Anda di halaman 1dari 19

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA USIA


PERTENGAHAN

KASUS
Bp. A (60 th) tinggal dengan istrinya Ibu N (57 th). Anak pertamanya telah menikah dan
tinggal dengan istri beserta 2 orang anaknya yang masih sekolah SD. Saat kunjungan ke
rumah Bp. A, perawat Nunuk menemukan data bahwa TD Bp. A adalah 190/100 mmHg.
Namun, Bp. A mengatakan tidak merasakan kepalanya pusing.
1. Cari dan uraikan konsep yang terkait dengan kasus di atas
2. Buatlah askep keluarga dengan mengembangkan kasus di atas( Pengkajian sampai
dengan rencana intervensi )!
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Nama KK

: Tn. A

Umur

: 60 Tahun

Alamat

: Ds. Sukadana RT 05 RW II Kendal

Pekerjaan KK

: Petani

Pendidikan

: SR

Komposisi Keluarga
No

Nama

Hub.dg
KK

Umur L Status
/

perkawinan

Pendidi

pekerjaa

Ketera

kan

ngan

imunis
asi

1
Ny. N Istri
57 th P Kawin
Tipe Keluarga : Nuklear Family ( Keluarga inti )

SR

IRT

Genogram :
Kakek Tn.A meninggal
Nenek Tn.A meninggal
Ayah Tn A,80Th

Ibu Tn.A meninggal( stroke )

Adik Tn.A
50Th.Stroke
Klien, Tn.A 60Th Ht

Keterangan :

Ny. N 57 th

: laki-laki

: Perempuan

: klien

: meninggal

Suku Bangsa : Semua anggota keluarga berasal dari suku Jawa,dengan kultur
budaya Jawa.Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa ngoko
halus. Tidak ada pantangan dalam makanan atau hal-hal yang lain asalkan tidak
bertentangan dengan budaya dan agama. Hanya saja terkadang apabila Ny. N
sakit sering pergi ke orang pintar ( dukun )
Agama : semua anggota keluarga beragama Islam, taat menjalankan sholat. Sholat
dilakukan dengan berjamaah dan selalu membaca Al Quran setelah sholat. Tiap
malam selalu sholat tahajud. Tahun ini rencana mau naik Haji. Menurut keluarga
Tn.A, Daging babi tidak boleh dimakan.
Status Sosial ekonomi keluarga

Keluarga Tn.A termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke atas.Hasil


keuntungan toko 500ribu perbulan. Hasil pertanian jika panen bisa mencapai
10juta terutama apabila musim tembakau. Biaya makan tiap hari 30ribu, listrik
80ribu. Dengan perabot rumah yaitu TV 24 inci, kulkas 2 pintu, sofa, dispenser,
kompor gas, radio, sepeda dll.
Selain itu menyewakan barang-barang untuk hajatan.
Aktivitas rekreasi keluarga : Kelurga Tn A beraktivitas rekreasi dengan menonton
Tv dan mendengarkan radio. Sambil bercengkrama. Dan tidak pernah pergi ke
tempat rekrasi atau jalan-jalan ke Mall.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap Perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan Tn. A untuk saat ini berada pada tahap perkembangan
keluarga usia pertengahan

Tugas perkembangan kelurga yang belum terpenuhi :


Tugas perkembangan keluarga pada usia pertengahan yang belum terpenuhi
adalah belum dapat memodifikasi lingkungan kesehatan.ini dapat diketahui dari
pernyataan Tn. A bahwa Tn.A suka makan asin dan berlemak.
Riwayat keluarga inti :
Dalam keluarga Tn. A, Tn. A menderita hipertensi 190/100 mmHg tapi tidak
merasakan pusing ataupun keluhan lainnya. Tn. A jarang melakukan kontrol ke
pelayanan kesehatan dan belum pernah opname di Rumah Sakit. Ny. N tidak
mempunyai riwayat kesehatan yang bermasalah.
Riwayat Kesehatan Sebelumnya;

Ayah dari Tn. A menderita penyakit hipertensi dan adik dari Tn . A yang berumur
55 th

menderita stroke. Dalam keluarga Tn. A tidak ada yang mempunyai

penyakit menular.
C. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik rumah
Jenis bangunan rumah Tn. A bersifat permanent dengan ukuran 11 x 5 m2,
dengan lantai keramik yang terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi, 1 tempat sholatdan ruang makan serta 1 ruang keluarga. Dan mempunyai
toko yang terletak di samping rimah dengan ukuran 3 x 5 m2. Ventilasi rumah
baik dengan 1jendela tiap ruangan, kecuali ruang tamu mempunyai 2 jendela,
kondisi rumah bersih dn tertata rapi. Pembuangan sampah ada dibelakang rumah,
kondisi air bening tidak berbau. Setiap hari lantai disapu, kadang-kadang dipel.
Karakteristik tetangga dan komunitas
Ruang tamu

toko

K.tdr

K.tdr

KM
KM

R.solat

Lingkungan rumah Tn. A mayoritas sebagai petani tiap pagi berangkat ke sawah
dengan naik sepeda. Sedangkan transportasi yang berada di desa Tn. A adalah
angutan pedesaan.

Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. A belum pernah berpindah tempat, apabila ada anggota keluarga
yang sakit menggunakan transportasi sepeda motor atau angkutan untuk mencapai
tempat pelayanan kesehatan.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Dalam keluarga Tn A sering dikunjungi oleh anaknya. Dan kesempatan ini
digunakan oleh keluarga untuk saking bercerita dan bersenda gurau. . Hubungan
keluarga Tn. A dengan tetangga tampak baik dan harmonis. Ny. N ikut dalam
perkumpulan PKK RT setiap bulan sekali dan pengajian seminggu sekali setiap
hari kamis.

Tn. A juga ikut perkumpulan RT setiap bulan sekali serta aktif

mengikuti Yasinan setiap malam Jumat.


System Pendukung Keluarga
Anggota keluarga Tn. A yang sehat adalah Ny. N, apabila ada keluarga Tn. A akan
berobat dengan menggunakan sepeda motor, apabila ada salah satu anggota
keluarga yang sakit maka anggota yang lain memberikan dorongan atau
mengingatkan serta mengantar untuk berobat ke pelayanan kesehatan. Sedangkan
masyarakat menjenguk apabila ada anggota keluarga Tn. A yang sakit.
D. Struktur Keluarga
Pola komunikasi keluarga
Dalam berkomunikasi sehari-hari Tn. A dan anggota keluarga menggunakan
bahasa Jawa dengan komunikasi secara verbal. Dan kalau ada masalah
dimusyawarahkan. Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil
keputusan terakhir. Akan tetapi pengambil keputusan adalah Tn. A selaku kepala
rumah tangga

Struktur Peran
Peran formal : Tn. A mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga, Ny.
N juga mampu menjalankan perannya sebagai Ibu rumah tangga seperti memasak,
membersihkan rumah, manager keuangan.dan membantu mencari tambahan
nafkah dengan menjaga toko.
Peran Informal :setiap anggota keluarga berperan sebagai pendorong jika ada
salah satu anggota keluarga yang bermasalah, sebagai sahabat bagi semua anggota
keluarga dan sebagai penghibur apabila ada anggota keluarga yang sedang
bersedih.
Nilai atau norma kel;uarga
Nilai yang dianut keluarga adalah saling menghormati antar anggota keluarga
yang satu dengan yang lain, mengormati yang lebih tua dan menyayangi yang
lebih muda. Menurut Ny, M semau anggota keluarga berusaha menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar, nilai yang ada dikeluarga merupakan gambaran diri
dari agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai.
Keluarga Tn. A mempunyai persepsi bahwa penyakitnya sudah biasa dan tidak
dirasakan sehingga jarang kontrol.
E. Fungsi Keluarga
Fungsi Affektif
Keluarga Tn. A tampak sangat harmonis, antar anggota keluarga saling
menghargai dan menghormati. Tn. A menerapkan disiplin yang tinggi terhadap
anaknya yang sudah menikah.Sehingga menjadikan anaknya brhasil dalam
pendidikannya dan bahagia dalam rumah tangganya bersama istri dan anaknya.
Fungsi Sosialisasi

Hubungan antara anggota keluarga tampak baik dimana anak

dan menantu

beserta cucu-cucunya menjenguk Tn. A sekeluarga. Tn. A menerapkan disiplin


yang tinggi pada anaknya baik disipil waktu maupun disiplin dalam janji. Kluarga
tn.A mengikuti adapt dan norma yang ada di masyarakat.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Makan sehari 3 kali berupa nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan susu (4 sehat lima
sempurna). Sedang pola istirahat pada keluarga Tn. A : Tn. A tidur jam 23.00 dan
bangun jam 04.00 serta tidak pernah tidur siang. Ny. N tidur jam 23.00 bangun
jam 04.30 dan tidak pernah tidur siang karena harus menjaga toko.
Keluarga Tn. A kurang mengenal masalah karena Tn. A sering makan yang asin
dan berlemak serta jarang control ke pelayanan kesehatan. Keluarga Tn. A belum
dapat mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, hal ini bisa
dilihat Tn. A jarang Kontrol. Apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung
dibawa ke pelayanan kesehatan.
Keluarga Tn. A kurang tahu bagaimana memodifikasi lingkungan kaitannya
dengan pola makan dalam keluarga tersebut.
Keluarga Tn. A jarang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada yaitu
Puskesmas, dokter swasta ataupun bidan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada pada keluarga.
Fungsi reproduksi
Jumlah anak keluarga Tn. A satu, saat ini sudah berkeluarga dan tinggal bersama
istrinya. Dulu pada saat masa muda, setelah melahirkan anak pertamanya Ny. N
menggunakan KB suntik. Setelah 5 tahun brhenti menggunakan KB.
Fungsi ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan makan, keluarga Tn. A sering makan makaan yang
berlemak, walaupun diselingi denganmakanan yang lain. Pakaian yang penting
bersih, beli baju setahun sekali kalau mau lebaran. Keluarga Tn. A mempunyai
rumah sendiri.Apabila sakit Tn. A jarang kontrol ke RS karena merasa bahwa
penyakitnya merupakan hal yang biasa.Sedangkan Ny.M apabila sakit pergi ke
RS, tetapi lebih sering pergi ke orang pintar ( dukun ) apabial telah berobat tidak
sembuh.
F. Stress dan Koping Keluraga
Stresor jangka pendek dan jangka panjang.
Stresor pendak : Yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah merasa ditinggal
oleh anak satu-satunya. Kadang merasa sepi dan sendiri apabila anak dan cucunya
tidak datang menjenguknya.
Stresor jangka panjang : Bagaimana jika tiba-tiba meninggal tetapi tidak ada anak
disampingnya.
Strategi koping yang di gunakan
Apabila ada masalah di selesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat. Dan
dicari jalan yang terbaik serta tidak lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kemampuan keluarga dalamberespon terhadap stressor
Keluarga tidak bisa apa-apa, hanya bisa menuggu anak dan cucunya datang. Dan
mengusir kesepiannya dengan berjualan di toko untuk mengisi kesibukannya.

G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
TD
N
RR
BB/TB
Rambut

Tn A
190/100mmHg
96x/mt
20x/mt
60 kg/160 cm
Beruban,
tidak

Konjungtiva
Sklera
Hidung

ketombe
Tidak anemi
Tidak ikterik
Tidak ada secret, simetris

Telinga
Mulut

simetris
Tidak keluar seruman
Tidak kelaur serumen
Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab,

Leher

tidak sariawan
tidak sariawan
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran

Dada:

kelenjar tiroid dan limfe


Tidak ada keluhan

Paru

Tidak ada bunyi nafas Tidak ada bunyi nafas


yang abnormal

Ny. N
120/80 mmHg
92x/mt
24x/mt
55 kg/ 155cm
ada Beruban, tidak
ketombe
Tidak anemi
Tidak ikterik
Tidak
ada

ada

secret,

kelenjar tiroid dan limfe


Tidak ada keluhan

paru yang abnormal

jantung

Irama jantung teratur dan Irama jantung teratur

Abdomen

tampak jelas
Datar,
ada

bising Datar, ada bising usus

usus20x/mt, tidak nyeri 25x/mt,


Ekstremitas

tekan
Tidak

tidak

nyeri

tekan
apabila Tidak edema, berjalan

edema,

berjalan tampak tertatih agak trtatih dan lambat


Kulit

dan lambat
Bersih, sawo
tampak

Turgor kulit
Keluhan

matang, Bersih, sawo matang,

keriput

kering
Cukup baik
Tidak ada keluhan

dan tampak

keriput

kering
Cukup Baik
Tidak ada keluhan

dan

H. Harapan Keluarga
Harapan keluarga Tn A pada petugas kesehatan adalah Mendapatkan infornasi
yang berguna bagi kesehatan anggota keluarganya.

ANALISA DATA
data
1. Ds : Tn. A mengatakan

Etiologi
Ketidakmampuan

problem
Resiko gg. perfusi

tidak tahu tentang

keluarga

jaringan

penyakitnya dan tidak

mengenal masalah

merasakan keluhan apaapa.Keluarga merasa


masalah ini merupakan hal
yang biasa.
Do : TD = 190/100 mmHg,
N : 72 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 37 C.
2. Ds : Tn. A mengatakan
suka makanan yanga asin

Ketidakmampuan

ketidak efektifan

dan berlemak. Apabila

keluarga merawat

penatalaksanaan program

kambuh keluarga hanya

anggota keluarga

terapeutik.

memberikan obat gosok

yang sakit.

atau kerokan. Jarang


periksa ke Yan Kes
Do : Makanan terasa asin
Tn. A tidak mau minum
obat dan tidak mau

periksa , TD : 190/ 100


mmHg, RR : 20 x/mt, N :
72 x/mt

II. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko gg perfusi jaringan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah
2. Ketidak efektifan keluarga dalam penatalaksanaan program terapeutik berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota kelurga yang sakit.

Skoring
1. Resiko gg perfusi jaringan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah

No

kriteria

skore

bobot

jumlah

total

pembenaran

Sifat

2/3 X 1

2/3

Apabila masalah yang

masalah :

dialami Tn A

Ancaman

berkelanjutan maka

kesehatan

akan mengakibatkan
suatu amsalah yang
semakin fatal yaitu
stroke
Masalah dapat mudah
diubah karena dalam hal
ini keluarga belum

2.

2/2 X 1

mengenal masalah dan

Kemungkinan

jarang pergi ke YanKes

masalah dapat

sehingga diharapkan

diubah

dengan pendekatan

:Masalah

yang baik dari petugas

mudah diubah

bisa mengubah
kebiasaan diet
makanannya dan
dengan bantuan peran
serta anggota keluarga
Masalah belum berat
walaupun Tn.A tidak
merasakan keluhan apaapa, tetapi TD Tn.A

apabila tidak
mendapatkan tindakan
akan
Membahayakan
Tn.A tidak merasakan
keluhan apa-apa.Dan
keluarga menganggap
masalah ini hal yang
biasa
3.

2/3 X 1

2/3

Potensi untuk
dicegah :
cukup

0
4.

0
Menonjolnya
masalah :

0/1 X 1

Masalah tidak
dirasakan

Jumlah

1 1/2

2. Ketidakefektifan keluarga dalam penatalaksanaan program terapeutik


berhubungan dengan ketidakmampuan kelurga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit hipertensi
No
1.

Kriteria
Sifat

skor
3

bobot
1

Jumlah
3/3 X 1

total
1

pembenaran
Masalah

masalah:

adalah

actual

actual sudah
terjadi untuk
itu perlu
tindakan
perawatan,
sehingga
tidak
berdampak

pada
masalah lain
(stroke)
Masalah
dapat
2.

Kemungkin

1/2 X 2

dicegah

an masalah

untuk lebih

dapat

parah, dan

diubah:

membutuhk

sebagian

an peran
serta
keluarga
yang amat
besar, dalam
merubah
perilaku
pemenuhan
nutrisi, ada
tenaga

3.

2/3 X 1

2/3

kesehatan

Potensial

yang akan

untuk

membina.

dicegah:

Masalah

cukup

belum berat,
dan

membutuhk
an waktu
untuk
mengubah
kebiasaan
4

0 X1

keluarga

Menonjolny

Tn.A

a masalah

mengangga

tidak

p masalah

dirasakan

Anggapan
keluarga,
bahwa
masalah Ht
ini adalah
masalah
total

3 1/3

yang biasa
dan oleh
Tn.A tidak
dirasakan

Prioritas masalah keperawatan


1) Ketidakefektifan keluarga dalam penatalaksanaan program
terapeutik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
2) Resiko gg perfusi jaringan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

DP
1ketidakefektifa

Tujuan
Jangka panjang Jangka pendek
Setelah
Setelah

Respo

Ht adalah

n keluarga dlm

dilakukan

dilakukan

Suatu

kesemp

penetalaksanaan

tindakan

pertemuan 1x

verbal

kenaikan

atan

program

perawatan

20 menit

TD yang

pada

terapeutik b/d

selama 1

keluarga

diakibatka

keluarga

ketidakmampuan

minggu pada

mampu::

n oleh

untuk

klrg dalam

keluarga Tn.A

mengenal

adanya

menyeb

merawat anggota

dapat

masalah

peningkata

utkan

keluarga yang

melakukan

tentang

n tekanan

pengerti

sakit

perawatan

penyakit Ht:

dalam

an Ht

anggota

perifer

Keluarga

kriteria

standar

intervensi
1) Beri

2) Beri

keluarga yang

mampu

reinforc

mengalami

menyebutk

ement

masalah

an kembali

positif

kesehatan

pengertian

atas

Ht

jawaban
yang

benar
3) Tanyaka
n
kembali
hal-hal
yang
telah
didiskus
ikan
4) Beri
kesemp
atan
keluarga
untuk
brtanya
tentang
hal-hal
yang
belum
diket.
5) Beri
kesemp
atan
pada
keluarga

untuk
menyeb
utkan
pengerti
an Ht
6) Beri
reinforc
ement
positif
atas
jawaban
yang
benar
Tanyakan
kembali hal-hal

Anda mungkin juga menyukai