Anda di halaman 1dari 3

1.

Pada kasus pasien yang kehilangan gigi 12 dan ingin menggantikan gigi tiruan immediatenya dengan gigi tiruan cekat dengan estetika gigi maka dapat dibuatkan crown and bridge
dengan bahan All Porselen dengan abutment pada gigi 11 dan 13 . All Porselen merupakan
restorasi yang berasal dari porselen murni tanpa ada campuran bahan lainnya. untuk
menggantikan gigi anterior yang hilang membutuhkan pertimbangan estetik yang lebih
dibandingkan dengan gigi posterior. Restorasi pada gigi anterior harus memiliki nilai estetik
yang baik. Keunggulan dengan menggunakan bahan all porcelain adalah tidak menggunakan
lapisan logam di dasar mahkota tiruan sehingga warna gigi yang dihasilkan terlihat lebih
alami, selain itu dalam jangka waktu lama warna gusi disekitar gigi tidak menjadi hitam
karena tidak ada ion logam yang diserap oleh gusi disekitar gigi tersebut.

Keuntungan All Porselen :


a. Sangat estetis.
b.Warna stabil dalam pemakaian.
c. Tidak mudah aus jika pembuatannya baik.
d. Tidak memiliki bau.
e. Tidak bereaksi dengan cairan rongga mulut.
f. Tidak menimbulkan alergi karena bersifat biokompatible.
g. Bahan isolator panas yang baik.
h. Permukaannya yang mengkilap dan licin sehingga akan mempersulit retensi plak, debris,
dan sisa-sisa makanan ketika diaplikasikan dalam rongga mulut.

Pada kasus pasien gigi 21 terlihat karies kelas 4, karies yang sudah mengenai bagian
proksimal dan meluas ke bagian insisal gigi anterior. Apabila terlihat di foto radiografi karies
tidak mengenai sampai pulpa maka dapat dibuatkan tumpatan dari bahan resin komposit.
Keunggulan bahan ini menghasilkan estetik yang baik karena sewarna dengan gigi. Selain itu,
restorasi resin komposit menghasilkan ikatan yang baik terhadap permukaan enamel atau
dentin.
3. Desain pontik yang baik adalah yang memenuhi syarat biologis, mekanis dan estetis.
Syarat biologis meliputi : kontur yang harmonis dengan gigi antagonis dan gusi di bawahnya,
mudah dibersihkan terutama pada bagian yang menghadap gusi, relasi dengan alveolaris
ridge harus dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dan bahan tidak mengiritasi jaringan di
rongga mulut. Syarat mekanis yang harus dipenuhi adalah : harus kaku (rigid) agar tidak
terjadi perubahan bentuk ketika digunakan dan tahan terhadap daya kunyah. Sedangkan
syarat estetis yaitu bentuk dan warna menyerupai gigi asli, dan penampilannya seakan-akan
muncul dari edentuluous ridge.
Pada kasus ini perawatan pasien dapat dibuatkan desain pontik Modified Ridge Lap. Desain
ini merupakan perbaikan dari desain ridge lap. Ada pun indikasinya adalah untuk gigi anterior
dan posterior. Permukaan pontik yang berkontak dengan jaringan berbentuk konveks.
Kelebihan desain ini adalah terdapatnya celah di palatal/lingual sehingga lebih mudah
dibersihkan, selain itu estetik lebih baik sehingga tampak seperti gigi asli karena permukaan
fasial berkontak baik dengan residual ridge. Adapun kekurangannya adalah pada kasus
dimensi vertical menurun, pontik akan terlihat lebih panjang sehingga mempengaruhi secara
fungsional, pada daerah interdental (di palatal/lingual) celah interproksimal lebih lebar. Dapat
terjadi food impaction maupun akumulasi saliva di daerah tersebut saat berbicara.

Daftar Pustaka
Anusavice KJ. 2003. Phillips science of dental materials. 11th ed. St. Louis: Elsevier Inc
Inayati, Eni. Diunduh dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-DISAIN
%20PONTIK%20PD%20GTT%20PASCA%20PENCABUTAN%20GIGI%20_rev_
%20EDITED.pdf. 29 Maret 2016.
Rosenstiel F, Land MF, Fujimoto J. 2001. Contemporary Fixed Prosthodontics 3rd edition. St
Louis: Mosby.

Anda mungkin juga menyukai