Anda di halaman 1dari 48

PERENCANAAN TPA

HENDRI SUTRISNO, ST, MT

Konsep pengelolaan TPA yang baik pada bagian


awal mensyaratkan bahwa TPA harus dipilih
pada lokasi yang tepat baik secara teknis,
pembiayaan maupun sosial.
Pemilihan lokasi yang tidak tepat dapat
dipastikan akan menimbulkan masalah
lingkungan dikemudian hari, dan bila secara
langsung bersentuhan dengan kepentingan sosial
masyarakat di sekitarnya maka tidak tertutup
kemungkinan bahwa kegiatan operasional akan
mengalami gangguan.

PARAMETER PENYARING AWAL


LOKASI TPA
Tata Ruang Kota atau wilayah
Kondisi geologi :
Kondisi geologi formasi batu pasir,
batu gamping atau dolomite berongga
tidak sesuai untuk lahan urug. Juga
daerah potensi gempa, zona vulkanik.
Kondisi yang layak : sedimen berbutir
sangat halus, misal : batu liat, batuan
beku, batuan malihan yang kedap
(k<10-7 cm/det).

GEOHIDROLOGI
parameter kritis dalam penilaian sebuah
lahan dan merupakan komponen penyaring
yang paling penting, terutama untuk
mengevaluasi potensi pencemaran air tanah
di bawah lokasi sarana, dan potensi
pencemaran air pada akuifer di sekitarnya

Sistem aliran air tanah akan


menentukanberapa hal, seperti arah dan
kecepatan aliran lindi, lapisan air tanah
yang akan dipengaruhi dan titik
munculnya kembali air tersebut di
permukaan.
Lokasi yang potensial untuk dipilih adalah
daerah yang dikontrol oleh sistem aliran
air tanah lokal dengan kemiringan hidrolis
kecil dan kelulusan tanah yang rendah.

Keputusan Bapedal No.


04/Bapedal/09/1995 menyatakan bahwa
jarak landfill dengan lapisan akuifer paling
dekat 4 m dan dengan badan air paling
dekat 500 m. Berjarak 300 m dari
landasan lapangan terbang. Kondisi curah
hujankecil, terutama daerah kering dengan
kecepatan angin rendah dan berarah
dominan tidak menuju pemukiman.

Hidrologi
Fasilitas pengurugan limbah tidak
diinginkan beradapada suatu lokasi
dengan jarak antara dasar sampai lapisan
air tanah tertinggi kurang dari 3 meter,
kecuali jika ada pengontrolan hidrolis dari
air tanah tersebut.

Ketersediaan Lahan
Tanah dibutuhkan baik dalam tahap
pembangunan maupun dalam tahap
operasi sebagai lapisan dasar (liner),
lapisan atas, penutup antaradan harian
atau untuk tanggul-tanggul dan jalan-jalan
dengan jenis tanah yang berbeda.

Tata Guna Tanah


Landfilling yang menerima limbah organik,
dapat menarik kehadiran burung sehingga
tidak boleh diletakkan dalam jarak 300
meter dari landasan lapangan terbang
yang digunakan oleh penerbangan turbo
jet atau dalam jarak 1500 meter dari
landasan lapangan terbang yang
digunakan oleh penerbangan jenis piston.

Kondisi geohidrologi : sistem aliran


air tanah dischare lebih baik dari
recharge. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup yang berlaku, jarak landfill
dengan lapisan akuifer paling
dekat 4 m dan dengan badan air
paling dekat 100 m. apabila tidak
memenuhi persyaratan tersebut,
diperlukan masukan teknologi.

Jarak dari lapangan terbang 1.500 m


(pesawat baling-baling) 3.000 meter
(pesawat jet).
Kondisi curah hujan kecil, terutama daerah
kering dengan kecepatan angin rendah
dan berarah dominan tidak menuju
permukiman.

Tidak boleh pada bukit dengan lereng


tidak stabil, daerah berair, lembah yang
rendah dan dekat dengan air permukaan
dan lahan dengan kemiringan alami > 20%
Tidak berada pada daerah banjir 25
tahunan
Tidak merupakan daerah produktif

Tidak berada pada kawasan lindung/cagar


alam
Kemudahan operasi
Aspek lingkungan lainnya
Penerimaan masyarakat

Kriteria dasar yang harus dipenuhi dan


dipertimbangkan dalam pemilihan
lokasi landfilladalah :
Site harus kokoh secara struktur dan bebas dari problem
potensial seperti longsor,penurunan dan kebanjiran
Efek disekitar lingkungan padat, pergeseran lapisan bumi
dan arus lalu-lintas yang signifikan serta hubungannya
dengan operasional site harus dapat diperkirakan, seperti
misalnya jalan masuk yang akan dibangun
Sampai sejauh mana sitelandfillmempengaruhi kualitas (dan
mungkin kuantitas) air tanah
dan air permukaan di daerah sekitar siteharus dapat
diperkirakan (McBean, 1995).

Dalam pemilihan lokasi TPA, parameter


lain yang juga menjadi pertimbangan
a.
b.
c.
d.

Status sertifikasi lahan


Perda persampahan pada daerah tersebut
RT RW yang ada untuk TPA
MOU dan perjanjian pengelolaan serta
anggaran pengelolaan TPA
e. Serah terima asset

Nilai tertinggi dari sistem penilaian ini


adalah 790, sedang nilai yang terendah
adalah 117.
Dengan demikian, maka calon A berada
pada posisi 63,3% (= 543-117/790-117)
terhadap nilai tertinggi, bilai nilai terendah
diposisikan sebagai0% dan nilai tertinggi
sebagai 100%, sedang calon B berada
pada posisi 38,3%.

Produk yang dihasilkan dari


evaluasi dan penilaian berdasarkan
SNI 03-3241-1994,
Tahap regional, yaitu peta dasar skala 1 :
25.000 yang berisikan :
a). Centroid (pusat-pusat sumber) sampah
yang terletak di wilayah tersebut
b). Kondisi hidrogeologi
c). Badan-badan air
d). TPA sampah yang sudah ada
e). Pembagian zona-zona :

- Zona 1 : zona tak layak untuk TPA sampah


kota
- Zona 2 : zona layak untuk TPA sampah
kota.
2. Tahap penyisih, yaitu rekomendasi lokasi
TPA sampahkota dilengkapi dengan :
a). Peta posisi calon-calon lokasi yang
potensial
b). Peta detail berskala 1 : 25.000 dari
sedikitnya 2 lokasi yang terbaik.
3. Tahap penetapan, yaitu keputusan
penetapan lokasi TPA sampah kota.

SARANA DAN PRASARANA TPA


Beberapa peralatan utama yang diperlukan dalam operasional
TPA adalah:
1. Bulldozer merupakan peralatan yang sangat baik untuk
operasi penghamparan perataan/penataan, pemadatan serta
penimbunan.
2. excavatordipergunakan untuk operasi penggalian dan
penimbunan.
3. Wheel Loader.
4. Dump truck digunakan untuk mengangkut tanah
urugan sebagai penutup sampah.
5. Landfill Compactordigunakan untuk pemadatan
tanah diatas timbunan sampah pada lokasi TPA.

fungsi utama dari alat-alat berat di


lokasi TPA
1. Pembuangan, penumpukan, penyebaran, perataan,
pemadatan, dan pengurugan sampah dengan tanah
urugan adalah pekerjaan utama dari traktor roda rantai,
loader roda rantai dan kompaktor pemadatan sampah.
2. Peralatan berat yang menangani tanah urugan
sampah akan melakukan pengurugan sampah
dengan tanah setiap hari. Bila pengurugan
tanah menjadi pekerjaan yang utama dari alat
berat, maka pemilihannya dapat dilakukan
dengan memilih alatalat berat khusus yang
dilengkapi dengan peralatan pengurugan tanah.

Adapun fungsi utama dari alat-alat berat di lokasi TPA adalah:


1. Pembuangan, penumpukan, penyebaran, perataan,
pemadatan, dan pengurugan sampah
dengan tanah urugan adalah pekerjaan utama dari traktor roda
rantai, loader roda rantai dan
kompaktor pemadatan sampah.
2. Peralatan berat yang menangani tanah urugan sampah akan
melakukan pengurugan sampah
dengan tanah setiap hari. Bila pengurugan tanah menjadi pekerjaan
yang utama dari alat
berat, maka pemilihannya dapat dilakukan dengan memilih
alatalat berat khusus yang
dilengkapi dengan peralatan pengurugan tanah.

Adapun fungsi utama dari alat-alat berat di


lokasi TPA adalah:
1. Pembuangan, penumpukan,
penyebaran, perataan, pemadatan, dan
pengurugan sampah
dengan tanah urugan adalah pekerjaan
utama dari traktor roda rantai, loader roda
rantai dan
kompaktor pemadatan sampah.
2. Peralatan berat yang menangani tanah

Adapun fungsi utama dari alat-alat berat di


lokasi TPA adalah:
1. Pembuangan, penumpukan,
penyebaran, perataan, pemadatan, dan
pengurugan sampah
dengan tanah urugan adalah pekerjaan
utama dari traktor roda rantai, loader roda
rantai dan
kompaktor pemadatan sampah.
2. Peralatan berat yang menangani tanah

Sarana dan Prasarana Pendukung

Fasilitas Umum
Fasilitas Perlindungan Lingkungan
Fasilitas Penunjang
Fasilitas Operasional

FASILITAS UMUM
Lokasi TPA
harus terlindung dari jalan umum yang melintas TPA.
Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan pagar
hidup di sekeliling TPA. Pagar ini sekaligus dapat
berfungsi sebagai zona penyangga (setebal 5 m).
Jalan masuk TPA harus memenuhi kriteria
sbb:
Dapat dilalui kendaraan truk sampah dan 2
arah.

FASILITAS UMUM
Lebar jalan 8 m, kemiringan permukaan
jalan 23% ke arah saluran drainase, tipe
jalan kelas 3 dan mampu menahan beban
perlintasan dengan tekanan gandar 10 ton
dan kecepatan kedaraan 30 km/jam
(sesuai ketentuan Ditjen Bina Marga).

FASILITAS UMUM
Bangunan Penunjang
Luas bangunan kantor tergantung
pada lahan yang tersedia, dengan
mempertimbangkan rencana kegiatan:
pencatatan sampah, tampilan rencana
tapak dan rencana pengoperasian
TPA, tempat cuci kendaraan,kamar
mandi/WC dan gudang.

FASILITAS UMUM
Drainase TPA,
berfungsi mengurangi volume air hujan
yang jatuh pada area timbunan
sampah.Jenis drainase dapat berupa
drainase permanen (jalan utama,di
sekeliling timbunan terakhir, daerah kantor,
gudang, bengkel, tempat cuci) dan
drainase sementara (dibuat secara lokal
pada zona yang akan dioperasikan).

Fasilitas Perlindungan Lingkungan


Lapisan dasar TPA
harus kedap air, sehingga air lindi terhambat
meresap ke dalam tanah dan tidak mencemari
air tanah. Koefisien permeabilitas lapisan dasar
TPA harus lebih kecil dan 10-6 cm/det.
Pelapisan dasar kedap air dapat dilakukan
dengan cara melapisi dasar TPA dengan
tanah lempung yang dipadatkan (30 cm x
2) atau geomembrane setebal 5 mm.

Dasar TPA
harus dilengkapi saluran pipa pengumpul air lindi
dan kemiringan minimal 2% ke arah saluran
pengumpul ataupun penampung air lindi.
Penempatan kolam pengolahan air lindi
dibuat sedemikian rupa, sehingga air
lindi sedapat mungkin mengalir secara
gravitasi Bak penampung air lindi harus
kedap air dan tahan asam.

FASILITAS PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN

Fasilitas Perlindungan
Lingkungan
Pengolahan air lindi, alternatifnya antara lain
adalah
Memanfaatkan sifat-sifat hidrolis dengan
pengaturan air tanah,sehingga aliran air lindi tidak
menuju air tanah
Mengisolasi lahan urug landfill,sehingga air
eksternal tidak masuk dan air lindinya tidak
keluar
Mengembalikan (resirkulasi) air lindi ke arah
timbunan sampah

Fasilitas Perlindungan
Lingkungan
Mengalirkan air lindi menuju pengolahan
air buangan domestik
Mengolah leachate dengan unit
pengolahan

Fasilitas Perlindungan
Lingkungan
Ventilasi gas

berfungsi mengalirkan dan mengurangi akumulasi


tekanan gas. Pipa ventilasi gas dipasang dari dasarTPA
secara bertahap pada setiap lapisan sampah,dan dapat
dihubungkan dengan pipa pengumpul air lindi.
Ketinggian pipa ventilasi tergantung pada
rencana tinggi timbunan(setiap lapisan sampah
ditambah 50 cm).Jarak antara pipa ventilasi gas
50-100 m.Gas yang yang keluar harus dibakar
atau dimanfaatkan sebagai energi alternatif.

Fasilitas Perlindungan
Lingkungan

Fasilitas Perlindungan
Lingkungan
Tanah penutup
dibutuhkan untuk mencegah sampah berserakan, bahaya
kebakaran, timbulnya bau, berkembang biaknya lalat atau
binatang pengerat, dan mengurangi timbulan air lindi.
Jenis tanah penutup adalah tanah yang tidak kedap.
Periode penutupan tanah harusd isesuaikan dengan
metode pembuangannya.
Untuk lahan urug saniter, penutupan tanah
dilakukan setiap hari, sedangkan untuk lahan
urug terkendali penutupan tanah dilakukan
secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai