Judul: Komisi III DPR RI Apresiasi Kinerja Kapolda NTB
Anggota Komisi III DPR RI Wihadi Wiyanto Apresiasi upaya persuasive kapolda nusa tenggara barat dalam mengatasi persoalan konflik antar masyarakat yang kerap terjadi di nusa tenggara barat. Menurutnya, permasalahan yang paling menonjol di daerah NTB adalah Curas ( Pencurian dengan kekerasan dan konflik antar masyarakat, dan kapolda NTB dinilai cukup berhasil dalam mengatasi seluruh persoalan tersebut. Wihadi memaparkan kapolda NTB menggunakan penyelesaian dengan cara pendekatan law enforcement murni, dimana pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat lebih soft sehingga cukup berhasil dalam menekan angka kriminalitas dan angka terjadinya huru hara atau kerusuhan di NTB. ( Saya kira kapolda cukup bagus untuk menangani permasalahan ini, dan tadi paparan tadi juga cukup komprehensif dalam menangani permasalahan2 ini semua, jadi hampir semua lah yaa seluruh polda cepat mempunyai problem yang hampir sama sebenernya disamping juga permasalahan narkoba itu dimana-mana juga ada yaa, dan saya kira pak kapolda cukup bagus untuk menangani permasalahan ini, dan saya lihat juga bisa kita lihat bisa menekan dengan baik yaa. Kita lihat dulu seringkali kerusuhan antar warga dan kemudian juga berkembang ke polisi. Jadi ini kan sekarang ini banyak sekali peredam masalah ini, saya kira cukup baik.) Senada dengan Wihadi, anggota komisi III DPR RI Adies kadir pun mengungkapkan hal yang sama dalam mengapresiasi kinerja kapolda NTB Umar septono. Menurut adies, apresiasi yang diberikan oleh komisi III terhadap kinerjanya, akan didorong oleh komisi III dari segi anggaran. Agar upaya penegakan hukum di provinsi NTB dapat bekerja secara optimal. kami memberikan apresiasi yang luar biasa kpd kapolda, kajati, BNNP, PT terhadap cara-cara yang dilakukan sampai dg saat ini yang cukup baik dan berdampak cukup positif. Nah terkait dengan kekurangan yang lain-lain kami dr komisi III hanya bisa membantu dr anggaran kita akan mengusulkan ke pemerintah melalui kemenkumham,kejagung, MA dan melalui BNN agar supaya lebih diperhatikan, bukan hanya di NTB tapi di seluruh indonesia yg menjadi pintu2 gerbang masuk, dan menjadi tempat2 sarang2 narkoba terutama di tempat yg wisata kemudian tempat hiburan2 malam nah disitu harus lebih diketati dan lebih di efektifkan. ). Ucap Adies saat melakukan kunjungan kerja ke provinsi NTB, Senin (2/5/2016). Dalam kesempatan tersebut kapolda NTB Umar Septono mengatakan banyak hal yang menjadi persoalan hukum di NTB diantaranya, adanya konflik antar kampung, yang disebabkan persoalan adat yakni kawin selari atau kawin lari beda agama.
konflik antar kampung yang masih mewarnai kegiatan/kebiasaan masyarakat sini
yang perlu kita antisipasi, yang berikutnya adalah masalah-masalah adat yaitu kawin selari atau kawin lari yang beda agama, yang perlu diwaspadai. Karena ini bisa berdampak SARA jika terlambat mengantisipasinya. Ujarnya saat ditemui di rapat dengar pendapat dengan komisi III beserta jajaran penegak hukum di kantor kapolda Provinsi NTB, Senin (2/5/2016). Dalam rangka reses masa persidangan IV tahun sidang 2015-2016, komisi III DPR RI yang meliputi bidang hukum, ham dan keamanan melakukan kunjungan kerja ke provinsi Nusa tenggara barat. Rombongan di pimpin oleh ketua komisi III DPR RI Bambang Soesatyo, dan anggota komisi III yang turut hadir dalam kunjungan komisi III DPR RI antara lain: Dwi ria latifa, adies kadir, iwan kurniawan, wihadi wiyanto, i putu sudiartana, tjatur sapto edy, muhammad thoha, tb. Soemandjaya, aditya mufti arifin, taufiqulhadi, dan dossy iskandar. (Nadya) foto: Nadya.