Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi di era modern menjadikan suatu pengolahan bahan
menjadi lebih mudah dan cepat. Ditambah dengan laju globalisasi yang semakin
pesat menyebabkan persaingan semakin ketet dalam segala bidang. Hal ini
menjadikan tuntutan yang tidak dapat dielakkan lagi. Untuk menghadapi laju
globalisasi ini, maka sikap kreatif dan mandiri harus ditumbuhkan pada setiap
individu.
Kebutuhan dunia akan komoditas perkebunan salah satunya teh sangat besar.
Mengingat Indonesia adalah salah satu negara agraris, maka sektor pertanian
adalah salah satu penunjang perekonomian negara. Perkebunan teh merupaka
salah satu dari sektor pertanian yang menguntungkan bagi Indonesia. Teh
merupakan minuman yang menyegarkan dan disenangi hampir seluruh penduduk
di dunia. Teh telah lama diyakini memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Adanya
kandungan senyawa tannin dan kaekhin di dalamnya menyebabkan teh dapat
dijadikan penambah stamina bagi peminumnya. Teh hitam dubuat dari pucuk daun
muda tanaman teh (Camellia sinensis L).
PT Perkebunan Tambi merupakan salah satu pabrik pengolahan teh di
Indonesia yang berusaha dalam pengolahan teh hitam orthodox dan semi
ortrhodox hingga menjadi produk-produk yang siap dipasarkan, hal inilah yang
membuat PT Perkebunan Tambi menjadi tempat yang representative bagi
mahasiswa khususnya bidang Teknik Pertanian dan Biosistem untuk
melaksanakan praktik lapangan dalam hal menambah pengalaman dan
pengetahuan mengenai sistem industri yang bergerak dalam bidang pertanian.
Salah satunya dalam proses pengolahan teh dari penyiapan bahan baku hingga
pengiriman produk kepada distributor dan konsumen.
B.

TUJUAN
Tujuan kegiatan praktik lapangan Sistem Pertanian Industri di PT
Perkebunan Tambi, Wonosobo pada Sabtu, 30 April 2016 adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan mempelajari secara langsung proses produksi teh, mulai
dari bahan baku sampai produk.
2. mempelajari masalah-masalah yang timbul dalam proses pengolahan teh di
PT PerkebunanTambi,Wonosobo.
3. mengetahui peralatan yang digunakan dalam proses dan prisip kerja yang
digunakan dalam produksi the.
4. mengetahui sistem (proses produksi, pengemasan dan pemasaran dan
distribusi)
C.

MANFAAT
Praktikum Sistem Pertanian Industri yang dilakukan di PT Perkebunan
Tambi mempunyai beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh praktikan.
Adapun manfaat dari praktikum Sistem Pertanian Industri adalah

1. Dapat memberikan pengetahuan tentang proses produksi teh di PT


Perkebunan Tambi mulai dari bahan baku sampai proses jadi teh yang siap
dikonsumsi masyarakat.
2. Dapat memberikan pengetahuan kepada praktikan tentang masalahmasalah yang timbul dalam proses pengolahan teh di PT
PerkebunanTambi,Wonosobo sehingga praktikan dapat mencari solusi
yang tepat untuk masalah-maslah yang terjadi.
3. Dapat memberikan pengetahuan kepada praktikan tentang peralatan yang
digunakan dalam proses dan prisip kerja yang digunakan dalam produksi
teh hitam.
4. Dapat memberikan pengetahuan kepada praktikan tentang sistem (proses
produksi,pengemasan dan pemasaran dan distribusi) sehingga praktikan
diharapkan dapat membuat sistem yang meningkatkan nilai produk
pertanian pada khususnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejaran PT Tambi
PT. Perkebunan Tambi merupakan perusahaan warisan Belanda, didirikan
sekitar tahun 1865. Perkebunan ini milik Bagelen Thee & Kina Maatschaappij,
salah satu perusahaan milik Belanda yang berada di Netherland. Perusahaan
perkebunan tersebut dikelola oleh NV. John Peet, berkantor di Jakarta.
Pada saat revolusi kemerdekaan, perusahaan milik Belanda ini diambil alih oleh
Pemerintah Republik Indonesia, dan menjadi Perusahaan Perkebunan Negara
(PPN), dan para pekerjanya diangkat menjadi Pegawai Perusahaan Perkebunan
Negara. Namun kepemilikan Pemerintah Republik Indonesia tidak berjalan lama,
pada tahun 1950, saat terjadi Konferensi Meja Bundar, Tambi diserahkan kembali
kepada pemilik semula, yaitu Bagelen Thee & Kina Maatschappij.
Tidak lama setelah menerima kembali kepemilikan Tambi, Bagelen Thee & Kina
Maatschappij mengalami kondisi sulit, sehingga pengelolaan perkebunan menjadi
tidak menentu. Pada tahun 1954, perkebunan dijual kepada NV. Eks PPN Sindoro
Sumbing, yaitu perusahaan yang didirikan oleh Eks Pegawai Perusahaan
Perkebunan Negara. Tiga tahun kemudian, pada 1957, NV. Eks PPN Sindoro
Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan
perusahaan baru dengan nama NV. Tambi yang saat ini menjadi PT. Perkebunan
Tambi.
Pada tahun 2010, saham PT. Perkebunan Sindoro Sumbing (NV. Eks PPN Sindoro
Sumbing) dibeli oleh PT. Indo Global Galang Pamitra (IGP). Hingga saat ini,
kepemilikan saham perkebuan tersebut dipegang oleh Pemerintah Kabupaten
Wonosobo sebesar 50% dan PT. Global Galang Pamitra sebesar 50%.
Topografi di UP Tambi adalah berombak sampai berbukit dengan
ketinggian tempat antara 1.200 sampai 2.100 meter diatas permukaan laut serta
kdengan tingkat kemiringan 0->45%. Luas lahan secara keseluruhan mencapai
247,55 ha dengan curah hujan rata-rata pada tahun 2012 adalah 346 mm/bulan.
Suhu Tambi berkisar 13oC -23o C. Jenis tanah di UP Tambi adalah Andesol dengan
pH 4.5 - 5.0. tekstur tanah UP Tambi adalah Geluh dengan kedalaman efektif
solum yaitu 40-70 cm. keadaan drainase di lahan UP Tambi adalah sedang sampai
dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai