17-03-2014
PENGENALAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(SIG)
Definisi Sistem Informasi Geografis
Kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras
komputer, perangkat lunak, data geografi, dan
personil yang dirancang secara efisien untuk
memperoleh, menyimpan, meng-update, memanipulasi,
menganalisis, dan menampilkan semua bentuk
informasi yang bergeoreferensi. (ESRI)
Jenis Data
Data spasial/geospasial: data hasil pengukuran, pencatatan dan
pencitraan terhadap suatu unsur keruangan yang berada di bawah, pada,
atau di atas permukaan bumi dengan posisi keberadaannya mengacu pada
sistem koordinat bumi (bergeoreferensi)
Data nonspasial/atribut: mempresentasikan aspek-aspek deskriptif dari
fenomena yang dimodelkannya.
Sejarah Pengembangan SIG
35000 tahun yang lalu di dinding Gua Lascaux, Perancis, para pemburu
Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang
dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut
- Nutrition map
PERTEMUAN 2
27-03-2014
P E T A
Pengertian Peta
Peta adalah suatu gambar dari unsur-unsur alam dan atau
buatan manusia,yang berada di atas maupun di bawah permukaan
bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala
tertentu.
Untuk mengubah bentuk bumi yang bulat (bidang lengkung) ke
bentuk bidang datar harus dilakukan proyeksi
Skala peta adalah angka perbandingan antara jarak dua titik
di atas peta dengan jarak tersebut dimuka bumi.
Keuntungan Menggunakan Peta
Pengguna dapat memahami hubungan spasial dengan lebih baik.
- dapat diperoleh informasi mengenai jarak, arah, dan luas area;
- dapat diperlihatkan pola; dan
- dapat dipahami relasi.
Simbol
Simbol adalah gambar atau tanda yang mempunyai makna/arti.
Simbol merupakan penyederhanan objek geografis karena untuk
menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tidak bisa digambarkan
seperti bentuk benda itu yang sebenarnya.
Menurut bentuknya, simbol dapat dikelompokkan menjadi: simbol
titik, simbol garis, dan simbol area/luasan
Numeric Scale (Skala Angka)
Numeric scale (skala angka atau skala pecahan) atau
Representative Fraction adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk
perbandingan.
Contoh: 1:100.000
Satu satuan panjang pada peta menggambarkan jarak
sesungguhnya di lapangan 100.000 kali satuan panjang
1 cm di peta menggambarkan jarak 100.000 cm = 1 km di
lapangan.
3 Km
Ellipsoid Referensi
Untuk mempermudah penghitungan, permukaan fisik bumi diganti
dengan permukan yang teratur dengan bentuk dan ukuran yang
mendekati bumi, disebut Ellipsoid Referensi.
Datum Geodetik
Datum geodetik adalah sejumlah parameter (misal: a, b, f) yang
digunakan untuk mendefinisikan bentuk dan ukuran ellipsoid
referensi yang digunakan untuk pendefinisian koordinat geodetik,
serta kedudukan dan orientasinya dalam ruang terhadap fisik
bumi.
b
a
f = (a-b)/a = penggepengan
Proyeksi
Proyeksi peta merupakan suatu fungsi yang merelasikan
koordinat titik-titik yang terletak di atas permukaan suatu
kurva (ellipsoid, bola) ke koordinat titik-titik yang terletak
di atas bidang datar.
Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan: azimuthal
(zenithal), kerucut (conical), silinder (cylindrical).
Berdasarkan kedudukan sumbu simetris bidang proyeksi:
normal, miring, transversal (equatorial) .
Proyeksi Azimuthal (Zenithal)
Proyeksi yang
menggunakan bidang
datar sebagai proyeksinya.
Peta Ideal
Equidistance, jarak-jarak di peta setelah diperhitungkan dengan
skalanya harus sama dengan jarak sebenarnya.
Equivalen, luas bidang yang digambar di peta setelah
diperhitungkan dengan skalanya harus sama dengan keadaan yang
sebenarnya.
Conform, sudut atau arah dan bentuk unsur yang digambar di peta
harus sama dengan sudut atau arah dan bentuk unsur di
permukaan bumi
Universal Transverse Mercator (UTM)
Metode proyeksi: silinder, transversal, konform.
Seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 60 zone, setiap zone
dibatasi 2 meridian selebar 6 dan memiliki meridian tengah
sendiri, mulai dari 180BB sampai dengan 180BT.
Batas lintang dalam sistem koordinat ini 80LS sampai dengan
84LU, terdiri atas bagian-bagian selebar 8, mulai dari 80LS ke
utara dengan notasi C, D, E,,X (kecuali huruf I dan O).
PERTEMUAN 3
03-04-2014
3. GPS data
4. Keyboard entry
5. Digitizing or scanning analogue maps
6. Using existing boundary files
1. Terrestrial surveys
Pengumpulan data diperoleh langsung dari pengukuran lapangan
(terkait langsung dengan permukaan bumi)
Peralatan yang digunakan: theodolite, dirancang untuk pengukuran
sudut, yaitu sudut horizontal dan sudut vertikal di mana sudut
sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan
jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.
2. Remote Sensing (Inderaja)
Pengukuran atau perolehan data/informasi pada obyek di
permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain jauh di atas obyek
yang diindera
Sejarah Inderaja
Tahun 1862 Union Army mengambil foto dari balon udara untuk
menganalisa pertahanan Richmond.
Awal tahun 1900-an kamera lebih kecil sehingga pengambilan foto dapat
dilakukan dengan media layang-layang dan merpati.
Tahun 1909 Wilbur Wright, pertama kali mengambil foto dari pesawat
terbang.
Sejarah Inderaja..next
Kelebihan Inderaja
Citra menggambarkan obyek dengan wujud dan letak yang mirip dengan
keadaan sebenarnya, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, dan
bersifat permanen.
Sistem Inderaja
Sensor fotografi: direkam pada lapisan emulsi film yang bila diproses akan
menghasilkan foto.
Sensor elektronik: direkam pada pita magnetik.
Inderaja
Pengolahan Citra
Pengolahan citra adalah proses memperbaiki kualitas citra agar mudah
diinterpretasi oleh manusia atau komputer.
Pengolahan citra diantaranya adalah:
Pemberian koordinat citra (geocoding image)
Penajaman kontras warna (adjusting contrast)
Memperkecil ukuran file citra (compressing image)
Interpretasi Citra
Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji citra dengan maksud untuk
mengidentifikasi obyek yang tergambar dalam citra, dan menilai arti pentingnya
obyek tersebut
Kegiatan ini merupakan bagian terpenting dalam penginderaan jauh karena tanpa
mengenali obyek yang tergambar pada citra kita tidak dapat melakukan kegiatan
apa-apa terhadap citra tersebut
Pengenalan identitas dan jenis obyek yang tergambar pada citra merupakan bagian
pokok dari interpretasi citra.
Prinsip pengenalan identitas dan jenis obyek pada citra didasarkan pada
karakteristik obyek dengan memperhatikan 8 unsur interpretasi, yaitu rona atau
warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, bayangan, letak atau situs, dan asosiasi
kenampakan obyek
Sejarah GPS
1973 arsitektur GPS disetujui Dephan AS
1978 peluncuran satelit pertama
1994 mulai operasional
Note:
Selain Navstar GPS, ada Glonass (Global Navigation Satellite System)
milik Rusia yang satelit pertamanya diluncurkan tahun 1982
Sistem GPS
GPS dikelola dalam
suatu sistem GPS yang
terdiri dari dari 3
bagian utama, yaitu:
Bagian angkasa (satelit)
Bagian pengontrol,
Bagian pemakai
Satelit GPS
Satelit GPS dianalogkan sebagai stasiun radio di angkasa yang dilengkapi
dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal-sinyal
gelombang. Sinyal-sinyal ini diterima oleh receiver GPS di permukaan bumi
dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, maupun waktu.
Banyaknya satelit 24, menempati 6 bidang orbit
Setiap orbit ditempati oleh 4 satelit dimana jarak antar satelit diatur
sedemikian rupa untuk memaksimalkan probabilitas kenampakan paling
tidak 4 satelit yang bergeometri baik dari setiap tempat di permukaan bumi
pada setiap saat.
Bagian Pengontrol
Adalah stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit yang berfungsi
untuk:
Memonitor dan mengontrol kelaikgunaan satelit-satelit GPS.
Menentukan orbit dari seluruh satelit GPS.
4. Keyboard Entry
Entry data koordinat horisontal (x) dan vertikal (y) pada Excel
Save as DBF
Buka/tambahkan sebagai tabel pada ArcView
Buat view baru: klik menu View add event theme
5. Digitasi Peta Analog
Peta analog ditempel pada digitizer
Tentukan titik kontrol
Lakukan digitasi
Scanning & On Screen Digitizing
Peta di-scan, hasilnya berupa image file
Buka dengan software pengolah data raster
Lakukan registrasi koordinat bumi (geocoding)
Lakukan digitasi pada layar komputer
PERTEMUAN 4
10-04-2014
KOMPONEN SIG
Komponen SIG
1. Hardware (Perangkat Keras)
2. Software (Perangkat Lunak)
3. Data
4. Brainware/Management/ People (Manusia)
1. Hardware
CPU (Central Processing Unit): bagian dari komputer
untuk memproses semua instruksi dan program
RAM (Random Access Memory): perangkat untuk
menyimpan (sementara) semua data dan program yang
dimasukkan melalui input device
Storage: perangkat untuk menyimpan data secara
permanen atau semi permanen.
Input device: perangkat untuk memasukkan data ke
dalam SIG. Misalnya: keyboard, mouse, digitizer,
scanner, dsb.
Output device: perangkat untuk mempresentasikan data
dan informasi SIG. Misalnya: layar monitor, printer,
plotter, dsb.
Peripheral lainnya: perangkat pelengkap. Misalnya:
receiver GPS
2. Software
Raster: data berupa sel-sel
GRASS (Geographic Resources Analysis Support
System)
ILWIS (Integrated Land and Water Information
System)
IDRISIClark University, USA
ERMapper (Earth Resource Mapper) Earth
Resource Mapping Inc)
Vektor: data berupa garis
ARC/INFO dan ArcView, ArcGIS ESRI
(Environmental Systems Research Institute Inc)
MapInfo MapInfo Corp
Kelebihan MapInfo dibanding ArcView (googling):
Map info relatif lebih murah.
NOTE
Data Vektor->berupa garis-garis. Vektor point, vektor polygon, vektor polyline
(dillihat dr skala yg kecil)
Pastikan peta yg akan digunakan resolusinya bgus.
Beberapa masalah mengenai vektor (sprti pertemuan sebelumnya):
Undershoot, Overshoot, dll
Data Rasterberupa sel.pixel-pixelmencerminkan karakteristik dari
wilayah tersebut.klo mau liat variasi dari warna. Ex: melihat daerah yg
curah hujan tinggi,rendah,sedang,dsb.
Di peta raster ada spatial resolution, tergantung di peta itu resolusi tinggi,
rendah. Akan terlihat bagus dengan skala yg kecil.
Ada juga yg konversi dari raster ke vektor atau dibalik. Terganaatung dari
kebutuhan kita.
Ketika kita menggunakan image dengan raster: banyak tools utk analisis yg
bisa dilakukan di data raster yang tdk bisa digunakan pada image dengan
vektor.
Dengan menggunakan peta raster bisa melihat kondisi lapangan seperti apa.
NextNOTE
Kalau vektor lebih ke jarak. contoh gampangnya corel.
Kalau raster lebih ke ketinggian, warna, dll. contoh
gampangnya.photoshop
Analisa data vektor dan raster seperti apa? Utk geostatistik.
Ada juga nama softwarenya map window
Variasi dlm buffering di vektor.
Buffering merupakan hal yg penting dan biasa/banyak
digunakan dalam analisis pasial.
Webmapserver (GeoServer, mapGuide Open Source, Mapnik,
MapServer)
Spatial Database Management System (PostGIS,
SpatialLite,TerraLib)
Software Development Frameworks and libraries (GeoBase
[Telogis GIS SOftware], GeoMajas, MapFish,OpenLayers
Sekarang sudah ada geodatabase.
3. Data
Data pada SIG terdiri dari data spasial/geospasial dan data
atribut/ tabular
Data spasial/geospasial adalah data hasil pengukuran,
pencatatan dan pencitraan terhadap suatu unsur keruangan
yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi
dengan posisi keberadaannya mengacu pada sistem koordinat
bumi (bergeoreferensi)
Data nonspasial/atribut/tabular mempresentasikan aspekaspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya.
Data Atribut/Tabular
Data atribut/tabular pada SIG berupa database
Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan
dan disimpan sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak
perlu (redundacy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan
Menggunakan sistem DBMS (Database Management System)
DBMS
sistem yang digunakan untuk memudahkan pembuatan dan
pemeliharaan database
menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah, dan
dipanggil. Selain itu juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
penggunaan data bersama, konsistensi data, dsb
Kelebihan DBMS
Efisien untuk mengorganisir dan mengelola data dengan jumlah besar.
Akses (pemanggilan) data mudah, cepat, dan dapat dilakukan secara
bersamaan oleh beberapa orang pengguna.
Pengawasan terpusat sehingga data terlindungi dari kerusakan yang
disebabkan oleh akses data ilegal, selain itu standar kualitas data
terjaga.
Database dapat dibagi-bagi menjadi kepingan-kepingan yang terpisah di
beberapa tempat sehingga mempercepat proses.
Gambaran DBMS
DBMS
File
proses
Kelemahan DBMS
Resiko terpusat.
Agak rumit.
Perlu tambahan biaya pemeliharaan.
Data Spasial
Data spasial dipresentasikan dalam bentuk model data
raster dan model data vektor
Model data raster menggunakan struktur matriks atau
pixel-pixel yang membentuk grid (sel).
Model data vektor dipresentasikan dalam bentuk titik,
garis/kurva, atau poligon
Raster VS Vektor
Kekurangan:
Hubungan spasial yang ada di antara unsur-unsur tidak dikodekan sehingga
tidak efisien untuk analisis spasial.
PERTEMUAN 5
7-05-2014
FUNGSI SIG
Klasifikasi fungsi SIG
1. Pengelolaan dan analisis data spasial
2. Pengelolaan dan analisis data atribut non spasial
3. Analisis integrasi data spasial dan data atribut
4. Output formatting
3b. Overlay
Overlay menghasilkan data spasial baru dari
minimal 2 data spasial yang menjadi masukannya,
terdiri dari aritmetic overlay dan logical overlay.
Arithmetic overlay penjumlahan, pengurangan,
pembagian, atau perkalian tiap nilai pada suatu
layer dengan nilai pada layer lain yang lokasinya
bersesuaian.
Logical overlay menemukan obyek-obyek yang
memenuhi kondisi-kondisi tertentu (yang
ditetapkan pada layer-layer) secara bersama-sama.
Logical Overlay
3c. Neighborhood
Neighborhood mengevaluasi karakteristik area di sekeliling lokasi
tertentu.
Operasi neighborhood:
Search, Line-in polygon dan point-in polygon, Poligon Thiessen, Interpolasi,
Contour generation
Operasi Neighborhood
Search mendapatkan parameter pada area yang memenuhi kriteria
neighborhood yang ditetapkan.
Line-in polygon dan point-in polygon mengidentifikasi points dan lines
dalam area tertentu.
Interpolasi memperkirakan nilai-nilai yang tidak diketahui berdasarkan
nilai-nilai pada lokasi di sekitarnya.
Poligon Thiessen perluasan informasi suatu titik lokasi dengan
mengasumsikan bahwa informasi yang paling tepat untuk lokasi-lokasi
yang tidak diobservasi adalah nilai observasi titik lokasi terdekat
Contour generation menghubungkan titik-titik yang mempunyai nilai
data sama.
3d. Connectivity
Connectivity
menghimpun
(accumulate) nilainilai pada area yang
dilintasi.
Operasi connectivity:
Proximity (buffering),
Seek/Stream,
Network, Spread, dsb.
Operasi Connectivity
Proximity (buffering) menghasilkan data spasial
baru yang berbentuk poligon atau zone dengan
jarak tertentu dari obyek tertentu.
Seek/Stream mengevaluasi arah pergerakan;
mulai dari starting point, bergerak setahap demi
setahap ke arah lokasi yang memenuhi persyaratan
tertentu.
Network sekumpulan feature linier yang
berhubungan, biasanya digunakan untuk
memperkirakan jaringan yang akan terbentuk,
mencari route yang optimal (jarak atau waktu
tempuh tersingkat), menentukan alokasi tugas.
4. Output formatting
Mempersiapkan untuk output hasil analisis.
Nama Wilayah
Administrasi
Provinsi
Penggunaan
Simbol dan atau
Notasi
Simbol
dan atau
Notasi
Nama Wilayah
Kecamatan
Spesifikasi
CIBINONG
CIRIUNG
Huruf besar
(kapital) Arial
Plain warna
hitam
Nama Unsur
Perairan
Samudera
Laut
Selat
Danau
Sungai dan
sejenisnya
Simbol
dan atau
Notasi
Penggunaan
Simbol dan atau
Notasi
Spesifikasi
SAMUDERA
LAUT Laut
Laut
Laut
SELAT Selat
Selat
Selat
DANAU Danau
Danau
Danau
SUNGAI Sungai
Sungai
Sungai
Huruf besar
Times New
Roman italic
warna hitam
Arsir
Simbol
dan atau Notasi
Spesifikasi
Negara
Provinsi
Kabupaten/Kota
Kecamatan
Kelurahan/Desa
Simbol Unsur
Simbol
Spesifikasi
Sungai
Danau
Bendungan
PERTEMUAN 6
9-05-2014
PEMETAAN STATISTIK
PERANAN PETA DALAM KEGIATAN
STATISTIK (SENSUS DAN SURVEY)
1. Sebelum pendataan membagi habis wilayah
desa ke dalam blok-blok sensus perencanaan
kegiatan
2. Saat pendataan sebagai panduan petugas
dalam mengenali wilayah kerjanya agar tidak
terjadi lewat cacah atau ganda cacah
3. Setelah pendataan penyajian data statistik
dalam bentuk peta
PETA
PENDAPATA
N PETANI
(REALITA)
LINE/POLYLINE SYMBOL
POLYGON SYMBOL
CHOROPLETH MAP
Untuk jenis data interval dan ratio
Nilai data dapat berupa nilai absolut atau nilai ratio
Peta yang menggambarkan nilai data dengan warna yang
bergradasi atau dengan arsir garis yang kerapatannya
berbeda di area yang bersesuaian
Setiap warna atau arsir garis menunjukkan nilai data
dalam interval tertentu
Warna yang lebih tua atau garis yang lebih rapat
menunjukkan nilai data yang lebih besar/tinggi
ISOLINE MAP
Peta yang menggambarkan garis dengan menghubungkan titik-titik
yang mempunyai nilai data sama
Area yang dibatasi oleh dua isoline yang berdekatan mempunyai
interval nilai yang sama
Area-area pada isoline map dapat diberi warna yang bertingkat
sesuai dengan nilai datanya
FLOWLINE MAP
Peta yang menggambarkan pergerakan obyek dengan flowchart
dan menggambarkan nilai datanya dengan simbol yang bertingkat.
ISOLINE MAP
METODE KLASIFIKASI
Grafis
Break points
Frequency Diagrams
Cumulative Frequency Diagrams
Matematis
Equal Step
Quantiles
Arithmetic Series
Geometric Series
Harmonic Series
Nested Means
STATISTICAL SURFACE
BREAK POINTS
FREQUENCY DIAGRAMS
Min + C + C + C + C + C = Max
C = (Max Min)/n
Kelas 1 = Min s/d (Min+C)
Kelas 2 = (Min+C)+ 1 s/d (Min+C+1)+C
Dst
Misalkan: C = konstanta;
n = banyaknya kelas = 5
Arithmetic Series
Min + C + 2C + 3C + 4C + 5C = Max
C = (Max Min)/(1+2++n)
Kelas 1 = Min s/d (Min+C)
Kelas 2 = (Min+C)+ 1 s/d (Min+C+1)+2C
dst
Harmonic Series
(1/Max) C = ( (1/Max) C) ) C
=
(( (1/Max) C) C) C
C =( (1/Max) (1/Min))/n
NESTED MEANS
-Memperhatikan Mean dari atribut
-Memisahkan data menjadi 2 kategori (diatas Mean dan
dibawah Mean)
-Lebih lanjut, diklasifikasikan dengan mengkalkulasi Means
dari 2 kategori tadi
-Menghasilkan 4 Kelas
PERTEMUAN 7
14-05-2014
89
90
Pulau/Kepula
uan
Sumatera
Kode
Catatan
1
2
Jawa
3
4
Nusa
Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
Cadangan
Nama wilayah sama dengan yang lama kode wilayah menggunakan kode
lama
Nama wilayah tidak sama dengan yang lama kode wilayah merupakan
kelanjutan kode terakhir. Khusus kecamatan, digit pertama sampai
dengan keenam sama, sedangkan digit ketujuh berubah dari 0 menjadi 1,
2, 3, ...
Pemecahan Provinsi
Kode
Lama
11
12
13
14
15
16
16
17
18
Nama Wilayah
Administrasi
Dista Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kode
Baru
11
12
13
14
15
16
19
17
18
Nama Wilayah
Administrasi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
92
Kode
Lama
Nama Wilayah
Administrasi
Kode
Baru
Nama Wilayah
Administrasi
1507011 Merlung
1507020 Pengabuan
1507020 Pengabuan
1507040 Betara
1507040 Betara
Kode
Lama
Pemecahan Kecamatan
Pemecahan Kabupaten/Kota
Kode
Baru
Nama Wilayah
Administrasi
93
Kode
Lama
Nama Wilayah
Administrasi
Kode Baru
Nama Wilayah
Administrasi
3323010 Parakan
3323010
Parakan
3323010 Parakan
3323011
Kledung
3323010 Parakan
3323012
Bansari
3323090 Kedu
3323090
Kedu
3323090 Kedu
3323010
Parakan
3323100 Ngadirejo
3323100
Ngadirejo
3323100 Ngadirejo
3323010
Parakan
Penggabungan Kecamatan
Kode
Nama Wilayah
Lama
Administrasi
3204710 Cimahi Selatan
Kode
Nama Wilayah
Baru
Administrasi
3277010 Cimahi Selatan
94
Pemecahan
Desa/Kelurahan
Kode Lama
6307020001
6307020002
6307020003
...
6307020027
6307020028
Kode Lama
Nama Wilayah
Administrasi
Kode Baru
7171010001
Malalayang II
7171010001
7171010002
Malalayang I
7171010002
7171010002
Malalayang I
7171010006
7171010002
Malalayang I
7171010007
7171010003
7171010004
7171010005
Winangun
Bahu
Kleak
7171010003
7171010004
7171010005
Nama Wilayah
Administrasi
Pantai Batung Hilir
Pantai Batung
Tengah
Karamat
...
Simpang Mahar
Paya Besar
6307020029
Nama Wilayah
Administrasi
Pantai Batung
6307020029
Pantai Batung
6307020029
...
6307020027
6307020027
Pantai Batung
...
Simpang Mahar
Simpang Mahar
Kode Baru
Nama
Wilayah
Administrasi
Malalayang II
Malalayang I
Malalayang I
Timur
Malalayang I
Barat
Winangun
Bahu
Kleak
Penggabungan
Desa/Kelurahan
95
Catatan
Perubahan dari Kabupaten ke Kota, harus dilakukan re-numbering
Jika ada penggabungan Kec A dengan Kec B menjadi Kec C, jika
kode desa tidak ada yang duplikat maka kode tersebut
dipertahankan. Jika terdapat kode yang duplikat maka Kecamatan
yang memiliki jumlah desa sedikit dikalahkan dengan melanjutkan
kode desa yang terakhir.
96
97
Sistem Pengkodean/Penomoran
Blok Sensus
Konsep Definisi
Blok sensus (BS) adalah daerah kerja pencacahan yang merupakan
bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan.
Jenis blok sensus ada tiga, yaitu blok sensus biasa, blok sensus
khusus, dan blok sensus persiapan.
Peran Blok Sensus
Dengan berbekal peta BS, seorang petugas lapangan diharapkan
mengetahui secara pasti wilayah kerjanya. Kepastian mengenai
wilayah kerja ini sangat strategis untuk menghindari kesalahan
cakupan yang merupakan salah satu ukuran utama keberhasilan
suatu sensus. Kesalahan cakupan yang dimaksud dapat berupa lewat
cacah (omission) atau ganda cacah (double counting).
untuk keperluan pencacahan SP2010, BS akan digunakan untuk
membangun Kerangka Induk yang juga sangat strategis karena akan
dijadikan sebagai dasar perancangan dan pengambilan sampel survei98
survei BPS selama kurun waktu 2010-2020.
Konsep Definisinext
BS Biasa, memiliki muatan sekitar 100 (minimum 80 dan maksimum 120)
rumah tangga/bangunan sensus bukan tempat tinggal
(BSBTT)/bangunan sensus tempat tinggal kosong (BSTT kosong) atau
kombinasi ketiganya dalam satu hamparan (tidak dipisahkan oleh blok
sensus lain), dan diperkirakan tidak akan berubah dalam jangka waktu
lebih kurang 10 tahun.
Bangunan Fisik adalah tempat berlindung tetap maupun sementara, yang
mempunyai dinding, lantai dan atap, baik digunakan untuk tempat
tinggal maupun bukan tempat tinggal.
Bangunan tunggal
tidak bertingkat
Bangunan tunggal
bertingkat
Bangunan gandeng
dua tidak bertingkat
Bangunan tunggal
bertingkat banyak
99
Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai
pintu keluar/masuk sendiri dalam satu kesatuan fungsi/penggunaan
Menurut penggunaannya bangunan sensus dibagi menjadi :
1. Bangunan sensus tempat tinggal (BSTT)
2. Bangunan sensus bukan tempat tinggal (BSBTT)
3. Bangunan sensus campuran
Bangunan sensus tempat tinggal (BSTT) yaitu bangunan sensus yang seluruhnya
digunakan untuk tempat tinggal, termasuk bangunan yang diperuntukkan sebagai
tempat tinggal tetapi belum dihuni (BSTT kosong). Misalnya di suatu perumahan
beberapa rumah telah selesai dibangun dan belum ada penghuninya, maka
rumah-rumah itu disebut sebagai BSTT kosong.
Bangunan sensus bukan tempat tinggal (BSBTT) yaitu bangunan sensus yang
seluruhnya digunakan bukan untuk tempat tinggal, misalnya toko, restoran, salon,
tempat ibadah, rumah sakit, pabrik, sekolah, gedung kantor, balai pertemuan,
dan sebagainya. Untuk tempat usaha seperti pasar dan mall, tiap kios dihitung
sebagai satu BSBTT. Informasi ini didapat dari pengelola mall/pasar/gedung
Bangunan sensus campuran yaitu bangunan sensus yang sebagian digunakan untuk
tempat tinggal dan sebagian lainnya digunakan untuk keperluan lain, misalnya
rumah-toko (ruko), rumah-kantor (rukan).
100
Penjelasan
Untuk bangunan fisik bukan tempat tinggal seperti
kantor, pabrik, dan sekolah, maka tidak setiap
ruangan yang mempunyai pintu keluar masuk
tersendiri dihitung sebagai satu bangunan sensus,
melainkan melihat pada kegunaan dari masingmasing ruangan
101
Contoh
hirarki SLS
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Satu BS terdiri dari Satu BS merupakan Satu BS gabungan dari
satu SLS utuh
bagian dari suatu SLS beberapa SLS utuh
106
107
108
110