindung luar lainnya yang menjamin
kualitas yang sama atau lebih dari pada yang
dispesifikasikan diatas dapat diterima atas
persetujuan Enggineer tetapi segala system
proteksi yang menggunakan polyethylene tape
tidak diperkenankan.

Semua pipa dan fitting yang akan digunakan


sebagai jembatan danterpapar di luar/ dapat
terlihat langsung, harus dicat di pabrik dengan
lapisan primer dan lapisan pertama ( first coat )
yang sesuai dengan susunan berikut ini :
Persiapan permukaan :SSPC-SP-6 atau SP-3
Primer
:Olehin primer, ketebalan
minimum lapisan kering 20 mikron
Lapisan pertama
:Read lead atau lead
suboxide primer, ketebalan lapisan kering 35

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 29

38.2

38.3

mikron
Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai
dengan yang diisyaratkan oleh Steel Structure
Painting Council, USA dan kelas yang disebutkan
diatas, Primer dan Olehin Primer, Class 2
Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622,
Read Lead Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K
5623, Lead- Suboxide Anticorrosive Paint, Class 1
atau sesuai dengan persetujuan Engineer.

LAPISAN PELINDUNG DALAM


39.UMUM
39.1

39.2

39.3

39.4
40.LAPISAN ADUKAN SEMEN
( Cement Mortar Linning )

40.1

40.2

40.3

Semua pipa dan fitting untuk pemasangan


dibawah tanah harus diberi lapisan dalam dari
adukan semen ( cement mortar ) atau epoxy atau
coat tar epoxy sesuai dengan AWWA C.210.
Semua
jalur
pipa
diatas
tanah
harus
menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai
lapisan dalam sesuai dengan AWWA C 210.
Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam
yang kontak langsung dengan air bersih harus
dilengkapi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh
lembaga kesehatan masyarakat yang berwenang
untuk penggunaan air minum.
Kontraktor harus menyerahkan sertifikat cat yang
menjamin persyaratan untuk saluran air minum.

Lapisan adukan semen harus sesuai dengan


AWWA C.205 atau standar internasional lainnya
yang disetujui dengan kualitas yang sama atau
lebih tinggi daripada standar yang telah
disebutkan diatas.
Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai
ketebalan yang sama kecuali pada sambungan
atau pada bagiandinding pipa yang terputus.
Ujung dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan
lurus kearah sumbu memanjang pipa.Ketebalan
lapisan harus mengikuti table dibawah ini :
KETEBALAN CEMENT MORTAR LINING
(mm)
Ketebalan
Toleransi
Linning (mm)
untuk Ujung
Pipa
100
sampai
6
-1.6 to +3.2
250
300
sampai
8
-1.6 to +3.2
600

41.SISTEM LAPISAN EPOXY


ATAU COAL TAR EPOXY

41.1

Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar


epoxyharus sesuai dengan AWWA C.210 dan
dilaksanakan di pabrik.Sistem tersebut terdiri dari

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 30

sebagai berikut :
a. Sistem pelapisan dengan epoxy
i.
Satu lapisan liquid two part chemically
cured rust inhibitive epoxy primer
ii.
Satu lapisan atau lebih liquid two part
epoxy finish coat yang tidak mengandung
coal tar.
b.Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy
i.
Satu lapisan liquid two part chemically
cured not inhibitive epoxy primer
ii.
Dua lapisan dari two part coal tar epoxy
finish coat
41.2
41.3

41.4

41.5

Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik


yang sama.
Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari
dua atau lebih lapisan dengan epoxy yang sama
tanpa menggunakan primer tersendiri.
Sistem attealatif ini harus memenuhi persyaratan
AWWA C.210 dan lapisan pertama dan system
atternatif ini dianggap sebagai lapisan primer
Ketebalan lapisan kering total dari kedua system
pelapisan tidak boleh kurang dari 400 mikron dan
lebih kecil dari 600 mikron.

PELAPISAN COATING DAN


LINING PADA UJUNG PIPA
42. UJUNG RATA/ DATAR

42.1

42.2

42.3

42.4

43. U J U N G B E V E L

43.1

Spesifikasi pelapisan/ coating harus dikupas/


cutback sebesar 370 mm, Lining yang sesuai
spesifikasi diperpanjang sampai ujung pipa.
Ujung pipa dan permukaan luar, lebih dari 370 mm
dari ujung pipa harus dicat dengan e[oxy atau coal
tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada
bagian 3.5.1.Proteksi Bagian Luar.
Nat baja ringan ( mild steel ) dari sambungan
ikatan ( bonding terminal ) pada ujung datar harus
dibuat pada seperti digambarkan pada gambar 3.1
untuk proteksi katodik yang dipasang pada
perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam
tanah.
Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm.Detail dari
lining dan coating untuk ujung pipa dapat dilihat
pada gambar 3.1

Lining dan coating harus dikupas/ cutback seperti


dispesifikasikan di bawah ini :
Nominal
( mm )

Cutback
Coating

80-350
400-700

100
150

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Cutback
Tar Epoxy
( mm )
80
80

Lining
Morta
( mm )
31
31

Page 31

43.2

44.UJUNG FLANGE

45.INSPEKSI

44.1

Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining


atau coating.

44.2

Seluruh permukaan dari flens harus dicat dengan


epoxy atau coal tar epoxy seperti di spesifikasikan
pada 3.5.1.Proteksi bagian luar, Bagian 3.5
Lapisan pelindung Luar dan Lapisan Dalam

45.1

Kontraktor harus melakukan seluruh pemeriksaan


dan pengujian yang diperlukan seperti yang
dispesifikasikan, baik untuk alaterial dan pekerjapekerja, untuk memenuhi persyaratan yang
ditentukan dan harus menyerahkan hasil
pengetesan pada Engineering.
Engineer akan memeriksa setiap bagian dari
seluruh operasi dan akan memeriksa seluruh
kegiatan dimana kontraktor mengalami kegagalan,
untuk menjaga agar semua pekerjaan/ proses
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Badan pemeriksa khusus mungkin diperlukan
sebagai tambahan dari pemeriksaan yang
dilaksanakan engineer.
Semua usaha perbaikan pekerjaan yang perlu
dilakukan sebagai hasil dari pemeriksaan dan test
yang dikerjakan, harus segera dilaksanakan.
Kontraktor harus menyediakan dan mengawasi
penggunaan dari pengukur Wet Film Thickness
( WFT ) atau ketebalan lapisan basah dengan tipe
yang disetujui untuk memeriksa tingkat dari
pekerjaan pengecatan.
Kontraktor harus melakukan pengujian untuk
seluruh pelapisan non metallic untuk kontinuitas
dengan holiday detection metee yang disetujui.
Jangkauan voltase pada peralatan arus searah
dengan voltase tinggi harus setengah dari voltase
yang dibutuhkan untuk memancar menembus
lapisan seperti diukur pada contoh yang telah
disetujui.

45.2

45.3

45.4

45.5

45.6

45.7

46. COATING DAN LINNING


UNTUK PIPA-PIPA
KHUSUS DAN FITTING

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer


seperti dispesifikasikan pada sub bagian
sebelumnya. Detail dari coating dan lining pada
ujung bevel seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.

46.1

Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan


dari pipa dan fitting khusus berikut ini harus dicat
dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti
dispesifikasikan pada bagian 3.5.1.Proteksi
Bagian luar, Bagian 3.5 Lapisan Pelindung Luar

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 32

dan Lapisan Dalam ( Coating dan Lining ) ;


Double Flange Short Piece digunakan untuk
air valve assembly
Short Piece digunakan untuk valve assembly
Flange dan Spigot digunakan untuk valve
assembly
Blank Flange

LAPISAN PELINDUNG
SAMBUNGAN
47.UMUM
47.1

47.2

47.3

48.SELUBUNG
ATAU
LEMBARAN
TAHAN
PANAS-SUSUT (HEAT
SHRINKABLE SLEEVE
OR SHEET)

48.1
48.2

48.3

48.4

Lapisan pelindung luar pada sambungan


digunakan sebagai proteksi terhadap korosi pada
semua sambungan pipa dengan pengelasan di
lapangan dan tertanam di dalam tanah, dan harus
diselubungi oleh lembaran yang tahan panassusut ( heat shrinkable sleeve or sheet ).
Kontraktor
harus
menyediakan
lapisan
sambungan ( coal ) sesuai dengan spesifikasi dan
memasukkannya kedalam Bill of Quantity.
Bahan lapisan sambungan kutit ini harus
mencukupi untuk menutup permukaan yang harus
dilindungi dan memasukkan tambahan (allowance)
20 %.Kontraktor harus menyerahkan perincian
dari volume bahan tersebut.

Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut


harus terdiri dari lapisan luar dan dalam.
Lapisan luar
menggunakan cross linked
polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber
based adhesive.
Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari
600 mm dan ketebalan lapisan minimum luar dan
lapisan dalam sebelum susut adalah sebagia
berikut:
Diameter Pipa
Ketebalan
Ketebalan
(mm)
Minimum
Minimum dan
Lapisan Luar
Lapisan
(mm)
Dalam (mm)
<=350
0.6
0.6
400
0.9
0.6
450
1..2
0.6
Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisan dalam
adalah sebagai berikut :
Karakteristik Fisik Lapisan Luar

Spesific gravity (min)

Kekuatan Tarik:
-circumferential (Min,N/mm)
6760)
-axial ( Min.,N/mm)
6760)
Elongasi :
-circumferential (Min,N/mm)

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

:0.91 (MS K 112)


:17.7 (MS K
: 14.7 JIS K

:250 (MS K

Page 33

6760)
-axial ( Min.,N/mm)
: 500 JIS K 6760)
Identification hardness
-(Min.,Shore D)
:43 (JIS K
72150)
Dielectric Strenght
-(Min.,kV/mm)
:30 (JIS K
6911)
Volume Resistivity
-(Min.,Ohm-cm)
:1x10^14
(JIS K6911)
Shrinkage
-circumferential (Min.,N/mm)
:40
-circumferential (Min.,N/mm)
:8

Catatan (.,) menunjukan standart dari metoda


pengetesan yang diterapkan pada 200 derajat
celcius untuk 20 menit.
48.5

48.6

Kriteria Fisik Lapisan Dalam


Spesific Grafity (Min)
:1.0 (JIS K 7112)
Consistency (Max)
:80 (JIS K 2220)
Softening Point ( Min degrees C):60 (MS K
2207)
Penetration (Max)
:90(JIS K 2207)
Catatan : (.,) memperlihatkan standart dari metoda
pengetesan yang diterapkan.
Kontraktor harus menyediakan 6 (enam) set
perlengkapan heat-shrink flame.
Setiap set perlengkapan ini terdiri dari pembakar
dengan nozzle, bak sebelum pembakaran dan
stop valve, three-layer heavy duty hose,pengatur
tekanan gas dengan pengukur tekanan dan lain
sebagainya.Tiga (3) set tambahan dari pembakar
dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan.

49. PENGECATAN TAND A


(MARKING)

49.1

49.2

50.PERLINDUNGAN

KOROSI

Semua pipa baja/ steel dan fitting harus diberi


tanda (marking) dengan jelas pada bagian
tengahnya.
Bahan cat tersebut harus dari long oil alkyd resin
seperti berikut ini dari mutu yang setara :
P.T.Dimet Indonesia
:VYGARD260
ICI
:ICI SUPER
P.T.ICI Paint Indonesia : STRUCTURE FINISH
NIPPON PAINT
: BODELAC 9000
P.T.Nippon Paint Indonesia:ALKYD RESIN

Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 34

PETROLATUM
(PETROLATUM
CORROSION
PROTECTION TAPE)

50.1

50.2

50.3

50.4
50.5

tape untuk perlindungan korosi dan harus terbuat


dari kain tidak beranyam dari fiber sintetis yang
menyerap
dengan
kandungan
petrolatum,
anorgenik tak aktif dan pengisi organic, serta
pengawet organic.
Bahan ini harus di desain untuk perlindungan
korosi tinggi dan tahan lama dengan mengikat
adhesif,insulasi elektris, insulasi air, tahan cuaca,
tahan kimia, anti mikroorganisme, dll.
Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan,
permukaannya harus dilindungi dengan pita
pembungkus kecuali ditentukan lain.
Pita pembungkus harus berupa PVC adhesive
atau alaterial lain yang disetujui oleh engineering.
Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama
dengan pelindung korosi petrolatum.

SAMBUNGAN FLEKSIBLE
DAN KOPLING
51.UMUM.
51.1

Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain


untuk tekanan kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa
(10.0kg/ cm) kecuali ditentukan lain.

52.1

Yang dipakai sebagai referensi adalah standarstandar berikut :


AWWA C219: Bolted, Sleeve-Type Coupling
for Plain-End
JIS G 3101 : Rolled Steel Pipes for Water
Service
JIS G 3443 : Coating Steel Pipes for water
Service
JIS G3445 : Carbon Steel Tubes for Machine
Structure Purpose
JIS G 3454
: Carbon Steel Pipes for
Pressure Service
JIS G 5502
: Spheroidal Graphite Iron
castings
JIS G 5402
:Blackheart Malleable Iron
Castings
JIS K 6353 : Rubber Goods for Water Works
Service

52.REFERENSI

53.SAMBUNGAN FLEKSIBEL
MEKANIKAL
53.1
Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk
menerima gaya atau kombinasi gaya-gaya yang
terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear
deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada jalur
pipa.
54.PERSYARATAN DIDESAIN
54.1
Sambungan mekanikal fleksibel harus setara
dengan Closer Joint, Type CL-A yang diproduksi
Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 35

54.2

oleh Victautic Company Japan Ltd, atau yang


setara dan disetujui.
Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain
dan dibuat untuk memenuhi kondisi operasi
sebagai berikut :
a) Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan
tanah (earth cover) dengan berat jenis 2.0 ton/
m ditambah sebuah truk berat 20 ton.
b) Lendutan geser minimum sebesar 100 mm
c) Persyaratan-persyaratan lain seperti dibawah
ini :

Diameter
Nominal
(mm)

300 to400
500 to600
55.BAHAN-BAHAN
KONSTRUKSI

Panjang
Maksimu
m
Peletakan
(mm)
1600
1700

Minimum
Ekspansi
yang
diizinkan
(mm)
230
270

Minimum
Kontraksi
yang
diizinkan
(mm)
80
80

DAN
55.1

55.2
55.3

55.4

55.5

Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip


pipes, pipa selubung, 2 (dua) ring karet dan
housing (blok) dll, dan mempunyai flange pada
kedua ujungnya.
Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus
dengan rangka penguat serta ujung flange.
Slipe
pipes
dan
pipa
selubung
harus
dfifabrikasikan dari lembaran atau pellet baja yang
mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm
(220 kg/ cmz), sesuai dengan JIS G 3101 Class,
JIS G 3454 STPG 370, atau yang setara.
Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor
ductile sesuai dengan JIS G 5502 class 2 FCD
450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara.
Ring karet harus dari styrene butadiene rubber
(SBR).Karet bekas tidak boleh digunakan.

56. COATING
56.1

56.2

SLEEVE COUPLING
57.UMUM

57.1

Semua permukaan luar sambungan mekanikal,


kecuali ditentukan lain, harus dilapisi primer
seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan
slip pipe yang kontak langsung dengan air
pengecatannya harus dilakukan sesuai dengan
yang dispesifikasikan disini.
Semua permukaan luar dan dalam mechanical
flexible joint harus dilapisi system epoxy atau
system coat tar epoxy sesuai dengan spesifikasi
dalam 3.5.

Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type


coupling yang di buat untuk ujung pipa polos dan

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 36

57.2
58.BAHAN-BAHAN
KONSTRUKSINYA
a.CENTER SLEEVE

terdiri dari center sleeve,2 (dua) buah gasket, 2


(dua) end ring, dan mur baut untuk pemasangan
coupling.
Semuanya harus didesain dan diproduksi sesuai
dengan AWWA C 219 dan sesuai dengan standar
pabrik serta mendapat persetujuan engineer.

DAN

58.1

58.2

Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan


ukuran pipa dan fitting yang digunakan dan terbuat
dari carbon steel atau besi ductile atau malleable
cast iron (besi tuang) yang sesuai dengan atau
lebih tinggi dari persyaratan dibawah ini :
Carbon Steel
ASTM A283 : Grade C
JIS G3101 : Class 2
BS 4360
: Grade 43 A
DIN 17100 : RST 36

Ductile Iron
ASTM A 536 :Garde 65-45-12
JIS G 5502
: Class 2 FCD 45
BS 2789
: Grade 420/12

Malleable Cast Iron


ASTM 47
: Grade 32510 or 354J18
JIS G 5702
: Class 3 FCMB 340
BS 6681
: Grade E332-10 or W34-04
DIN 1692
:GTS 35 or GTS 4t

Panjang Center Sleeve


persyaratan berikut ini :

Diamter Nominal (mm)


12.5-50
65-250
300-150

harus

memenuhi

Panjang Minimum
Center Sleeve (mm)
89
102
127

b. GASKET
58.3

c.END RINGS/ RING

Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene


butadiene rubber (SBR) yang divulkanisir dicetak
(molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau
nitrile butadiene rubber ( NUR ) atau ethylene
propylene Diene Monometer ( EPDP v1), karet
bekas tidak diperkaenankan untuk digunakan

58.4
Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 37

End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi


ductile atau besi tuang ( malleable cast iron ) yang
memenuhi atau lebih tinggi dari standar berikut :

Carbon Steel
ASTM A :576 Grade
JIS G 3101 :Class 2
BS 6681
: Grade 13 A
DIN 17100 :FIST 36

Ductile Iron dan Malleable Cast Iron


Sama dengan standar yang telah di spesifikasikan
pada bagian sebelumnya 3.6;1.2.a.Center Sleeve

d.Mur dan Baut


58.5

Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang


memenuhi atau lebih tinggi dari persyaratan dan
JIS G 8101 Class 2
59.LAPISAN COATING
a.Sarana dibawah tanah

59.1

59.2

b.Sarana diatas tanah

59.3

59.4

Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus


dilapisi dengan special hot fusion bonded nylon
coating yang memiliki ketebalan lapisan kering
sebesar 150 mikron.
Baut dan mur harus digalvanisir dan ditambah
lapisan speciat nylon coating tersebut, sehungga
ketebalan kering lapisan mencapai 75 mikron.
Semua permukaan cemter sleeve harus dilapisi
lapisan primer pada bagian luarnya dan system
epoxy atau coal tar epoxy untuk pelapisan bagian
dalamnya sesuai dengan yang ditentukan pada
bagian 3.5
Semua permukaan end rings yang terlihat/
terpapar harus dicat dengan lapisan primer seperti
yang dispesifikasikan pada bagian 3.5.Semua mur
dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis

SPECIAL SLEEVE
COUPLINGS
60. UMUM
60.1

60.2

Special sleeve coupling harus didisain untuk


penyambungan pipa berujung polos dari berbagai
ukuran diameter luar dengan ukuran diameter
nominalnya seperti diberikan dibawah ini, dan
harus terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah end
rings, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk
pemasangan coupling.
Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai
berikut :

Diameter Nominal
(mm)

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Range Diameter boar


(mm) dan Toleransinya

Page 38

50
80
100
150
200
250

(I)
Min-Max
60.21.0
63.0+0.6
83.91.0
98.0+2,2
110.010.6
118.0+1.7
160.00.6
170+1.2
200.00.6
222.0+0.9
250.00.6
273.0+0.7

61.KONSTRUKSI DAN BAHAN


61.1

Center sleeve dan end ring harus dibuat dari


malleable cast iron (besi tuang yang bisa ditempa)
yang mengikuti Standar JIS G 5702 Class 3 FCMb
340 atau BS 6681 Grade B32-10 atau bahan lain
yang disetujui oleh engineer.

61.2

Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang


memenuhi atau lebih tinggi dari standar JIS G
3101 Class 2.
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene
butadiene rubber (SI3R) yang di vulkanisir dicetak
(molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau
nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene
propylene diene monometer (EPDM).

61.3

61.4
61.5

61.6

61.7

62.FLANGE INSULASI
62.1

62.2

62.3

Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.


Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang
memenuhi atau lebih dari pesyaratan JIS G 3101
class 2
Permukaan luar dan dalam dari special sleeve
coupling hares dilapisi dengan special hotfusion
bonded nylon coating yang mempunyai ketebalan
kering lapisan minimum sebesar 150 mikron.
Mur dan baut harus diberi pengerjaan akhir (finish)
dengan lapisan galvanis ditambah special nylon
coating tersebut yang mempunyai ketebalan
kering lapisan minimum sebesar 70 mikron.

Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa


pada bagian dari jalur pipa yang bersebelahan dan
terisolasi secara elektris, dan atau menyediakan
alat untuk menjaga agar bagian yang
bersebelahan pada potensial yang berbeda.
Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan
tekanan hidrostatis yang dispesifikasikan untuk
pipa.
Ketahanan elektris diseberang sambungan
insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms
sebelum dan sesudah pekerjaan pengetesan
hidrostatis.

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 39

62.4

Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan


insulasi penuh baut serta mur yang diinsulasi oleh
lapisan Teflon dengan jumlah yang cukup,
pembersih insulasi dan pencuci logam.
Kontraktor harus menyediakan pelindung korosi
petrolatum dengan kuantitas yang cukup untuk
digunakan pada soma flange insulasi.

Demikianlah spesifikasi ini DIbuat sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan,


Walaupun didalamnya belum tercantum mengenai kualitas bahan dan ketentuan teknis lainnya,
tetapi merupakan satu kesatuan dengan pekerjaan ini maka akan wajib dilaksanakan sesuai
aturan dan ketentuan teknis yang berlaku dan bukan merupa- kan pekerjaan tambah ( merdeer
werk ).

- - -

- o o o 0o o o- - - - - -

Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Lima Puluh Kota

Page 40

Anda mungkin juga menyukai