Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang telah dikodifikasi atau ditetapkan, diterima dan difungsikan sebagai model oleh masyarakat secara luas. Di dalam pengertian bahasa baku itu terdapat 3 aspek yang saling menyatu, yaitu kodifikasi, keberterimaan, difungsikan sebagai model.
(1) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek. Contoh: kata / keterampilan / diucapkan / ketrampilan / bukan / ketrampilan (2) Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kata. Contoh: -Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu. -Kuliah sudah berjalan dengan baik. (3) Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Contoh: Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pun, karena semua diangapnya penipu. (4) Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Contoh: -Bacalah buku itu sampai selesai! -Bagaimanakah cara kita memperbaiki kesalahan diri? -Bagaimanapun kita harus menerima perubahan ini dengan lapang dada. (5) Preposisi atau kata dengan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku dituliskan secara jelas dan tetap dalam kalimat.Contoh: Saya bertemu dengan adiknya kemarin. Ia benci sekali kepada orang itu. (6) Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam kalimat. Contoh: Mereka-mereka itu harus diawasi setiap saat.
Semua negara-negara melaksanakan pembangunan ekonomi.
Suatu titik-titik pertemuan harus dapat dihasilkan dalam musyawarah itu. (7) Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap dalam kalimat. Contoh: Saya anda bisa bekerja sama di dalam pekerjaan ini. Aku engkau sama-sama berkepentingan tentang problem itu. (8) Pola kelompok kata kerja aspek + agen + kata kerja sebagai bagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Contoh: Surat Anda sudah saya baca. (9) Konstruksi atau bentuk sintesis sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Contoh: saudaranya, dikomentari, mengotori, harganya (10) Fungsi gramatikal (subyek, predikat, obyek sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat. Contoh: Kepala Kantor pergi keluar negeri. Rumah orang itu bagus. (11) Struktur kalimat baik tunggal maupun majemuk ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku di dalam kalimat. Contoh: Mereka sedang mengikuti perkuliahan dasar-dasar Akuntansi I. Sebelum analisis data dilakukannya, dia mengumpulkan data secara sungguhsungguh. (12) Kosakata sebagai bahagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat. Misalnya: Mengapa, tetapi, bagaimana, memberitahukan, hari ini, bertemu, tertawa, mengatakan, pergi, tidak begini, begitu, silakan. (13) Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap baik kata, kalimat maupun tanda-tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. (14) Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia baku dipakai sesuai dengan Pedoman Peristilahan Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Purba, 1996 : 63 64).
D.Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia
Baku. Dalam komunikasi resmi Dalam wacana teknis Pembicaraan di depan umum