Topik
: Gangguan Kepribadian
Sub topic
Sasaran
Tempat
Penyuluh
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit pasien dan keluarga memperoleh
gambaran yang nyata tentang apa itu gangguan kepribadian.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga di Ruang Wijaya Kusuma RSJ
Menur Surabaya dapat :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
3.
6. Kegiatan Penyuluhan.
No
WAKTU
1.
3 Menit
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN
PESERTA
METODE /
MEDIA
Pembukaan :
1. Membuka
kegiatan
mengucapkan salam.
Ceramah
2. Memperkenalkan diri
3. Memperhatikan
diberikan
15 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan
pengertian
gangguan kepribadian
2. Menjelaskan tentang
dari1. Memperhatikan
2. Mendengarkan
penyebab
Kepribadian
5. Menjelaskan
dari
3.
menjawab
dan
diajukan
Gangguan
tentang
Gangguan Kepribadian
6. Treatment
bagi
3. Bertanya dan
pertanyaan yang
gangguan kepribadian
4. Menjelaskan
klasifikasi
Diskripsi
Flip Chart
resiko
Gangguan
Kepribadian
10 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan
Ceramah
1. Mendengarkan
Ceramah
2. Menjawab salam
7. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
8. Pengorganisasian
1. Moderator
2. Penyaji
3. Fasilitator
4. Observer
LAMPIRAN MATERI
GANGGUAN KEPRIBADIAN
1. Pengertian.
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda - beda, sejak dilahirkan
dengan ciri khas dan watak yang menjadikan seseorang itu unik, mempunyai
kekuatan dan kelemahan yang berbeda - beda.
Pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sangat mempengaruhi tiap
kepribadian indivudu sehingga menandai terbentuknya suatu kepribadian ( Pasaribu
& Simandjutak, 1984).
puasan
4. Klasifikasi dan deskripsi gangguan kepribadian
a. Kepribadian histerionik
Ciri pokok : sebagai suatu pola pervasif dari emosional dan mencari
perhatian yang berlebihan.
Gangguan kelompok A
Gangguan kepribadian paranoid : tidak percaya total pada orang lain dimulai
pada dewasa muda, diindikasikan dari kondisi berikut:
2.
a.
b.
c.
sejawat.
Menemukan pelecahan tersembunyi atau makna mengancam dari komentar
d.
e.
3.
orang lain.
d. Mengalami kesenangan dari sedikit bila ada aktifitas.
e. Kurangnya teman akrab.
f. Tak peduli terhadap pujian atau kritikan.
g. Emosi dingin dan efek datar.
Gangguan kepribadian schizotipal:
Pola defisit sosial dan interpersonal menetap (ketidaknyamanan akut, dan
berkurangnya kapasitas untuk hubungan akrab, distorsi kognitif atau persepsi dan
perilaku egosentrisitas) dimulai pada dewasa muda, diindikasikan dari gejala
berikut:
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
sebagaimana
diindikasikan
dari
kondisi
berikut
dibandingkan kenyataan.
d. Gangguan kepribadian Narsissistik: pola menetap kepura-puraan, kebutuhan
untuk dikagumi dan kurangnya empati, mulai pada dewasa muda
diindikasikan dari gejala berikut :
1) Perasaan kuat pentingnya diri.
2) Sibuk dengan pikiran akan keberhasilan, kecantikan, kepintaran, kekuasan
dan cinta tak terbatas.
3) Yakin bahwa dia superrior (hebat) dan hanya mau berhubungan dengan
orang atau institusi yang hebat.
4) Butuh dikagumi dan diperhatikan secara berlebihan.
5) Perasaan kuat bahwa berhak mendapat perlakuan istimewa/khusus.
6) Mengeksploitasi orang lain.
5.
7) Kurangnya empati.
8) Iri akan orang lain atau yakin orang lain iri padanya.
Gangguan kelompok C
a. Gangguan kepribadian menghindar: pola menetap hambatan sosial, perasaan
ketidakpadaan, dan hipersensitif pada kritikan, dimulai pada masa dewasa,
diindikasikan dari gejala berikut :
1) Menghindari aktifitas kerja termasuk kontak interpersonal signifikan.
2) Tidak mau risiko terlibat dalam hubungan tanpa kepastian keberhasilan
3)
4)
5)
6)
untuk disukai.
Membatasi hubungan akrab.
Sibuk dengan ketakutan ditolak atau dikritik dalam situasi sosial.
Malu dalam hubungan baru.
Yakin bahwa tak mampu secara sosial, secara personal tak menarik atau
mau dikerjakannya.
Sakit hati akan anjuran tentang cara memperbaiki kinerja.
Gagal melakukan bagian tugas yang adil.
Berlebihan mencemooh dan mengkritik atasan.
Mengklaim bahwa tuntutan padanya takwajar dan iritabel dan bertengkar
bila diminta melakukan tugas.
dan
terapi
kelompok